Dosen Pengampu :
SITI PATMAWATI, M.Pd
Anggota Kelompok :
Lailul
Mutia Sari
SESI PERTANYAAN:
1. Tia Oktariaini
Apakah waktu munculnya kelaianan juga mempengaruhi berat ringannya kebutuhan
khusus yang diperlukan oleh anak?
2. Tri Sumiati
Apakah peran keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan anak berkebutuhan
khusus?
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan adalah faktor pendorong dan penentu dalam
perkembangan pendidikan inklusif. Hal itu dimulai dari pengambilan keputusan
mengenai tempat sekolah juga kolaborasi dengan pihak sekolah dan orang tua yang
memiliki anak berkebutuhan khusus. Orang tua merupakan penanggung jawab utama
dalam pendidikan anaknya.
Peran orang tua menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dan kegagalan
anak dalam proses pendidikan. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dan
mendukung proses pendidikan anaknya. Pendidikan dari orang tua merupakan
pendidikan dasar bagi anak. Karena, orang tua berperan dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan anak. Keberhasilan anak sangat bergantung pada orang tua dan
lingkungan sekitarnya.
KESIMPULAN
Kebutuhan khusus di bagi dua katagori yaitu kebutuhan khusus di atas normal dan kebutuhan
khusus dibawah normal.Jenis kelainan di bawah normal yaitu: Tunanetra:kurang penglihatan,
Tunarungu:gangguan pendengaran, Gangguan Komunikasi, Tunagrahita : cacat mental,
Tunadaksa : cacat fisik, Tunalaras : gangguan emosi, Anak Berkesulitan Belajar, Tunaganda:
lebih dari 1 jenis kelainan.
Kemudian Penyebab Munculnya Kebutuhan Khusus Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab
kelainan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Penyebab Prenatal, penyebab yang beraksi
sebelum kelahiran. 2. Penyebab Perinatal, penyebab yang muncul pada saat atau waktu
proses kelahiran. 3. Penyebab Postnatal, penyebab yang muncul setelah kelahiran. Dan
dampak Kelainan dan Kebutuhan Khusus Dampak kelainan dan kebutuhan khusus ada 3
yaitu: 1. Dampak kelainan bagi anak, 2. Dampak kelainan bagi keluarga, dan 3. Dampak
kelainan bagi masyarakat
Layanan dalam bentuk terpadu atau integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di
sekolah yang sama dengan anaka normal. Melalui pendidikan terintegrasi, Para ABK
dapa menghayati dunia yang sama dengan anak normal, demikian pula anak normal
akan mendapatkan kesempatan untuk menghayatu keanekaragaman dalam hidup.