Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
ABSTRAK
Perkembangan psikososial anak usia prasekolah atau sekitar 3-6 tahun berada di tahap inisiatif versus rasa
bersalah. Orang tua sebagai lingkungan terdekat anak mempunyai peran yang penting dalam mendukung
perkembangan anak. Salah satu hal yang dapat mendukung perkembangan anak ialah pola asuh yang
diterapkan oleh orang tua. Pola asuh merupakan hubungan atau pola interaksi antara orang tua dan anak
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak. Pola asuh terbagi menjadi tiga jenis, salah satunya
otoriter. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dampak dari pola asuh otoriter terhadap perkembangan
psikososial anak di usia prasekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi literatur.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pola asuh otoriter memiliki berbagai dampak pada
perkembangan psikososial anak usia prasekolah seperti kurang mandiri, sulit mengambil keputusan, dan
sulit mengontrol emosi.
Kata kunci: Pola Asuh Otoriter, Perkembangan Psikososial, Anak Usia Prasekolah
ABSTRACT
The psychosocial development of preschool children or 3-6 years is in the initiative versus guilt stage.
Parents as the closest environment for children have an important role in supporting the development of
the child. One of the things that can support the proliferation of children is parenting applied by parents.
Parenting is a relationship or pattern of interaction between parents and children to meet the physical
and psychological needs of children. Parenting style are divided into three types, one of which is
authoritarian. This study aims to examine the impact of authoritarian parenting on the psychosocial
development of children at preschool age. The method used in this research is a literature study. The
results of this study found that authoritarian parenting has a variety of impacts on the psychosocial
development of preschool-aged children such as lack of independence, difficulty making decisions, and
difficulty controlling emotions.
11
Jurnal Penelitian dan Pengabdian e ISSN: 2775 - 1929
Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
mendukung tahapan perkembangan dan dan membangun hubungan dengan orang lain
peningkatan kemampuan anak. Pola asuh terbagi ialah dengan permainan (Mansur, 2019). Dalam
menjadi beberapa bentuk. Ada yang teori perkembangan psikososial anak menurut
mengklasifikasikan pola asuh dengan tiga Erik Erikson, masa anak usia prasekolah adalah
bentuk seperti menurut Hurlock, Hardy, dan proses dimana perkembangan kemampuan anak
Heyes yaitu pola asuh otoriter, pola asuh dalam menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai
demokrasi dan pola asuh permisif. Adapula yang dengan pengetahuannya (Nancye, 2021). Di
membaginya kepada empat bentuk yang masa ini juga anak belajar bagaimana
dicetuskan oleh Baurmind yaitu pola asuh merencanakan dan melaksanakan tindakannya.
otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh Jika dalam tahapan ini anak tidak belajar dalam
permisif, dan pola asuh neglectful atau mengambil inisiatif atau suatu keputusan, maka
mengabaikan (Sutisna, 2021). Habibi dalam anak bisa kehilangan rasa percaya dirinya saat ia
(Utami et al., 2017) menjelaskan bahwa dewasa (Riendravi, 2017). Pada masa ini jika
pengalaman yang didapat anak seperti faktor sikap lingkungan sekitar anak suka melarang
pendidikan dan pola asuh orang tua amat dan menyalahkan dapat membuat sikap insiatif
bergantung terhadap masa depan anak. Banyak anak hilang dan mudah mengalami rasa bersalah
orang tua, demi memenuhi kepentingannya (Nancye, 2021). Keluarga merupakan
sendiri dengan alasan untuk kesejahteraan anak, lingkungan terdekat dari seorang anak terutama
terkadang peran orang tua dalam mendidik dan di usia prasekolah yang masih banyak
mengasuh anak bisa terabaikan. berinteraksi dengan keluarga khususnya orang
Perkembangan anak usia dini ditentukan tua. Orang tua mempunyai peranan penting
oleh pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dalam perkembangan psikososial anaknya. Salah
terhadap anaknya. Beberapa penelitian terdahulu satu yang dapat mempengaruhi perkembangan
menunjukkan pengaruh dari berbagai pola asuh psikososial ini ialah pola asuh dari orang tua.
yang dilakukan terhadap perkembangan anak Pada usia prasekolah atau usia 3-6 tahun
khususnya perkembangan psikososial. Penelitian ini, sesuai dengan klasifikasi teori
yang telah dilakukan oleh (Alini & Indrawati, perkembangan psikosial menurut Erik Erikson.
2020) menunjukkan pada keluarga yang broken Perkembangan psikososial anak berada di tahap
home dan kurang adanya interaksi serta ketiga yaitu Iniative versus Guilt (inisiatif versus
kebersamaan dalam keluarga dengan ditambah rasa bersalah). Pada tahap ini, anak belajar untuk
perlakukan pola asuh otoriter dari orang tua melakukan tindakan dalam penyelesaian
cenderung menghasilkan anak yang bermasalah masalahnya sendiri dan ditahap ini seharusnya
dan akan berdampak pada kualitas karakter orang tua bisa mendorong dan membimbing
anak. Sedangkan untuk pola asuh permisif, anak anak untuk menumbuhkan kemampuan
cenderung akan merasa bebas sehingga inisiatifnya serta rasa percaya diri. Pola asuh
pembentukan karakter pada anak tidak kondusif. otoriter yang lebih berorientasi kepada adanya
Penelitan yang dilakukan oleh Utami et al., permintaan tinggi dari orangtua dan juga
(2017) menunjukkan bahwa terdapat hubungan menerapkan disiplin yang tinggi terhadap anak
antara pola asuh dengan perkembangan yang mungkin bisa memberikan dampak baik
psikososial anak usia prasekolah di TK Pertiwi ataupun buruk terhadap tahapan ketiga dari
dengan hasil perkembangan psikososial baik dan perkembangan sosial anak.
pola asuh yang banyak dilakukan oleh orang tua Berdasarkan uraian tersebut, penulis
adalah pola asuh demokratis. ingin melihat lebih dalam mengenai dampak dari
Anak usia prasekolah adalah anak yang pola asuh otoriter yang diterapkan oleh orang tua
berada di usia antara 3-6 tahun (Mansur, 2019). kepada anak yang berusia 3-6 tahun atau di usia
Di usia ini anak mengalami pertumbuhan fisik prasekolah. Dalam pencarian data dan
yang melambat dan perkembangan psikososial informasinya digunakan metode studi literatur
serta kognitifnya meningkat. Rasa ingin tahu dan berupa artikel jurnal dengan mencari kata kunci
kemampuan berkomunikasi pada anak di masa terkait.
ini juga mulai berkembang. Cara anak belajar
12
Jurnal Penelitian dan Pengabdian e ISSN: 2775 - 1929
Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
13
Jurnal Penelitian dan Pengabdian e ISSN: 2775 - 1929
Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
14
Jurnal Penelitian dan Pengabdian e ISSN: 2775 - 1929
Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
emosi anak tidak terkendali dan menjadi harus selalu mengikuti aturan tersebut dengan
tantrum. alasan supaya anak tidak membangkang dan
Pada tahap perkembangan psikososial membiasakan anak untuk mengikuti aturan demi
anak usia prasekolah juga melihat bagaimana kebaikan sang anak berpengaruh pada
kemandirian sang anak bisa terbentuk. Ketika perkembangan psikososial yang kurang baik.
terdapat kesalahan dalam penerapan pola asuh Pada lingkungan keluarga yang kurang baik
akan berdampak pada pembentukan kemandirian akan menyebabkan perkembangan psikososial
anak. Menurut hasil penelitian yang dilakukan anak terganggu dan anak dapat menjadi pemalu.
oleh Nafiah et al., (2018), sikap kemandirian Pada tahap perkembangan psikososial
anak yang kurang baik dapat dipengaruhi oleh usia anak prasekolah, seharusnya orang tua
poa asuh otoriter yang diterapkan orang tua. Hal dapat memberikan stimulus yang baik dengan
tersebut terbukti dengan sikap anak-anak yang menerapkan pola asuh yang tepat dalam
mencari perhatian dengan sikap berlebihan dan mendukung perkembangan psikososial anak.
ketika akan berinteraksi dengan teman Berdasarkan teori perkembangan psikososial
sebayanya, mereka menjadi pemilih dan takut yang digagas Erik Erikson, pada tahap ini anak
untuk memulai interaksi dengan orang yang berada di tahap inisiatif versus rasa bersalah.
baru. Anak-anak yang mendapatkan pola asuh Pada tahap inilah anak belajar untuk melakukan
otoriter juga kurang dalam hal berinisiatif. tindakannya dengan mengambil inisiatif dan bisa
Selain itu, mereka juga sulit untuk mengontrol membuat keputusan sendiri. Ketika anak dapat
emosi dan kurang dalam hal berkomunikasi. melewati tahap ini dengan baik, maka ia akan
Perilaku sosial juga menjadi bagian dari memiliki keteramilan ego yang baik. Namun,
perkembangan psikososial yang harus ketika tahapan ini tidak berhasil dilewati akibat
diperhatikan. Berdasarkan hasil penelitian yang salah pengasuhan atau stimulus yang diberikan
dilakukan oleh (Makagingge et al., 2019), anak kurang tepat dapat membuat anak takut untuk
yang sulit untuk bergaul dan tidak memiliki rasa membuat keputusan atau inisiatifnya sendiri
percaya diri karena takut akan kesalahan yang karena anak takut untuk berbuat salah. Anak
dilakukannya disebabkan oleh pola asuh otoriter. juga dapat memiliki rasa percaya diri yang
Pola asuh otoriter dapat berdampak negatif rendah dan tidak mau mengembangkan harapan-
terhadap perilaku sosial anak. Semakin tinggi harapan ketika ia tumbuh dewasa (Riendravi,
penerapan pola asuh otoriter maka semakin 2017).
rendah perilaku sosial yang dimiliki oleh anak. Ketika di tahap ini, anak tidak dipercaya
Penerapan pola asuh otoriter terhadap anak untuk menemukan tanggung jawab moralnya
berdampak negatif seperti yang dijelaskan dalam sendiri dalam menyelesaikan konflik dengan
penelitian yang dilakukan oleh Riati, (2016), teman sebayanya atau menghadapi fantasi dan
anak yang mendapatkan pola pengasuhan keinginannya dalam mewujudkan mimpi dan
otoriter menjadi anak yang pasif dihadapan bertindak berdasarkan kehendak dirinya sendiri,
orang tua tapi bisa agresif ketika dihadapan anak akan mengubah rasa marah terhadap
orang lain. Mereka juga akan sangat dirinya sendiri dan hidup dengan rasa
ketergantungan dengan orang lain, sulit untuk penghambatan untuk waktu yang lama (Batra,
bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, 2013).
hilangnya rasa kepercayaan diri, sulit dalam Orang tua yang sehari-harinya dekat
mengambil keputusan, melakukan perlawanan dengan anak seharusnya bisa mendukung dalam
karena terlalu banyak dilarang, sulit perkembangan anak, khususnya perkembangan
mengendalikan emosi, dan selalu merasa dirinya psikososial anak. Perkembangan psikososial
bersalah. berkaitan dengan perkembangan kepribadian
Orang tua dengan pola asuh otoriter manusia, meliputi emosi, motivasi, dan
kerap menuntut anak untuk mematuhi peraturan kepribadiannya. Jika orang tua tidak melakukan
yang telah mereka buat. Penelitian yang dan menerapkan gaya pengasuhan yang tepat
dilakukan oleh (Firmawati & Biahimo, 2020), pada tahapan perkembangan ini, akan
pada orang tua yang membuat aturan dan anak berdampak pada anak ketika tumbuh dewasa
15
Jurnal Penelitian dan Pengabdian e ISSN: 2775 - 1929
Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
16
Jurnal Penelitian dan Pengabdian e ISSN: 2775 - 1929
Kepada Masyarakat (JPPM) p ISSN: 2775 - 1910 Vol. 3 No.1 Hal : 11-17 April 2022
Anak Usia Prasekolah. Psikovidya, 22(2), Pengaruh Pola Asuh Otoriter Terhadap
144–163. Sikap Kemandirian Anak Usia Dini Di
https://doi.org/10.37303/psikovidya.v22i2. Raudhatul Athfal Miftahus Salam
110 Kaliwates Jember. Jurnal Pendidikan Luar
Firmawati, & Biahimo, N. U. I. (2020). Sekolah 2, 2(1), 29–32.
Lingkungan Keluarga dengan Nancye, P. (2021). Stimulasi Perkembangan
Perkembangan Psikososial Anak Usia Psikososial Anak Usia Pra Sekolah. 26–34.
Prasekolah di TK Srikandi Kecamatan Riati, I. K. (2016). Pengaruh Pola Asuh
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Jurnal Orangtua Terhadap Karakter Anak Usia
Zaitun, 852–857. Dini. Infantia, 4(2), 8.
Lestari, S., & PH, L. (2019). Kemampuan https://antologi.upi.edu
Orangtua dalam Melakukan Stimulasi Riendravi, S. (2017). Perkembangan Psikososial
Perkembangan Psikososial Anak Usia Anak. https://doi.org/10.1088/0370-
Prasekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan 1328/87/1/333
Jiwa, 2(3), 123. Sutisna, I. (2021). Mengenal Model Pola Asuh
https://doi.org/10.32584/jikj.v2i3.438 Baumrind. 7(2), 262.
Makagingge, M., Karmila, M., & Chandra, A. Utami, W., Nurlaila, & Qistiana, R. (2017).
(2019). PENGARUH POLA ASUH Hubungan Tipe Pola Asuh orang Tua
ORANG TUA TERHADAP PERILAKU dengan Perkembangan Psikososial Anak
SOSIAL ANAK (Studi Kasus Pada Anak Usia Prasekolah di TK Petiwi 1
Usia 3-4 Tahun di KBI Al Madina Desapurbowangi Kecamatanbuayan
Sampangan Tahun Ajaran 2017-2018). Kabupatenkebumen. Jurnal Ilmiah
YaaBunayya Jurnal Anak Pendidikan Usia Kesehatan Keperawatan, 13(1), 27–34.
Dini, volume 3 n, 115–122. Yulianto, Y., Lestari, Y. A., & Suwito, E. D.
https://doi.org/10.24853/yby.3.2.16-122 (2017). Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Mansur. (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia Dengan Perkembangan Psikososial Anak
Prasekolah. In Jurnal Abdimas Kesehatan Prasekolah Di Tk Pkk Xi Winong
(JAK) (Vol. 1, Issue 2). Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Melfianora. (2019). Penulisan Karya Tulis Nurse and Health: Jurnal Keperawatan,
Ilmiah dengan Studi Literatur. Open 6(2), 21–29.
Science Framework, 1–3. https://doi.org/10.36720/nhjk.v6i2.18
Nafiah, U., Marijono, & Imsiyah, N. (2018).
17