Rizky Erwanto
INTISARI
Latar Belakang : Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Perkembangan sosialisasi dipengaruhi oleh
banyak faktor salah satunya adalah pola asuh. Orang tua dengan pola asuhnya akan menjadi
role model bagi seorang anak dalam membentuk perilakunya.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya Hubungan Pola Asuh dengan Sosialisasi Anak Usia
Prasekolah di Dusun Tempel Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan
rancangan penelitian cross sectional. Data diambil menggunakan teknik sampling
Proportional Random Sampling yaitu ibu yang memiliki anak usia prasekolah (2-5 tahun)
berjumlah 77 orang. Diolah dan dialisis menggunakan analisis Chi Square dengan =0,05
dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil Penelitian : Berdasarkan kategori pola asuh dari 77 orang responden, pola asuh otoriter
sebanyak 8 orang (10,4%), demokratis sebanyak 69 orang (89,4%). Berdasarkan kategori
sosialisasi anak, anak memiliki kemampuan sosialisasi baik sebanyak 68 orang (88,3%) dan
kurang sebanyak 9 orang (11,7%). Hasil analisis diperoleh nilai p-value = 0,000 (<0,05%)
dan OR=27,083.
Kesimpulan : Ada hubungan antara pola asuh dengan sosialisasi anak usia prasekolah di
Dusun Tempel Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.
Kata Kunci : Pola asuh, sosialisasi, anak usia prasekolah
THE CORRELATION BETWEEN PARENTING AND
SOCIALIZATION ON PRESCHOOL CHILDREN AT TEMPEL
VILLAGE CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Rizky Erwanto
ABSTRACT
Background : Children have characteristics which are keep growing and evolving since the
conception to the end of their adolescence. The development of children socialization
influenced by many factors, one of them is parenting. Parents apply their parenting style to
their children, so that it forms children behavior because parents become a role model for
them.
Research Objective : To know the correlation between parenting and socialization on
preschool children at Tempel village Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.
Research Method : This research is non-experimental research with cross sectional research
design. The data collection used Proportional Random Sampling. The data are mothers who
have children (two-five years old) as many as 77 mothers. The data processing and data
analysis used chi-square with =0.05 and trustworthiness 95%.
Result : Based on parenting category, from 77 respondents, authoritarian parenting as many
as eight respondents (10.4%), democratic parenting as many as 69 respondents (89.4%).
Based on children socialization category, children who have good socialization as many as 68
children (88.3%) and children who have poor socialization as many as nine children (11.7%).
The result obtained that p-value=0.000 (<0.05) and OR=27.083.
Conclusion : There is a correlation between parenting and socialization on preschool
children at Tempel village Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.
Keywords : Parenting, Socialization, Preschool Children
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Yang Diterapkan di Dusun Tempel Caturtunggal
Depok Sleman Yogyakarta.
Pola Asuh
No. Kategori
F %
1. Otoriter 8 10,4
2. Demokratis 69 89,6
3. Permisif 0 0
Jumlah 77 100
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Sosialisasi Anak Usia Prasekolah di Dusun
Tempel Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta.
Sosialisasi Anak
No. Kategori
F %
1. Kurang 9 11,7
2. Baik 68 88,3
Jumlah 77 100
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Antara Pola Asuh Dengan Sosialisasi Anak Usia Prasekolah di
Dusun Tempel Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta 2014
Sosialisasi Anak
Total OR
Pola Asuh Kurang Baik p-value
(95% CI)
N % N % N %
Otoriter 5 62,5 3 37,5 8 100
27,083
Demokratis 4 5,8 65 94,2 69 100 0,000
4,6-156,1
Jumlah 9 11,7 68 88,3 77 100
PEMBAHASAN
menjadi dewasa berasal dari keluarga pikir orang tua kemudian juga
positif dan hubungan antara mereka harapan orang tua kepada anaknya,
dan orang tua baik(9). Pola asuh yang semakin tinggi pendidikan orang tua
maka orang tua akan menerapkan cara pengasuhan yang baik(7). Lebih
pola asuh yang sama seperti yang dari separuh responden memiliki
menurut usia orang tua juga dapat asuh otoriter dan permisif.