Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SELA NUFITA SARI

NIM : 837538524

POKJAR : PANDAAN

METODE PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

Resume Modul 4

FAKTOR DAN KONDISIYANG MEMPENGARUHI SOSIAL, EMOSIONAL DAN


KARAKTER ANAK

Kegiatan Belajar 1

Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Sosial Emosional anak

A. MENGAPA PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK BERAGAM?


Keragaman perkembangan pada dimensi emosi dan sosial dapat terjadi antar individu,
antar anak dalam kelompoknya, antar jenis kelamin, bahkan dapat terjadi antar unsur
yang berbeda dalam setiap diri anak. Unsur bobot setiap aspek perkembangan dan hal –
hal yang mempengaruhi akan menjadi timbangan – timbangan internal yang akan
menggiring kecondongan kematangan dan ketidak matangan setiap kompenen
perkembangan pada anak atau individu yang mengalaminya. Sikap wajar dan memahami
berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan anak akan memunculkan sikap –
sikap positif dalam memandang kasus – kasus yang menyertai perkembangan emosi dan
sosial pada individu atau anak yang berada di lingkungannya.
B. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL
EMOSIIONAL
Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas emosi dan kesanggupan sosial anak, baik
berasal dari anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya. Ada faktor – faktor yang
mempengaruhi secara dominan, maupun secara terbatas baik pada aspek fisik dan
psikologis.
1. Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Anak
Menurut Setiawan
a. Keadaan di dalam diri individu
Menurut Hurlock keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik, inteligensi,
peran seks dapat mempengaruhi perkembangan emosi individu.
b. Konflik – konflik dalam proses perkembagan
Dalam fase perkembangan, tiap anak harus melalui beberapa macam konflik
yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses, tetapi ada juga anak yang
mengalami gangguan atau hambatan dalam menghadapi konflik konflik ini.
c. Sebab – sebab yang bersumber dari lingkungan
1) Lingkungan keluarga
Lingkunan pertama dan utama bagi perkembangan emosi anak usia
dini. Keluarga adalah lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning
and growing) yang dapat mengantarkan anak menuju pertumbuhan
selanjutnya.
2) Lingkungan Sekitarnya
a) Daerah yang terlalu padat
Jika di lingkungan tersebut perbandingan antara anak – anak yanag
dapat dijadikan teman sebaya jauh lebih sedikit dibandingkan
kumpulan orang – orang dewasa akan mengakibatkan anak
mendapatkan jauh lebih banyak tekanan dari orang – orang
dewasa.
b) Daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi
Kejahatan perilaku orang dewasa baik langsung maupun tidak
langsung sangat berpengaruh terhadap anak – anak.
c) Kurangnya fasilitas rekreasi
Kegiatan rekreatif sangat berguna bagi pengembangan emosi anak.
d) Tidak adanya aktuvitas – aktivitas yang diorganisasikan dengan
baik untuk anak.
3) Lingkungan sekolah
a) Hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anak.
Guru merupakan sumber idola dan keteladanan bagi anak usia dini.
b) Hubungan yang kurang harmonis dengan teman –temannya .
Frekuensi interaksi dengan teman – teman sebaya semakin
meningkat pada anak usia dini.
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak
a. Faktor lingkungan keluarga
1) Status sosial ekonomi keluarga
Apabila perekonomian keluarga cukup maka lingkungan anak di dalam
keluarga akan menjadi lebih luas.
2) Keutuhan keluarga
Jika anak hidup dalam pengasuhan keluarga bercerai maka anak menilai
hubungan sosial menjadi berbeda dibandingkan dengan anak – anak lainya.
3) Sikap dan kebiasaan orang tua
a) Faktor dari luar keluarga
Jika anak senang berhubungan dengan orang luar, ia akan terdorong untuk
berperilaku dengan cara yang diterima orang luar tersebut.
b) Faktor pengaruh pengalaman sosial awal
1) Tingkah laku agresif
2) Daya suai (kemampuan beradaptasi kurang
3) Pemalu
4) Anak manja
5) Perilaku berkuasa
6) Perilaku merusak
C. MENYIKAPI BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK
Pertama, perilaku terpenting bagi pendidik adalah memiliki kesanggupan dan
kemampuan yang memadai untuk mengenali anak dan karakteristik perkembangan emosi
dan sosialnya.
Kedua, pendidik harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dan sesuai
tuntunan perkembangan emosi dan sosial anak.
Ketiga, penting bagi pendidik melengkapi kemampuan dirinya dalam
menghilangkan dan menekan atau mengurangi faktor penyebab dan hal-hal negatif serta
perusak perkembangan emosi dan sosial pada anak prasekolah. Kemampuan tersebut
terutama dalam menangani gejala awal, dan tentunya akan sangat berguna sekali jika para
pendidik juga melengkapi dirinya dengan kemampuan menangani gejala lanjutan titik
kemampuan ketiga ini secara sederhana sering disebut sebagai kemampuan melakukan
tindakan penyembuhan (kuratif) pada anak yang dianggap positif mengalami gangguan
emosi maupun sosial.

Kegiatan Belajar 2
Kondisi Pendukung dan Penghambat Perkembangan Sosial Emosional Anak

A. BERBAGAI KONDISI YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


SOSIAL EMOSIONAL ANAK
1. Kondisi fisik
a. Kesehatan yang buruk
Disebabkan oleh gizi yang buruk, gangguan pencernaan atau penyakit.
b. Kondisi yang merangsang
Seperti kaligata atau eksim
c. Setiap gangguan kronis
Seperti asma atau kencing manis.
d. Perubahan kelenjar
2. Kondisi Psikologi
a. Tingkat intelektual dibawah rata – rata
b. Kegagalan mencapai tingkat aspirasi
c. Kecemasan setelah pengalaman emosi tertentu yang sangat kuat
3. Kondisi Lingkungan
a. Ketegangan yang di sebabkan oleh pertengkaran dan perselisihan yang terus
menerus
b. Ketegangan yang berlebihan serta disiplin yang otoriter
c. Sikap orang tua yang selalu mecemaskan atau terlalu melindungi.
d. Suasana otoriter di sekolah
B. PENCIPTAAN KONDISI IDEAL BAGI PENGEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL ANAK
Perkembangan emosi anak usia prasekolah sangat kuat sekali titik ciptakan
kondisi yang dapat menjamin perkembangan sosial emosional anak secara positif
perkembangan positif dalam konteks perkembangan emosi, maksudnya adalah mampu
menciptakan dan menyediakan kondisi yang dapat menjamin terkendalinya ekspresi
emosi dari setiap anak sehingga emosi anak terlindungi, lebih stabil dan seimbang, serta
wajar dalam tampilannya.
Sedangkan terkait dengan pengembangan dimensi sosial anak Oma maksudnya
adalah mampu memfasilitasi dan menyiapkan kondisi yang dapat membantu anak
melakukan interaksi sosial serta meningkatkan keterampilan anak dalam bersosialisasi.
Sebagai contoh, Apabila anak telah mengikuti kegiatan di lembaga PAUD dengan
intensitas yang tinggi baik secara fisik maupun mental, maka untuk penanganan mereka
dapat mengikuti kegiatan mendengarkan cerita yang menarik dari pendidik. Atau
diizinkan untuk mengikuti kegiatan bermain bebas. Sehingga keseimbangan emosi dan
kepekaan sosial anak secara positif akan tetap seimbang dan terpelihara.
Kegiatan Belajar 3

Kondisi Pendukung dan Pengehambat Perkembangan Karakter Anak

A. FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KARAKTER


1. Keturunan ( heredity )
Hal yang menetap dan tidak bisa diubah oleh pendidikan yaitu pembawaan anak atau
yang dikenal dengan istilah kodrat diri.
2. Pengalaman anak usia dini ( early childhood experience )
Pengalaman masa kecil sangat kuat tertanam dalam benak anak.
3. Pemodelan oleh orang dewasa dan lebih tua ( modeling by important adult and older
youth)
anak akan meniru dan mengikuti yang dilakukan oleh orang dewasa dan orang –
orang yang penting dalam kehidupannya.
4. Pengaruh rekan ( pear influence )
Anaka akan berusaha untuk dapat menerima dan menerima oleh kelompok teman
sebayanya.
5. Kondisi umum fisik dan lingkungan sosial ( the general physical and sosial
environment )
Lingkungan fisik yang kumuh akan mengantarkan anak pada pembentukan karakter
yang mendekati kondisi lingkungan tersebut.
6. Media komunikasi ( the communications media)
Media komunikasi TV sangat berpenaruh karena mudah di akses dan lebih menarik
bagi anak.
7. Materi yang di ajarkan di sekolah – sekolah dan lembaga lain
8. Situasi khusus dan peran yang memancing berperilaku tertentu
B. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN KARAKTER
1. Faktor Internal
Setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan terwujud setelah dia dilahirkan,
termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai – nilai kebajikan.
2. Faktor Eksternal
Pendidikan karakter perlu dilakukan sejak usia dini, bila dasar – dasar kebajikan
gagal ditanamkan pada anak di usia dini, maka dia akan menjadi orang dewasa yang
tidak memiliki nilai – nilai kebajikan.

C. FAKTOR KELEMBAGAAN YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN


KARAKTER

Pendapat Wynne (1989), dua belas ciri lembaga pendidikan yang dianggap efektif dalam
membantu pengembangan karakter anak adalah sebagai berikut.

1. Disutradarai oleh seseorang yang memiliki otoritas, sensitif, imajinatif, dan


berkomitmen untuk mengembangkan karakter.
2. Dikelola dan dilaksanakan oleh pendidik yang berdedikasi dalam melekatkan
nilai karakter.
3. Program terstruktur sehingga para peserta didik dikelilingi oleh berbagai
kesempatan untuk mempraktekkan dan melaksanakan perkembangan
karakternya.
4. Adanya pengelolahan pengakuan yang memadai atas setiap karakter baik yang
dilakukan peserta didik.
5. Berorientasi ke sistem mempertahankan simbol, slogan, upacara, dan lagu
yang memiliki nilai positif (berkarakter) dan diterima baik.
6. Pendidikan karakter di lembaga pendidikan didedikasikan terutama untuk
mempertahankan disiplin peserta didik.
7. Ada komitmen untuk mengintegrasikan nya nilai karakter dengan kegiatan
akademis.
8. Ada kepekaan lembaga terhadap kebutuhan untuk mengembangkan loyalitas
kolektif dengan nilai karakter.
9. Bersimpati kepada nilai-nilai karakter eksternal masyarakat.
10. Terdapat anggaran khusus yang disediakan untuk pengembangan program
pendidikan karakter.
11. Ada keterbukaan dari lembaga pendidikan untuk menerima masukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan karakternya.
12. Ada upaya dan kesediaan lembaga untuk menerjemahkan dan
mengidentifikasikan "karakter baik" kedalam perilaku yang selaras dengan
konteks budaya dan keseharian kehidupan anak.

Anda mungkin juga menyukai