Anda di halaman 1dari 5

TUGAS WAJIB 1

MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN

TUTOR : DANISYA PRIMASARI,S.Si,M.Si

Nama: Endang Rahmiyati

Nim: 857123147

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UPBJJ-UNIVERSITAS JAKARTA

2021.2
1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan
makna eksistensi manusia di dunia.
a.Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?

Didalam tata cara hidup dalam berbagai aspek kehidupannya, jelas pula apa yang menjadi tujuan
hidupnya sebagai berikut yaitu:

 Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua manusia natural dan supranatural,
karena manusia memunyai jiwa bebas dan hakikat yang sangat mulia.
 Manusia adalah kemauan beba. Inilah suatu kekuatan yang luar bias dan tidak dapat dijelaskan,
karena kemauan itu dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk kedalam rantai kualitas sebagai
sumberutama yang bebas kepadanya dunia alam world of nature, sejarah, dan masyarakat
sepenuhnya bergantung serta terus menerus.
 Manusia adalah makhluk yang sadar. Inilah kualitas yang paling menunjukkan dan paling utama.
Kesaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang mengagum, manusia memahami aktualitas
dunia eksternal, mengungkap rahasia yang tersembunyi dari penglihatan manusi, dan mampu
mengamati masing-masing kenyataan dan kejadian.
 Manusia adalah makhluk kreatif .Dalam aspek kreatif tingkah laku manusia memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkan dirinya selalu dekat denagan tuhan. Hal ini
manusia memiliki kemampuan kreatif yang luar biasa quasi-miracolous yang memberikan
kemampuan untuk melewati informasi alami yang muncul dari dirinya.
 Manusia adalah makhluk idealis, pemuda yang ideal. Manusia dengan ini merasa tidak pernah
puas apa yang ada ia caernah puas apa yang ada ia capai, tetapi manusia berjuang untuk
mengubahnya menjadi apa yang seharusnya ia inginkan dan di capai, akan tetapi idealism tidak
memberikan kesempatan manusia utntuk puas di dalam pagar-pagar yang kokoh seuai dengan
kenyataan yang ada. Maka dari itu kekuatan inilah manusia selalu memakasa dirinya untuk
merenung, menemukan, memantau, mewujudkan, membuat, dan dalam alam jasmaniah dan
rohaniah.
 Manusia dalah makhluk morl. Maka disisnilah timbul pertanyaan penting tentang nilai. Krena
nilai terdiri dari ikatan yang ada di antara manusia dan dari setiap gejala, perilaku, perbuatan
atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Bisa dilihat ikata suci
ini karena ia di hormati dan dipuja begitu rupa sehingga seseorang merasa rela untuk
membaktikan dirinya atau mengorbankan kehidupannya demi ia sayangnya pada orang lain atau
sauadra.
 Manusia adalah makluk utama dalam dunia alami, mempunyai perubahannya sendiri, dan
sebagai suatu penciptaan atau sebagai gejala suatu yang sangt istimewa dan mulia. Ia memiliki
keinginan, seseorang ikut campur dalam alam yang bebas, memiliki kekuatan untuk memilih dan
mempunyai adil dalam menciptakan gaya hidup dengan melawan didalam kehidupan alami,
kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab tidak akan punya arti kalau
tidak dinyatakan dengan mengacu pada system nilai.

b.Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik ?

AdA 5 asas antropologis yang mendasari kesimpulan bahwa manusia mungkin dididik atau dapat dididik,
antara lain:
 Asas pontensialitas

Berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan mampu menjadi manusia, tetapi
untuk itu memerlukan suatu sebab, yaitu pendidikan. Contohnya, dalam aspek kesusilaan, manusia
diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini
adalah salah satu tujuan pendidikan atau sosok manusia ideal berkenaan dengan dimensi
moralitas.Bahwa manusia akan dapat dididik karena ia memiliki berbagai potensi untuk dapat menjadi
manusia yang lebih baik lagi.

 Asas dinamika

Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologi maupun spiritualnya. Ia selalu menginginkandan
mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk
mengaktualisasikan diri agar menjadi ideal, baik dalam rangka interaksi ataukomunikasinya secara
horizontal (manusia-manusia) maupun vertikal atau transendental(manusia-Tuhan).Jika ditinjau dari
sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu manusia(peserta didik) agar menjadi
manusia ideal. Di pihak lain manusia itu sendiri (peserta didik)memiliki dinamika untuk menjadi manusia
ideal. Karena itu, dimensi dinamikamengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.

 Asas Individualitas

Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang lainnya danmemiliki
keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri. Sekalipun ia bergaul dengan
sesamanya, ia tetap adalah dirinya sendiri. Sebagai Individu ia tidak pasif,melainkan bebas dan aktif
untuk mewujudkan dirinya.Pendidikan dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka
mengaktualisasikan ataumewujudkan dirinya. Pendidikan bukan untuk membentuk manusia sesuai
kehendak pendidikdengan mengabaikan dimensi individualitas manusia atau peserta didik. Di pihak
lainmanusia sesuai dengan individualitasnya berupaya untuk mewujudkan dirinya. Karena
itu,individualitas manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.

 Asas Sosialitas

Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul denganorang lain.
Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruhtimbal balik. Setiap
individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Kenyataan inimemberikan kemungkinan bagi
manusia untuk dapat dididik. Sebab, upaya bantuan atau

 Asas Moralitas

Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan padadasarnya ia
berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya(aspek moralitas).
Pendidikan hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkansistem nilai dan norma
tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitumanusia yang diharapkan sesuai
dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dariagama maupun budaya yang
diakui.Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspekmoralitas
memungkinkan manusia untuk dapat dididik. Atas dasar berbagai asas di atas, pendidikan mutlak harus
dilaksanakan. Jika berbagai asumsi tersebut diingkari, kta harussampai pada kesimpulan bahwa manusia
tidak perlu dididik, tidak akan dapat dididik karenaitu kita tak perlu melaksanakan pendidikan.
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan informal.
Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia

Konsep kewajiban hak asasi manusia bagi negara Indonesia sendiri meliputi, Negara Indonesia sebagai
pemangku kewajiban (duty-bearer) memiliki 3 kewajiban yaitu :

 untuk menghormati (to respect)


 untuk melindungi (to protect)
 untuk memenuhi (to fulfill).

Salah satu hal yang menjadi tanggung jawab Indonesia, adalah mengenai jaminan atas pemenuhan hak
asasi manusia yang menjadi bagian dari Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, yaitu lewat pemenuhan hak
atas pendidikan bagi setiap warga negara.

Investasi keterampilan manusia (Human Skill Investment), merupakan menyangkut hal penyiapan
keterampilan anak bangsa yang diwujudkan dengan diberikanya akses pendidikan lewat pembangunan
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, dan juga memberikan peluang bagi putra-putri terbaik bangsa
untuk mendapatkan pendidikan di luar negeri. 

David Popenoe, Seorang Sosiolog di Rutgers University. Dalam pandanganya memberikan 5 (Lima) fungsi
pendidikan, yaitu meliputi :Sarana dalam transmisi (pemindahan) kebudayaan

 Upaya dalam hal memilih dan mengajarkan peranan sosial


 Sarana dalam menjamin integrasi sosial
 Sarana dalam mengembangkan corak kepribadian
 Sumber dalam inovasi sosial

Ki Hajar Dewantara, mengemukakan pendapatnya mengenai esensi dari sebuah pendidikan, yang
menyatakan bahwa tujuan pendidikan yaitu mengajarkan berbagai ilmu kepada anak didik dengan
harapan agar anak dapat menjadi pribadi yang baik dan sempurna hidupnya, dan selaras dengan
masyarakat beserta alamnya. 

3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya landasan sosiologi,
Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat ?

Menurut analisis saya yang saya lihat dimasyarakat lingkungan saya antara hubungan tumbal balik
pendidikan di masyarakat, yaitu:

 Bahwa masyarakat dan pendidikan terdapat hubungan mutual simbiotik yang amat berat.
Masyarakat selain menjadi menjadi objek juga menjadi subjek pendidikan. Masyarakat
mewarnai corek pendidikan yang dilaksanakan.
 Bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berbasis masyarakat, yaitu pendidikan
yang memberdayakan masyarakat, melibatkan masyarakat, mencerdaskan dan memberikan
keuntungan bagi masyarakat.
 Bahwa dalam rangka mewujudkan hubungan yang baik antara masyarakat dan pendidikan,
maka perlu dibangun sebuah kerja sama yang harmonis anatara pendidikan dan masyarakat
secara permanen, berkesinambungan dan fungsional

4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan di dalam
diri anak.

a. Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ?

Pendidikan memiliki berbagai unsur, yaitu:

 Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan sangat berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan dalam proses
pendidikan.

 Pendidikan

Pendidikan sangat berfingsi membantu untuk merumuskan tujuan pendidikan, menciptakan situasi, dan
kondisi lingkungan yang sangat kondusif bagi peserta didik untuk belajar, memfasilitasi peserta didik
untuk mendapatkan materi pendudikan, serta menyelenggarakan proses pendidikan.

 Anak didik atau peserta didik

Peserta didik berfungsi untuk mendidik diri atau belajar.

 Isi atau materi pendidikan

Isi atau materi pendidikan sangat berfungsi sebagai apa yang harus dipelajari peserta didik.

 Metode dan alat pendidikan

Metode dan alat pendidikan srbagai salah satu cara memperlancar proses pendidikan.

 Lingkungan

Lingkungan berfungsi untuk sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan.

b.Sebutkan dan rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya?

Ada berbsagai jenis pergaulan, ditinjau berdasarkan pelakunya pergaulan dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu:

 Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa,


 Pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang-orang yang belum dewasa,
 Pergaulan anak dengan anak.

Anda mungkin juga menyukai