Abstrak
Keluarga besar(extended family) ini antara lain kakek nenek (dari ayah atau ibu
dan saudara kandung)ikut bertanggung jawab dalam pengasuhan anak yang
ditinggal ibunya kerja TKW ke Luar Negeri, menimbulkan pola asuh yang
berbeda dalam perkembangan pembentukan karakter dan kepribadian anak.
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dan menentukan informan
penelitian ini menggunakan Teknik Snow Ball (Teknik Bola Salju), Adapun
proses analisis data Model Intraktif Analisis Data. Hasil penelitian sebagai
berikut Pola Asuh oleh Nenek baik dari Ayah maupun Ibu mengasuh dengan
Pola Asuh Otoritatif yang menghasilkan perilaku anak menjadi berani
menyampaikan pendapat, mandiri ,jujur,tanggung jawab dan toleransi dan
optimis dalam hidup. Pola Asuh oleh Saudara kandung Bude/Bulik dari Ayah
maupun Ibu menggunakan mengasuh dengan Pola Asuh Otoriter yang
menghasilkan perilaku anak berprestasi, pandai aktif,kreatif dan penurut tidak
canggung bergaul dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Pola Asuh oleh
Keluarga Besar atau campuran terdiri dari Nenek /bude/bulik baik dari Ayah
dan Ibu menggunakan cara Pola Asuh Permisif sehingga menimbulkan
perilaku anak mencari pelarian untuk mendapatkan keuntungan diri,tidak punya
figur yang stabil . Tumbuh Kembang Anak sangat tergantung pada interaksi dan
sikap yang diberikan orang tua sesuai pola asuhnya, membentuk kepribadian
anak baik secara kognitif, afektif maupun konatif. Pengaruh pola asuh
menghasilkan pembentukan karakter, keyakinan, dan harapan yang berbeda-
beda,sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan social, budaya
dan psikologis dalam pengasuhan anak.
Kata Kunci : Pola Asuh, keluarga besar (extended family). Tumbuh kembang
anak
61
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
tidak harmonis. Hal tersebut terjadi karena anak. Para peneliti yang mempelajari reaksi
adanya konflik peran yang dijalankan oleh orang tua terhadap anak-anaknya menemukan
suami. Disamping itu, dengan bekerjanya ibu bahwa ada tiga gaya atau cara orang tua
rumah tangga menjadi TKW di luar negeri menjalankan perannya, yaitu gaya otoriter,
akan memunculkan hubungan emosi dan permisif, dan otoritatif
perasaan yang berlawanan dengan cinta kasih, Bekerjanya ibu rumah tangga
seperti kebencian, kemarahan, saling menjadi TKW di luar negeri tidak hanya
menghindari bahkan perasaan masa bodoh. mendapatkan motivasi dan ijin dari suami dan
Menurut Noerwanti (2007 :2 ) anaknya, tetapi juga mendapatkan motivasi
mengemukakan bahwa :”Ketika isteri dan ijin dari keluarga besarnya, baik untuk
menjadi tenaga kerja wanita,keluarga yang memenuhi kebutuhan keluarga batih maupun
ditinggalkan melakukan proses dialektik keluarga besarnya. Hal ini menunjukkan
alamiah untuk menjawab tantangan budaya terjadinya hubungan erat diantara sub sistem
tersebut. Ketidakseimbangan dalam keluarga, dimana setiap sub sistem
ekosistem keluarga itumenghasilkan mempunyai peranan dan tanggung jawab
pergeseran peran gender sebagai tanggapan serta kewajiban tersendiri dalam menjalankan
menuju keseimbangan baru. Disebutkan fungsinya dengan batasan yang tidak kaku,
bahwa kesadaran kolektif menghasilkan tiga sehingga dapat menjalankan interaksi dengan
pola pergeseran peran. Pertama suami anggota keluarga dan mengurangi timbulnya
mengambil alih peran yang ditinggalkan masalah dalam keluarga. Hubungan harmonis
isteri. Mereka mengurusi berbagai pekerjaan tersebut terwujud dalam keadaan dimana
domestik,termasuk mengasuh anak. Kedua kesepahaman (konsensus) dan kompromi para
suami mengambil sebagaian peran yang anggota keluarga bisa saling menciptakan
ditinggalkan isteri,mereka biasanya dibantu penyesuaian hubungan yang serasi atas
ibu mertua atau anggota keluarga dekat lain. kepentingan dan tujuannya. Salah satu
Ketiga suami tidak mengambil peran, pola ini kompromi yang diciptakan adalah partisipasi
dapat dikatakan kegagalan keluarga dalam atas pemeliharaan dan pengasuhan anak dan
melakukan transformasi nilai. Dalam hal ini remaja dalam lingkungan sosial keluarga
ibu atau mertua mengambil alih peran besar. Artinya, kewajiban dan tanggung
domestik keluarga ”. jawab tumbuh kembang anak dan remaja
Untuk menjembatani terjadinya diserahkan kepada ayah, mertua, kakek
masalah disharmonis dalam keluarga inti, nenek, paman bibi, adik ipar atau adik
yang ibu atau istri bekerja menjadi TKW di kandung, baik secara keseluruhan maupun
luar negeri, maka sub sistem keluarga besar, dalam batas-batas tertentu.
seperti saudara, merupakan ”laboratorium Masa anak merupakan periode
sosial” pertama bagi anak dan remaja untuk perkembangan yang cepat dan dapat
melakukan eksperimen ”peer relationship” terjadinya perubahan dalam banyak aspek
atau teman bergaul sebaya. Dalam hal ini, perkembangan. Pengalaman masa kecil
campur tangan keluarga besar terhadap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
tumbuh kembang anak sangat dominan sekali perkembangan berikutnya. Pengetahuan
terutama dalam mensosialisasikan nilai-nilai tentang perkembangan anak dapat membantu
luhur sosial budaya dan agama, karena mereka mengembangkan diri dan
adanya ikatan pola hubungan tradisional yang memecahkan masalah yang dihadapinya dan
kuat. Pola asuh keluaraga tercermin dari cara melalui pemahaman tentang.
orang tua memberikan pengasuhan kepada
62
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
63
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
64
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
65
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
3. Hasil Wawancara dengan Saudara paklik/bulik ini sudah ada kesepakatan agar
Kandung Dari Ayah/Ibu yang anak mendapatkan kasih sayang, perhatian ,
mengasuh keponakannya kesehatan ,pendidikan, dan keagamaan yang
Menurut Bude Sam umur 44 baik.,berharap anak-anak menjadi anak yang
tahun/diserahi mengasuh Habib keponakan pandai beragama dan bermasyarakat .Pola
sejak umur 1 tahun sekarang umur 8D klas asuh otoriter karena bersifat mengatur dan
2 jjuga punya anak umur 11 tahuni kelas 5 memaksakan anak untuk melakukan sesuai
yang kadang-kadang bermasalah dalam dengan kemauan orang tua.
bergaul dan bermain dengan anaknya , hal 1. Hasil Wawancara Dengan Anak
ini menjadi tantangan untuk memberikan dalam Pengasuhan Keluarga Besar
yang adil pada keduanya . Keponakan Menurut tari yang diasuh oleh Nenek
manggilnya bukan bude tetapi mamah ikut- Sun,dan Bulik/ ( Belum Menikah) merasakan
ikut kakaknya ,keduanya saya sekolahkan di kasih sayang yang tulus karena dia tidak
SD yang sama agar mendapatkan pendidikan pernah mendapatkan kasih sayang dari
yang baik dan bagaikan kakak adik kandung ibunya sendiri, yang selalu memberikan
sangat rukun dan saling menyayangi, tetapi terbaik untuk kepentingannya ,apalagi
kadang juga berselisih dan betengkar . buliknya menemani dan memberikan apa
sebagai guru SD cara mendidik saya yang ia minta asal tidak
ditegur,dinasehati,dibimbing dan diberikan berlebihan,,harapannya ibu cepat pulang
contoh –contoh yang baik maupun yang jelek dan berkumpul menjadi keluarga yang utuh.
, dan kalau ada yang melanggar biasanya Sedangkan menurut Hab bahwa
saya beri sanksi ,tetapi sanksi yang Kakek/nenek,dan Bude adalahorang tuanya b
memndidik agar anak tahu apa kesalahannya karena sejak kecil sudah dalam
dan kalau berprestasi juga saya berikan pengasuhannya , bahka dia tidak merasa ada
hadiah untuk memacu anak agar melakukan ibu yang lain kecuali budenya walaupun
hal-hal yang positif misalnya diberi buku sudah diberitahu ibunya kerja di luar Negeri
cerita atau mainan educative. dan suatu saat pasti kembali untuk
Berbeda dengan Bulik Mist adik memberikan kasih sayang pada nya. belum
kandungnya kerja di Taiwan menitipkan bisa menerima karena sampai hari inipun
pengasuhan anaknya sejak umur 4 tahun juga belum pulang,jadi tidak ada perasaan
sudah di TK dan dia punya anak sudah di yang mengganggu saya nyaman dengan
SMP dan SMA , anak-anak saya bisa kehidupannya sekarang
menerima kehadiran adik keponakannya Dapat disimpulkan bahwa anak-anak
bahkan menambah semaraknya rumah sudah merasakan kebahagiaan bersama
karena ada anak kecil yang lucu dan keluarga besarnya,walaupun ada sedikit
menggemaskan yang bisa digoda oleh kakak- beban yang dirasakan yaitu kurangnya kasih
kakaknya. Dalam masa pertumbuhannya saying dari ibu,keinginan anak-anak bisa
tidak bermasalah karena anaknya tidak rewel kembali berkumpul dengan orang tuanya
dan suka makan jadi badannya sehat dan seperti kehidupan anak-anak lainnya.Pola
kecerdasannya baik karena banyak yang pengasuhan yang diberikan oleh banyak
memberikan perhatian dalam pengasahan orang menimbulkan perhatian yang
intelektualnya,baik dari sekolah maupun berlebihan kepada anak, mengakibatkan anak
dalam lingkungan keluarga. akan selalu mencari perlindungan bergantian
Disimpulkan bahwa walaupun anak dari hukuman yang diberikan oleh salah satu
dalam pengasuhan pakde/bude atau
66
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
67
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
68
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015
69