Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI KAMPUNG


PURWOSARI 1 KELURAHAN TAMBAK REJO SEMARANG TIMUR

SKRIPSI

Oleh :
MARIA PULUNG ASTITI H
NIM .010115A070

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan merupakan suatu pola yang teratur terkait

perubahan struktur, pikiran, perasaan atau perilaku yang dihasilkan dari

proses pematangan, pengalaman, dan pembelajaran. Perkembangan adalah

suatu proses yang dinamis dan berkesinambungan seirirng berjalannya

kehidupan, ditandai dengan serangkaian peningkatan, kondisi konstan, dan

penurunan. Proses perkembangan manusia berasal dari efek yang terkait

dari faktor keturunan dan lingkungan. Manusia secara bersamaan

mengalami proses tumbuh dan kembang secara fisik, kognitif, psikososial,

dimensi moral dan spiritual, dengan masing – masing dimensi menjadi

bagian penting dari keseluruhan pribadi (Taylor , C , Lemone , & Lynn ,

2011).

Perkembangan otak selama 5 tahun pertama lebih cepat, intensif

dan sensitif terhadap pengaruh eksternal atau lingkungan. Tahun-tahun

pembentukan ini adalah ketika anak-anak membangun fondasi mereka

untuk belajar dan kesuksesan masa depan. Dengan mengikuti pendidikan

usia prasekolah, Anda dapat memanfaatkan tahap pembelajaran terbaik

perkembangan otak anak Anda dan memiliki fasilitator yang terlatih dan

berkualitas (Pendidikan - Pendidikan Dini dalam banyak kasus), yang

dapat memaksimalkan hasil pembelajaran. Kualitas pengasuh utama (Ibu

atau bapak) dapat memiliki dampak penting bagi pembelajaran anak.


Pendidikan prasekolah membantu anak-anak kecil mengembangkan

keterampilan fungsi kognitif, motorik, dan fungsi eksekutif yang

merupakan dasar membangun kecerdasan intelektual dan kecerdasan

emosional yang baik. Lingkungan prasekolah memungkinkan anak-anak

untuk mengeksplorasi baik di dalam maupun di luar ruangan, dan yang

paling penting adalah dapat memberikan anak-anak kesempatan untuk

berinteraksi dengan teman sebayanya dan menstimulasi pertumbuhan /

perkembangan sosial dan emosional. (Mansur, 2019)

Anak usia prasekolah 4 sampai 6 tahun sering disebut juga dengan

istilah golden age dimana anak sedang menjalani proses pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat pesat, baik perkembangan motorik kasar,

motorik halus maupun perkembangan sosial (Puspita, Calista and Suyadi,

1970). Usia pra sekolah memberikan kesempatan luas untuk anak

mengembangkan keterampilan sosialnya.

Menurut Erik Erikson, tugas perkembangan psikososial pada usia

prasekolah adalah Membangun Rasa Inisiatif Versus Rasa Bersalah, anak

usia prasekolah adalah siswa yang ingin tahu, mereka sangat antusias

mempelajari hal-hal baru. Anak usia prasekolah merasakan suatu perasaan

prestasi ketika berhasil dalam melakukan suatu kegiatan, dan merasa

bangga dengan seseorang yang membantu anak untuk menggunakan

inisiatifnya. Anak usia prasekolah ingin mengembangkan dirinya melebihi

kemampuannya, kondisi ini dapat menyebabkan dirinya merasa bersalah.

Tahap pengembangan hati nurani selesai selama periode prasekolah, dan


tahap ini merupakan dasar untuk tahap perkembangan moral yaitu anak

dapat memahami benar dan salah. Selama tahap perkembangan

sebelumnya, kepercayaan versus ketidakpercayaan, anak-anak hampir

sepenuhnya bergantung pada orang lain untuk perawatan dan keamanan

mereka. Selama tahap inilah anak-anak membangun dasar kepercayaan

pada lingkungan sekitarnya. Namun, ketika mereka maju ke tahap kedua,

penting bagi anak-anak kecil untuk mulai mengembangkan rasa

kemandirian dan kontrol pribadi. Ketika mereka belajar melakukan hal-hal

baru untuk diri mereka sendiri, mereka membangun rasa kontrol atas diri

mereka 15 sendiri dan juga kepercayaan dasar pada kemampuan mereka

sendiri. Mendapatkan rasa kendali pribadi terhadap dunia merupakan

sesuatu yang sangat penting pada tahap perkembangan ini. Anak-anak

pada usia ini menjadi semakin mandiri dan ingin mendapatkan kontrol

lebih besar atas apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka

melakukannya (kyle, 2012)

Perkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu anak,

peran orang tua, lingkungan masyarakat, termasuk lembaga sekolah. Ada

keterkaitan antara keterampilan bergaul dengan masa bahagia dimasa

kanak – kanak, karena anak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan sehingga perkembangan sosial anak akan tercapai (Mayar,

2013). Salah satu faktor yang mempengaruhi perkemangan anak adalah

peran orang tua atau pola asuh orang tua.


Pola asuh merupakan cara yang dilakukan orang tua dalam

mendorong atau mendidik anak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik

anak, perkembangan bahasa dan sosial anak(Ibrahim, 2017).

Peran aktif orang tua sangat diperlukan anak – anak terutama pada

usia prasekolah, orang tua, salah satunya ibu merupakan tokoh sentral

dalam tahap perkembangan seorang anak. Ibu berperan sebagai pendidik

pertama dan utama dalam keluarga, Ibu juga orang pertama yang

mengajak anak berkomunikasi, sehingga anak mengerti bagaimana

berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa. Namun dengan

berkembangnya zaman banyak wanita ikut berlomba lomba dengan laki

laki untuk mendapatkan kemajuan dalam bidang ekonomi, sosial,

industri, dan ilmu pengetahuan. Wanita dapat bekerja di luar lingkungan

keluarga secara terhormat sebagai wanita karir atau dalam kasus ini adalah

ibu pekerja.

Jumlah wanita yang bekerja semakin meningkat. Data Badan

Pusat Statistik Nasional tahun (2019) menunjukan bahwa dari 100%

perempuan Indonesia didapatkan 55,4 % adalah perempuan yang bekerja

sisanya adalah perempuan yang tidak bekerja.

Peran ganda sebagai pekerja maupun ibu rumah tangga

mengakibatkan tuntutan yang lebih dari biasanya. Tuntutan dan standart

layanan yag harus diberikan oleh seorang wanita karir yang memiliki

peran ganda yaitu sebagai wanita karir dan di satu sisi sebagai ibu rumah
tangga menyebabkan perannya sebagai ibu rumah tangga menjadi

terabaikan. Hak – hak anak menjadi problem untuk tumbuh kembang

anak, bahkan sering kali digantikan dengan baby sitter, titip pada kakek /

nenek, tetangga, playgroup, atau tempat penitipan anak. Pada posisi ini

pula nilai nilai kesantunan, keibuan, belai kasih ibu sebagai orang tua yang

melahirkan hilang pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak

( samsu, 2016 )

Ketika ibu bekerja memiliki dampak negatif dan dampak positif

terhadap perkembangan anak. Dampak negatif dari ibu yang bekerja

adalah kehadiran ibu dalam kehidupan sehari-hari sang anak lebih sedikit,

sehingga kesempatan ibu untuk memberikan stimulasi dalam anak

melakukan tugas-tugas perkembangannya menjadi tebatas. Dampak positif

bagi ibu bekerja terhadap perkembangan anak dapat dilihan dari efek yang

didapat apabila anak memiliki interaksi sosial yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh (Wina, Yudiernawati and

Maemunah, 2016) tentang hubungan pola asuh orang tua dengan

perkembangan sosial anak usia Prasekolah (4-6 tahun) di TK Muslimat

Ar-Rohmah Gading Kembar Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. hasil

Penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji korelasi spearman

rank ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan

perkembangan sosial anak pra sekolah di TK Muslimat Ar-Rohmah

Gading Kembar Kecamatan Jabung Kabupaten Malang di dapat sig. (2-

tailed)= 0,006.
Penelitian lain yang dilakukan (‘citra florida’, 2010 ) Hubungan

Pola Shift Kerja Ibu Dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia

Prasekolah Di Rumah Sakit Premier Surabaya. Hasil penelitian

menunjukan bahwa Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman rho

didapatkan nilai kemaknaan p=0,009 (p< 0,05), yang berarti ada hubungan

antara pola shift kerja ibu dengan perkembangan sosial emosional anak

usia pra sekolah di RS Premier Surabaya. Derajat kekuatan hubungan

adalah sedang dengan nilai koefisien korelasi Spearman r = 0,595. Hal ini

berarti menunjukkan ada hubungan yang cukup kuat antara pola shift kerja

ibu dengan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh (Irawan, Verawati and Putri, 2019),

menunjukan bahwa anak dengan ibu seorang pegawai di perusahaan

memiliki risiko 1,75 kali mengalami pertumbuhan tidak normal dibanding

dengan anak yang ibunya seorang ibu rumah tangga. Wong meneliti

perkembangan anak yang dibesarkan oleh ibu yang bekerja atau ibu rumah

tangga dan hasilnya menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki

waktu yang lebih banyak untuk menemani anaknya sehingga tercipta

ikatan kuat antara ibu dan anak. hal tersebut berpengaruh pada disiplin dan

kebiasaan baik pada anak. Pada ibu bekerja kurangnya pengawasan dari

orang tua yang menyebabkan anak kurang mampu bergaul dengan teman-

temannya, anak bersikap tertutup, dan anak kurang mampu bercerita

dengan orang tuanya terlebih ibunya.


Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan peneliti pada tanggal

20 Desember 2020 secara observasi dan wawancara dengan ketua RT 01

RW 03, RT 02 RW 3, dan beberapa warga Kampung Purwosari 1,

kelurahan Tambak Rejo Kecamatan Gayam Sari Semarang Timur. Di

dapatkan data dari 88 KK terdapat 42 KK ibu bekerja yang mempunyai

anak usia 3 – 6 tahun. Mayoritas ibu berkerja di konveksi pembuatan

masker kain dan pengupas kulit udang yang tempatnya berada di RT 02

RW 03 Purwosari 1. Umumnya para karyawan bekerja selama ≤ 8 jam,

dan beberapa dari ibu yang bekerja menitipkan anaknya kepada nenek atau

saudaranya. Berdasarkan paparan permasalahan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Pola Asuh Ibu

Bekerja Terhadap Perkembangan Sosial Anak Pra Sekolah di Kampung

Purwosari 1, Kelurahan Tambak Rejo Semarang Timur “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Adakah hubungan pola asuh ibu pekerja terhadap perkembangan sosial

anak pra sekolah ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya hubungan antara pola asuh ibu bekerja

dengan perkembangan sosial anak Prasekolah.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pola asuh ibu bekerja di Kampung Purwosari 1

Kelurahan Tambak Rejo Semarang Timur.

b. Untuk mengetahui perkembangan sosial anak di Kampung

Purwosari 1 Kelurahan Tambak Rejo Semarang Timur.

c. Mengetahui hubungan antara pola asuh ibu bekerja dengan

perkembangan sosial anak prasekolah di Kampung Purwosari 1

Kelurahan Tambak Rejo Semarang Timur.

D. Manfaat Penelitian

a. Diharapkan dari hasil penelitian ini, dapat dimanfaatkan sebagai

masukan dan sumbangan pemikiran mengenai hubungan antara pola

asuh ibu pekerja dengan perkembangan sosial anak

b. Bagi peneliti diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan

memperluas wawasan berdasarkan pengalaman dari apa yang ditemui

di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

‘citra florida’ (no date).

Ibrahim, H. A. (2017) ‘Hubungan Pola Asuh Wanita Karir Terhadap Tumbuh

Kembang Motorik Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Kelurahan Purbayan

Sukoharjo’.

Irawan, R., Verawati, M. and Putri, D. R. (2019) ‘Hubungan Pola Asuh Ibu

Bekerja Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia Prasekolah’, Health Sciences

Journal, 3(2), p. 33. doi: 10.24269/hsj.v3i2.263.

Mansur, A. R. (2019) Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah, Andalas

University Pres. Available at:

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33035/1/Istiqomah

Aprilaz-FKIK.pdf.

Mayar, F. (2013) ‘Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit Untuk

Masa Depan Bangsa’, Al-Ta lim Journal, 20(3), pp. 459–464. doi:

10.15548/jt.v20i3.43.

Kyle, T. (2012). Essentials of pediatric nursing. Lippincott Williams & Wilkins.

Puspita, D., Calista, W. and Suyadi, S. (1970) ‘Perkembangan Fisik-Motorik


Siswa Usia Dasar: Masalah Dan Perkembangannya’, JIP: Jurnal Ilmiah PGMI,

4(2), pp. 170–182. doi: 10.19109/jip.v4i2.2780.

Wina, L., Yudiernawati, A. and Maemunah, N. (2016) ‘Hubungan Pola Asuh

Orang Tua Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia Pra Sekolah (4-6 Tahun) Di

TK Muslimat Ar-Rohmah Gading Kembar Kecamatan Jabung Kabupaten

Malang’, Journal nursing news, 1(1), pp. 31–37. Available at:

https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/410%0D.

Anda mungkin juga menyukai