Anda di halaman 1dari 15

ISU & FENOMENA TERKINI

TENTANG KELUARGA INDONESIA

KELUARGA
DENGAN ANAK
ADOPSI
Kelompok 13
KELOMPOK 13

Danita Meiliani (15000120130141)


Eka Sekar Maulida (15000120130183)
Zaroul Firdaus (15000120130200)
Aqila Dhiya Prameswari (15000120130266)
Sallma Fadila (15000120140295)
Pengertian Adopsi

Adopsi merupakan cara mengadakan Pengangkatan anak (adopsi) adalah


hubungan antara orang tua dan anak ada perbuatan mengambil atau
untuk mendapatkan ahli waris atau menjadikan anak orang lain menjadi
mendapatkan anak bagi orang tua yang anak kandung sendiri, baik laki-laki
tidak mempunyai anak. maupun perempuan.

Kelompok 13
Faktor yang Mempengaruhi Adopsi

Ingin meningkatkan taraf kepuasaan Tekanan dari lingkungan sekitar


pernikahan
Pandangan di Indonesia yang beranggapan anak
memiliki arti yang penting bagi kehidupan pernikahan,
tidak jarang membuat pasangan suami-istri tertekan.
Taraf kepuasan perkawinan pasangan yang
Adopsi anak menjadi salah satu solusi untuk mengatasi
sudah menikah yang memiliki anak mempunyai
tekanan tersebut.
lebih tinggi dibanding pasangan yang tidak
memiliki anak (Barunch & Barrent dalam Duvall
Latar belakang seseorang melakukan pengangkatan
& Miller, 1985). anak:
1. Tidak mempunyai keturunan
2. Untuk mempertahankan ikatan perkawinan atau
kebahagiaan
3. Adanya harapan dan kepercayaan akan
mendapatkan anak setelah mengangkat anak (sebagai
pancingan)
Syarat-syarat Pengangkatan Anak

ANAK YANG BISA DIADOPSI USIA ANAK YANG HENDAK


PP No. 54 Tahun 2007 Pasal 12 Syat (1) DIANGKAT
PP No. 54 Tahun 2007 Pasal 12 Syat (2)
Belum berusia 18 (delapan belas) tahun.
Merupakan anak terlantar atau Anak berusia 6 (enam) tahun merupakan
diterlantarkan. prioritas utama.
Berada dalam asuhan keluarga atau Anak berusia 6 (enam) tahun sampai
lembaga pengasuhan anak. dengan berusia 12 tahun sepanjang ada
Memerlukan perlindungan khusus. alasan mendesak.
Anak berusia 12 tahun sampai dengan
berusia 18 tahun, sepanjang anak
memerlukan perlindungan khusus.

Kelompok 13
Syarat-syarat Pengangkatan Anak

SYARAT-SYARAT ADOPSI
Pasal 8 Staatsblad No. 129

Persetujuan orang yang mengangkat anak adopsi.


Kewajiban anak adopsi:
Apabila anak yang diangkat adalah anak sah dari
1. Menghormati orang tua, wali,
orang tua itu, apabila bapak sudah wafat dan ibu
& guru
sudah kawin lagi, maka harus ada persetujuan dari
walinya dan Balai Harta Peninggalan selaku 2. Mencintai keluarga,
pengawas wali. masyarakat, & menyayangi
Apabila anak yang akan diangkat itu lahir diluar teman
perkawinan, maka diperlukan izin dari 3. Mencintai tanah air, bangsa, &
orangtuanya, yang mengakuinya sebagai anak dan negara
jika anak itu sama sekali tidak diakui sebagai anak,
maka harus ada persetujuan dari walinya serta dari
Balai Harta Peninggalan.

Kelompok 13
Dinamika Emosi Orang Tua

Perasaan sedih dan takut pada saat tahu anak memiliki penyakit

Adanya perasaan senang ketika anak bisa diterima oleh keluarga


besar

Adanya rasa sulit dalam melakukan penyesuaian diri dengan


anak angkat

Adanya perasaan khawatir jika hak asuh anak diminta kembali


oleh orang tua kandung

Emosi sedih terhadap keluarga yang tidak bisa menerima


kehadiran anak angkat

Perasaan senang untuk harapan anak kedepan


Penyesuaian Diri Orang Tua
dengan Anak Adopsi
Ketika seorang anak mengetahui kenyataan bahwa ternyata dirinya adalah
seorang anak dopsi, ia tidak pernah bisa mengerti alasan apapun sehingga
mereka akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, berekspresi, atau
memiliki gangguan emosional.

Orang tua angkat biasanya berusaha untuk merahasiakan status si anak agar
hubungan mereka tetap terjaga serta tidak ingin anak terluka dan merasa
berbeda dengan teman-temanya. Akan tetapi, memberitahu anak secara
langsung tentang statusnya merupakan penyampaian informasi yang dinilai
paling tepat.

Orang tua sangat berperan dalam membantu anak dalam menerima dirinya.
Semakin individu mengerti akan dirinya, makan semakin meningkat pula
kebutuhannya untuk menerima dirinya.

Keberhasilan dari penyesuaian diri ditandai dengan mudahnya memaafkan,


berusaha menerima kenyataan, serta dapat mengembangkan potensi diri (Safitri et
al., 2019).
ANALISIS KASUS &
PEMBAHASAN

Kelompok 13
Kasus 1

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, atau yang


lebih akrab disapa Kang Emil mengumumkan
bahwa beliau dan keluarga mengadopsi bayi
pada peringatan Hari Anak Nasional. Bayi yang
diadopsi beliau adalah bayi berjenis kelamin
laki-laki dan yatim piatu. Bayi tersebut
kemudian diberinama sendiri oleh Kang Emil
dan istrinya, yaitu Arkana Aidan Misbach.
Setelah mengadopsi Arkana, keluarga itu
merasakan perasaan bahagia dan kasih sayang.

Kelompok 13
Bethman & Kwanschika (2012) mengatakan bahwa salah satu penyebab
orang tua mengadopsi anak adalah karena kepedulian terhadap anak

Analisis yatim piatu. Hal ini juga terlihat pada kasus Arkana, anak adopsi Kang
Emil yang yatim piatu. Selain itu, adanya infertilitas yang terjadi pada
KASUS 1 istrinya karena alasan medis juga menjadi sebab beliau dan keluarga
mengadopsi anak.

Meski bukan merupakan anak biologis beliau, Kang Emil dan keluarga
tetap memiliki harapan masa depan pada anak angkatnya. Keluarga
Kang Emil juga terlihat mampu menyesuaikan diri dengan kehadiran
anak angkat beliau. Perasaan-perasaan positif selalu terlihat dari
bagaimana beliau beserta keluarga berinteraksi dengan Arkana.

Perbedaan usia anak angkat dan usia anak kandung juga menjadi hal
penting terhadap perkembangan hubungan antara anak angkat dan
anak kandung. Dalam kasus ini, melalui keterangan yang diberikan
oleh Emmeril, dia mampu menerima adik kandungnya dengan baik.

Kelompok 13
Kasus 2
Sepasang suami istri berinisial RS(28) dan AS (20) asal
Banyuasin ditangkap oleh kepolisian usai video
penganiayaan terhadap bayi berusia 7 bulan beredar di
media. Bayi berusia 7 bulan itu berjenis kelamin
perempuan yang merupakan anak angkat korban.
Pelaku mengadopsi bayi tersebut karena sebelumnya
kehilangan anak perempuan mereka (meninggal). Motif
penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku diduga karena
depresi setelah anak kandungnya meninggal ketika baru
berusia 2 hari. Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP
Ikang Ade, mengatakan bahwa dalam rekaman video itu,
korban rewel dan menangis, setelah digendong dan
diajak keluar-masuk rumah dan diberikan susu korban
tetap menangis. Korban diletakkan di atas kasur, mulut
korban ditutup menggunakan tangan.

Kelompok 13
Kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban masuk dalam
kategori kekerasan fisik non accidental injury. Adanya penganiayaan yang

Analisis dilakukan oleh orang tua angkat korban bisa jadi karena penyesuaian diri
yang belum berhasil atas kematian anak kandung dan kehadiran anggota
KASUS 2 baru, yaitu anak angkat. Orang tua yang mampu menyesuaikan diri dengan
kehadiran anak angkat akan menciptakan hubungan seperti layaknya
hubungan orang tua kandung dan anak biologis mereka. Sehingga tercipta
rasa kasih sayang, perasaan melindungi, dan perasaan positif lain.

Strategi yang dapat dilakukan orang tua ketika mengadopsi anak, yakni
terhubung dengan orang tua dengan pengalaman adopsi yang sama,
membangun tradisi keluarga, membuat buku cerita keluarga, terhubung
dengan budaya asal anak, mempersiapkan diri terhadap pertanyaan dari
orang lain terkait adopsi yang orang tua lakukan, & menemukan terapis yang
kompeten dalam bidang adopsi.

seiring perkembangan anak Menurut NTDC keberhasilan orang tua angkat


dan anak angkat mungkin perlu mengembangkan beberapa karakteristik,
seperti fleksibilitas, kesabaran, memelihara, welas asih, kemampuan
beradaptasi, & sense of humor.

Kelompok 13
Referensi

Adel Rustiyarso; Zakso, Amrazi, B. R. (2018). Model Adopsi Bagi Keluarga Yang Tidak Mempunyai Anak Dalam Mempertahankan Perkawinan Di Desa Kecurit
Toho. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, Vol 7, No 1 (2018): Januari (2018), 1–9. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/23714/18616
Bethman, D.& Kvanscniscka,M.(2012).A theory of Child Adopption.
Heriawan, M. (2017). Pengangkatan anak secara lansung dalam perspektif perlindungan anak. Jurnal Katalogis, 5(5), 175-179.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Katalogis/article/view/9568
Krisdayanti, E. (2021). Dinamika emosi pada orang tua dalam penyesuaian diri terhadap anak angkat [Undergraduate's thesis]. http://eprints.iain-surakarta.ac.id
Maulana,Y.(23 Juli 2020). Tepat Hari Anak Nasional, Ridwan Kamil Adopsi Bayi Arkana https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5105665/tepat-hari-anak-
nasional-ridwan-kamil-adopsi-bayi-arkana
Meakings,S.,Coffey,A.Shelton,K.H.(2017).The Influence on Sibling Relationship : Experiences and Support Needs of Newly Formed adoptive Families. British
Journal of Soccial Work. 47,1781-1799. DOI:10.1093/bjsw/bcx97
Novita.(10 Juli 2021). Orang Tuanya Adopsi Bayi Laki-laki, Anak Ridwan Kamil Ungkap Perasaannya hingga Bongkar Rahasia Keluarga, Emmeril Kahn: Akhirnya
Sepakat. https://www.grid.id/read/042781909/orang-tuanya-adopsi-bayi-laki-laki-anak-ridwan-kamil-ungkap-perasaannya-hingga-bongkar-rahasia-keluarga-
emmeril-kahn-akhirnya-sepakat?page=3
Patria, R. Y. (2021). Kedudukan anak adopsi menurut Kitab Undang- Undang Hukum Perdata. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang, 19(2), 120-129.
https://doi.org/10.37090/keadilan.v19i2.486
Safitri, W. W., Fitri, W., & Zainal. (2019). Penyesuaian diri anak angkat setelah mengetahui status sebagai anak adopsi. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 7(2), 211–
224. https://doi.org/10.15548/turast.v7i2.1316
Syahbana,P.(6 Juli 2021). Heboh Bayi di Sumsel Dianiaya Ortu Angkat, Pasutri Ditangkap https://news.detik.com/berita/d-5633112/heboh-bayi-di-sumsel-
dianiaya-ortu-angkat-pasutri-ditangkap
Tribun News. (24 Juli, 2020). Cerita Kang Emil dan Cinta Atalia Adopsi Bayi Tampan Arkana Aidan Misbach.
https://www.tribunnews.com/regional/2020/07/24/cerita-kang-emil-dan-cinta-atalia-adopsi-bayi-tampan-arkana-aidan-misbach?page=3.
U.S. Department of Health and Human Services Administration for Children and FamiliesAdministration on Children, Youth and Families Children’s Bureau.
(2010). Impact of Adoption on Adoptive Parents
THANK YOU!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai