Pendidikan tidak mungkin terlepas dari pengaruh pendidikan, sementara lingkungan terdiri dari
gejala-gejala yang memengaruhi. Dalam Psikologi field theory (teori medan) diasumsikan nahwa
tingkah laku dan atau proses-proses kognitif adalah suatu fungsi banyak variable yang adanya secara
simulasi (serempak) dan suatu perubahan sesuatu dari dalam mereka akan berakibat mengubah hasil
keseluruhan. Terdapat beberapa defenisi keluarga, tetapi secara umum dapat didefinisikan keluarga
merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Hubungan yang
terjadi dalam keluarga didasari atas dasar ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Hubungan dalam
keluarga juga didominasi oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab. Sementara itu, fungsi keluarga
adalah memelihara, merawat, dan saling melindungi.
Terdapat tiga fungsi yang melekat sebagai ciri keluarga, yaitu sebagai berikut.
1. Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak oleh orang tuanya (fungsi biologis).
2. Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh kemesraan dan afeksi (fungsi afeksi).
3. Keluarga membentuk kepribadian anak (fungsi sosialisasi).
Fungsi-fungsi keluarga tersebut sangat penting dan harus terpenuhi oleh keluarga sebab jika tidak
Keluarga memiliki peran dalam pendidikan anak dan berpengaruh terhadap kepribadian anak.
terpenuhi, akan terjadi kepincangan. Adiwikarta (1988:69) mengatakan bahwa pengaruh keluarga
terhadap kepribadian anak itu besar, meskipun dalam ukuran yang relatif telah diterima secara luas di
masyarakat. Dalam masyarakat kita, terdapat pepatah-pepatah yang mengandung arti kebersamaan
seorang anak dengan sifat-sifat orang tuanya, baik dalam arti positif maupun negative, Begotu orang
tuanya, begitu juga anak- anaknya; alr cucuranatap itu jatuhnya kepelimbahan juga. Hal tersebut
bukan hanya berlaku bagi sifat-sifat mental-rohanlah, melainkan juga prilaku bahkan fisik; pendek
kata mengenai kepribadian secara umum. Pengaruh keluarga terhadap anak tersebut memang dapat di
mengerti dan wajar adanya.
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa keluarga merupakan institusi yang paling penting
penaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Oleh Vembriarto (1990:45) dikatakan bahwa kondisi
yang menyebabkan pentingnya peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak. dikarenakan oleh
beberapa hal berikut.
1. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face to face
secara tetap; dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan teliti
oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah.
terjadi.
2. Orang tua punya motivasi yang kuat untuk mendidik anakmerupakan buah cinta kasih
hubungan suami istri. Anak merupakan perluasan hasil biologis dan sosial orang tuanya.
Motivasi yang kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak.
3. Karena hubungan sosial dalam keluaga itu bersifat relatif tetap, orang tua memainkan peran
sangat penting terhadap sosialisasi anak.
PANDANGAN PENDIDIKAN
Pendidikan di Indonesia berkembang terus menerus mengikuti perubahan peradab ygan
manusia.melacak pandangan pendidikan di Indonesia berarti melihat kurun sejarah pendidikan
Indonesia. Djumhur dan Danasuparta (1985) menyebutkan.bahwa kurun sejarah pendidikan Indonesia
terbagi menjadi delapan fase, yaitu: 1. Zaman purba 2. Zaman pengaruh Hindu Budha 3. Zaman
perkembangan permulaan Islam 4. Zaman pengaruh Belanda 5. Zaman pengaruh Portugis dan
Spanyol 6. Usaha-usaha rakyat di lapangan Pendidikan 7. Zaman pengaruh jepang 8. Zaman
kemerdekaan.
Masing-masing fase sejarah tersebut jika kita mau melacaknya pasti akan memiliki
pengaruhnya terhadap pendidikan dan peradaban Indonesia. Inilah yang disebut sebagai pandangan
pendidikan Indonesia juga merupakan pengembangan dari bermacam-macam ilmu yang terus
berkembang. Seperti pada zaman pengaruh Hindu Budha telah memberi pandangan pendidikan yang
sampai dengan sekarang masih dijalankan oleh master yang menganut pandangannya. Pandangan
yang masih memiliki pengaruh Hindu Budha yang kuat sampai saat ini tampak pada pengakuan
system pendidikannya yang diakui undang-undang sistem pendidikan nasional. Zaman perkembangan
permulaan Islam melahirkan pandangan Pendidikan yang bercorak Islam. Dua lembaga pendidikan
yang memegang peran penting pada fase ini yaitu langgar dan pesantren. Pada saat ini keberadaan
langgar dan pesantren pun masih menjadi tempat pendidikan yang belum tergantikan, pesantren
bahkan masuk dalam sistem pendidikan nasional. Zaman usaha-usaha di rakyat di lapangan
pendidikan banyak memberikan warna pendidikan di Indonesia sampai sekarang, pada fase ini lahir
institusi- institusi pendidikan yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi- organisasi
masyarakat berbasis keagamaan atau nasionalis.
Pendidikan merupakan proses pembudayaan Kodrat alam setiap individu dengan
kemampuan- kemampuan bawaan untuk dapat mempertahankan hidup yang bertuju pada pencapaian
kemerdekaan lahir dan batin sehingga memperoleh keselamatan dalam hidup lahirlah dan
kebahagiaan dalam hidup batin. Pengaruh Ki Hajar Dewantara dalam perkembangan pendidikan
nasional sangat terasa oleh mujiharjo disebutkan bahwa selain sebagai Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia beberapa konsep pendidikan yang masih tetap dipergunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional konsep pendidikan sebagai proses pemberdayaan dipergunakan dalam TAP MPR
nomor 2 MPR/1998 semboyan Tut Wuri Handayani dijadikan moto kementerian pendidikan dan
kebudayaan. RP INS Kayutanam peserta didik mendorong menjadi peserta didik yang aktif artinya
peserta dituntut untuk mengembangkan diri menjadi subjek yang kreatif. Kalau seorang peserta didik
sekolah pertukaran membuat kursi menurut gambar yang sudah dibuatkan untuknya anak itu
sebenarnya hanya meniru saja dan bukan menciptakan lain halnya dengan peserta didik yang
membuat gambar yang akan ditiruya kemudian kalau dia belum pandai gambar, ia dibiarkan untuk
membuat kursi menurut pikirannya sendiri.cara yang kedua untuk memberikan kesempatan kepada si
murid agar dapat mendidik dirinya untuk mengembangkan daya ciptanya. Cara kedua inilah yang
banyak dilakukan oleh sekolah INS, memang cara yang terakhir memerlukan biaya yang mahal,tetapi
daya cipta yang ditimbulkan di jiwa si murid rasanya lebih mahal daripada barang yang mungkin
dirusakkan. Dan cara pertama mungkin sekali yang dihasilkan kemudian bukan tukang yang
mempunyai banyak daya cipta melainkan tukang yang mahir melaksanakan (Thalib,1978).
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan demikian,
manusia dapat mencapai kemajuan di berbagai bidang yang pada akhirnya dapat menempatkan
seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakul bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan
menjadi satu kebutuhan yang cukup penting dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman
modern ini. Pendidikan merupakan proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang
lahir di dunia ini hingga akhir hayatnya (long life education). Memikirkan pendikan di Indonesia
memang belum ada habisnya. Kompleksitas masalah yang ada di dalam dunia pendidikan nasional
memang sangat menguras pikiran dan tenaga anak-anak bangsa yang memang sangat concern untuk
memperbaiki kondisi pendidikan nasional ini dari waktu ke waktu. Adapun tujuan dari pendidikan
Indonesia saat ini memang sudah cukup mulia, seperti yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional tahun 2003, yaitu membentuk pribadi manusia yang berakhlak dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, tetapi sepertinya masih gugup di dalam prosesnya, sehingga secara
komprensif.