Abstrak
Keluarga merupakan suatu lembaga pendidikan yang pertama dari utama yang eksistensinya
sangat menetukan akan masa depan suatu kehidupan. Keluarga merupakan suatu tempat dimana
anak-anak dapat hidup dan berkembang dengan baik. Pengetahuan tentang perkembangan
psikososial anak akan membantu para orang tua dan guru dalam menghadapi tantangan saat
membesarkan dan mendidik anak-anaknya serta membantu mengoptimalkan proses
perkembangan yang akan dialami anak dengan cara yang tepat. Fase-fase perkembangan anak
menurut para ahli pada prinsipnya sama,yaitu masa kanak-kanak, remaja dan dewasa, namun
mengenai penjelasannya sangat beragam menurut Eri Erikson. Peran orang tua yang seharusnya
adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya.
Berdasarkan informasi literatur, maka diperoleh informasi bahwa peran kedua orang tua terutama
dan termasuk keluarga sebagai pembina sekaligus pendidik utama dalam suatu kehidupan
keluarga sangat besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan perilaku kehidupan jiwa dan
kepribadian anak dan keluarga.
1. PENDAHULUAN
Sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikologi dari
seorang anak terutama di zaman seperti sekarang. Dengan mempelajari perkembangan
psikososial anak, kita dapat membimbing dan membantu mengoptimalkan proses perkembangan
yang akan dialami sang anak dengan cara yang tepat. Pengetahuan tentang perkembangan
psikososial akan membantu para orang tua dan guru dalam menghadapi tantangan saat
membesarkan dan mendidik anak- anak. Disamping itu juga sangat pnting pula peranan orang
tua dalam psikologi pendidikan anak.
Keluarga merupakan suatu lembaga pendidikan yang pertama dari utama yang
eksistensinya sangat menetukan akan masa depan suatu kehidupan. Keluarga merupakan suatu
tempat dimana anak-anak dapat hidup dan berkembang dengan baik. Dalam keluarga orang
tualah yang bertanggung jawab memenuhi segala tuntutan dan kebutuhan anak, baik kebutuhan
biologis maupun kebutuhan psikologis. Suasana aman tentram, bahagia dan damai serta
keserasian hubungan harmonis antara sang ayah dan sang ibu hendaknya senantiasa terpancar
dilingkungan keluarga tersebut, karena dengan suasana demikianlah anak-anak akan dapat
memperoleh rasa kasih sayang dan sentuhan perhatian yang diharapkannya.
Dengan tanpa perhatian yang serius dan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tua ,
maka anak tentu akan sulit bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang periang dan memiliki
mental yang sehat dan normal, yang akhirnya sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak itu
sendiri.
Keterlibatan keluarga juga dapat dilihat dari pendidikan anak, hal ini bisa mempengaruhi
sikap anak terhadap kegiatan yang ia lakukan. Menurut hasil riset dari hasi yang dilakukan
bahwa semakin orang tua menunjukkan sikap positif terhadap keseharian anak , semakin baik
pula anak akan mendapatkan ilmu yang baik.
Pendidikan sangat penting diterapkan pada anak. Pendidikan dari orang tua ke anak tentunya
akan berguna nantinya untuk perkembangan anak kedepannya. Anak tidak hanya membutuhkan
perlindungan dari orang tua, anak juga membutuhkan perhatian, belaian kasih sayang dan
segenap bimbingan yang mereka butuhkan dari orang tuanya.
Anak-anak dan remaja pada masa sekarang perlulah mendapatkan perhatian dan
bimbingan yang penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya dan orang-orang dewasa lainnya
dalam rumah tangga, agar mereka dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
terarah kepada kebahagiaannya antara lain dalam bidang proses belajar. Tidaklah tepat jika kita
membiarkan tanpa pengarahan yang tepat atau menyerahkan seutuhnya kepada bapak dan ibu
guru di sekolah, sebab disamping waktu yang sangat terbatas juga perhatian dan kasih saying
yang tulus seperti yang didapatkan dari ayah dan ibu
Dalam diri seseorang dan diri orang-orang di sekitar kita ada beberapa hal-hal yang kita
sadari dan kita sendiri tidak berharap anak-anak akan menirunya. Bahkan seorang anak dapat
begitu cepatnya menirukan ucapan dan perbuatan yang diperhatikannya ketika anak tersebut
melihat ataupun mendengarnya. Anak-anak juga banyak yang beranggapan bahwa apa yang
dilakukan oleh orang tuanya selama ini dan orang-orang yang lebih besar darinya adalah sesuatu
yang benar.
Untuk dapat memberikan kebaikan kepada anak sebaiknya kita memberikan contoh yang
baik dan perilaku yang baik supaya anak juga dapat meniru apa yang kita lakukan. Sebaiknya
dalam mendidik anak kita terapkan keteladanan yang baik, bimbingan yang baik, nasehat yang
baik, dan juga mengingatkan kesalahan-kesalahan anak, menanamkan pemahaman-pemahaman
kepada anak. Jika anak membuat kesalahan sebaiknya orang tua tidak memarahi ataupun
memberikan hukuman fisik namun memberikan peringatan ataupun arahan agar tidak
mengulanginya lagi. Hukuman memang sangat berpengaruh dalam pencegahan, melindungi,
ataupun memperingati. Arah hukuman dimaksudkan untuk memperbaiki mendidik degan cara
keras dan tampak menyakitkan Bukan berarti hukuman tersebut harus dilakukan dalam
memperbaiki kesalahan anak tersebut, justru anak semakin merespon negatif
Sebagai lembaga nonformal dalam mendidik anak, keluarga mempunyai tanggung jawab
pelaksanaan, dan pelaksanaannya terletak pada orang tua, namun belum sepenuhnya disadari
oleh banyak orang tua. Hal ini Nampak dalam sikap dan perilaku yang sepenuhnya masih
menyerahkan pendidikan anak pada sekolah.
Orang tua tidak menyadari bahwa lingkungan keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan
yang mampu memperbaiki keberhasilan pendidikan anak. Orang tua masih disibukkan oleh
berbagai macam pekerjaan dan menganggap prestasi belajar bergantung pada sekolah dan guru.
Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-
dasar pendidikan terhadap anak-anaknya. Orang tua juga harus bisa menciptakan situasi
pengaruh bimbingan orang tua dengan menanamkan norma-norma untuk dikembangkan dengan
penuh keserasian, sehinga tercipta iklim atau suasana keakraban antara orang tua dan anak.
Kemajuan pendidikan sangat tergantung pada kesadaran suatu keluarga untuk membantu
mengembangkan pendidikan anak tersebut.
2. PEMBAHASAN
Hakikat keluarga
Keluarga dimulai dengan sepasang suami istri dan menjadi lengkap dengan hadirnya
seorang anak. Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil dalam masyarakat dan merupakan
suatu lembaga yang sangat pentinng dalam pembangunan dan pekembangan suatu negara.
Dinegara kita ada yang disebut dengan istilah keluarga besar yaitu semua anggota keluarga ada
kaitannya satu sama lain karena nenek moyang yang sama, atau karna perkawinan dan bisa juga
saling mempengaruhi dalam pembentukan sikap dan perkembangan pribadi anggota keluarga.
Tugas dan tanggung jawab keluarga yaitu untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani
dan social semua anggotanya. Tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang tua terhadap
anaknya yaitu merawat dengan penuh kasih sayang , memberikan nafkah yang baik, serta
mendidik dengan baik dan benar. Kewajiban dan tanggunng jawab haruslah dilakukan dengan
konsekuen dan harus dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan secara
bersamaan dan berkesinambungan hingga seorang anak sampai benar-benar dewasa.
Kehangatan Keluarga
Komunikasi antara anak dan orang tua yang terjaga dan hangat tentu adalah salah satu
cara yang tepat untuk memahami anak. Dengan demikian, orang tua bisa lebih mengenal psikogi
anak , serta memahami berbagai hal yang dibutuhkan oleh anak . Ketika berkomunikasi dengan
anak, tentu ada baiknya orang tua menjadi teman dari anak. Misalnya sembari mengobrol dan
berbincang diiringi canda tawa serta hangatnya the sariwangi yang semakin menjadikan obrolan
lebih hangat.
Penerapan Peraturan
Sebagai orang tua, terlebih ayah adalah seorang pemimpin dalam sebuah keluarga.
Berbagai pembegian tugas yang bisa dibagikan kepada anggota keluarga harus disesuaikan
dengan porsi serta kemampuan dari setiap anggota keluarga. Begitupula terhadap anak yang
notabene masih gemar untuk melakukan sesuatu yang baru. Kendati demikian, tentu orang tua
harus memiliki berbagai control serta peraturan konsisten demi menerapkan kedisiplinan serta
tanggung jawab yang akan membantu anak ketika dewasa kelak.
Motivasi
Setiap orang pada dasarnya memiliki berbagai harapan serta impian dalam berbagai hal.
Begitupula kepada anak. Misalnya dalam pendidikan, anak yang berusaha mencoba
mendapatkan nilai bagus dan masuk kedalam rangking 10 besar, namun ternyata tidak sesuai
dengan tujuannya. Peran orang tua dalam hal tersebut adalah memberikan berbagai motivasi agar
lebih berprestasi kembali, dengan mencari berbagai permasalahan yang menghambat tujuan dari
anak. Sembari memberikan motivasi, juga memberikan solusi adalah salah satu hal yang paling
penting.
Memiliki anak yang cerdas, baik, pintar bersoisialisasi adalah hal yang biasa diinginkan
oleh setiap orang tua. Kendati demikian salah satu hal yang tentu tidak kalah penting dari hal
tersebut adalah juga memiliki anak yang soleh. Hal tersebut dikarenakan, selain mengejar
duniawi orang tuapun ingin anak bisa sukses dunia dan akhirat. Oleh karena itu, tentu hal ini
tidak kalah pentingnya.
Upaya membentuk kepribadian anak dilakukan dengan proses yang panjang dan
melelahkan jika ingin tercapai harapan kita untuk memiliki generasi-generasi baru yang
berkualitas yang memiliki kepribadian baik dan berhati mulia.
Berikut beberapa tips cara mendidik dan membentuk anak agar memiliki kepribadian yang baik :
1. Menanamkan nilai agama
Begitu pentingnya penanaman nilai-nilai keagamaan kepada anak, sehingga ia harus
ditanamkan sejak usia dini. Bahkan penanaman nilai-nilai ini dilakukan sejak bayi masih dalam
kandungan. Anak harus diajarkan untuk mengenal Tuhannya lewat aktivitas-aktivitas keagamaan
yang dilakukan oleh kedua orangtuanya di rumah. Setelah anak lahir dan tumbuh besar mulailah
ditanamkan nilai-nilai agama dalam dirinya. Bila anak terbiasa menjalankan kegiatannya sesuai
dengan nilai-nilai agama maka orangtua akan menemukan kemudahan dalam mendidik dan
mengarahkannya, karena anak sudah memiliki pondasi awal yang baik dengan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan di dalam dirinya. Anak akan senantiasa melakukan hal-hal positif dan
baik yang tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
2. Menerapkan Disiplin
Membiasakan diri berdisiplin itu sangat penting, Karena itu penerapan disiplin juga harus
dimulai sejak anak usia dini, baik ketika masih ada di lingkungan keluarga, masuk ke lingkungan
sekolah, maupun dalam pergaulan di masyarakat. Hal penting yang dilakukan untuk menerapkan
disiplin pada anak adalah dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan tingkat
kematangan, perkembangan anak, dan kesamaan sikap antara orangtua dan guru pendidik.
Dengan disiplin anak akan belajar menghargai, dan mengelola waktu untuk hal-hal yang
berguna. Disiplin akan membentuk watak anak yang baik dengan peribadi mandiri, dan
menghargai waktu, yang sangat penting dalam perjalanan hidup anak kelak ketiak ia dewasa.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
SumardiSuryabrata,1986,PsikologiKepribadian, edisi 3, Jakarta: Rajawali Press,
Syafi’ah, 2008, Pengantar PsikologiPerkembangan, edisi 1, Pekanbaru: Suska Press