PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
harapan orang tua. Anak perlu dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya
pembangunan nasional. Untuk itu, upaya tersebut harus dimulai sejak dini,
bahkan masih sejak dalam kandungan. Orang tua mempunyai peranan yang
dimiliki anak pada masa pra sekolah diharapkan mampu mengantarkan anak
1
air kecil, ataupun memakai kaos kaki dan sepatunya sendiri tanpa bantuan
perilaku sosial dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Angka
berkembang dan maju adalah 53% mandiri tidak tergantung pada orang lain
dan 9% masih tergantung pada orang tua, anak prasekolah 38% yang
tergantung sepenuhnya pada orang tua maupun pada pengasuh mereka dan
tahun 2010 dilaporkan bahwa dari jumlah anak sebanyak 3.634.505 jiwa,
kemandirian yang baik, cakupan tersebut masih di bawah target yakni 90%
(Depkes RI, 2010). Menurut Sidharto (2007) anak yang tidak mandiri akan
ini tidak segera teratasi, anak akan mengalami kesulitan pada perkembangan
2
Masalah-masalah yang sering dialami anak prasekolah menurut
adalah masalah yang harus ditangani sejak dini, karna jika tidak ditangani
sejak dini maka akan berpengaruh pada masa yang akan datang, anak yang
Saat ini dalam masyarakat banyak keluarga terjadi dual carrier family,
dimana tidak hanya ayah yang bekerja, namun ibu juga sibuk bekerja,
yang diberikan oleh ibu yang tidak bekerja (Harjaningrum, 2005). Hasil
pada tahun 2011 (BPS, 2010). Berdasarkan data pendahuluan yang didapat
Urip sebanyak 43,02%, sedangkan keluarga dengan status ibu tidak bekerja
Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga
3
ibu harus menyadari untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan
Survei yang dilakukan oleh Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk (2008) dengan
Anak Usia Dini) Star Gardu Sehati Kelurahan Tinalan jumlah balita usia 3-5
(Pendidikan Anak Usia Dini) Star Gardu Sehati, murid yang mengalami
dan kemandirian 13 %. Dari hasil wawancara pada 10 orang tua murid yang
cara pemberian stimulus yang tepat dan dampak yang akan terjadi bila
anaknya kurang mendapatkan stimulus dan tiga orang tua lainnya sudah
4
Gangguan perkembangan anak di seluruh dunia memiliki angka
kejadian yang cukup tinggi yaitu berkisar 12-16% di Amerika Serikat, 22%
memiliki angka kejadian yang cukup tinggi. Gangguan kognitif dan bahasa
bicara dan bahasa dari 1125 kunjungan pasien anak. Sedangkan di Indonesia
diberikan oleh orang tua, alasan ibu kurang memberikan stimulasi karena
malas mengajari anak, sering marah kepada anak yang tidak melakukan
5
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis dengan salah
satu guru di Tk Aisyiyah Lomo Riantang pada tanggal 8 Mei 2018 jumlah
keseluruhan murid sebanyak 37. dari beberapa anak ditemui yang bisa
berstimulasi berupa bermain sendiri, saling berinteraksi antara satu dan yang
sebanyak 20 anak, dan anak yang tidak berstimulasi dan mandiri sebanyak 17
Dan dari observasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa sebagian
suka bermain, ada yang suka pendiam, nakal, menarik diri, pemalu, dan lain-
lain, ini menunjukan bahwa stimulasi dan pola asuh orang tua yang
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Riantang 2018
Riantang 2018
D. Manfaat Penelitian
1. Institusi Pendidikan
2. Masyarakat
7
dan mengembangkan kemampuan sosialisasi anak yang optimal di usia
prasekolah
3. Dunia Keperawatan
4. Peneliti
mengenai proses dan penyusunan laporan penelitian yang baik dan benar
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terbagi menjadi dua periode yaitu periode toddler (1-3) dan periode
prasekolah (3-6).
Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun menurut
bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-5 tahun biasanya mereka
9
a. Berjalan lurus
kegunaannya
k. Mengungkapkan simpati
a. Ciri-ciri fisik
10
b. Ciri sosial
Pada umumnya anak dalam tahapan ini memiliki satu atau dua
lebih sosialis.
c. Ciri emosional
terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan dan iri hati pada anak
d. Ciri kognitif
11
Mereka menyesuaikan san mengubah konsep secara konstan. Contoh,
dimiliki orang tua atau orang lain, dan dibuat merasa bahwa
kan inisiatif tanpa mengenai hak dan hak istimewa orang lain.
12
b. Teori Perkembangan Kognitif (Piaget)
dalam aktivitas mental. Teori ini dibuat oleh psikolog dari swiss
13
B. Tinjauan Umum Tentang Stimulasi
1. Pengertian Stimulasi
tahun agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Depkes RI,
2013). Stimulasi pada anak dapat dilakukan oleh orang tua, pengasuh,
diberikan pada masa usia dini (golden age periode) dan sesuai dengan
b. Selalu tunjukan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan
hukuman
14
f. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman, dan ada di
sekitar anak
(Sulistyawati, 2014)
1) Bacakan buku cerita, buat agar anak melihat dan membaca buku
Itu
15
3) Buat anak agar mau untuk menyebut nama lengkap, menyatakan
4) Bantu anak dalam memilih acara tv, batasi waktu untuk menonton
dorong anak untuk bermain bola, lari, lompat dengan satu kaki,
gambar.
16
c. Kemampuan bicara dan halus
dilihat didengarnya
keluarga
17
C. Tinjauan Umum Tentang Kemandirian
1. Pengertian Kemandirian
awalan ke dan akhiran an, kemudian membentuk satu kata keadaan atau
kata benda. Karena kemandirian berasal dari kata dasar diri, maka
tentang perkembangan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers
disebut dengan istilah self, karena diri itu merupakan inti dari
Ciri ciri kemandirian anak termasuk juga pada anak usia dini sebagi
barikut:
Rasa percaya pada diri, atau1 dalam kalangan anak muda biasa
18
memiliki percaya diri yang tinggi dapat menutupi kekurangan dan
juga bertambah.
Kreatif dan inovatif pada anak usia dini merupakan ciri anak
menyukai pada hal-hal baru yang semula dia belm tahu dan
pilihannya.
19
Di dalam mengambil keputusan atau pilihan tentu ada
sesuatu, tidak bergantung pada orang lain dan anak tahu kapan
individu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik, yaitu:
20
4. Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak
sendiri.
dirinya.
membuat kesalahan.
tetapi, apabila anak tergantung pada kita maka beri dorongan untuk
21
g. Melatih anak untuk mensosialisasi diri sehingga anak belajar
h. Anak yang lebih besar, mulai ajak anak untuk mengurus rumah
menyapu ruangan.
bermain.
anak dan ajak anak untuk berolah raga atau melakukan aktivitas
kemandirian
b. Pola Asuh. Peran dan pola asuh orang tua sangat berpengaruh
22
c. Pendidikan. Pendidikan memiliki sumbangan yang berarti dalam
yakni
berikut:
a. Faktor Internal
23
2. Faktor Kecerdasan atau Intelegensi, anak yang memiliki
terdiri dari:
24
1. Faktor Pola Asuh, untuk bisa mandiri seseorang membutuhkan
kemandirian sesuai umur bagi anak usia 60-72 bulan menurut Depkes RI
25
2. Ajak anak berbicara tentang apa yang dirasakan anak, ikutkan anak
tua.
waktu menonton televisi tidak lebih dari 2 jam sehari. Lihat dan
mencari anak.
26
d. Mematuhi peraturan keluarga
badan/cacian.
(2003) yang dikutip oleh Nani Ratnaningsih (2007:50), terdapat tiga tahap
tujuan-tujuan.
emosi.
27
c. Refleksi diri. Dalam hal ini anak menyatakan pendapat tentang
(Susanto, 2017).
28
BAB III
KERANGKA KONSEP
Stimulasi merupakan upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak
bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain dan
suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh sistem indera, melatih
dan pikiran anak. Rangsangan atau stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor
anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih
29
Variabel independen Variabel dependen
prasekolah
Keterangan :
: Hubungan Variabel
B. Hipotesis
harus ditolak. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang terdiri
Hipotesis Alternatif (Ha) : ada hubungan stimulasi orang tua dengan kemandirian
anak prasekolah
Hipotesis Nol (H0) : tidak ada hubungan stimulasi orang tua dengan kemandirian
anak prasekolah
30
C. Definisi Operasional Variabel
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua untuk
Kuesioner ini terdiri dari 10 pernyataan yang nantinya diisi oleh orang
tua dengan memberi tanda checklist pada kolom pilihan jawaban dengan
skala tipe Gutmant, semakin tinggi skor yang akan diperoleh maka
semakin tinggi pula stimulasi orang tua yang diperoleh dengan dua
31
tidak diberi nilai 1, Kriteria objektif ditentukan dengan Adapun kriteria
atau mampu berdiri sendiri dalam berbagai hal anak bisa pergi ke toilet
sendiri, anak menggosok gigi sendiri, anak bisa melepas dan memakai
Gutman, dengan dua pilihan respon jawaban yaitu “ya” dan “tidak”
32
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Nursalam, 2011).
dengan jenis penelitian cross sectional dimana penelitian ini bertujuan untuk
Metode penelitian ini dapat dilakukan dengan cara survei, kuesioner dan
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang menjadi kuantitas dan
33
1. Populasi
Populasi dapat disimpulkan sebagai objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah yang telah memenuhi syarat penelitian (Donsu, 2016). Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Orang Tua dan siswa/siswi
2. Sampel
namun bukan populasi itu sendiri. Sampel adalah bagian dari populasi
2017). Sampel dalam penelitian ini adalah Orang Tua dan siswa/siswi TK
3. Teknik Sampling
Lomo Riantang
D. Instrumen Penelitian
jujur sesuai dengan perilaku yang dimiliki oleh responden (Nursalam, 2010).
34
Jumlah pernyataan sebanyak 20 item yang menggunakan skala Gutman
diberi nilai 2, dan jika responden menjawab Tidak diberi nilai 1. Instrumen
Kota Bengkulu & Nimma Nur Azizah dengan judul Gambaran Stimulasi
Ananda, Depok.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
E. Pengolahan Data
1. Editing
35
2. Coding
pengkodean pada daftar pertanyaan yang telah diisi untuk setiap jawaban
responden.
statistik adalah:
1. Analisis Univariat
tergantung jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau
rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini
2. Analisis Bivariat
36
21,00 setelah uji hipotesis dilakukan, dengan taraf kesalahan 5% dan
0,05.
G. Etika Penelitian
untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
haknya.
3. Confidentiality
37
BAB V
Wilayah Antang.
perkembangannya
38
2. Mendidik anak berakhlak mulia, cakap, percaya diri dan berguna bagi
B. Hasil Penelitian
Riantang dan wilayah Antang dari 03 Juni sampai 27 Juni 2018 dengan
sampling. Hasil penelitian ini diperoleh melalui data primer yaitu dengan
menggunakan kuesioner.
39
apakah ada kesalahan atau tidak. Hasil penelitian disajikan secara berurutan
sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden
a. Umur Anak
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Aisyiyah
Lomo Riantang
Umur n %
4 tahun 2 5,4
5 tahun 14 37,8
6 tahun 21 56,8
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni, 2018
40
b. Umur orang tua
Tabel 5.2
Disribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua Di TK
Aisyiyah Lomo Riantang
Umur n (%)
26-35 tahun 20 54,1
36-45 tahun 11 29,7
46-55 tahun 6 16,2
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni, 2018
Tabel 5.3
Disrtibusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Di TK
Aisyiyah Lomo Riantang
Pekerjaan n %
PNS 8 21,6
Karyawan 2 5,4
IRT 27 73,0
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni, 2018
41
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
2. Analisa Univariat
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Stimulasi Orang Tua Di
TK Aisyiyah Lomo Riantang
Stimulasi orang tua n %
Baik 22 59,5
Kurang 15 40,5
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni, 2018
42
b. Kemandirian anak
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Kemandirian Anak Di
TK Aisyiyah Lomo Riantang
Kemandirian anak n %
Mandiri 24 64,9
Tidak mandiri 13 35,1
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni, 2018
3. Analisis Bivariat
prasekolah bila nilai P < 0,05. Adapun tabel analisis bivariat tersebut
43
Tabel 5.6
Hubungan Stimulasi Orang Tua Dengan Kemandirian Anak
Prasekolah Di TK Aisyiyah Lomo Riantang
Kemandirian anak
Stimulasi orang tua Mandiri Tidak Mandiri Total P
n % n % N % Value
kemandirian anak yang tidak mandiri sebanyak 3 anak (8,1%) dan anak
nilai P adalah 0,001 lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat
44
C. PEMBAHASAN
identitas dan status responden yang bisa digali dan bisa menjadi informasi
ini sebagian responden berasa pada rentang usia 26-35 tahun sebanyak 20
orang (54,1%). Periode dewasa awal ini merupakan masa adaptasi dengan
berada pada usia ini biasanya telah mencapai kematangan dalam berfikir
stimulasi yang baik dari orang tuanya maka anak akan mampu mencapai
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wong (2009) bahwa
usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi orang tua untuk
dapat menjalankan peran pengasuhan, karena usia yang terlalu muda atau
terlalu tua akan menyebabkan peran pengasuhan yang diberikan orang tua
45
Faktor lain juga berperan dalam stimulasi orang tua adalah jenis
besar orang tua di TK Aisyiyah Lomo Riantang adalah IRT (Ibu Rumah
serta lebih cepat diketahui apabila terjadi gangguan pada tumbuh kembang
Pekerjaan yang tidak banyak menyita waktu juga memungkinkan ibu lebih
tua.
dengan baik. Hal ini sebenarnya kembali pada kemampuan orang tua itu
yang baru lahir, sama pentingnya dalam proses persalinan, ibu dianjurkan
46
keseimbangan antara kedua orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak
(Tridhonanto, 2014)
karakteristik anak dimana umur anak sebagian besar pada rentang usia 6
tahun sebanyak 21 anak (56,8). Pada tahap ini anak telah melewati tahap
otonomi vs ragu-ragu. Tugas yang seharusnya telah dicapai pada masa ini
dan ragu-ragu. Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orang
tuanya terdapat suatu sikap/ tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan
Riantang yang stimulasi orang tua baik sebanyak 22 orang (59,5%). Hasil
positif maka dalam hal ini perkembangan anak akan berkembang secara
optimal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnia
47
beliau menunjukkan bahwa P =0,026 < 0,05 maka H0 ditolak yang
usia 5 – 6 tahun.
datangnya dari lingkungan diluar anak. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh
48
dari orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak
temui atau lihat di lingkungan sekitar bahwa banyak anak prasekolah yang
(Yuniarti, 2015).
yang dilakukan oleh orang tua pada anaknya merupakan aktivitas bermain
49
3. Kemandirian anak prasekolah
pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri
kepada orang lain. Dari sisi kemandirian, kemampuan anak usia 5 sampai
6 tahun sudah dapat mandi sendiri, mengurus dirinya sendiri ketika buang
air besar, dapat makan sendiri meskipun masih belepotan, sudah belajar
pakaian sendiri.
Rizqa Mantali, dkk (2018) dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua
hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian
anak prasekolah.
melakukannya, tetapi perlu diajarkan kepada anak usia dini agar mereka
50
mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa harus meminta bantuan
kepada orang tua atau orang dewasa lainnya. Apabila anak tidak belajar
mandiri dari usia dini maka akan dapat menyebabkan anak menjadi
perlakuan yang adil dari orang tuanya.Tetapi, kasih sayang yang diberikan
2000).
sejak anak usia dini. Dan orang tua yang ingin mempunyai anak mandiri,
mental yang kuat, karena cukup banyak orang tua yang gagal walaupun
dalam tata cara konseptual sudah mengetahui. Salah satu sikap yang perlu
satu tindakan yang paling sering dilakukan orang tua adalah menemani
melarang anak melakukan kegiatan sendiri. Hal ini akan berdampak pada
51
anak, yakni seorang anak tidak mampu mengembangkan sikap mandiri
apabila orang tua selalu berada di dekat anaknya dan tidak pernah
hari. Artinya, dalam hal ini orang tua harus berani belajar dalam batasan
52
menjadi anak manja dan tidak siap menghadapi kekecewaan, serta akan
anak yang mandiri sebanyak 5 anak (13,5%). Hal ini dikarenakan umur
anak sebagian besar pada rentang 6 tahun. Pada tahap ini anak telah
seseorang dalam berfikir dan bekerja juga akan lebih matang. Sehingga
diharapkan pada umur 6 tahun pada anak prasekolah maka pada usia
Jamilah (2013), kemandirian anak usia dini dapat dilihat dari pembiasaan
53
maka lingkungan yang penuh rangsangan ini akan membantu anak untuk
mengembangkan rasa percaya diri. Dalam hal ini orang tua memberi
anak usia prasekolah mulai berinisiatif, maka anak akan merasa penuh
energi dan mampu berbuat sesuatu sehingga ingin bergerak kesana kemari
diperoleh nilai P value = 0,001 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05
hipotesis nol (H0) ditolak yang berarti ada hubungan antara stimulasi
Riantang.
54
perilaku mandiri pada anak akan membuat anak belajar lebih cepat.
Pada anak usia pra sekolah menurut Hartono (2002), potensi yang
harus di kembangkan adalah kemandirian, karena pada usia ini anak sudah
mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orang tua yang memasuki
suatu lingkunga yang lebih luas, yaitu lingkungan taman kanak-kanak atau
taman bermain.
kemandirian anak yang diberikan orang tua pada anaknya. Jika pemberian
stimulasi selalu diberikan pada anak, maka akan terjadi kemandirian yang
baik pada anak dalam melakukan setiap aktivitas. Begitu juga sebaliknya,
jika pemberian stimulasi jarang atau tidak pernah diberikan pada anak,
55
D. Keterbatasan Penelitian
1. Adanya responden yang kurang mengerti dan tidak bisa melihat dengan
beberapa kesibukan orang tua sehingga peneliti menunda waktu hari itu
pada saat penelitian dan kembali lagi ke esok harinya dengan responden
yang sama.
56
BAB VI
A. Kesimpulan
orang tua baik sebanyak 22 responden (59,5%) dan yang stimulasi orang
(35,1%).
0,001
B. Saran
1. Bagi Institusi
57
2. Bagi masyarakat
stimulasi perkembangan anak tersebut dan diharapkan juga bagi Ibu untuk
4. Bagi peneliti
58