Sebelumnya telah dibahas berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan
menjadi manusia, tetapi untuk menjadi manusia diperlukan suatu sebab, yaitu pendidikan.
Contohnya, dalam aspek kesusilaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan
norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah salah satu tujuan pendidikan atau
sosok manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas.
Apakah Manusia dapat atau mungkin dididik untuk mencapai tujuan tersebut? Jawabannya adalah
dapat atau mungkin, sebab manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik. Demikian pula
dengan potensi-potensi lainnya. Berdasarkan hal itu maka dapat disimpulkan bahwa manusia akan
dapat dididik karena ia memiliki potensi untuk dapat menjadi manusia.
2. Asas Dinamika
Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologi maupun spiritualnya. Ia selalu menginginkan dan
mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya
untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi ideal, baik dalam rangka interaksi atau
komunikasinya secara horizontal (manusia-manusia) maupun vertikal atau transendental
(manusia-Tuhan).
Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu manusia (peserta
didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain manusia itu sendiri (peserta didik) memiliki
dinamika untuk menjadi manusia ideal. Karena itu, dimensi dinamika mengimplikasikan bahwa
manusia akan dapat dididik.
3. Asas Individualitas
Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang lainnya dan
memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri. Sekalipun ia
bergaul dengan sesamanya, ia tetap adalah dirinya sendiri. Sebagai Individu ia tidak pasif,
melainkan bebas dan aktif untuk mewujudkan dirinya.
4. Asas Sosialita
Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul dengan orang
lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal
balik. Setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Kenyataan ini memberikan
kemungkinan bagi manusia untuk dapat dididik. Sebab, upaya bantuan atau pengaruh pendidikan
itu disampaikan justru melalui interaksi atau komunikasi dengan sesamanya.
5. Asas Moralitas
Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan pada dasarnya ia
berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya (aspek
moralitas). Pendidikan hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem
nilai dan norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu manusia yang
diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari agama maupun
budaya yang diakui.
Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspek moralitas
memungkinkan manusia untuk dapat dididik. Atas dasar berbagai asas di atas, pendidikan mutlak
harus dilaksanakan. Jika berbagai asumsi tersebut diingkari, kta harus sampai pada kesimpulan
bahwa manusia tidak perlu dididik, tidak akan dapat dididik karena itu kita tak perlu
melaksanakan pendidikan.
3. hubungan antar sekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat dari dua
segi berikut :
Sekolah sebagai patner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks
ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang
potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional. Fungsi pendidikan di sekolah sedikit
banyak dipengaruhi pula oleh corak pengalaman seseorang di lingkungan masyarakat
Pengalaman pada berbagai macam kelompok pergaulan di dalam masyarakat, jenis bacaan,
tontonan, serta aktifitas-aktifitas lainnya di tengah masyarakat.
4. A. .
Pengertian Unsur-Unsur Pendidikan
Unsur-unsur pendidikan adalah semua unsur yang harus ada di dalam
proses pendidikan, yang kesemuanya merupakan kesatuan integral
yang saling mengisi.
Unsur-unsur pendidikan meliputi beberapa hal :
(1) Subjek yang dibimbing (peserta didik)
(2) Orang yang membimbing (pendidik)
(3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi
edukatif)
(4) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
(5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
(6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
(7) Tempat dimana peristiwa berlangsung (lingkugan pendidikan)
B. Definisi pergaulan menurut para ahli :
Jenis-jenis Dongeng
(11)
NEXT
Kaleidoskop 2015. Peristiwa Murni atau Settingan?
PREVIOUS
Perkembangan Manusia Bersifat Terbuka
Conversion Emoticon
Thanks for your comment
MY BLOG LIST
1.
Superb Indonesia
LATEST
FIXED! An error has occured while patching the file(s) - Sony Vegas Pro 11
FIXED! An...
PreviousNextHome
POPULAR
1.
2.
3.
Jenis-jenis Hasil Belajar
4.
5.
6.
7.
8.
10.
LABEL
Berita OlahragaBumbui Diam KamuDownloadsHow To...Manchester UnitedMusikPengertian &
PengetahuanPeristiwa Dan FenomenaQuotes Dan SajakTips & TricksTips Dan Trick Clash Of ClansTips Dan
Trick GadgetTips Dan Trick KomputerTips Dunia KerjaTips KesehatanTutorial Blogger
Subscribe to unlock