Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD BERBASIS STEAM

(SCIENCE, TECHNOLOGY, EINGENEERING, ART, MATHEMATIC)

Irmayani Limbong1), Muniroh Munawar2), Nila Kusumaningtyas3)


1
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
email: irmayanisr@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
email: munirohmunawar@upgris.ac.id
3
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
email: nilakusumaningtyas@upgris.ac.id

Abstrak

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana menjawab tantangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dengan mempersiapkan anak
didik untuk terus maju dan berkembang dengan perencanaan pembelajran Abad 21 yaitu
pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Eingeneering, Art and Mathematic).
Perencanaan pembelajaran merupakan rancangan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
bermain untuk memfasilitasi anak dalam proses belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran
harus mengacu pada karakteristik ( usia, sosial budaya, dan kebutuhsn individu). Pembelajaran
Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan kecakapan
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan terhadap teknologi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara,
observasi lapangan dan reflektif jurnal. Perencanaan menjadi bagian terpenting dalam sebuah
proses pembelajaran , yang lebih menitikberatkan pada 4C ( Communication, Collaborative,
Creatical Thingking, and Creativity). Pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology,
Eingeneering, Art and Mathematic) ini akan membantu melatih anak untuk mampu
menganalisa permasalahan-permasalahan yang ada dengan menggunakan berbagai pendekatan,
baik sains, teknologi, teknik, seni maupun matematika sehingga menjadi sebuah strategi untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup nagar tetap mampu bertahan pada zaman yang serba
cepat pada saat ini.

Kata Kunci : Perencanaan Pembelajaran, STEAM

203
PENDAHULUAN kepentingan personal yang tidak memihak
pada kepentingan anak sebagai sasaran
Dalam dunia pendidikan, Perencanaan
didik. Secara empirik sering sekali
sering dikaitkan dengan pembelajaran.
ditemukan guru memposisikan anak usia
Pembelajaran merupakan salah satu sub
dini tidak ubahnya seperti anak yang belajar
sistem pendidikan selain kurikulum. Proses
di jenjang menengah, perannya sebagai
pembelajaran yang berlangsung selalu
pendengar dan pelaksana tugas. Guru
mengikuti perkembangan kurikulum.
memposisikan dirinya sebagai pengajar
Pembelajaran berkaitan dengan bagaimana
yang mengembangkan pembelajaran secara
mengajarkan yang terdapat dalam
akademik. Berdasarkan pengalaman
kurikukum. Dengan adanya pembelajaran,
lapangan peneliti juga menemukan berbagai
perencanaan yang sudah dibuat oleh guru
kendala dalam penyusunan perencanaan
dapat terealisasi sesuai dengan tujuan yang
pembelajaran, khususnya kesiapan guru
telah ditetapkan. Kurikulum PAUD 2013
dalam merencanakan pembelajaran yang
merupakan perencanaan yang berkenaan
masih kurang maksimal.Seiring dengan
dengan pengumpulan, pemilihan, dan
lahirnya kurikulum nasional 2013 PAUD,
analisis sejumlah informasi yang relevan
maka diharapkan akan menuntun guru
dari berbagai sumber dan merupakan
untuk meningkatkan profesionalismenya
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya
melalui upaya memperluas wawasan,
agar anak siap untuk menghadapi
memperbaiki pola pikir, dan mendalami
kehidupan sekarang dan masa yang akan
kajian-kajian ke-PAUD-an yang akhirnya
datang ( Anisa, 2017:3)Perencanaan
akan bermuara pada pengembangan kurikul
pembelajaran adalah sebuah rencana belajar
um dalam perencanaan pembelajaran yang
yang disusun terencana untuk mengalirkan
sesuai dengan kebutuhan anak usia
materi-materi yang telah dipilih dengan
diniMajid ( Anissa 2017 : 3 )
metode-metode ( dalam hal ini metode
mengungkapkan bahwa perencanaan
sentra) yang diorganisasikan ke dalam
merupakan proses penyusunan materi
serangkaian kegiatan serta prosedur kerja (
pelajaran, penggunaan media pengajaran,
Mukhtar Latif dkk, 2014 : 85 ) Namun
penggunaan pendekatan dan metode
dalam membuat perencanaan pembelajaran,
pengajaran, dan penilaian dalam suatu
terdapat beberapa kendala, antara lain; (1)
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada
umumnya kualifikasi guru PAUD bukan
masa tertentu untuk mencapai tujuan yang
dari ke-PAUD-an; (2) harapan sebagian
telah ditetapkan.Rambu-rambu
besar orang tua tidak sejalan dengan filosofi
penyususnan rencana pelaksanaan
pendidikan untuk anak usia dini; (3)
pembelajaran : (1) mengacu pada
sejumlah lembaga PAUD didominasi oleh

204
kompetensi dasar (KD) yang memuat sikap, Komponen Kurikukulum PAUD
pengetahuan dan keterampilan untuk terdiri dari standar tingkat pencapaian
perkembngan anak (STPPA), kompetensi
mewujudkan tercapainya Standar Tingkat
inti (KI), kompetensi dasar (KD), alokasi
Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA) waktu, indikator capaian perkembangan
yang mencakup nilai agama dan (ICP), program pembelajaran (program
tahunan. program semester, rencana
moral,motoric, kognitif, Bahasa, social
pelaksanaan pembelajaran mingguan
emosional dan seni. (2) memuat materi (RPPM), rencana pelaksanaan
yang sesuai dengan KD dan dikaitkan pembelajaran harian (RPPH) ). identitas
program pembelajaran, tujuan
dengan tema. (3) memilih kegiatan selaras
pembelajaran, tema pembelajaran, materi
dengan muatan/materi pembelajaran. (4) pembelajaran, metode pembelajaraan,
mengembangkan kegiatan bermain yang sumber belajar, kegiatan pembelajaran
berpusat pada anak. (5) menggunakan (kegiatan awal, inti, dan penutup), media
pembelajaran, alat dan bahan pembelajaran,
pembelajaran tematik. (6) membangun cara dan penilaian/evaluasi pembelajaran.
berpikir saintifik. (7) berbasis budaya lokal
Pembelajaran abad 21 hendaknya relevan
dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar,
dengan tantangan dan tuntutan pada
sebagai media bermain anak (Kemendikbud kehidupan nyata, antara lain memunculkan
2014: 7) . Trianto ( Enda 2012:68 ) ada 7 kemampuan bekerjasama, kemampuan
memecahkan masalah, kemampuan untuk
prinsip penyusunan perencanaan
menguasai diri, kemampuan berpikir kritis,
pembelajaran, yaitu : 1) Relevansi; relevan menguasai teknologi dan mampu mengolah
dengan kebutuhan dan perkembangan anak informasi serta berkomunikasi dengan
efektif. Dalam proses pelaksanaan
secara individu. 2) Adaptasi;
pembelajaran hendaknya mampu
memperhatikan dan mengadaptasi mendorong diri siswa sebagai pribadi dan
perubahan psikologi, IPTEK, dan seni. 3) warga negara yang beriman, produktif,
Kontiunitas; disusunsecara berkelanjutan kreatif, inovatifserta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
antara satu tahap perkembangan ke tahap
bernegara, dan peradaban dunia (Tritiyatma
perkembangan berikutnya. 4) Fleksibelitas; 2017: 4) . Mukhtar Latif dkk, ( 2014 : 84 )
dikembangkan fleksibel sesuai dengan menyatakan bahwa dalam pembuatan
perencanaan pembelajaran sangat penting
keunikandan kebutuhan anak, serta kondisi
memperhatikan isi dari rencana
lembaga. 5) Kepraktisan dan akseptabilitas; pembelajaran itu sendiri. Maka prinsip-
memberikan kemudahan bagi praktisi dan prinsip dari rencana pembelajaran yang
baik akan berisi :
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
PAUD. 6) Kelayakan (Feasibility); Nama tema dan topik pembicaraan,
menunjukkankelayakan dan keberpihakan kelompok/kelas dan tanggal pelaksanaan
pembelajaran, selain itu nama sentra,
pada anak usia dini. 7) Akuntabilitas; dapat subtema juga perlu ditampilkan
dipertanggungjawabkan pada masyarakat

205
Tujuan pembelajaran merupakan ungkapan-ungkapan, dan catatan
pernyataan yang merupakan kemampuan pengamatan main anak. Kegiatan : ada
yang akan dibangun pada mereka pada macam-macam kegiatan yang dapat dipilih
setiap tema. Tujuan itu dicapai melalui untuk mencapai tujuan dari rencana
pembelajaran materi yang meningkatkan pembelajaran dengan perincian dari
kemampuan anak melalui pembangunan penataan lingkungan main, pijakan awal
domain (yang terbaru delapan domain) main, pijakan saat main, dan pijakan setelah
berpikir anak. Dari tujuan ini akan dapat main (recalling). Pijakan sebelum main :
dilihat sebagai tampilan perkembangan menata lingkungan main sesuai dengan
tahap berpikir anak. Kosakata : terdiri dari kelompok usia dengan menyediakan
kosakata baru yang akan dipelajari anak beragam mainan sesuai tahap
dan berhubungan dengan tema. Kosakata perkembangan anak. Pijakan awal main :
yang dipahami oleh anak akan terus sebagai pengalaman untuk memotivasi;
bertambah seiring dengan bertambahnya awal dari pembelajaran harus menarik
pengalaman main anak dengan tema-tema. perhatian anak. Dapat menggunakan buku
Media (alat-alat dan bahan yang cerita, dapat juga menggunakan metode lain
dibutuhkan) : sebagai guru yang siap seperti audiovisual. Pijakan saat main : saat
memberikan pelajaran, sangat penting guru bergerak bebas di antara anak,
untuk mempunyai semua bahan yang mengamati, memberi dukungan yang
dibutuhkan di dalam jangkauannya. Daftar dibutuhkan oleh anak ( lima skala
bahan dan media dibagi kedalam bahan pendampingan guru), mengikuti tiga
yang diperlukan guru dan bahan yang langkah pembelajaran mengarah pada
diperlukan anak. Guru mesti juga tujuan yang ditetapkan. Pijakan setelah
mengetahui jika anak bermain dengan suatu main : merupakan pengalaman paling
media anak akan belajar apa dari media penting bagi anak untuk dapat bekerja
tersebut, untuk itu sebelum anak tuntas (beres-beres) dan melatih
menggunakan alat dan bahan mainan itu, kemampuan untuk mengingat kembali
guru harus main terlebih dahulu guna pengalaman-pengalaman yang di dapatnya
mengeksplor manfaat media untuk anak. selama ia bermain tadi.
Strategi : ada 3 langkah dalam
pembelajaran, yaitu : say, show, check. tiga Evalusi:
langkah ini menggunakan macam-macam Evaluasi berguna untuk mengetahui apakah
strategi, sebagai berikut ; Say : anak memahani konsep-konsep yang telah
memberikan informasi berupa diajarkan, melalui metode evaluasi berupa
pernyataan-pernyataan langsung, bisa juga pengalaman langsung dan terus-menerus
menghadirkan naras umber untuk selama anak main. Evalusi seharusnya
memberikan informasi yang akurat tentang mengambil tempat sepanjang pembelajaran
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan itu berlangsung, bisa berupa tingkat tahapan
tema. Show : membacakan buku-
main anak atau pengamatan tertulis untuk
buku, memperlihatkan gambar-gambar menilai knowledge anak dan repsesentasi
yang berkaitan dengan tema yang akan anak.
dibahas
Langkah-langkah dalam pelaksanaan
Check : memberikan macam- evaluasi dapat membantu guru untuk
macam pertanyaan (fakta, konvergen, membuat penilaian kemampuan anak dalam
divergen dan evaluative), hasil karya, mengikuti proses pembelajaran.

206
Evaluasi dikumpulkan dari : hasil kerja membangun pemahaman siswa terhadap
anak, catatan dari pengamatan guru. Salah materi yang sedang dipelajari.
satu pendekatan pembelajaran yang dapat
mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu Salah satu lembaga PAUD yang
pengetahuan yaitu pendekatan telah menerapkan perencanaan
pembelajaran STEAM (Science, pembelajaran berbasis STEAM yaitu
Technology, Eingeneering, Art and PAUD Unggulan Taman Belia Candi
Mathematic). STEAM merupakan Semarang. Namun belum diketahui secara
pengembangan dari pendidikan STEM pasti ketepatan dalam membuat
dengan menanbahkan unsur seni (Art) perencanaan pembelajaran tersebut. Oleh
dalam kegiatan pembelajarannya. STEAM sebab itu penelitian ini berjudul “
menstimulasi keingintahuan dan motivasi Perencanaan Pembelajaran Berbasis
anak mengenai keterampilan berpikir STEAM (Science, Technology,
tingkat tinggi yang meliputi pemecahan Eingeneering, Art and Mathematic) di
masalah, kerjasama, pembelajaran PAUD Unggulan Taman Belia Candi
mandiri,pembelajaran berbasis proyek, Semarang. Berdasarkan latar belakag
pembelajaran berbasis tantangan dan permasalahan tersebut, maka dapat
penelitian. kegiatan pembelajaran yang dirumuskan masalah dalam penelitian ini
sesuai untuk pendekatan STEAM yaitu, adalah bagaimana membuat perencanaan
kegiatan pembelajaran berbasis proyek ( pembelajaran berbasis STEAM (Science,
Project Based Learning ). Penggunaan Technology, Eingeneering, Art and
project based learning bertitik tolak pada Mathematic) di PAUD Unggulan Taman
anggapan bahwa pemecahan masalah tidak Belia Candi Semarang?
akan tuntas jika tidak ditinjau dari berbagai Tujuan dari penelitian ini adalah
segi ( Mentari, 2018 : 43 ) untuk membantu para pendidik dalam
Yakman ( Tritiyatma 2017: 5 ) merencanakan pembelajaran yang sesuai
Pembelajaran dengan pendekatan STEAM dengan kebutuhan dan kemampuan anak
merupakan pembelajaran kontekstual, sehingga mampu menganalisa
dimana siswa akan diajak memahami permasalahan-permasalahan yang ada
fenomena-fenomena yang terjadi yang dengan menggunakan berbagai pendekatan,
dekat dengan dirinya. Pendekatan STEAM baik sains, teknologi, teknik, seni maupun
mendorong siswa untuk belajar matematika sehingga menjadi sebuah
mengeksplorasi semua kemampuan yang strategi untuk mempertahankan
dimilikinya, dengan cara masing-masing. keberlangsungan hidupnya dimasa
STEAM juga akan memunculkan karya mendatang.
yang berbeda dan tidak terduga dari setiap
METODE PENELITIAN
individu atau kelompoknya. Selain itu
kolaborasi, kerjasama dan komunikasi akan Penelitian ini menggunakan metode
muncul dalam proses pembelajaran karena penelitian kualitatif yang sering disebut
pendekatan ini dilakukan secara penelitian naturalistic karena penelitiannya
berkelompok. Pengelompokan siswa dalam dilakukan pada kondisi alamiah (natural
STEAM menuntut tanggung jawab secara setting). Dalam penelitian kualitatif
personal atau interpersonal terhadap instrumennya adalah orang atau human
pembelajaran yang terjadi, proses ini akan instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk
dapat menjadi instrument, maka peneliti

207
harus memiliki teori dan wawasan yang Adapun tujuan Pendidikan Anak
luas, sehingga mampu bertanya, Usia Dini yaitu mengembangkan
menganalisis, memotret dan kemampuan dan membentuk karakter serta
mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti peradaban bangsa yang bermartabat dalam
menjadi lebih jelas dan bermakna ( rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Sugiyono, 2015 : 14 ). bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
Peneliti menggunakan Teori beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Grounded salah satu metode kualitatif Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Creswell. Teori Grounded adalah cakap, kreatif, mandiri, kolaboratif, berpikir
merupakan salah satu jenis metode kritis serta bertanggung jawab.
kualitatif, dimana peneliti dapat menarik
generalisasi ( apa yang diamati secara Untuk mewujudkan tujuan tersebut
induktif), teori yang abstrak tentang proses, kita perlu menetapkan strategi
tindakan atau interaksi berdasarkan pembelajaran yang tepat seperti STEAM
pandangan partisipan yang diteliti ( yang bertujuan untuk mengajarkan siswa
Sugiyono, 2015 : 15) berpikir kritis dan memiliki teknik atau
desain untuk memecahkan masalah.
Dalam penelitian ini, teknik Pembelajaran ini merupakan salah satu
pengumpulan data disesuaikan dengan jawaban untuk menjawab tantangan abad
pendapat Sugiyono (2011: 309). Menurut 21 yang menuntut manusianya memiliki
Sugiyono (2011: 309), teknik pengumpulan keterampilan teknologi dan mampu
data dalam penelitian kualitatif secara berinovasi, berkarir dan memiliki kesadaran
umum terdiri dari empat macam, yaitu global, serta berkarakter untuk memenuhi
observasi, wawancara, dokumentasi, dan tingginya permintaan pasar terkait produk
gabungan/triangulasi. Triangulasi adalah yang berbasis sains dan teknologi (Wijaya,
pengecekan data dari berbagai sumber Danang Agusta dkk 2015 : 85)
dengan berbagai cara, dan berbagai waktu
(Sugiyono, 2011: 372). Dalam penelitian Desain pembelajaran STEAM
ini, pengecekan keabsahan data dilakukan yang di gunakan di PAUD Unggulan
dengan cara: (1) membandingkan data hasil Taman Belia Candi Semarang ditinjau dari
pengamatan dengan data hasil wawancara; perencanaan :
(2) membandingkan data hasil wawancara
dengan capaian kemampuan anak 1. KD ( Kompetensi Dasar). Pada
dasarnya untuk pilihan KD tetap
HASIL DAN PEMBAHASAN sesuai dengan kurikulum yang di
inginkan. Kehadiran STEAM hanya
Perencanaan berasal dari kata untuk menggali lebih dalam dan
rencana yaitu pengambilan suatu keputusan, mengembangkan lebih luas.
dalam hal ini adalah perencanaan 2. Metode. Metode yang berbasis
pembelajaran untuk anak usia dini. Jadi STEAM lebih mengedepankan
perencanaan pembelajaran merupakan suatu science, technology, eingeneering, art,
tindakan dengan membuat suatu mathematic, yang berkaitan dengan
perencanaan dengan dengan menetapkan konsep hubungan, pemanfaatan
tujuan serta merancang strategi untuk barang-barang yang ada serta
mencapai tujuan tersebut. kemampuan guru menundang anak

208
agar tertarik untuk memainkan bahan- Tema/subtema/sub-subtema yang sudah
bahan yang sudah disediakan. ditentukan dari dapat berubah bila ada
3. Media. Media yang digunakan adalah kondisi tertentu dengan melibatkan anak
mengoptimalkan loose part. tanpa harus mengunah KD yang sudah
4. Strategi. Strategi yang digunakan ditetapkan.
dalam pembelajaran yaitu
pembelajaran model sentra. Mengembangkan tema menjadi subtema
5. Evaluasi. Evaluasi yang digunakan dana tau sub-subtema. Subtema dan sub-
sesuai dengan RPP, membuat indicator sub tema yang dikembangkan merupakan
per KD. topik-topik yang lebih khusus dan lebih
dalam. Kekhususan dan kedalaman
Perencanaan pemebelajaran harus subtema dan sub-subtema memperhatikan
disusun oleh guru secara mandiri. Terdapat usia anak, kesiapan guru, dan ketersediaan
tiga jenis perencanaan pembelajaran yang sumber belajar pendukung.
harus disusun dan disiapkan oleh guru
sebelum melaksanakan pembelajaran yaitu Menentukan alokasi waktu setiap tema,
terdiri dari PROSEM, RPPM dan RPPH. subtema atau sub-subtema. Waktu
Rambu-rambu yang harus diperhatikan pembahasan tema / subtema / sub-subtema
dalam menyusun rencana pelaksanaan disesuaikan dengan minat anak, keluasan,
pembelajaran yakni : (1) memahami kedalaman dan sumber/ media yang
STTPA sebagai hasil akhir program PAUD disediakan.
(kompetensi inti), (2) memahami Rencana pembelajaran mingguan
kompetensi inti sebagai capaian hasil (RPPM) disusun untuk pembelajaran
pembelajaran, (3) menetapkan materi selama satu minggu yang dijabarkan dari
pembelajaran sebagai muatan untuk program semester. RPPM berisi :
pengayaan pengalaman anak.
Identitas layanan meliputi : (1) nama satuan
Berikut ini langkah - langkah PAUD, (2) kelompok usia anak sesuai
penyusunan program semester yakni :
dengan kelompok sasaran program, (3)
Menetapkan Kompetensi Dasar (KD) di semester/ bulan/ minggu yang ke berapa,
setiap tema. Penentuan KD memuat seluruh (4) tema/ subtema/sub-subema diambil dari
aspek perkembangan Nilai Agama dan tema/ subtema/sub-subema yang disusun di
Moral (NAM), fisik-motorik (FM), kognitif program semester.
(KOG), bahasa ( BHS), sosial-emosional ( KD yang dipilih meliputi : (1) KD yang
SOSEM), dan seni (SN). ditetapkan dalam RPPM sesuai dengan KD
KD dapat ditulis lengkap atau kodenya saja. yang sudah ditetapkan pada program
semester atau jika dipandang penting dapat
KD dapat diulang-ulang di tiap tema/ diubah sesuai dengan kondisi, (2)
subtema/ sub-subtema yang berbeda. komposisi KD dapat mewakili seluruh
program pengembangan (nilai agama
Membuat daftar tema satu semester moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-
kegiatan pembelajaran dimulai dengan emosional, bahasa dan seni), (3) KD untuk
memperhatikan prinsip pengembangan subtema atau sub-subtema dapat diambil
tema. seluruhnya atau hanya sebagian dari KD
yang ada di tema, (4) KD yang dipilih dapat

209
diulang kembali untuk digunakan ditema RPPM tetapi dengan kegiatan yang
lainnya, (5) penulisan KD dapat dituliskan berbeda. Tujuannya agar anak dapat
dengan urutan angka atau dituliskan secara mencapai hasil belajar yang optimal dengan
utuh, (6) penempatan KD dapat masuk pengalaman belajar yang menarik sehingga
kedalam kolom atau ditulis diatas setelah tidak membosankan, (9) disesuaikan
identitas program dengan tema, (10) untuk menunjukkan
kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran
Materi pembelajaran meliputi : (1) materi tematik, setiap akhir tema dikuatkan dengan
pembelajaran diambil dari materi kegiatan puncak tema, (11) puncak tema
pembelajaran yang sudah dijabarkan di dapat berupa kegiatan antara lain membuat
kurikulum, (2) banyaknya materi makanan, makan bersama, pameran hasil
pembelajaran yang diambil disesuaikan karya, panen tanaman, dan kunjungan.
dengan kemampuan belajar anak, (3) materi
pengembangan sikap dimasukkan kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
SOP dan menjadi pembiasaan yang (RPPH) merupakan acuan untuk mengelola
diterapkan sehari-hari sepanjang tahun, (4) kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH
materi pengembangan sikap yang telah disusun dan dilaksanakan oleh guru. Format
dimasukkan kedalam SOP terus diterapkan RPPH tidak harus baku, tetapi memuat
walaupun tidak dicantumkan dalam RPPM, komponen-komponen yang ditetapkan.
(5) materi pembelajaran terkait dengan Komponen RPPH terdiri dari (1) identitas
tema / subtema / sub-subtema, (6) materi program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4)
pembelajran untuk satu tema / subtema / kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6)
sub-subtema akan diulang-ulang sesuai kegiatan penutup, dan (7) rencana
dengan alokasi waktu RPPM untuk penilaian.
penguatan kemampuan anak.
Identitas sebuah RPPH memuat : (1) nama
Prinsip-prinsip penyusunan rencana satuan PAUD yang menyusun RPPH, (2)
kegiatan meliputi : (1) berisi beberapa semester/bulan/minggu ke berapa, (3) hari/
rencana kegiatan yang dapat diikuti anak, tanggal, (4) tema/subtema/sub-subtema
(2) harus menarik dan membolehkan anak- diambil dari tema/subtema/sub-subtema
anak untuk memilih dari banyak kegiatan yang disusun deprogram semester, (5)
yang disiapkan guru, (3) rencana kegiatan kelompok usia anak diisi dengan kelompok
untuk 1 minggu harus bervariasi agar anak sasaran.
tidak bosan, (4) jumlah kegiatan yang
disediakan setiap harinya minimal 4 PENUTUP
kegiatan berbeda untuk tetap menjaga minat
Simpulan
belajar anak memiliki pengalaman belajar
yang beragam, (5) harus dapat Brdasarkan pembahasan diatas
mencerminkan pendekatan saintifik, (6) dapat disimpulkan bahwa pembuatan
memperhatikan model pembelajaran : area, perencanaan pembelajaran berbasis
sentra, sudut, kelompok yang digunakan, STEAM sangat penting untuk memfasilitasi
(7) rencana kegiatan untuk satu minggu anak dalam mengembangkan seluluh
memberi pengalaman nyata bagi anak potensi diri serta menyukseskan
dengan bermain balok, drama, alam dll, (8) pelaksanaan pembelajaran yang bermakna
materi pembelajaran diulang setiap harinya dan berkualitas. Perencanna pembelajran
selama alokasi waktu yang ditetapkan di tersebut adalah Program Semester

210
(PRESEM), Rencana Pelaksanaan DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran Mingguan ( RPPM ) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Mentari dkk. Pengembangan Soft Skills
( RPPH ) yang disusun oleh guru. Peserta Didik melalui Integrasi
Pendekatan Science, Technology,
Kematangan dalam perencanaan Eingeneering, Art and Mathematic
pembelajaran akan membantu anak dalam (STEAM) dalam Pemebelajaran
melaksanakan 4C ( Communication, Asam Basa. Arikel Universitas
Collaborative, Creatical Thingking, and Negri Jakarta 2018
Creativity). Pembelajaran berbasis STEAM
(Science, Technology, Eingeneering, Art Annisa dkk, Perencanaan Pembelajaran
and Mathematic) ini juga akan membantu Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
melatih anak untuk mampu menganalisa Usia Dini. Artikel Universitas
permasalahan-permasalahan yang ada Bengkulu 2017
dengan menggunakan berbagai pendekatan, Tritiyatma Hadnugrahaningsih dkk. 2017.
baik sains, teknologi, teknik, seni maupun Keterampilan Abad 21 dan STEAM
matematika sehingga menjadi sebuah (Science, Technology, Eingeneering,
strategi untuk mempertahankan Art and Mathematic) Project dalam
keberlangsungan hidup nagar tetap mampu Pembelajaran Kimia.
bertahan pada zaman yang serba cepat pada http://sipeg.unj.ac.id/repository/uplo
saat ini
ad/buku/Keterampilan_Abad_21_da
Saran n_STEAM_Project_dalam_Pembela
jaran_Kimia.pdf (diakses 29
Berdasarkan paparan diatas maka September 2019)
penulis ingin mengajukan saran sebagai
berikut : Pedoman Penyususnan Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini.
1. Hendaknya para guru PAUD mampu Kemendikbud 2014
meninjau ulang perencanaan
pembelajaran yang sesuai dengan Enda Puspitasari. 2012. Menyusun
kebutuhan anak pada saat ini melalui Perencanaan Pembelajaran Anak
pemebelajaran STEAM dan Usia Dini.
mempersiapkan segala sesuatu yang
Mukhtar Latif dkk. 2014. Orientasi Baru
dapat menunjang perkembangan anak. Pendidikan Anak Usia Dini Teori
2. Hendaknya lembaga mempekerjakan dsn Aplikasi. Jakarta : Kencana
guru sesuai dengan lulusan dan Prenadamedia Group
keahliannya dan memberi peluang
bagi para guru untuk selalu meng up https://media.neliti.com/media/publi
date . cations/22935-ID-menyusun-
perencanaan-pembelajaran-anak-
usia-dini.pdf ( diakses 30 September
2019)

211
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Tindakan Komprehensif. Bandung :
Alfabeta

Mareta Wahyuni dkk. 2018. Menyusun


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini.
Diterbitkan oleh : Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini. Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Wijaya Danang Agusta, dkk. 2015.


Implementasi Pembelajaran
Besebasis STEAM ( Science,
Technology, Engineering, Art,
Mathematics) Pada Kurikulum
Indonesia. Jurnal, diakses 10
Mei 2019 pkl.12

212

Anda mungkin juga menyukai