Anda di halaman 1dari 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”


FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

POLA ASUH KELUARGA BESAR (EXTENDED FAMILY)


TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK
(Studi kasus penerapan pola asuh keluarga besar (extended family)
terhadap tumbuh kembang anak pada keluarga TKW di Desa
Polorejo, Kecamatan Babadan,Kabupaten Ponorogo)

Ekapti Wahjuni Dajuwitaningsih


Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Abstrak
Keluarga besar(extended family) ini antara lain kakek nenek (dari ayah atau ibu
dan saudara kandung)ikut bertanggung jawab dalam pengasuhan anak yang
ditinggal ibunya kerja TKW ke Luar Negeri, menimbulkan pola asuh yang
berbeda dalam perkembangan pembentukan karakter dan kepribadian anak.
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dan menentukan informan
penelitian ini menggunakan Teknik Snow Ball (Teknik Bola Salju), Adapun
proses analisis data Model Intraktif Analisis Data. Hasil penelitian sebagai
berikut Pola Asuh oleh Nenek baik dari Ayah maupun Ibu mengasuh dengan
Pola Asuh Otoritatif yang menghasilkan perilaku anak menjadi berani
menyampaikan pendapat, mandiri ,jujur,tanggung jawab dan toleransi dan
optimis dalam hidup. Pola Asuh oleh Saudara kandung Bude/Bulik dari Ayah
maupun Ibu menggunakan mengasuh dengan Pola Asuh Otoriter yang
menghasilkan perilaku anak berprestasi, pandai aktif,kreatif dan penurut tidak
canggung bergaul dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Pola Asuh oleh
Keluarga Besar atau campuran terdiri dari Nenek /bude/bulik baik dari Ayah
dan Ibu menggunakan cara Pola Asuh Permisif sehingga menimbulkan
perilaku anak mencari pelarian untuk mendapatkan keuntungan diri,tidak punya
figur yang stabil . Tumbuh Kembang Anak sangat tergantung pada interaksi dan
sikap yang diberikan orang tua sesuai pola asuhnya, membentuk kepribadian
anak baik secara kognitif, afektif maupun konatif. Pengaruh pola asuh
menghasilkan pembentukan karakter, keyakinan, dan harapan yang berbeda-
beda,sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan social, budaya
dan psikologis dalam pengasuhan anak.

Kata Kunci : Pola Asuh, keluarga besar (extended family). Tumbuh kembang
anak

PENDAHULUAN besar untuk pembentukan generasi muda baik


Permasalahan di era modern ternyata oleh keluarga inti maupun keluarga besar,
mempengaruhi kehidupan keluarga, yang maka upaya membina interaksi antar keluarga
merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. tetap dijaga dengan baik. .
Proses modernisasi telah mendorong makin Dalam fenomena dimana seorang ibu
banyaknya keluarga inti untuk berpisah rumah tangga harus bekerja menjadi tenaga
dengan oang tuanya. Namun dalam hal ini, kerja wanita (TKW) di luar negeri, untuk
hubungan kekeluargaan dan komunikasi membantu memenuhi kebutuhan keluarga,
dengan keluarga besar masih terjalin dengan maka dalam keluarga tersebut akan
baik. Adanya kesadaran terhadap peran yang mengalami disharmonis atau hubungan yang

61
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

tidak harmonis. Hal tersebut terjadi karena anak. Para peneliti yang mempelajari reaksi
adanya konflik peran yang dijalankan oleh orang tua terhadap anak-anaknya menemukan
suami. Disamping itu, dengan bekerjanya ibu bahwa ada tiga gaya atau cara orang tua
rumah tangga menjadi TKW di luar negeri menjalankan perannya, yaitu gaya otoriter,
akan memunculkan hubungan emosi dan permisif, dan otoritatif
perasaan yang berlawanan dengan cinta kasih, Bekerjanya ibu rumah tangga
seperti kebencian, kemarahan, saling menjadi TKW di luar negeri tidak hanya
menghindari bahkan perasaan masa bodoh. mendapatkan motivasi dan ijin dari suami dan
Menurut Noerwanti (2007 :2 ) anaknya, tetapi juga mendapatkan motivasi
mengemukakan bahwa :”Ketika isteri dan ijin dari keluarga besarnya, baik untuk
menjadi tenaga kerja wanita,keluarga yang memenuhi kebutuhan keluarga batih maupun
ditinggalkan melakukan proses dialektik keluarga besarnya. Hal ini menunjukkan
alamiah untuk menjawab tantangan budaya terjadinya hubungan erat diantara sub sistem
tersebut. Ketidakseimbangan dalam keluarga, dimana setiap sub sistem
ekosistem keluarga itumenghasilkan mempunyai peranan dan tanggung jawab
pergeseran peran gender sebagai tanggapan serta kewajiban tersendiri dalam menjalankan
menuju keseimbangan baru. Disebutkan fungsinya dengan batasan yang tidak kaku,
bahwa kesadaran kolektif menghasilkan tiga sehingga dapat menjalankan interaksi dengan
pola pergeseran peran. Pertama suami anggota keluarga dan mengurangi timbulnya
mengambil alih peran yang ditinggalkan masalah dalam keluarga. Hubungan harmonis
isteri. Mereka mengurusi berbagai pekerjaan tersebut terwujud dalam keadaan dimana
domestik,termasuk mengasuh anak. Kedua kesepahaman (konsensus) dan kompromi para
suami mengambil sebagaian peran yang anggota keluarga bisa saling menciptakan
ditinggalkan isteri,mereka biasanya dibantu penyesuaian hubungan yang serasi atas
ibu mertua atau anggota keluarga dekat lain. kepentingan dan tujuannya. Salah satu
Ketiga suami tidak mengambil peran, pola ini kompromi yang diciptakan adalah partisipasi
dapat dikatakan kegagalan keluarga dalam atas pemeliharaan dan pengasuhan anak dan
melakukan transformasi nilai. Dalam hal ini remaja dalam lingkungan sosial keluarga
ibu atau mertua mengambil alih peran besar. Artinya, kewajiban dan tanggung
domestik keluarga ”. jawab tumbuh kembang anak dan remaja
Untuk menjembatani terjadinya diserahkan kepada ayah, mertua, kakek
masalah disharmonis dalam keluarga inti, nenek, paman bibi, adik ipar atau adik
yang ibu atau istri bekerja menjadi TKW di kandung, baik secara keseluruhan maupun
luar negeri, maka sub sistem keluarga besar, dalam batas-batas tertentu.
seperti saudara, merupakan ”laboratorium Masa anak merupakan periode
sosial” pertama bagi anak dan remaja untuk perkembangan yang cepat dan dapat
melakukan eksperimen ”peer relationship” terjadinya perubahan dalam banyak aspek
atau teman bergaul sebaya. Dalam hal ini, perkembangan. Pengalaman masa kecil
campur tangan keluarga besar terhadap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
tumbuh kembang anak sangat dominan sekali perkembangan berikutnya. Pengetahuan
terutama dalam mensosialisasikan nilai-nilai tentang perkembangan anak dapat membantu
luhur sosial budaya dan agama, karena mereka mengembangkan diri dan
adanya ikatan pola hubungan tradisional yang memecahkan masalah yang dihadapinya dan
kuat. Pola asuh keluaraga tercermin dari cara melalui pemahaman tentang.
orang tua memberikan pengasuhan kepada

62
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

Berdasarkan permasalahan tersebut, studinya. Penelitian dikatakan sudi kasus


peneliti bertujuan untuk mendiskrisikan tunggal karena penelitian terarah pada satu
tentang: Penerapan Pola asuh keluarga besar karakteristik, artinya penelitian ini dilakukan
(extended family, tumbuh kembang anak dan pada satu sasaran (satu lokasi, satu subjek)
. pengaruh pola asuh keluarga besar (Sutopo:2002,110-112).
(extended family) terhadap tumbuh kembang
anak yang ditinggal ibunya menjadi TKW di d. Teknik Pengumpulan Data
luar Negeri. 1. bservasi
Observasi bisa dilakukan secara
METODE PENELITIAN langsung maupun tidak langsung.
a. Jenis Penelitian Observasi adalah teknik yang
Penelitian ini menggunakan metode digunakan untuk menggali data dari
kualitatif sebagaimana diunggkapkan oleh sumber data yang berupa peristiwa,
Furchan (1992-21-22) bahwa penelitian tempat atau lokasi, dan benda, serta
kualitatif adalah salah satu prosedur yang rekaman gambar (Sutopo,2002:64).
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan Adapun observasi yang dilakukan
atau tulisan dari orang-orang yang pengamatan untuk menggali data
diamati.Melalui kualitatif peneliti dapat dari sumber atau kepada obyek
menggali subjek dan merasakan apa yang penelitian yaitu pada kehidupan
dialami dalam kehidupan sehari-hari.Adapun keluarga TKW , peneliti melakukan
data yang akan dikumpulkan dalam penelitian observasi langsung berperan pasif,
ini adalah keluarga TKW yang bekerja di secara informal, dengan melakukan
Luar Negeri yang sudah punya anak dan kunjungan ke lokasi penelitian
anaknya diserahkan dalam pengasuhan (tempat tinggal Informan ).
keluarga besar baik ayah maupun ibu. Pengamatan terhadap perilaku anak-
b. Lokasi Penelitian anak dalam pengasuhan keluarga
Penelitian ini mengambil lokasi di besar(extended family ), yang terdiri
Desa Polorejo Kecamatan Babadan dari kakek/nenek dari ayah/ibu, dan
Kabupaten Ponorogo dengan pertimbangan saudara kandung dari ayah/ibu.
bahwa di desa tersebut banyak kaum 2. Wawancara
perempuan bekerja menjadi tenaga kerja Teknik pengumpulan data
wanita ke luar negeri dan dari yang tenaga menggunakan Teknik Indepth
kerja wanita yang berangkat ke luar negeri Interview (Wawancara Mendalam).
tersebut mayoritas sudah bersuami ini tidak dilakukan secara ketat
(berkeluarga) dan mempunyai anak. terstruktur, tertutup dan formal, tetapi
c. Strategi Penelitian lebih menekankan pada suasana akrab
Permasalahan dalam penelitian ini dengan mengajukan pertanyaan
menekankan pada masalah pola asuh keluarga terbuka, lentur dan bersikap jujur
dan tumbuh kembang anak. Menurut dalam menyampaikan informasi
bentuknya dan strategi penelitian ini adalah Adapun wawancara yang dilakukan
penelitian terpancang dengan studi kasus peneliti pada informan terdiri dari:
tunggal, dikatakan penelitian terpancang a. Kakek dan nenek yang
sebab peneliti sudah memilih dan mengasuh dari ayah 2 orang
menentukan variable tertentu sebagai focus b. Kakek dan nenek yang
utamanya sebelum memasuki lapangan mengasuh dari ibu 2 orang

63
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

c. Saudara kandung Pak De/Bu De Miller dan Huberman (1992),proses analisa


atau pak Lik/Bulik dari ayah 1 data tersebut dinamakan Model Interaktif
orang Analisa
d. Saudara kandung Pak De/ Bu De
atau pak Lik/Bulik dari ibu 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
orang A. Kondisi Lokasi Penelitian
e. Anak-anak yang diasuh oleh Penduduk Desa Polorejo baik laki-
baik,kakek/neneknya,pakde/bude laki maupun perempuan banyak yang
atau paklik/bulik (Campuran ) berkerja ke Luar negeri dengan berbagai
dari ayah dan ibu dalam satu alasan dan latar belakang tujuan, semuanya
rumah ada 2 orang dapat disimpulkan untuk mendapatkan
3. Dokumentasi pendapatan yang memadai atau untuk
Dokumentasi yang berupa cacatan peningkatan ekonomi keluarga. Adapun
peristiwa yang sudah berlalu bias Negara-negara yang menjadi tujuan untuk
berupa tulisan,gambar.atau karya- mencari kerja antara lain :Saudi, Arabia,
karya monumental dari Abudabi, Taiwan, Hongkong, Korea,
seseorang,adapun dokumen yang Malaysia, Singapura.
diperoleh peneliti dari kelurahan dan Mayoritas TKW yang kerja ke Luar
literature serta penelusuran online Negeri di Negara Taiwan dengan alasan
dari internet. pendapatannya lebih banyak dibandingkan di
4. Teknik Pengambilan Informan. Saudi dan Hongkong , dari data diatas terlihat
Dalam menentukan informan penurunan angka kerja ke Luar Negeri bagi
penelitian ini menggunakan Teknik wanita yang sudah bersuami dan
Snow Ball (Teknik Bola Salju), yaitu mendapatkan ijin dari suami, hal ini
peneliti memilih informan secara menunjukkan bahwa masyarakat khususnya
berantai. Jika data yang dikumpulkan perempuan yang sudah bersuami dan
dari informan ke-1 sudah selesai, mempunyai anak mulai memikirkan
peneliti minta agar informan keutuhan keluarga daripada keretakkan
memberikan rekomendasi untuk keluarga , karena ditinggal untuk menjadi
informan ke-2, kemudian informan TKW ke Luar negeri. Banyak hal yang harus
ke-2 juga memberikan rekomendasi menjadi tanggungan keluarga yang
untuk informan ke-3 dan seterusnya. ditinggalkan sehingga mengakibatkan banyak
Proses bola salju ini berlangsung masalah dalam keluarga, baik suami,anak-
terus sampai peneliti memperoleh anak menimbulkan broken home. Dalam Pola
data yang cukup sesuai kebutuhan Asuh Keluarga Besar terhadap Tumbuh
(Arikunto; 2002: 15). Kembang Anak menjadi tanggung jawab dari
e. Teknik Analisa Data kakek, nenek, bude, dan bulik dari ayah atau
Penarikan kesimpulan dilakukan jika ibu, yang ibunya bekerja menjadi TKW ke
pengumpulan data dianggap cukup memadai Luar Negeri.Demikian juga anak yang
dan dianggap selesai. Jika terjadi kesimpulan mendapatkan pengasuhan menjadi obyek
yang dianggap kurang memadai maka peneliti.
diperlukan aktifitas verifikasi dengan sasaran
yang lebih terfokus. Ketiga komponen
aktifitas tersebut saling berinteraksi sampai
diperoleh kesimpulan yang mantap. Menurut

64
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

B. Diskripsi penerapan pola asuh 2. Hasil Wawancara dengan


keluarga besar/extended Kakek/Nenek dari Ibu yang
1. Hasil Wawancara dengan mengasuh cucunya
Kakek/nenek dari Ayah yang Nenek Kart mengasuh cucu sejak
mengasuh cucunya umur 4 tahun sekarang SD Klas 3, mengalami
Bapak Kat umur 46 tahun atau Kakek masalah kesehatannya dia sering sakit jadi
, alamat rumah jalan Kenanga Polorejo saya harus berhati-hati dalam memberikan
mengatakan bahwa sejak menantu kerja di makanan dan tertib mengajak ke puskesmas
Arab Saudi saya membantu mengasuh cucu agar mendapatkan obat dan vitamin,
dan urusan rumah tangga anak saya walaupun tumbuh kembangnya ada gangguan
bergabung dengan orang tua dan adik- tetapi perilaku cucu saya sama dengan anak
adiknya, karena masih tinggal satu rumah. sebayanya dan saya berharap semoga cucu
Jadi mulai mengasuh, mendidik, dan kasih saya jadi adak yang sholeh saya memberikan
sayang diberikan oleh semua anggota yang terbaik buat cucu baik dalam hal
keluarga. Dengan cara ini ternyata cucu saya makanan,pakaian,perhatian dan kasih sayang,
senang karena tidak dimarahi dan dia lebih agar dia tumbuh kembang menjadi pribadi
nyaman ,hasilnya di sekolah dia lebih berani yang baik yang berguna bagi agamanya dan
untuk menyampaikan pendapatatau bertanya masyarakatnya,saya berharap anak saya kalau
pada guru. sudah habis kontrak kerjanya
Sedangkan menurut Ibu Nur 50 tahun Sedangkan nenek Sund cucunya tari
atau nenek sudah terbiasa dalam hidup umur16 tahun sekarang sudah duduk di SMP
berkumpul dengan cucu –cucu sejak menantu mengasuh sejak umur 1tahun ibunya kerja di
dan anak –anak saya menjadi TKW di luar Hongkong dan bapaknya kerja pabrik
negeri. Saya yang harus bertanggung jawab luarkota jadi jarang pulang, mengasuh dalam
secara penuh dalam mengurusi kebutuhan masa tumbuh kembang menjadi remaja,
rumah tangga, terutama dalam mendidik cucu memberikan nasehat mana yang harus
–cucu . Untuk memenuhi kebutuhan hidup, dilakukan dan mana yang tidak boleh
saya sudah mendirikan toko dan saya juga dilakukan, masalah biaya hidup semua dari
masih bekerja sambilan apa saja asal halal. saya,ya, untuk pendidikannya saya selalu
Dari pendapat informan tersebut diatas dapat mendampingi dalam belajarnya agar dia bisa
disimpulkan bahwa kakek/nenek dalam lancar sekolahnya,dalam beragama saya
mengasuh cucunya tidak sepenuhnya utamakan karena sebagai dasar untuk
menganggur tetapi mempunyai pekerjaan membentuk kepribadiannya, Pengasuhan
walaupun tidak tetap ,sehingga mereka dapat dengan gaya permisif yaitu dalam
memenuhi kebutuhan hidup cucunya, cara membimbing tidak bersifat mendoktrin ,tetapi
mengasuh cucunya dengan gaya permisif lebih bersifat toleransi ,
artinya tidak menunut anak untuk berbuat musyawarah,menghargai dan memberikan
diluar kemampuannya, tetapi anak dapat kesempatan untuk berpendapat. Hal ini yang
berperilaku secara alamiah tanpa rasa membuat anak bisa lebih mandiri dan
terbebani ,sehingga dapat menyesuaikan diri berperilaku secara normal.
dengan norma yang berlaku dalam
lingkungannya.

65
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

3. Hasil Wawancara dengan Saudara paklik/bulik ini sudah ada kesepakatan agar
Kandung Dari Ayah/Ibu yang anak mendapatkan kasih sayang, perhatian ,
mengasuh keponakannya kesehatan ,pendidikan, dan keagamaan yang
Menurut Bude Sam umur 44 baik.,berharap anak-anak menjadi anak yang
tahun/diserahi mengasuh Habib keponakan pandai beragama dan bermasyarakat .Pola
sejak umur 1 tahun sekarang umur 8D klas asuh otoriter karena bersifat mengatur dan
2 jjuga punya anak umur 11 tahuni kelas 5 memaksakan anak untuk melakukan sesuai
yang kadang-kadang bermasalah dalam dengan kemauan orang tua.
bergaul dan bermain dengan anaknya , hal 1. Hasil Wawancara Dengan Anak
ini menjadi tantangan untuk memberikan dalam Pengasuhan Keluarga Besar
yang adil pada keduanya . Keponakan Menurut tari yang diasuh oleh Nenek
manggilnya bukan bude tetapi mamah ikut- Sun,dan Bulik/ ( Belum Menikah) merasakan
ikut kakaknya ,keduanya saya sekolahkan di kasih sayang yang tulus karena dia tidak
SD yang sama agar mendapatkan pendidikan pernah mendapatkan kasih sayang dari
yang baik dan bagaikan kakak adik kandung ibunya sendiri, yang selalu memberikan
sangat rukun dan saling menyayangi, tetapi terbaik untuk kepentingannya ,apalagi
kadang juga berselisih dan betengkar . buliknya menemani dan memberikan apa
sebagai guru SD cara mendidik saya yang ia minta asal tidak
ditegur,dinasehati,dibimbing dan diberikan berlebihan,,harapannya ibu cepat pulang
contoh –contoh yang baik maupun yang jelek dan berkumpul menjadi keluarga yang utuh.
, dan kalau ada yang melanggar biasanya Sedangkan menurut Hab bahwa
saya beri sanksi ,tetapi sanksi yang Kakek/nenek,dan Bude adalahorang tuanya b
memndidik agar anak tahu apa kesalahannya karena sejak kecil sudah dalam
dan kalau berprestasi juga saya berikan pengasuhannya , bahka dia tidak merasa ada
hadiah untuk memacu anak agar melakukan ibu yang lain kecuali budenya walaupun
hal-hal yang positif misalnya diberi buku sudah diberitahu ibunya kerja di luar Negeri
cerita atau mainan educative. dan suatu saat pasti kembali untuk
Berbeda dengan Bulik Mist adik memberikan kasih sayang pada nya. belum
kandungnya kerja di Taiwan menitipkan bisa menerima karena sampai hari inipun
pengasuhan anaknya sejak umur 4 tahun juga belum pulang,jadi tidak ada perasaan
sudah di TK dan dia punya anak sudah di yang mengganggu saya nyaman dengan
SMP dan SMA , anak-anak saya bisa kehidupannya sekarang
menerima kehadiran adik keponakannya Dapat disimpulkan bahwa anak-anak
bahkan menambah semaraknya rumah sudah merasakan kebahagiaan bersama
karena ada anak kecil yang lucu dan keluarga besarnya,walaupun ada sedikit
menggemaskan yang bisa digoda oleh kakak- beban yang dirasakan yaitu kurangnya kasih
kakaknya. Dalam masa pertumbuhannya saying dari ibu,keinginan anak-anak bisa
tidak bermasalah karena anaknya tidak rewel kembali berkumpul dengan orang tuanya
dan suka makan jadi badannya sehat dan seperti kehidupan anak-anak lainnya.Pola
kecerdasannya baik karena banyak yang pengasuhan yang diberikan oleh banyak
memberikan perhatian dalam pengasahan orang menimbulkan perhatian yang
intelektualnya,baik dari sekolah maupun berlebihan kepada anak, mengakibatkan anak
dalam lingkungan keluarga. akan selalu mencari perlindungan bergantian
Disimpulkan bahwa walaupun anak dari hukuman yang diberikan oleh salah satu
dalam pengasuhan pakde/bude atau

66
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

pengasuhnya,anak pandai mengadu sana-sini dengan keagamaan yang sesuai dengan


untuk mendapatkan perhatian. norma –norma agama insyaallah bisa
menjadi bekalnya dalam mengarungi
C. DISKRIPSI TUMBUH KEMBANG pergaulannya diluar rumah.” Dapat
ANAK DALAM PENGASUHAN disimpulkan bahwa Menurut informan diatas
KELUARGA BESAR/EXTENDED perkembangan umur anak ditandai oleh
FAMILY IBUNYA TKW DI LUAR perkembangan social dan perkembangan
NEGERI kepribadian yang diwujudkan dalam
1.Hasil Wawancara dengan Kakek/nenek perkembangan perilaku. Hal ini yang
dari Ayah/Ibu Yang Mengasuh cucunya. menyebabkan anak menjumpai pengaruh-
Menurut Nenek Kartini sejak dititipi untuk pengaruh yang ada diluar pengawasan orang
mengasuh cucu walaupun sudah biasa namun tua.
ada juga yang menjadi kekhawatirannya “ 1.Hasil Wawancara Pada Saudara
Bahwa cucu harus sehat kalau sakit susah Kandung dari Ayah/Ibu Yang Mengasuh
karena yang dipanggil –panggil ibu keponakannya
kandungnya,sekolahnya pinter ,bisa bergaul  Bagaimanakah tumbuh kembang
dengan teman sebab anak yang ditinggal anak-anak dalam asuhan bapak/ibu
ibunya ke luar negeri biasanya diejek teman sebagai pak de/bude, pak lik/buliknya?
–temannya makanya mental harus kuat, Menurut Informan baik dari bude/bulik
terpenuhinya kebutuhan hidup pengasuhan anak yang diasuh disamakan
sandang,pangan dan papan artinya anak dengan pengasuhan yang diberikan pada
memdapatkan pemenuhan kasih sayang ,dan anaknya sendiri,jadi anak keponakan juga
lingkungan yang nyaman. Inilah tugas nenek dianggap sebagai anaknya sendiri,
sebagai pengganti orang tua sementara Menurut bude samsiyah yang mengasuh
berperan aktif dalam pettumbuhan anak agar andriono sejak usia 1 tahun dan sekarang
anak tumbuh kembang dengan baik” sudah klas 2 SD ada masalah karena
Sedangkan menurut nenek Sundari yang anaknya juga masih kecil terpaut 3tahun
mengasuh Lestari “ Bahwa sejak umur 3 ,tetapi tidak terlalu dipermasalahkan
tahun sampai 5 tahun masa pra sekolah cucu keduanya saya perlakukan sama dalam
saya sudah bisa mencontoh gambar atau memberikan kebutuhan hidupnya .
benda apa yang dilihat dan membaca menulis Sedangkan menurut ibu Murtini sebagai
, memasuki usia 6 tahun sampai 16 tahun bulik mengasuh keponakan sejak umur 4
dalam proses perkembangan Fisiknya baik tahun , dia punya anak sudah duduk di
tidak masalah sehat jarang sakit, hanya pada SMP dan SMA, jadi kedatangan
saat mengalami mestruasi pertama ketakutan keponakan tidak menjadi masalah
dikiranya ada yang sakit dari dalam tumbuh kembang anak baik kasih
tubuhnya , ini saya jelaskan bahwa dia sudah sayangnya diberikan oleh kakak-
akil balik atau dewasa dia harus lebih kakaknya,terutama dari segi interaktif
berhati-hati dalam bergaul dengan lawan sosialisasi dalam meniru perilaku orang
jenisnya ,karena pergaulan yang salah akan dewasa , misalnya meniru percakapan,
berakibat tidak baik bagi dirinya.Saat perbuatan dari orang –orang disekitarnya,
perjalanan menuju kedewasaan cucu itu yang ini sebenarnya dapat menimbulkan hal
membuat rasa kawatir dan takut apabila yang tidak baik kalau salah dalam
sampai terjadi pengaruh pergaulan yang menirunya. Dari hasil wawancara dengan
tidak baik, tetapi saya sudah membekali cucu informan pengasuhan yang bersamaan

67
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

dengan anaknya sendiri sulit apalagi PENUTUP


umurnya sebaya harus bisa bersikap Simpulan
bijaksana dalam menghadapi Penerapan Pola Asuh Keluarga Besar
permasalahan anak-anak, karena bisa terhadap Anak yang ditinggalkan ibunya
menimbulkan rasa iri,sakit hati dan menjadi tenaga kerja (TKW) di Luar Negeri
dendam dari perlakuan yang tidak adil. dapat disimpulkan sebagai berikut:
Menurut Peneliti Pola asuh yang 1. Penerapan Pola Asuh oleh Kakek/Nenek
demikian lebih cenderung pada pola asuh baik dari Ayah maupun Ibu ada
otriter , karena orang tua lebih dominan kecenderungan menggunakan cara
dalam mengatur anak agar sesuai dengan mengasuh dengan membimbing belajar,
apa yang diinginkan orang tua . Hal ini ,mendidik untuk saling membantu,
kalau orang tua terlalu maunya sendiri bersikap jujur dan hidup sederhana dan
mengakibatkan pertumbuhan anak menanamkan norma ,tidak memaksakan
menjadi anak yang takut dan pesimis kehendaknya, ini masuk dalam Pola
merasa selalu salah dari perilakunya. Asuh Otoritatf yang menghasilkan
perilaku anak menjadi berani
D. PENGARUH POLA ASUH menyampaikan pendapat, mandiri
KELUARGA BESAR TERHADAP ,jujur,tanggung jawab dan toleransi dan
TUMBUH KEMBANG ANAK YANG optimis dalam hidup.
DITINGGAL IBUNYA MENJADI 2. Penerapan Pola Asuh oleh Saudara
TKW DI LUAR NEGERI kandung Bude/Bulik dari Ayah maupun
Pengaruh pengasuhan, pola asuh terhadap Ibu ada kecenderungan menggunakan
tumbuh kembang anak menimbulkan cara mengasuh dengan mengajarkan
pengaruh peilaku di masyarakat sesuai kerukunan, kasih sayang, saling tolong –
dengan sosialisasi dan interaksinya dalam menolong, menanamkan norma –norma
keluarga.Menurut hasil observasi peneliti pergaulan,dan memberikan sanksi serta
anak –anak yang ditinggal ibunya menjadi reward ,ini masuk dalam Pola Asuh
TKW di Luar Negeri,dari perilakunya Otoriter yang menghasilkan perilaku anak
kelihatan tidak sepenuhnya bahagia , dan berprestasi, pandai aktif,kreatif dan
selalu memperlihatkan kurangnya kasih penurut tidak canggung bergaul dan
sayang dengan mengucapkan ibunya pergi bertanggung jawab dalam pekerjaan.
jauh cari uang banyak, artinya walaupun 3. Penerapan Pola Asuh oleh Keluarga
secara materi tercukupi namun anak tetap Besar atau campuran terdiri dari Nenek
merasakan ada perbedaan status dalam /bude/bulik baik dari Ayah dan Ibu ada
kehidupannya sebagai anak yang tidak diasuh kecenderungan menggunakan cara
oleh ibu kandungnya. Dapat disimpulkan mengasuh memberikan kasih sayang
bahwa Pola pengasuhan sangat berpengaruh yang berlebihan, saling membela bila
pada tumbuh kembang anak terhadap salah satu ada yang menegur atau
perubahan secara kognitif, afektif maupun menasehati,dan menyalahkan lainnya, ini
konatif dan berakibat pada perubahan masuk dala Pola Asuh Permisif sehingga
perilakun anak di masyarakat. menimbulkan perilaku anak mencari
pelarian untuk mendapatkan keuntungan
diri,tidak punya figur yang stabil ,juga
tidak percaya diri dan tidak dapat

68
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
“Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan”
FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

bertanggung jawab karean mendapatkan DAFTAR PUSTAKA


figur dari imitasinya dalam keluarga. Agus Sujanto, 1990, ”Psikologi
4. Tumbuh Kembang Anak sangat Perkembangan”, Penerbit Aksara Baru,
tergantung pada interaksi dan sikap yang Jakarta.
diberikan orang tua sesuai pola asuhnya,
Abdullah,Irwan, 2003, Sangkan Paran
yang dapat membentuk kepribadian anak
Gender, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
baik secara kognitif, afektif maupun
konatif. Arikunto, Suharsimi, 2002, ”Prosedur
5. Pengaruh pola asuh dalam tumbuh Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek”,
kembang anak melibatkan berbagai Penerbit Rineka Cipta, Cetakan
peranan,yang dapat menghasilkan Keduabelas, Edisi Revisi V, Jakarta.
pembentukan karakter, keyakinan, dan A.Fatchan, 2005, ”Konsep dan Metode
harapan yang berbeda-beda,sesuai Penelitian Kualitatif” Prodi Pendidikan
dengan pengalaman yang diperoleh dari
lingkungan social, budaya dan psikologis Geografi Program Pasca Sarjana PPS
dalam pengasuhan anak. Universitas Negeri, Malang.
Saran Budiman.Arif 1983, Pembagian Kerja Secara
1. Bagi keluarga besar dalam hal ini Seksual, Gramedia Jakarta
kakek/nenek, pakdhe/budhe, paklik/bulik
Fakih, Mansur1996, Menggeser Konsepsi
dan suami (ayah), yang ditinggalkan oleh
Gender dan Transformasi Sosial, Pustaka
anak/saudara kandung/istri yang bekerja
Pelajar, Yogyakarta
ke luar negeri, hendaknya memenuhi
kewajibannya sebagai pengasuh anak Furehan 1992, Penelitian Kualitatif Dasar-
dengan penuh pengertian, kesadaran, dan Dasar dan Aplikasi, YA3,Malang
keikhlasan dalam menjaga, memelihara, Handayani,Trisakti,Sugiarti,2002, Konsep
menyayangi, dan memberikan perhatian dan Teknik Penelitian Gender,Universitas
kepada anak dan remaja agar berguna Muhammadiyah Malang
bagi masa depannya.
2. Bagi pemerintah dan pialang tenaga Ihromi Tapiomas,1990, Para Ibu Yang
kerja, hendaknya memberikan jaminan Berperan Tunggal Dan Berperan
keamanan dan perlindungan terhadap Ganda,LPFE,UI Jakarta
hukum para TKW di luar negeri, mulai Jurnal Analisis Sosial,1996, Analisis Gender
dari berangkat, di tempat kerja dan Dalam Memahami Persoalan Perempuan,
sampai dengan pada saat mereka pulang. Akatiga,Edisi 4/November 1996,Bandung
3. Bagi masyarakat yang mempunyai
Jalaluddin Rahmat, 1996, ”Pergeseran
keinginan menjadi TKW di luar negeri
Makna dan Fungsi Keluarga dalam
hendaknya melalui jalan yang resmi atau
Masyarakat Modern”, Penerbit Pustaka
formal (Depnaker atau PJTKI resmi)
Pelajar, Jakarta.
sehingga tidak terjadi penipuan dan
akhirnya dideportasi dan tidak
mendapatkan perlindungan hukum.

69

Anda mungkin juga menyukai