Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA: Hanifa Fauziah


NIM: 857078328
POKJAR: TARUMAJAYA
Soal !1.Hakikat manusia
adalah seperangkat
gagasan atau konsep yang
mendasar tentang
manusia dan makna
eksistensi manusia di
dunia. a.Uraikan tujuan
hidup manusia sebagai
makhluk beragama ?
b.Jelaskan asas-asas
antropologis yang
mendasari manusia dapat
dididik ?
2.Pendidikan merupakan
proses memanusiakan
manusia baik dalam
bentuk formal dan
informal. Kaitkan
pendidikan dan hak asasi
manusia ?
3.Pendidikan selain
memiliki tujuan, memiliki
beberapa landasan salah
satunya landasan
sosiologi, Analisis
hubungan timbal balik
pendidikan dan
masyarakat ?
4.Pendidikan adalah
membimbing untuk
mengeluarkan suatu
kemampuan yang
tersimpan di dalam diri
anak.
a. Jelaskan Unsur-unsur
Pendidikan ?
b. Sebutkan dan rinci jenis
pergaulan berdasarkan
pelakunya?
Jawab !
1. A. Tujuan hidup
manusia sebagai
makhluk beragama
yaitu:manusia hidup
beragama karena
agama menyangkut
masalah=masalah yang
bersifat mutlak maka
pelaksanaan
keberagaman akan
tampak dalam
kehidupan sesuai
agama yang dianut
masing-masing
individu. Hal ini baik
berkenaan dengan
sistem keyakinannya,
sistem peribadatan
maupun pelaksanaan
tata kaidah yang
mengatur hubungan
manusia dengan
Tuhannya, hubungan
manusia dengan
manusia serta
hubungan manusia
dengan alam.-Manusia
adalah makhluk utama,
yaitu diantara semua
makhluk natural
dansupranatural,
manusia mempunyai
jiwa bebas dan hakikat
yang mulia.-Manusia
adalah kemauan bebas.
Inilah kekuatannya
yang luar biasa dan
tidak dapat dijelaskan:
kemauan dalam arti
bahwa kemanusiaan
telah masuk ke dalam
rantai kausalitas
sebagai sumber utama
yang bebas kepadanya
dunia alam world of
nature, sejarah dan
masyarakat
sepenuhnya bergantung
serta terus menerus.
B . Asas antraprogis ada
5 yaitu :
1. Asas Potensialitas

Sebelumnya telah dibahas berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan
menjadi manusia, tetapi untuk menjadi manusia diperlukan suatu sebab, yaitu pendidikan.
Contohnya, dalam aspek kesusilaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan
norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah salah satu tujuan pendidikan atau
sosok manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas.

Apakah Manusia dapat atau mungkin dididik untuk mencapai tujuan tersebut? Jawabannya adalah
dapat atau mungkin, sebab manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik. Demikian pula
dengan potensi-potensi lainnya. Berdasarkan hal itu maka dapat disimpulkan bahwa manusia akan
dapat dididik karena ia memiliki potensi untuk dapat menjadi manusia.

2. Asas Dinamika

Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologi maupun spiritualnya. Ia selalu menginginkan dan
mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya
untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi ideal, baik dalam rangka interaksi atau
komunikasinya secara horizontal (manusia-manusia) maupun vertikal atau transendental
(manusia-Tuhan).

Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu manusia (peserta
didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain manusia itu sendiri (peserta didik) memiliki
dinamika untuk menjadi manusia ideal. Karena itu, dimensi dinamika mengimplikasikan bahwa
manusia akan dapat dididik.

3. Asas Individualitas
Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang lainnya dan
memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri. Sekalipun ia
bergaul dengan sesamanya, ia tetap adalah dirinya sendiri. Sebagai Individu ia tidak pasif,
melainkan bebas dan aktif untuk mewujudkan dirinya.

Pendidikan dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau


mewujudkan dirinya. Pendidikan bukan untuk membentuk manusia sesuai kehendak pendidik
dengan mengabaikan dimensi individualitas manusia atau peserta didik. Di pihak lain manusia
sesuai dengan individualitasnya berupaya untuk mewujudkan dirinya. Karena itu, individualitas
manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.

4. Asas Sosialita

Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul dengan orang
lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal
balik. Setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Kenyataan ini memberikan
kemungkinan bagi manusia untuk dapat dididik. Sebab, upaya bantuan atau pengaruh pendidikan
itu disampaikan justru melalui interaksi atau komunikasi dengan sesamanya.

5. Asas Moralitas

Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan pada dasarnya ia
berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya (aspek
moralitas). Pendidikan hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem
nilai dan norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu manusia yang
diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari agama maupun
budaya yang diakui.

Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspek moralitas
memungkinkan manusia untuk dapat dididik. Atas dasar berbagai asas di atas, pendidikan mutlak
harus dilaksanakan. Jika berbagai asumsi tersebut diingkari, kta harus sampai pada kesimpulan
bahwa manusia tidak perlu dididik, tidak akan dapat dididik karena itu kita tak perlu
melaksanakan pendidikan.

2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam


bentuk formal maupun informal. Pendidikan dalam bentuk formal
adalah pengajaran, yakni proses transfer pengetahuan atau usaha
mengembangkan dan mengeluarkan potensi intelektualitas dari dalam diri
manusia. Intelektualitas dan pengetahuan itupun belum sepenuhnya
mewakili diri manusia. Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya sekedar
transfer of knowledge atau peralihan ilmu pengetahuan semata, akan tetapi
dengan adanya pendidikan diharapkan peserta didik mampu mengetahui
dan memahami eksistensi dan potensi yang mereka miliki.
Di sinilah akhir dari tujuan pendidikan, yakni melakukan proses
“humanisasi” (memanusiakan manusia) yang berujung pada proses
pembebasan. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa manusia dalam sistem
dan struktur soiial mengalami dehumanisasi karena eksploitasi kelas,
dominasi gender maupun hegemoni budaya lain. Oleh karena itu,
pendidikan merupakan sarana untuk memproduksi kesadaran dalam
mengembalikan kemanusiakan manusia, dan dalam kaitan ini, pendidikan
berperan untuk membangkitkan kesadaran kritis sebagai prasyarat upaya
untuk pembebasan.
Jadi yang dimaksudkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan
manusia adalah pendidikan mengantarkan peserta didik menuju
kematangan dan kedewasaan rohani dan jasmani sehingga peserta didik
dapat menjadi manusia yang benar – benar sempurna ( manusia seutuhnya )
baik dari aspek kecerdasan, emosional, spiritual, sikap,dsb.

3. hubungan antar sekolah (pendidikan) dengan masyarakat paling tidak, bisa dilihat dari dua
segi berikut :
Sekolah sebagai patner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks
ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang
potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional. Fungsi pendidikan di sekolah sedikit
banyak dipengaruhi pula oleh corak pengalaman seseorang di lingkungan masyarakat
Pengalaman pada berbagai macam kelompok pergaulan di dalam masyarakat, jenis bacaan,
tontonan, serta aktifitas-aktifitas lainnya di tengah masyarakat.

4. A. .
Pengertian Unsur-Unsur Pendidikan
Unsur-unsur pendidikan adalah semua unsur yang harus ada di dalam
proses pendidikan, yang kesemuanya merupakan kesatuan integral
yang saling mengisi.
Unsur-unsur pendidikan meliputi beberapa hal :
(1) Subjek yang dibimbing (peserta didik)
(2) Orang yang membimbing (pendidik)
(3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi
edukatif)
(4) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
(5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
(6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
(7) Tempat dimana peristiwa berlangsung (lingkugan pendidikan)
B. Definisi pergaulan menurut para ahli :

Aristoteles: manusia merupakan makhluk yang tak dapat dilepaskan


dari kehidupan sosial, artinya manusia merupakan makhluk yang
saling berhubungna dan berinteraksi antara yang satu dengan yang
lainnya.

Ghozally 2007: pergaulan merupakan suatu hubungan yang dijalin


antar individu yang meliputi perasaan, tingkah laku, serta jati diri yang
ada didalamnya.

Basrowi 2005: pergaulan tidak dapat dilepaskan dari interaksi yaitu


hubungan yang dinamis antar individu dengan individu lainnya,
individu dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok lainnya.

Berlangganan Artikel Blog.


(fresh update langsung ke email. Berhenti langganan kapan saja)

Bagian Atas Formulir

Bagian Bawah Formulir


RELATED POST
(8)

Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


(9)

Pengertian Hasil Belajar


(10)

Jenis-jenis Dongeng
(11)

Sekali Membentak, Milyaran Sel Otak Anak Rusak!


(12)
Pengertian Menulis Menurut Para Ahli
(13)

Tujuan Pembelajaran Kooperatif

About Mesti Gimana


Jika kamu mulai bimbang, ragu dan bertanya-tanya MESTI GIMANA?! Jangan galau! Temukan jawabannya
di sini!

NEXT
Kaleidoskop 2015. Peristiwa Murni atau Settingan?

PREVIOUS
Perkembangan Manusia Bersifat Terbuka

Conversion Emoticon
Thanks for your comment

MY BLOG LIST

1.
Superb Indonesia

LATEST

BELAJAR SENTENCE STRUCTURE DI RUMAH - MUDAH DAN MENYENANGKAN


BELAJAR S...
Pengertian Hakikat Manusia
Pengertia...

FIXED! An error has occured while patching the file(s) - Sony Vegas Pro 11
FIXED! An...

SDIT ARRAHMAH DEPOK - MEMBUKA PENERIMAAN SISWA BARU


SDIT ARRA...

Preview Europa League: Liverpool vs Manchester United


Assalamua...

Preview: Manchester United vs Watford


Assalamua...

Preview: Manchester United vs Arsenal


Assalamua...
Masalah Tulang Belakang Tak Selalu Berakhir dengan Operasi
Masalah T...

Aturan Pakai Tabir Surya yang Benar


Ini Atura...

Tidur 6 Jam per Hari Turunkan Risiko Diabetes


Tidur Ena...

PreviousNextHome

POPULAR

1.

Mengatasi Peringatan Sertifikat Browser Smartphone dan Conection Error Playstore

2.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Examples Non Examples

3.
Jenis-jenis Hasil Belajar

4.

Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Examples Non Examples

5.

Merubah Input Language pada On-Screen Keyboard

6.

Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

7.

Manusia Sebagai Makhluk Beragama

8.

Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar


9.

Asas-asas Kemungkinan Pendidikan

10.

Rakyat Indonesia Mudah diambil Hatinya

LABEL
Berita OlahragaBumbui Diam KamuDownloadsHow To...Manchester UnitedMusikPengertian &
PengetahuanPeristiwa Dan FenomenaQuotes Dan SajakTips & TricksTips Dan Trick Clash Of ClansTips Dan
Trick GadgetTips Dan Trick KomputerTips Dunia KerjaTips KesehatanTutorial Blogger

Copyright Mesti Gimana© 2016 MESTI GIMANA All Right Reserved

Created by Arlina Design

Subscribe to unlock

Anda mungkin juga menyukai