PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk juga yang
kualitas yang baik agar tercapai masa depan bangsa yang baik. Untuk
mendapatkan kualitas anak yang baik, maka harus dipastikan bahwa tumbuh
Golden age berada pada masa kanak-kanak antara usia 1-6 tahun,
usia ini merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari proses pematangan (Sulistiawati,
2014). Sama seperti pernyataan dari (Soetjiningsih & Ranuh, 2015) yang
yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat
pendek dan tidak bisa diulang kembali, masa ini sering juga disebut masa
1
2
Anak toddler adalah anak yang berusia 1-3 tahun, yang pada
umumnya kelompok anak tersebut sudah belajar percaya pada orang lain,
didukung oleh orangtua, maka rerata anak akan memiliki kepribadian yang
ragu-ragu dan jika anak dibuat merasa buruk pada saat kegiatan stimulasi ia
melakukan kegagalan, maka anak akan menjadi pemalu dan pendiam (Lestari
& Hati, 2016; Padila et al., 2019). Masa anak dianggap sebagai fase yang
pembelajaran, dan perilaku dimasa yang akan datang serta masa depan
menunjukan sesuatu hal terjadi tidaklah tanpa suatu proses. Demikian juga
(Purwanto, 2016).
3
pada anak yaitu anak tidak bisa secara optimal mengembangkan kepribadian,
membangun kepercayaan diri dan harga diri pada anak karena kedua hal
berprestasi dan daya sang anak di masa depan (Asnida & Madantia, 2014).
kemandirian anak. Anak yang tidak dilatih mandiri sejak usia dini akan
menjadi individu yang tergantung pada orang lain sampai remaja bahkan
oleh anak di usia tertentu dan anak belum melakukannya dapat dikatakan anak
yang manja dan tidak mandiri. Menurut Mussen (Dalam Puryanti, 2013)
pada kelekatan orang tua-anak, peran keluarga khususnya ibu, sangat besar
pada seorang anak merupakan suatu kekuatan internal individu yang diperoleh
menumbuhkan dan mendidik anak dari kelahiran anak hingga anak memasuki
usia dewasa. Tugas ini umumnya dikerjakan oleh ibu dan ayah (orangtua
melakukan pengasuhan, maka tugas ini diambil alih oleh kerabat dekat
termasuk kakek, nenek, orang tua angkat, pembantu rumah tangga dan atau
konsep gaya pengasuhan, para ahli melihat anak dan kualitas anak yang
(self-reliance), memiliki kontrol diri (self control), rasa ingin tahu yang tinggi,
(Latiana, 2011).
dari orang lain, dan mencoba menyelesaikan masalah sendiri, tanpa meminta
bantuan orang lain dan mampu mengatur diri sendiri. Kemandrian merupakan
2018).
matang untuk dapat menjalani kehidupan sesuai yang diharapkan. Salah satu
adalah orang tua. Orang tua menjadi pendamping utama dalam setiap
yang paling utama bagi anak. Orang tua melakukan “investasi dan komitmen
Oleh karena itu, peran orang tua dalam proses pengasuhan sangat penting
beralih kepada nenek/kakek, alasan tersebut bertujuan agar anak tetap belajar
kepada orang yang lebih dewasa. Ketika anak melakukan sesuatu, ada
menjadi anak yang lebih baik, menjadi anak yang dapat mandiri, dapat
Berdasarkan hal tersebut pada kenyataannya sangat banyak anak yang diasuh
Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola
asuh orang tua. Di dalam keluarga, orang tualah yang berperan dalam
6
kesempatan kepada anak untuk mandiri, keluarga tetap merupakan pilar utama
Tasikmalaya peneliti mendapatkan data dari ibu kader, dari jumlah anak yaitu
7 anak (100%), 3 anak di asuh oleh orangtua (43%) dan 4 anak (57%) di asuh
oleh kakek nenek atau keluarga, Persentase yang di dapat anak yang di asuh
oleh kakek nenek atau keluarga lebih banyak dari pada oleh orang tua nya.
Masyarakat masih banyak yang acuh terhadap pengasuhan oleh orang tua nya
sendiri, memilih bekerja dan menitipkan anak nya kepada kakek nenek atau
10 10 30 6,6
.
11 11 28 6,2
.
12 12 41 9,1
.
13 13 17 3,8
.
14 14 25 5,5
.
15 15 23 5,1
.
16 16 51 11.3
.
17 17 13 2,9
.
18 18 28 6,2
.
Sumber : data gizi anak, UPTD Puskesmas Kahuripan
rw 16 dengan jumlah 51 anak (11,3%) dengan anak yang di asuh oleh orang
tua 39 anak (76%) dan anak yang asuh oleh orang tua dan di bantu olehs
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Pengasuh
akhir selanjutnya.
1-3 tahun. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling.