Anda di halaman 1dari 4

PENGASUHAN BAGI ANAK PENYANDANG DISABILITAS

Cristina Natalia1, Lidya Angelina2, Nanda Sururi3, Sandra Uli4, Sarah Olivia5
Politeknik Negeri Batam
cnatalia101@gmail.com

Abstrak: Setiap anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, memperoleh
pendidikan dan kasih sayang. Jumlah anak disabilitas di Indonesia yang ternyata tidak sedikit
harus diperhatikan terutama oleh lingkungan terdekat yaitu orang tua. Hal ini dibuktikan
dengan jumlah anak penyandang disabilitas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut data Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Kementerian Sosial (2009),
terdapat 119.13 anak penyandang disabilitas. Lalu berdasarkan Susenas Triwulan 1 Maret
2011 terdapat 9.957.600 anak penyandang disabilitas. Tidak sedikit orang tua yang dapat
menerima anak penyandang disabilitas dengan hati yang tulus. Oleh karena itu, perlu adanya
pengasuhan yang baik dari orang tua sehingga kebutuhan dan hak mereka dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Perlunya edukasi akan fungsi keluarga yang memang harus dipenuhi
yaitu afeksi, keamanan, sosialisasi, dan kontrol harus diberikan orang tua kepada anak
penyandang disabilitas. Pelayanan sosial bagi keluarga juga dapat diterapkan misalnya dengan
pelayanan konseling keluarga, family life education, dan parent support group.
Kata Kunci: anak penyandang disabilitas, pengasuhan, pelayanan sosial keluarga

Abstract: Every child has the right to thrive and grow, to receive an education, and to be
loved. The number of disabled children in Indonesia, which is not insignificant, must be taken
into account, particularly by the nearest surroundings, namely parents. The rising number of
children with disabilities year after year demonstrates this. There are 119.163 children with
disabilities, according to data from the Ministry of Social Affairs' Directorate of Social
Rehabilitation for Persons with Disabilities (2009). Then, according to the Quarterly Susenas
of March 1, 2011, there were 9.957.600 disabled children. There aren't many parents who can
embrace disabled children with open hearts. As a result, excellent parenting is required from
parents in order for their children's needs and rights to be met. It is necessary to provide
education on the essential family roles of affection, security, socialization, and control.

Keywords: Children with disabilities, family social services, and children with disabilities
PENDAHULUAN panik, dan sedih. Sikap ketakutan pada
Anak-anak penyandang disabilitas adalah orang tua muncul karena mereka merasa
mereka yang seringkali tidak mendapatkan tidak sanggup mengurus anak disabilitas.
perawatan kesehatan atau bersekolah. Namun, hal tersebut sebenarnya salah
Mereka yang paling rentan mengalami karena anak adalah anugerah Tuhan yang
kekerasan, pelecehan, eksploitasi dan harus kita jaga dan beri kasih sayang.
penelantaran, terutama jika mereka 2. Fase bereaksi (Reaction phase)
tersembunyi atau ditempatkan dalam Pada tahap ini orang tua merasakan
lembaga. Menurut data Sussenas tahun 2003, kecemasan dan gagal dalam mengasuh
terdapat 679. 048 anak usia sekolah anak, maka itu orang tua lebih banyak
berkebutuhan khusus di Indonesia atau melibatkan pengasuhan anak mereka pada
21,42% dari seluruh jumlah anak orang lain. Dalam kenyataannya orang tua
berkebutuhan khusus. lah yang seharusnya selalu ada bersama
Tabel 1. Data Sussenas tahun 2009
anak.
Keterangan Persentase
Tuna Netra 10,71% Reaksi yang lain adalah kontrol yang
Tuna Rungu 5,15% berlebihan sehingga mengurangi
Tuna Wicara 6,09% kesempatan anak untuk mendapatkan
Tuna Daksa 31,71% pengalaman sosial yang bervariasi. Dalam
hal ini, pengasuhan yang dilakukan tidak
Tuna Grahita 22,07%
melihat kebutuhan anak terlebih dahulu.
Tuna Ganda 8,25%
Gangguan Jiwa 2,29% 3. Fase penyesuaian (Adaptation phase)
Tuna Rungu 13,73% Dalam tahap ini orang tua mulai
Wicara menerima kondisi anak, mencari dan
mengembangkan potensi yang ada dalam
Di 24 provinsi Menurut data Direktorat diri anak, mencari informasi terkait
Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dengan pengasuhan anak penyandang
Kementerian Sosial (2009), terdapat 119.13 disabilitas.
anak penyandang disabilitas. Lalu
berdasarkan Susenas Triwulan 1 Maret 2011 4. Fase orientasi (Orientasi phase)
terdapat 9.957.600 anak penyandang Orang tua mulai mengorganisasi pikiran
disabilitas. Sedangkan jumlah anak dengan dan perasannya sendiri, berupaya mencari
kecerdasan istimewa adalah sebesar 2,2% dan memfasilitasi perkembangan anak
dari populasi anak usia sekolah (4-18 tahun) misalnya dalam pendidikan anak dimulai
atau sekitar 1.185.560 anak. dengan SLB (sekolah luar biasa). Orang
tua juga mulai mendengar saran misalnya
Jumlah anak disabilitas di Indonesia yang dari lingkungan terdekat orang tua terkait
ternyata tidak sedikit harus diperhatikan dengan pengasuhan yang baik kepada
bersama terutama oleh lingkungan terdekat anak penyandang disabilitas.
yaitu orang tua. Tidak sedikit orang tua yang METODE PENELITIAN
dapat menerima anak penyandang disabilitas
dengan hati yang tulus. Oleh karena itu, perlu Metode penelitian yang digunakan adalah
adanya pengasuhan yang baik dari orang tua metode kualitatif. Metode ini merupakan
Sehingga kebutuhan dan hak mereka dapat metode penelitian yang menghasilkan data
berjalan sebagaimana mestinya. Orang tua deskriptif berupa kata-kata maupun lisan dari
menganggap anak disabilitas sebagai “aib” orang-orang dan perilaku yang diamati.
bagi keluarga. Begitu juga dengan stigma Analisis bersifat deskriptif kualitatif
negatif bahwa anak disabilitas hanya bisa bermaksud untuk mendeskripsikan dan
menunggu bantuan dari orang lain tanpa bisa menganalisa pengasuhan orang tua terhadap
melakukannya sendiri. anak penyandang disabilitas.
Reaksi emosi orang tua terhadap kehadiran
anak yang cacat mengalami beberapa
tahapan menurut YPAC (2014), antara lain:
1. Fase terkejut (Shock phase)
Pada tahap ini muncul perasaan takut,
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengasuhan yang baik dapat dilakukan
dengan pemberian kasih sayang, perhatian, dan
Keluarga merupakan lingkungan yang
pemenuhan kebutuhan kepada anak. Dalam hal
paling dekat dengan anak. Keluarga
ini, pekerja sosial mempunyai peran sebagai
mempunyai pengaruh yang besar dalam
edukator dalam hal pemberian informasi
pengasuhan kepada anak penyandang
bagaimana pengasuhan terhadap anak
disabilitas dengan tujuan anak tersebut dapat
penyandang disabilitas. Pelayanan sosial
memenuhi kebutuhan mereka secara mandiri.
keluarga yang dapat diberikan oleh pekerja
Menurut Heward (2003), efektivitas berbagai
sosial antara lain:
program penanganan dan peningkatan
a. Pelayanan konseling keluarga
kemampuan hidup anak berkebutuhan khusus
Bertujuan membantu penyesuaian dan peran
akan sangat ditentukan oleh peran serta dan
dalam menghadapi permasalahan.
dukungan penuh dari keluarga, sebab
b.Family life education
keluarga adalah pihak yang mengenal
Keluarga yang mempunyai masalah dan
berbagai aspek dalam diri seseorang dengan
tekanan diberi kemampuan untuk
jauh lebih baik daripada orang-orang lain.
mengantisispasi berbagai masalah dan
Setiap anak tak terkecuali anak mencegah kehancuran dalam keluarga.
penyandang disabilitas memiliki hak yang PENUTUP
sama. Menurut Komnas Perlindungan Anak Pengasuhan yang baik harus diberikan
(2009), empat dasar hak yang harus diperoleh kepada setiap anak tak terkecuali dengan anak
anak adalah: penyandang disabilitas. Pengasuhan dari orang
tua bertujuan agar anak dapat memnuhi
haknya. Terdapat empat hak yang dimiliki anak
antara lain hak untuk hidup, tumbuh dan
berkembang, mendapatkan perlindungan, dan
berpartisipasi. Akan tetapi tidak sedikit orang
tua yang menganggap anak mereka tidak bisa
berbuat apa-apa. Rasa malu dan kecewa pun
dirasakan orang tua karena malu mempunyai
anak yang tidak sempurna.
Dalam hali ini, orang tua memerlukan
informasi, motivasi dari lingkungan sekitar.
Parent support group dapat dipraktikan
misalnya di SLB, perkumpulan penyandang
1. Hak Kelangsungan Hidup disabilitas. Pekerja sosial dapat memfasilitasi
Contohnya hak atas kasih sayang prang konseling kepada orang tua dan memberikan
tua, ASI eksklusif, dll. edukasi mengenai pengasuhan kepada anak
2. Hak tumbuh dan berkembang penyandang disabilitas.
Setiap anak tak terkecuali dengan anak DAFTAR PUSTAKA
penyandang disabilitas berhak untuk https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/
tumbuh dan berkembang, anatara lain 123456789/11332/PEMENUHAN%20HAK
mendapatkan kebutuhan dasar yaitu %20BAGI%20PENYANDANG
makanan yang bergizi, memperoleh %20DISABILITAS%20FISIK%20DALAM
pendidikan, berekreasi, dll. %20PELAYA.pdf?sequence=1
3. Hak perlindungan https://www.mikirbae.com/2017/12/konvensi-
Setiap anak tak terkecuali dengan anak hak-hak-anak-dan-hak-seorang.html
penyandang disabilitas berhak https://www.google.com/search?
mendapatkan perlindungan dari adanya q=google+translate&sxsrf=AOaemvIQPsEK
kekerasan dan kriminalitas. G077EoSSFn3Cz3IJniArXA
4. Hak berpartisipasi %3A1637840790227&ei=lnefYcmyDZaV4-
Setiap anak tak terkecuali dengan anak EPsY2LuA8&ved=0ahUKEwjJ1f-
penyandang disabilitas berhak untuk zuLP0AhWWyjgGHbHGAvcQ4dUDCA4&oq
berpendapat, berkeluh kesah, dan =google+translate&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6E
mempunyai tujuan dalam hidupnya. AxKBAhBGABQAFgAYABoAHACeACAAQC
IAQCSAQCYAQA&sclient=gws-wiz

Anda mungkin juga menyukai