SOBOKERTO
Khusnul Khotimah (A520190012)
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENDAHULUAN
Anak usia dini memiliki dunia yang berbeda dengan dunia orang dewasa, dunia mereka
memiliki karakteristik dan kreativitas tersendiri. Dunia anak penuh dengan keunikan, penuh
kejutan, dinamik, rasa ingin tahu yang cukup tinggi, dapat mengeksplor lingkungan sekitar,
dunia yang benuh dengan warna dan tingkah pola yang berbeda. Menurut NAECY (National
Association Education Young Children) (dalam Sujiono, 2009) anak usia dini adalah individu
yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan secara pesat dan akan berpengaruh pada kehidupan anak selanjutnya. Anak usia
dini memerlukan layanan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Pendidikan anak usia dini merupakan wahana yang sangat fundamental dalam memberikan
kerangka dasar terbentuknya karakter dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan pada anak. Perkembangan yang terjadi pada anak tidak lepas dari
keterlibatan orang tua dalam mendidik anaknya.
Orang tua pada mulanya berperan dalam membina sikap serta keterampilan yang dasar,
seperti pendidikan agama untuk mentaati aturan serta kebiasaan baik(Yusutria & Febriana,
2019). Namun peranannya semakin meluas yaitu dengan mendidik, memfasilitasi, mendorong
menumbuhkan karakter anak. Orang tua memegang kedudukan penting serta mempunyai
dampak yang besar dalam mengembangkan karakter pada anak. Orang tua merupakan seseorang
dalam keluarga yang berperan sebagai pelaksana utama dalam pendidikan yang memiliki
tanggung jawab di tingkat pendidikan awal anak usia dini. Ibu dan ayah memiliki kewajiban
untuk mengajarkan, mendidik, dan selalu memberikan contoh atau menanamkan nilai-nilai yang
positif kepada semua anak-anaknya tanpa terkecuali. Karena itu anak merupakan anugrah dan
amanah dari Tuhan yang diberikan kepada orang tua, sehingga mereka berkewajiban untuk terus
menjaga serta menghidupi sebagai tanggung jawabnya. Orang tua bertanggung jawab pada
seorang anak dalam membimbing dan mengarahkan pendidikan anak sebagai bentuk pengabdian
kepada Tuhan, alam semesta, keluarga, masyarakat dan Negara serta bangsa ( Chusna & Utami,
2020).
Peran orang tua dalam pendidikan adalah sebagai pendidik, pendorong, fasilitator dan
pembimbing (Kurniawati, 2020). Peran orang tua dalam menemani anaknya belajar di rumah
sangat penting, karena itu guru perlu menjalin hubungan yang baik dengan orang tua anak untuk
pembelajaran yang lebih efisien. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami bahwa di rumah
pun, anak harus fokus pada materi pembelajaran yang disiapkan oleh guru. Disini, orang tua
perlu mendukung dan memahami anak. Dari sini kita juga akan memahami bagaimana
selayaknya orang tua menyuguhkan pembelajaran kepada anak- anaknya, serta memahami
tanggung jawab para guru. Oleh karena itu, orang tua juga perlu membantu anaknya belajar.
Pentingnya kemandirian harus mulai ditumbuh kembangkan ke dalam diri anak sejak usia
dini. Hal ini penting karena ada kecenderungan di kalangan orang tua sekarang ini untuk
memberikan potensi secara agak berlebihan terhadap anak-anaknya. Akibatnya, anak memiliki
ketergantungan yang tinggi juga terhadap orang tuanya. Bukan berarti perlindungan orang tua
tidak penting, tetapi yang seyogyanya dipahami bahwa perlindungan yang berlebihan adalah
sesuatu yang tidak baik. Sikap penting yang seharusnya dikembangkan oleh orang tua adalah
memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk berkembang dan berproses. Intervensi orang
tua hanya dilakukan kalau memang kondisi anak-anak diharapkan dapat terwujud. Pribadi sukses
biasanya telah memiliki kemandirian sejak kecil. Mereka terbiasa berhadapan dengan banyak
hambatan dan tantangan. Sifat mandiri yang memungkinkan mereka teguh menghadapi berbagai
tantangan sehingga akhirnya menuai kesuksesan (Rizkyani, 2020). Kemandirian anak akan
tercapai apabila orang tua melakukan upaya melalui berbagai kegiatan yang menunjang
pengembangan kemandirian anak. Dengan peran orang tua yang baik maka anak akan bertumbuh
dan berkembang dalam aspek kemandiriannya. Orang tua harus melatih kemandirian anak sejak
dini agar anak tidak tergantung pada orang lain. Anak juga akan terbiasa mandiri dalam
melakukan kegiatan-kegiatan apapun.
METODELOGI
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field reseach), yaitu bahwa penelitian ini
berangkat langsung ke lapangan untuk mengadakan pengamatan langsung tentang peran orang
tua dalam mengembangkan kemandirian anak di TK Pertiwi 1 Sobokerto. Penelitian dibuat
dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu obyek yang berkenaan
dengan masalah yang diteliti. Dengan ini, penelitian kualitatif digunakan untuk memahami suatu
fakta (understanding) bukan menjelaskan fakta (explaining). Penelitian kualitatif menurut
Sugiyono adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara
cermat dan mendalam dalam konteks waktu serta situasi yang bersangkutan, dilakukan secara
wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif atau nyata yang benar-benar terjadi di lapangan
tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif (Sugiono,
2003). Pada pelaksanaannya dilakukan pembuktian dengan observasi, wawancara langsung dan
pengambilan gambar (dokumentasi) di rumah siswa sebagai subjek penelitian.
PEMBAHASAN
Orang tua memiliki peran terpenting dalam pembentukan karakter anak usia dini karena
orang tua selain sebagai pemimpin juga sebagai guru pertama, pembimbing, pengajar, fasilitator,
dan sebagai teladan bagi anak-anaknya. Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa orang tua
memiliki peran yang sangat besar terhadap anak termasuk memberikan pengaruh dalam hal
bimbingan terhadap anak untuk mencapai kemandirian. Ini dikarenakan orang tua merupakan
lingkungan pertama dan utama bagi anak dalam interaksinya sehari-hari. (Nurhasanah, 2020)
mengatakan bahwa dalam pendidikan untuk membentuk sebuah karakter dapat berdampak bagi
masa depannya sehingga masa depan anak ditentukan secara kepribadian dan karekter tergantung
berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari peran orang tua dalam mengasuh dan mendidiknya.
Perilaku dan segala kelakuan yang diperbuat oleh orang tua sangat berpengatuh terhadap pola
pertumbuhan karakter anak kelakuan yang diperbuat oleh orang tua sangat berpengaruh
terhadapa pola pertumbuhan karakter anak berdasarkan penglihatannya karena anak bisa
menirukan apa yang mereka lihat tanpa berfikir bahwa itu baik atau tidak, maka dari itu
pengaruh orang tua dalam pembentukan karakter anak usia dini utamanya adalah pada
lingkungan keluarga sebelum melihat lebih luas ke lingkungan masyarakat.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Suryabrata (1998: 14)
menyatakan bahwa orang tua dapat berperan dalam pendidikan anak sebagai berikut:
a. Sebagai Pembimbing
Bimbingan belajar dari orang tua merupakan bagian yang memiliki peran dalam
membawa anak dalam mencapai tujuan yang akan diraih. Adapun tujuan yang akan
dicapai dari proses bimbingan belajar orang tua yaitu:
1) Tercapainya tujuan belajar (penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
pengembangan sikap.
Bimbingan belajar dari orang tua kepada anaknya akan membantu
mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi anak dalam proses
belajarnya. Kesulitan belajar dapat disebabkan karena: kemampuan belajar
yang kurang memadai atau rendah, motivasi belajar yang rendah, suasana
rumah yang tidak kondusif untuk belajar, hubungan antar keluarga yang
kurang harmonis, keadaan ekonomi yang kurang mendukung, serta tidak
adanya minat untuk belajar. Dengan kesabaran dan keuletan orang tua dalam
membimbing kesulitan-kesulitan belajar dapat teratasi maka tujuan belajar
yang berupa penguasaan keterampilan, dan pengembangan sikap dapat
tercapai dengan baik. Agar dapat menyesuaiakan diri dengan lingkungan yang
mendukung proses belajar
2) Bimbingan belajar orang tua sangat diperlukan dalam hal penyesuaian dirinya
dengan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan terdiri dari
keluarga, sekolah, dan masyarakat (Suryabrata, 1998) .
b. Sebagai Motivator
Motivasi orang tua kepada anaknya sangat penting dalam rangka meningkatkan
minat dan rangsangan anak untuk belajar. Motivasi in dapat diberikan melalui 3
bentuk yaitu: motivasi belajar yang bersifat tidak langsung, motivasi untuk
meningkatkan dan mempertahankan prestasi, serta motivasi untuk memperbaiki
prestasi.
Motivasi belajar yang bersifat tidak langsung dapat dilakukan dengan cara:
memberikan semanagat kepada anak ketika anak mengalami kebosanan dalam
belajar. Motivasi belajar untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi anak
dapat dilakukan dengan cara memberikan pujian dan hadiah ketika prestasi anak
meningkat. Sedangkan motivasi belajar untuk memperbaiki prestasi belajar anak
dapat dilakukan dengan cara membimbing dan menasihati anak agar mau
memperbaiki prestasi belajarnya.
c. Sebagai Fasilitator
Penyedian fasilitas anak merupakan sebagai bentuk dari bimbingan belajar yang
dilakukan orang tua cukup berperan dalam dalam menunjang keberhasilan anak.
Fasilitas belajar ini meliputi ruang belajar di upayakan senyaman mungkin agar anak
merasa betah berada di ruangan tersebut. Sedangkan kelengkapan sarana belajar anak
dapat diwujudkan dengan tersedianya buku penunjang pelajaran dan alat tulis yang
diperlukan.
Kemandirian adalah bagian penting dan menarik bagi pertumbuhan anak.
Kemandirian selain mempengaruhi kinerjanya, juga berfungsi untuk membantu
mencapai tujuan hidupnya, prestasi, kesuksesan, serta memperoleh penghargaan.
Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-
sehari sesuai dengan tahap perkembangannya, diharapkan nilai-nilai mandiri akan
lebih mudah dikuasai dan dapat tertanam kuat dalam diri anak jika dilatih sejak dini.
Desmita menyatakan bahwa, “Kemandirian penting karena di dalam kurikulum
Taman Kanak-kanak, kemandirian termasuk ke dalam salah satu ruang lingkup
kurikulum Taman Kanak-kanak, standar kompetensi Taman Kanak-kanak, dan
termasuk ke dalam salah satu bidang pengembangan di TK” (Desmita, 2009).
Selanjutnya Kurniawan menyatakan bahwa, “Mandiri adalah sikap atau perilaku yang
tidak mudah tergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas”. Pentingnya
kemandirian pada anak agar mampu mengurus dirinya sendiri dan tidak bergantung
pada orang lain serta mampu mengarahkan diri untuk ke depannya, kemampuan
kemandirian anak dapat dilakukan dengan membangun semangat mandiri pada anak
sejak dini (Kurniawan, 2014). Membangun semangat mandiri pada anak dapat
dilakukan dengan meminta anak untuk berpendapat dan melibatkan anak untuk
memilih atau menentukan serta melibatkan anak langsung.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses perkembangan kemandirian anak. Orang tua harus
membimbing dan menfasilitasi anak agar kemandirian yang sudah ada pada diri
seorang anak dapat berkembang dengan sebaik mungkin.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua sangat penting
dalam perkembangan, pendidikan, dan terbentuknya karakter pada anak. Terbentuknya
kemandirian anak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Peran orang tua dalam mendidik anak
sangat penting bagi pengembangan kemandirian anak karena orang tua sosok pribadi yang akan
ditiru anak, orangtua lah yang akan menjadi model dalam menuju pembentukan karakter anak.
Peran orangtua dibagi menjadi tiga yaitu perang orangtua sebagai pembimbing dengan
menerapkan beberapa aspek yaitu membangun komunikasi yang baik dengan anak salah satunya
dengan memberikan nasehat, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengerjakan
pekerjaan rumahnya sendiri, dan memberikan pujian yang tulus ketika anak melakukan sesuatu
yang baik. Selanjutnya peran orangtua sebagai motivator yaitu dengan memberikan penghargaan,
seperti hadiah kepada anaknya jika anak tersebut dapat mencapai apa yang diharapkan orang tua,
yaitu rata-rata hasil belajar yang bagus, sebagai salah satu cara membangun motivasi anak untuk
belajar lebih giat. Peran orang tua sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi anak dalam melatih
kemandirian dan menyediakan sarana alat belajar dan buku-buku yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Ucapan terima kasih kepada orang tua anak yang sudah membantu dan memberikan izin
kepada saya dalam penelitian. Dan pihak-pihak lain yang juga membantu secara tidak langsung.
Orang tua yang memberikan dukungan materi dan motivasi sehingga penelitian ini dapat berjalan
dengan baik dan dalam keadaan sehat.
DAFTAR PUSKATA
Kurniawan, A. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis: Teori, Konsep, dan Praktik
Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods
Sourcebook. Sage Publications.
Puji Asmaul Chusna, & Ana Dwi Muji Utami. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Daring Anak Usia
Sekolah Dasar. PREMIERE : Journal of Islamic Elementary Education, 2(1), 11–30.
https://doi.org/10.51675/jp.v2i1.84
Rizkyani, F., Adriany, V., & Syaodih, E. (2020). Kemandirian Anak Usia Dini Menurut
Pandangan Guru Dan Orang Tua. Edukid, 16(2), 121–129.
https://doi.org/10.17509/edukid.v16i2.19805
Yusutria, Y., & Febriana, R. (2019). Aktualisasi Nilai–Nilai Kemandirian Dalam Membentuk
Karakter Mandiri Siswa. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 577–582.
https://doi.org/10.29313/tjpi.v8i1.4575