Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ESSAY

MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

PENTINGNYA PERAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK


SEJAK DINI

Disusun Oleh :
1. Ardinia Hilmi Fatimahtuz Zahra (23010664269)
2. Ach. Faizal Aldiansyah (23010664288)
3. Sofyansyach Isakahari Wibowo (23010664293)
4. Mahendra Aditya Syaputra (23010664294)
5. Erin Ardhita (23010664298)

2023H

JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
 Pendahuluan
Anak usia dini adalah anak yang dalam rentan usia 4-6 tahun, masa dimana anak usia
dini masih sangat rawan dalam tumbuh dan kembangnya. Masa anak usia dini biasanya
disebut juga masa emas atau golden age. Masa golden age adalah dimana sebagian besar sel-
sel otak anak berfungsi untuk mengendalikan aktivitas dan kualitas dirinya. Hal itu
menimbulkan proses tumbuh dan kembang seorang anak terjadi semakin pesat, anak
memerlukan kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar yang dapat menyebabkan respon
pada anak, agar perkembangan dan pertumbuhan tumbuh secara maksimal. Banyak perilaku ,
masalah, dan kepribadian yang akan muncul pada anak, dimana anak sudah mulai peka dan
mulai menerima stimulus dari lingkungan sekitar. Pentingnya peranan orang tua terhadap
pertumbuhan anak usia dini sangatlah besar. Orang tua tidak hanya berperan sebagai
pengasuh namun juga merupakan pengaruh utama dalam membentuk kepribadian dan potensi
anak. Dukungan emosional, perhatian dan pengertian dari orang tua juga memberikan
landasan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Tak hanya itu, orang
tua memiliki peran sebagai media sosialisasi bagi anak usia dini, mulai dari menjadi contoh
imitasi dan pembelajaran pertama bagi anak-anaknya.
Achmad dkk (2010) percaya bahwa masa depan seorang anak sangat bergantung pada
pengalaman yang didapat melalui pola asuh orang tuanya.Pendidikan setiap orang tua akan
mempengaruhi pembentukan kepribadian anak, baik di zona keluarga maupun di masyarakat
kelak. Orang tua yang benar peduli kepada anaknya akan mengembangkan sifat yang positif
kepada anaknya.selain itu orang tua yang lalai atau sangat mengekang akan menimbulkan
sifat yang negatif pada anak.
Oleh karena itu, orang tua mempunyai hak untuk mengasuh dan mendidik anak-anak
mereka seta menyediakan apa yang mereka butuhkan,termasuk dalam memberikan nutrisi
yang bergizi,rumah tinggal yang layak, dan pembelajaran yang berkualitas. Tidak hanya itu,
membantu anak untuk berhasil menyelesaikan tugasnya dalam proses tumbuh kembang
dengan baik, mengasuh anak tidak cuman ketika anak memasuki dalam pendidikan formal
saja, pendidikan di zona keluarga juga mengambil peranan penting,dimana anak dapat
belajar banyak hal yang bergam. Hal ini memberikan tanggung jawab besar bagi orang tua
dalam tumbuh kembang anaknya. Dukungan interpersonal orang tua dalam memberikan
bantuan kepada anaka.Misalnya,dukungan sosial juga tidak kalah penting dalam menjaga
kondisi psikologi anak yang mungkin mengalami gangguan.Melalui dukungan,kesejahteraan
anak dapat meningkatkan karena mereka merasa dipedulikan oleh orang tuanya dan memiliki
emosi serta bias positif terhadap dirinya sendiri.

 Isi
Banyak sekali metode pengasuhan yang dapat dilakukan orang tua untuk memberikan
pendidikan yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak,mulai dari
kepribadian,watak,dan kepribadian anak dari berbagai pola asuh orang tua yang dilakukan
orang tua,potensi anak mulai berkembang secara perlahan dan jika anak mendapatkan
dukungan,pengawasan,dan kebutuhan selalu terpenuhi dari orang tua maka anak akan lebih
mudah mengembangkan rasa percaya diri anak.
Dengan demikian dapat disimpulkan peran orang tua dalam mengasuh anak usia dini
sangatlah penting. Mereka adalah teladan pertama bagi anak-anak dan memainkan peran
penting dalam perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka. Interaksi, kasih sayang,
dan pengasuhan orang tua mempengaruhi landasan perkembangan anak dan secara signifikan
membentuk masa depan mereka

Di era milenial ini masih banyak orang tua yang kurang memahami cara pola asuh
yang sesuai dengan ilmu parenting. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan anak secara
sosial, emosional, psikologis. Dukungan dan edukasi bagi orang tua mengenai cara pola asuh
yang baik dalam mendidik anak dapat mengatasi permasalahan tersebut. Jika masih kurang
paham mengenai parenting dan merasa takut bahwa cara pengasuhan sebagai orang tua masih
belum benar, berikut akan saya paparkan beberapa jenis pola dalam pengasuhan ; Pola asuh
Otoriter (Authoritarian parenting), Orang tua dengan pola asuh seperti ini seringkali
dituding terlalu mengekang dan menghukum ketika anaknya melakukan kesalahan, biasanya
pola asuh seperti ini mendorong anaknya untuk menuruti keinginannya. Pola Asuh
Demokratis/otoritatif (authoritatif parenting), Orang tua dengan pola asuh seperti ini
seringkali terlihat mendorong anaknya untuk mandiri dengan tetap memberikan batasan dan
mengontrol tindakannya. Pola Asuh Permisif (Permissive/indulgent Parenting. Orang tua
yang menerapkan gaya pengasuhan seperti ini seringkali mempunyai pola pengasuhan
dimana orang tua tidak pernah berperan dalam kehidupan anak. Anak mempunyai kebebasan
melakukan apa saja tanpa orang tua merasa perlu mengawasi anaknya. Pola Asuh
Situasional Pada pola asuh ini, orang tua terlihat sangat perhatian terhadap anaknya namun
tidak terlalu menuntut dan tidak selalu mengontrol anaknya. Orang tua yang dididik seperti
ini membiarkan anaknya melakukan apa saja yang diinginkannya, asalkan baik dan benar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan perkembangan pada anak,
perkembangan tidak hanya menghambat perkembangan emosi dan sosialnya saja, akan tetapi
juga menghambat perkembangan fisik, intelektual, kognitif dan bahasa pada anak, seperti
gangguan motorik, bahasa, emosi , dan yang paling penting adalah perilaku seorang
anak.mengikuti secara penuh aturan-aturan yang ada (a) sukar berhubungan dengan orang
lain, seperti takut pada orang dewasa selain orang yang sudah dikenalnya, kemudian takut
sekolah yang dimungkinkan anak takut dengan guru atau belum siap berpisah dari orang
tuanya; (b) mudah menangis; (c) sering membangkang jika keinginannya tidak dituruti; (d)
tidak mau bergaul dengan temannya; (e) mau menang sendiri; (f) belum memiliki
pemahaman tentang konsep dan peran jenis kelamin
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak-anak belajar,
berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku terhadap lingkungan di sekitarnya. Kedekatan
yang hangat dengan orang-orang terdekatnya merupakan cara terbaik untuk menumbuhkan
pola asuh yang baik dan sehat, dimana pada saat anak-anak diajak bermain bersama,
bernyanyi, bercerita, dan belajar di dalam lingkungan keluarga. Hal itu dapat mempengaruhi
psikologis seorang anak dan akan memberikan perubahan besar bagi tumbuh kembang dan
potensi anak di masa depan.
Orang tua sangat berperan penting dalam membangun emosional dengan anak, hal ini
dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan anak mulai dari kasih sayang, perhatian
dan rasa aman, serta menumbuhkan perilaku saling menghargai, toleransi, kerjasama,
tanggung jawab dan kesederhanaan juga. Ada banyak hal-hal sederhana dan menarik yang
bisa dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Misalnya seperti membiarkan mereka
membersihkan rumah, memasak, mengikuti kegiatan disekolah, dan menceritakan hal-hal
yang dialaminya. Sebagai orang tua juga harus memberikan balasan yang positif terhadap
anaknya, mulai dari mengapresiasi dari hal-hal kecil, mendukung dan mensupport anak untuk
mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya. Hal seperti itu secara tidak langsung
membuat anak mendapatkan pembelajaran yang berharga, seperti mengajarkan melatih
kesabaran dan belajar untuk memanfaatkan dan membagi waktu yang ada dengan baik, selain
itu juga mengajarkan dalam hal kemandirian dan sedikit demi sedikit menghilangkan sifat
manjanya.
Daftar Pustaka
Wenny Hulukati. (2015). Peran Lingkungan Keluarga pada Perkembangan Anak.
Musawa, h. 262-282
Raehatul Jannah. (2022). Pentingnya Ilmu Parenting Bagi Tumbuh Kembang Anak yang
Perlu dipahami. diakses pada 31 Agustus 2023 melalui
https://dosenpsikologi.com/pentingnya-ilmu-parenting-bagi-tumbuh-kembang-anak
Denny Erica. (2016). PENERAPAN PARENTING PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA
DINI MENURUT SUDUT PANDANG ISLAM. Diakses pada 31 Agustus 2023
melalui
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/download/1286/1058
Jenny I. Dengah. (2022). Studi Tentang Pola Asuh Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang
Anak. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, h. 636-638
Astrid L Mandas, Mariana L M Lausan, Seltina V Dampi. (2021). Hambatan Perkembangan
Pada Anak TK. Institu t Agama Kristen Negeri Manado, h. 45-49

Shonkoff, J. P., & Phillips, D. A. (2000). From neurons to neighborhoods: The science of
early childhood development. National Academies Press.
Siegel, D. J., & Bryson, T. P. (2011). The whole-brain child: 12 revolutionary strategies to
nurture your child's developing mind. Random House.
Anisah, A. S. (2017). Pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap pembentukan karakter
anak. Jurnal Pendidikan UNIGA, 5(1), 70-84.
Raden Roro Michelle Fabiani, Hetty Krisnani. (2020). Pentingnya Peran Orang Tua Dalam
Membangun Kepercayaan Diri Seorang Anak. Prosiding Penelitian & Pengabdian
Kepada Masyarakat, 7(1), 40-47.
Nofita Anggraini. (2020). PERANAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN
BAHASA ANAK USIA DINI. Balai Bahasa Sumatera Selatan, 7(1), 43-47.
Ardiati, R. K. (2018). Peran orang tua dalam perkembangan kepribadian anak usia dini.
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(3), 73-79.
Ratih Kemala Ardiati. (2018). Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Kepribadian Anak
Usia Dini. Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang, Sumatera
Barat Indonesia, 3(3), 73-79.

Anda mungkin juga menyukai