PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
serta sosialisasi dan kemandirian”. Menurut Joana 2017 salah satu aspek
kepada orang lain saat remaja, bahkan saat dewasa kelak (dalam Rakhma,
2017).
1
Menurut Sa’diyah (2017) Kemandirian perlu diajarkan dan
dilatihkan sedini mungkin, yaitu semenjak anak batita bayi tiga tahun,
dimana anak sudah mulai banyak berinteraksi dengan orang lain, tidak
hanya dengan orang terdekatnya (ibu dan ayah) tapi juga sudah mulai
kemandirian pada anak sangat bergantung pada kelekatan orang tua anak,
bahasa, dan perilaku sosial dalam beberapa tahun terakhir ini semakin
tidak tergantung pada orang lain dan 9% masih tergantung pada orang tua,
maupun pada pengasuh mereka dan 17% cukup mandiri. Profil masalah
2
Menurut Komala (2015) “Ada beberapa hal yang perlu
yaitu mengetahui dasar orang tua memberikan pola asuh yang tepat dalam
perkembangan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh yang tepat”.
pribadi yang kuat dan mandiri yang tidak bergantung pada orang lain.
Tentu tidak terlepas dari peran orang tua yang mampu menciptakan
laku anak adalah cerminan dari pengasuhan orang tua, maka pemilihan
pola asuh yang tepat dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh orang tua. Kondisi ini menunjukkan
dewasa sesuai dengan tahap usia saja namun juga tentang bagaimana anak
pergi ke sekolah tidak ditunggui orang tua, tidak mudah cengeng saat
3
anak-anak terdapat tiga macam pola asuh orang tua, yaitu otoriter,
permisif, dan autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang
ketaatan atau kepatuhan. Orang tua bersikap tegas, suka menghukum, dan
mungk in pada anak untuk mengatur dirinya, anak tidak dituntut untuk
bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orang tua. Sementara
itu pola asuh autoritatif bercirikan adanya hak dan kewajiban orang tua
dan anak adalah sama dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk
wanita karir yang ikut andil dalam mencari nafkah. Mereka tidak hanya
sekedar berperan sebagai ibu rumah tangga yang berurusan dengan dapur
dan merawat anak “Sehingga pada kenyataan yang terjadi pada masa
Suryanda, 2019).
banyak dijumpai fenomena wanita yang mulai turut berperan pada sektor
4
publik salah satunya dengan bekerja. Dalam hal ini perempuan yang telah
menjadi istri dan ibu rumah tangga, juga berperan sebagai wanita karir.
dimiliki ibu dengan peran ganda, dibandingkan dengan ibu yang tidak
diperoleh data bahwa anak pra sekolah dengan kedua orang tua yang
bekerja hanya 2 anak (3,3 %) yang mandiri, sisanya tidak mandiri 25 anak
(13,3%).
rumah yang memiliki anak dari 3 sampai 5 tahun dengan kedua orang tua
yang bekerja di desa Pentadio Barat didapatkan data bahwa 7 dari 10 anak
belum mampu memakai baju sendiri, dan belum mampu sabar menunggu
5
3. Kurangnya interaksi dan komunikasi antara ibu bekerja terhadap anak,
4. Dari hasil observasi awal didapatkan bahwa masih banyak anak yang
berikutnya.
6
Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti
pendidikan.