A. Hakikat Manusia
Hakikat berasa dari bahasa arab, “haq” yang berarti kebenaran yang
sesungguhnya. Pada hakikatnya manusia mempunyai perbedaan yang sangat prinsip
dibandingkan makhluk lainnya. Manusia mempunyai karakteristik/ciri/sifat yang
membedakannya dengan makhluk lain sebagai sifat hakikat manusia.
a. Sifat hakikat manusia
Hal ini berarti manusia mempunyai ciri-ciri khas yang membedakannya dengan
makhluk tuhan yang lain, yakni memiliki akal pikiran.
b. Wujud sifat hakikat manusia
Kemampuan menyadari diri
Kemampuan bereksistensi
Memiliki kata hati
Memiliki moral
Kemampuan untuk bertanggung jawab
Memiliki rasa kebebasan
Kesedian melaksanakan kewajiban dan menyadari haknya
Kemampuan dalam menghayati kebahagian
c. Harkat dan martabat manusia
Manusia pada dasar merupakan manusia yang fitrah, manusia diciptakan tuhan
sebagai ciptaan yang sebaik-baik ciptaan yang paling sempurna dan paling mulia.
Fitrah (suci, bersih, dan tidak berdosa). Harkat dan martabat manusia akan
semakin mencapai hasil yang baik jika potensi diri manusia itu dikembangkan
dengan baik.
d. Dimensi kemanusiaan
Manusia sebagai makhluk individu
Dimaksudkan sebagai seorang yang utuh (individu; in-divide : tidak
terbagi) yang terdiri dari kesatuan fisik dan psikis. Keberadaan manusia
sebagai individual bersifat unik (unique) yang artinay berbeda antara satu
dari yang lainnya.
Kesadaran manusia akan dirinya sendiri merupakan perwujudan
individualitas manusia. Kesadaran terhadap dirinya sendiri mencakup
pengertian yang sangat luas. Diantaranya kesadaran akan adanya diri
diantara realitas, self respect, self narcisme, egoisme, martabat
kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan orang lain, dan kesadaran
terhadap potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar dari self realistic.
Pemahaman pendidik yang tepat terhadap karakteristik peserta didik secara
individual sangat diperlukan dalam proses pedidikan. Sebab setiap
individu memiliki latar belakang da kebutuhan yang berbeda yang
membuat pelayanan pendidikan yang berbeda juga.
Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia merupkan makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Seorang
akan menemukan “akunya”, manakala berada di tengah aku yang lain.
Aritnya manusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan
potensinya sebelum dia berinteraksi dengan manusia yang lain.
Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial terutama tampak dalam
kenyataan nahwa tidak ada manusia yang mampu hidup sebagai manusia
tanpa bantuan orang lain. Realita ini menunjukan bahwa manusia hidup
dalam suasana interdependensi, dalam antar hubungan dan antar-aksi.
Untuk mengembangkannya terhadap peserta didik, idealnya pendidik
menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
interaksi dan interdependensi siswanya, komunikasi yang interaktif serta
penggunaan metode diskusi.
Manusia sebagai makhluk susila/etika
Dalam pergaulan sosial, manusia diikat oleh nilai-nilai tertentu yang
menjadi patokan atau ukuran bahwa suatu perilaku dianggap baik atau
buruk. Su berarti baik, sila berarti dasar. Jadi, kesusilaan merupakan
ukuran baik dan buruk.
Pada hakikatnya manusia diberikan kemampuan untuk melihat dan
membandingkan antara sesuatu yang baik dan buruk dengan kata lain
manusia memiliki kata hati, hati nurani untuk mengambil keputusan.
Orang yang memiliki kecerdasan akal budi berarti memiliki kata hati yang
tajam.
Pendidik memberikan contoh dan dengan kesadaran mengarahkan perilaku
peserta didiknya pada nilai-nilai yang dianut. Menanamkan kesadaran
terhadap kewajibannya sebagai anggota masyarakat.
Manusia sebagai makhluk beragama
Manusia pada dasarnya patuh dan tunduk kepada tuhan. Diciptakan
berbeda dengan makhkluk lain karena manusia memiliki akal pikiran.
Diciptakan sebagai khalifah dibumi.
e. Sosok manusia Indonesia seutuhnya
Tergambar dalam GBHN dan mengacu pada Pancasila.
B. Hakikat Pendidikan
a. Hakikat pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan
manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia atau untuk memuliakan
kemanusiaan manusia. Urusan utama pendidikan adalah manusia. Perbuatan
pendidikan diarahkan kepada manusia untuk mengembangkan potensi-potensi
dasar manusia agar menjadi nyata. Perubahan tuntutan yang terjadi dalam
masyarakat, menghendaki peningkatan peranan pendidikan selanjutnya.dengan
demikian, wajarlah kiranya batasan atau konsep mengenai pendidikan selalu
mengalami perubahn sesuai dengan tuntuan keadaan akibat perkembangan
kehidupan manusia.
b. Pengertian pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie”, yang akar
katanya “pais” yang berarti bimbingan yand diberikan kepada anak. Dalam
bahasa Inggris, pendidikan diterjemahkan menjadi “education”.
“education” berasal dari bahasa Yunani “educare” yang berarti membawa
keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan
berkembang.
Dalam dictionary of education
Pendidikan ialah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan
sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana
ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapakan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari
sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan
kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.
Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda yang
pendidikannya berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-
teori (ilmu). Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang-orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaan nya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
John Dewey adalah seorang ahli filsafat pendidikan amerika pragmatisme
dan dinamis. Ia lebih menekankan pada kegunaan (pragmatis). Pendidikan
adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
Driyakara adalah toko pendidikan Indonesia. Pendidikan adalah
pemanusiaan. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan
‘tritunggal’ ayah, ibu, dan anak, dimana terjadi pemanusiaan anak, dimana
terjadi pelaksanaan nilai-nilai dengan mana ia berproses untuk akhirnya
bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional Indonesia, peletak
dasar yang kuat pendidikan nasional yang progresif untuk generasi
sekarang dan generasi yang akan datang. Pendidikan berarti daya upaya
untuk memajukan bertumbunya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelek dan tubuh anak); Dalam taman siswa tidak boleh dipisah-
pisahkan bagian-bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan hidup,
kehidupan, dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan
dunianya.
Manuisa dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan. Jadi manusia
adalah makhluk yang perlu didik adan mendidik irinya sendiri. M.J.
Langeveld menyebutnya dengan “Animal Educandum”.
BAB 2. HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN
A. Landasan pendidikan
Landasan pendidikan dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam
melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan (fakta) tentang
kebijakan dan praktis pendidikan. Atau merupakan dasar bagi upaya pengembangan
kependidikan dalam segala aspek.
a. Landasan sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi
sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya
dan proses saling memengaruhi antara individu yang terlibat didalamnya.
Suatu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa pendidikan tidak akan pernah
terjadi dalam kehampaan sosial, artinya pendidikan tidak akan pernah terjadi
tanpa interaksi antara individu, antara satu generasi dan generasi lainnya.
Masyarakat Indonesia ditandai oleh dua ciri yang unik. Secara horizontal
ditandai oleh adanya kesatuan sosial atau komunitas berdasarkan perbedaan suku,
agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal ditandai oleh adanya
perbedaan pola kehidupan antara lapisan aras, menengah, dan bawah.
b. Landasan legistik (hukum)
Kebijakan penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat
perlu disalurkan oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Agar dengan
landasan hukum segala hak dan kewajian pendidik dan peserta didik terpelihara
dan dapat terhindar dari berbagai benturan kebutuhan.
c. Landasan religius
Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasari dalam landasan-
landasan pendidikan, sebab landasan ini adalah landasan yang diciptakan Allah
SWT.
d. Landasan psikologi
e. Landasan kultural
f. Landasan filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam
pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, dan
apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan. Sehubungan dengan itu, landasan
filosofis merupakan landasan yang bersifat filsafat. Sesuai dengan sifatnya, maka
landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual
yang menghasilan konsepsi-konsepi mengenai kehidupan dan dunia. Konsepsi-
konsepsi tentang kehidupan dan dunia tersebut bersumber dari religi dan etika
serta ilmu pengetahuan.
g. Landasan IPTEKS
Hal ini dikarenakan IPTEKS menjadi bagian utama dalam pendidikan, terutama
dalam bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan berperan sangat penting
dalam pewarisan dan pengembangan IPTEKS.
h. Landasan ekonomi
i. Landasan historis (sejarah)
Landasan sejarah memberikan peranan penting karena dari suatu landasan sejarah
bisa membuat arah pemikiran pada masa kini. Sejarah pendidikan merupakan
bahan pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.
BAB 4. ASAS PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA
3. Peserta didik
Peserta didik dalam pendidikan sebagai suatu sistem berfungsi sebagai objek
utama yang terpusat dari pendidikan.
4. Materi pendidikan
Materi pendidikan merupakan objek kajian dari peserta sebagai bahan untuk
mempelajari dan mencapai pendidikan. Dikarenakan hal tersebut, materi
pendidikan harus relevan dengan adanya pertimbangan sebagai berikut :
Materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan
Materi harus sesuai dengan karakteristik perkembangan peserta didik.
5. Metode, Media, dan Alat pendidikan
Komponen ini berfungsi untuk keberlangsungan materi pendidikan.
Komponen ini berkaitan erat dengan materi pendidikan dikarenakan peristiwa
pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar proses pendidikan
berjalan demikian diperlukannya metode, media, dan alat pendidikan yang tepat.
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
makna pelajaran ke siswa sehinga merangsang terjadinya proses belajar.
Alat pendidikan ialah segala sesuatu yang secara langsung membantu
terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan. Alat dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Alat berupa tindakan, berupa upaya kegiatan preventif
b) Alat kebendaan, sarana pengajaran
6. Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan dalam sistem berfungsi sebagai tempat terjadinya
suatu proses pendidikan yang dapat mempengaruhi peserta didik.
BAB 7. PENYELENGGARAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berlandaskan dijiwai suatu
falsafah hidup suatu bangsa dan bertujuan mengabdikan pada kepentingan dan cita-cita
nasional bangsa tersebut. Di Indonesia, dalam UUSPN bab ayat (2) dicantum “Pendidikan
nasional adalah pendidikan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman”.
Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemauan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangkannya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi negara demokratis, serta
bertanggung jawab.
B. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan
kekhususan tatanannya (UU RI No. 2 Tahun 1989 ayat (4)).
1. Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan
dan keterampilan peserta didik. Yang termasuk pendidikan umum adalah sekolah
dasar, sekolah menengah, dan universitas.
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu seperti teknik, tata boga, perhotelan,
dan lainnya. Yang termasuk sekolah kejuruan antara lain sekolah menengah
kejuruan (SMK).
2. Pendidikan khusus
Berfungsi secara khusus menyiapkan pendidikan yang sesuai dengan tujuan
masing-masing program tersebut. Dapat berbentuk PLB, pendidikan teknik, dan
pendidikan keagamaan.
Pendidikan luar biasa
Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik
yang menyandang kelainan fisik/mental.
Pendidikan kedinasan
Adalah pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon
pegawai suatu departemen pemerintah atau lembaga pemerintah non
departemen.
Pendidikan keagamaan
Adalah pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik dalam
melaksanakan peran khusus dalam pengetahuan agama.
Pendidikan teknis
Dilaksanakan di pusat-pusat atau lembaga pendidikan khusus.
Pendidikan jarak jauh
Berfungsi untuk memberikan layanan pendidikan kepada kelompok
masyarakat yang tidak bisa mengikuti pendidikan secara tatap muka atau
reguler.
C. Standar Pendidikan Nasional
Pemerintah menetapkan 8 standar nasional pendidikan, yaitu :
1. Standar kompetensi lulusan
Digunakan sebagai pedomanpenilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
2. Standar isi
Mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang tertentu.
3. Standar proses
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran agar pembelajaran agar pembelajaran berjalan efetif dan
efisien.
4. Standar sarana dan prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki saran meliputi perabot, pealatan
pendidikan, media pendidikan , buku, dan sumber belajar, lainnya serta
perlengkapan lain yang menunjang proses pembelajaran yang teratur.
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik (tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi) dan kompetensi (pedagogi, kepribadian, profesional, sosial).
Sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan nasional.
Pendidik merupakan pendidik. Sedangkan tenaga kependidikan meliputi kepala
sekolah, pengawasan satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, dan tenaga kebersihan.
6. Standar pengelolaan pendidikan
Terdiri dari tiga bagian, yakni standar pengeolaan oleh satuan pendidikan standar
pengelolaan oleh pemerintah daerah dan standar pengelola oleh pemerintah.
7. Standar pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan terdiri dari biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal
meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan peserta didik untuk bisa
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi
meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Standar penilaian pendidikan
Penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidiakan, dan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik dan oleh satuan pendidikan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
David, Smith. 2012. Sekolah Inklusif Konsep dan Penerapan Pembelajaran. Bandung
: Nuansa.
1. Ki Hajar Dewantara
a. Riwayat singkat
Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) mendirikan perguruan Taman Siswa
dalam bentuk yayasan pada tanggal 3 juli 1922 di Yogyakarta. Latar belakang
berdirinya yayasan ini ialah bahwa sekolah sekolah yang didirikan oleh
pemerintah India Belanda sesungguhnya tidaklah diperuntukkan bagi rakyat
Indonesia, namu untuk kepentingan politik kolonial belanda meskipun Mr. C. Th.
Van den Venter bahwa Belanda ingin menebus dosa kepada rakyat Indonesia.
b. Asas Taman Siswa
Setiap orang berhak mengatur dirinya senidiri dengan mengingat tertibnya
persatuan dalam prikehidupan umum. Ketertiban tidak akan tercapai jika
tidak ada kedamaian. Dan tidak akan damai jika tidak merdeka.
Pendidikan yang diberikan menjadikan manusia yang merdeka batin,
pikiran, dan tenaganya serta bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Artinya guru harus mendidik tidak hanya sekedar mengajarkan ilmu
pengetahuan.
Pendidikan harus selaras dengan keadaan dan budaya Indonesia sehingga
tidak terpengaruh dengan budaya luar.
Pendidikan harus dierikan kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali.
Harus bekerja sesuai kemampuan sendiri .
Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri, maka haruslah memikul
beban belanja dengan uang sendiri.
Pendidik hendaklah mendidik sepenuh hati, tulus, dan ikhlas.
c. Dasar Taman Siswa
Dasar ini dsebut dengan Panca Darma, yaitu :
Kebudayaan
Ikut mewujudkan kebudayaan Indonesia berlandaskan kemerdekaan
sejalan dengan kodrat alam dan kodrat ilahi.
Kemerdekaan
Mengandung arti disiplin pada diri sendiri oleh diri sendiri atas dasar nilai
hidup yang tinggi, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat.sehingga dapat dikatakan kemerdekaan menjadi alat
pengembangan kepribadian.
Kodrat alam
Manusia sangat berkaitan dengan kodrat alam dan kodrat ilahi. Kodrat alam
mengandung arti manusia berkembang mulai dari lahir hingga tumbuh
berkembang dan menyebarkan kehidupan baru yang sampai akhirnya ia
meninggal dunia.
Kemanusiaan
Artinya manusia haruslah mewujudkan kemajuan manusia lahir dan batin
yang setinggi tingginya.
Kebangsaan
Artinya manusia haruslah merasa satu dengan bangsa lain baik suka
maupun duka menuju kebahagiaan lahir dan batin.
d. Tujuan Perguruan Taman Siswa
Menciptakan manusia yang merdeka lahir dan batin (bahagia, damai, sejahtera,
dan berkemanusiaan).
e. Semboyan Taman Siswa
Suci tata ngesti tunggal, artinya dengan kesucian batin dan teraturnya
hidup lahiriah kita mengejar kesempurnaan.
Bibit, bebet, bobot, artinya menganjurkan pemilihan yang seksama dalam
menentukan calon anak menantu, anak menyehatkan keturunan.
Ing ngarso sug tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista, artinya tingkah laku dan
budi luhur harus ditumbuhkan.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung, artinya segala sesuatu yang
merintang akan hancur jika mempunyai kemauan yang teguh.
Neng-ning-nung-nang, artinya ketenangan menimbulkan pikiran jernih
yang menuju kepuasan batin dan membawa kemenangan.
f. Jenis-jenis pendidikan Taman Siswa
Taman Indriya (taman kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun).
Taman anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)
Taman muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)
Taman dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun)
Taman dewasa raya/ taman madya (SLTA, umur 19-21 tahun)
Taman guru (B1, B2, B3, dan taman guru indriya)
2. Muhammad Syafe’i
a. Riwayat singkat
Mendirikan ruang pendidikan INS (Indonesiaan Nederlandsce School) pada 31
Oktober 1926 di Kayu Tanam. Pada mulanya dipimpin oleh bapak angkatnya,
yaitu marah sutan kemudian oleh Muhammad syafe’i sendiri. Dinamakan ruang
pendidikan karena belajar dilaksanakan pada tempat yang tidak terbatas dengan.
“Ruang pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang digunakan untuk belajar
dan mengajar yang bukan hanya terbatas pada adanya guru dan murid, melainkan
belajar dapat dilaksanakan dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya
asalkan ada kemauan.
b. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam
Berpikir logis dan rasional
Keaktifan atau kegiatan
Pendidikan masyarakat
Memperlihatkan pembawaan anak
Menentang intelektualisme
c. Tujuan ruang pendidikan INS Kayu Tanam
Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat
Menanamkan percaya terhadap diri sendiri dan bertanggung jawab
Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan dengan semboyan “cari sendiri
dan kerjakan sendiri”.
3. Kiai H. Ahmad Dahlan
a. Riwayat singkat
Mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1912 di Yogyakarta.
Muhammadiyah merupakan gerakan islam amar makruf nahi mungkar, beakidah
islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah (sebagai asas pendidikannya)
serta bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam, sehingga
tercipta masyarakat islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah SWT.
b. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah
Karena ada beberapa gejala yang muncul pada saat itu, yaitu :
Kerusakan di bidang kepercayaan/aqidah
Kebekuan dalam bidang hukum fiqh
Kemunduran dalam bidang pendidikan islam
Kemajuan zending kristen dan misi katholik
c. Dasar Pendidikan Muhammadiyah
Tajdid, yaitu kesediaan jiwa berdasarkan pemikiran baru untuk mengubah
cara berpikir dan berbuat yang sudah terbiasa.
Kemasyarakatan, yaitu antara individu dan masyarakat saling
membutuhkan dan satu kesatuan.
Aktivitas, menjadikan aktivitas sebagai cara memperoleh pengetahuan
baru.
Kreativitas, yaitu anak didik harus cakap dan terampil dalam menentukan
sikap sesuai dengan situasi baru.
Optimisme, peserta didik yakin terhadap tujuan yang akan dicapai.
4. Rahmah El Yunusiah
a. Riwayat singkat
Mendirikan Diniyah Putri Padang panjang pada 1 november 1923 di Padang
Panjang dengan panggilan “etek amah”. Berdirinya diniyah dilatar belakangi oleh
rasa ketidakpuasannya terhadap Diniya School yang didirikan oleh kakaknya yaitu
Zainuddin Labay. Rahmah disekolah kakaknya adalah sebagai siswi. Diniyah
school menerapkan sistem co-edukasi, yaitu menggabungkan siswa dengan siswi
dalam satu ruang kelas. Sistem ini dalam pandangannya tidak dapat melayani
kebutuhan wanita yang tidak terjangkau, baik yang berkaitan dengan persoalan
agama maupun keterampilan keputrian sebagai istri, ibu dari anak-anak, dan
sebagai penegak moral bangsa.
Selain itu, rahmah juga tidak puas dengan kondisi pemahaman agama yang
memonopoli oleh kelompok laki-laki saja, tetapi juga kewajiban kaum wanita
untuk bersungguh sungguh melakukan kajian tersebut yang bakal melahirkan ahli
agama di kalangan kaum wanita.
b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam dengan tujuan
membentuk putri dan ibu yang berjiwa islam yang cakap, aktif, dan bertanggung
jawab sert mengabdi kepada Allah SWT.
c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri
Alqur’an dan sunah. Pendidikan diniyah putri melakukan program pendidikan
asrama.
d. Sikap pendidikan terhadap pemerinth belanda
Rahma menolak untuk menjadikan diniyah sebagai sekolah negri karena tidak
mau berkompromi dengan belanda.
e. Jenis sekolah yang ada hingga sekarang, yaitu :
Taman kanak-kanak rahmah el yunusiyah
Madrasah ibtidaiyah (MI)
Sekolah diniyah putri menengah pertama (DMP)
Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI)
Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI)
Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT)
BAB 10. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Istilah permasalahan diterjemahkan dari istilah “problem” (bahasa inggris) yang berati
perbedaan antara sesuatu yang diharapakan dengan sesuatu yang terlihat / terdapat
sebagaimana adanya, tentang sesuatu. Dalam bahasa yang mudah dimengerti, permaslahan
adalah perbedaan/jarak/kesenjangan antara sesuatu yang dicita-citakan (idealita) dengan
sesuatu yang ternyata ada (realita)”.
Jika kita analisis lebih jauh, maka permasalahan tersebut sesungguhnya berkaitan
langsung/tidak dengan perkembangan yang terjadi diluar pendidikan. Perkembangan di luar
(ekstern) merupakan faktor yang mempengaruhi berkembangnya permasalahan pendidikan.
A. Perubahan Kurikulum
Kurikulum memiliki fungsi yang sangat penting sebagai perangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran dan proses selama kegiatan belajar
mengajar. Rencana dan pengaturan yang baik tentu berpengaruh pada pencapaian visi
dan misi dalam terget pendidikan.
Perubahan kurikulum sudah beberapa kali dilakukan sejak 1975 sampai tahun
2004, dalam kenyataannya belum mampu setiap tujuan yang ingin dicapai. Pada
tahun 2004 lahirlah KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan jumlah beban
yang agak longgar. Tahun 2006 muncul KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan) yang memasukkan unsur muatan lokal dan pengembangan diri.
Kecenderungan guru untuk menyelesaikan materi pelajaran nyatanya tidak
memberikan ruang pada siswa untuk mengembangkan diri hingga tercapai
kompetensi yang optimal. Perbedaan mendasar KBK dan KTSP adalah Pada KTSP
sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya mengacu pada
standar yang telah ditetapkan.
Selanjutnya adalah Kurikulum 2013. Karakteristik kurikulum 2013 adalah
usaha untuk mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap, spiritual,
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik.
B. Pengelolaan Pe ndidikan
Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua jenis
yaitu pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan pendidikan
adalah upaya untuk menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan.
Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, dan pengembangan. Terdapat beberapa fungsi dari
pengelolaan itu sendiri, yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir adalah merumuskan perencanaan
mengenai tindakan yang harus dilakukan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah, atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan
tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha
pemantauan kerja supaya kinerja tersebut terarah dan tidak melenceng dari aturan
yang sudah ditetapkan.
5. Pengembangan
Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus dijadikan tolak ukur
keberhasilan suatu pengelolaan. Dengan adanya pengembangan pengelolaan akan
berjalan sesuai dan melebihi target yang akan diperoleh.
C. Inovasi dalam Pendidikan
1. SD kecil
SD kecil adalah sekolah dasar yang pada umumnya terdapat di daerah terpencil
dengan sistem pendidikan yang berbeda dengan SD konvensional. Jumlah siswa
maksimal dari kelas 1 sampai kelas 6 adalah 60 orang, dengan 2 orang guru dan 1
kepala sekolah.
SD kecil didirikan untuk memberikan tempat belajar bagi siswa yang tidak bisa
sekolah di SD reguler karena jarak yang terlalu jauh. Kurikulum yang digunakan
biasanya sama dengan kurikulum SD reguler hanya saja materi yang diajarkan
adalah materi Ujian Nasional. Pada SD kecil siswa bisa menjadi tutor apabila
dianggap mampu mentutor teman/adik-adiknya.
2. SD Pamong
SD Pamong adalah pendidikan yang diberikan oleh masyarakat, orang tua, dan
guru untuk memberikan pelayanan bagi anak putus sekolah atau anak yang tidak
bisa teratur belajar di sekolah.
Tujuan dari SD Pamong adalah :
a. Membantu anak yang tidak dapat mengikuti sepenuhnya pendidikan melalui
sekolah atau membantu siswa yang Drop-out.
b. Membantu anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu.
c. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar.
Ciri-ciri SD Pamong :
Tenaga pendidik dari SMP terbuka adalah guru bian dan guru Pamong. Guru Bina
adalah guru pada sekolah induk yang diberi tugas untuk mengajar di SMP terbuka.
Guru pamong adalah pembimbing Belajar mandiri siswa yang peduli akan
pendidikan. Dengan ketentuan minimal SMA dan berada pada lingkungan sekitar
tempat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
A. Era Globalisasi
Globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal (menyeluruh).
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi
pada 1985. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris, yaitu Globalization. Kata
Global berarti mendunia, sedangkan lization berarti proses. Globalisasi adalah suatu
proses yang mendunia diman individu tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah.
Setiap individu dapat terhubung oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi in idan terjadi
penyebaran informasi dan komunikasi melalui media cetak dan elektronik yang
mendunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil dan sempit dikarenakan
kemudahan dalam berinteraksi antar negara, baik itu dalam perdagangan, teknologi, gaya
idup, maupun degan bentuk-bentuk interaksi lainnya. Definisi globalisasi yang tepat harus
bisa mencakup elemen-elemen berikut : jangkauan, intensitas, kecepatan, dan
pengaruhnya.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan globalisasi diantaranya :
a. Internasionalisasi : Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya
masing-masing, namun menjadi semakin bergantung satu sama lain.
b. Liberalisasi : Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
c. Universalisasi : Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material
maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
d. Westernisasi : salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya
pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
1. Penyebab Globalisasi
a. Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang memudahkan dalam
pengiriman jasa barang ke luar negeri.
b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin
kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
c. Kerjasama ekonomi internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-
kesepakatan antar negara yang terjalin dengan erat.
2. Dampak Globalisasi
Dampak Positif :
a. Komunikasi yang semakin cepat dan mudah.
b. Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat.
c. Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
d. Tingkat pembangunannya semakin tinggi.
e. Meningkatnya turisme dan pariwisata.
f. Meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien.
Dampak Negatif :
a. Informasi yang tak terkendali.
b. Timbulnya sikap yang ke barat-baratan.
c. Munculnya sikap individualisme.
d. Berkurang sikap solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan.
e. Perusahaan dalam negeri lebih mementingkan perusahaan dari luar ketimbang
perusahaan yang ada dalam negeri membuat perusahaan dalam negeri sulit
berkembang.
f. Berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap
seluruh petani.
g. Budaya bangsa akan terkikis.
B. Pemanfaatan TIK Dalam Pendidikan
TIK adalah singkatan dari Teknologi Informasi Dan Komunikasi atau jika dalam
bahasa Inggris ‘Information and Communication Technologies’, jika di singkat ‘ICT’
dapat di artikan sebagai payung besar terminologi yang mencakup semua peralatan teknis
untuk memproses dan menyampaikan Informasi. Itulah secra singkat mengenai pengertian
teknologi informasi dan komunikasi.
Kata teknologi yaitu berasal dari bahasa Yunani “technologia”, atau “techne” yang
memiliki arti “keahlian” dan juga “logia” yang artinya “pengetahuan”. Dalam pengertian
yang sempit dapat di artikan teknologi adalah merupakan suatu yang mengacu pada objek
benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, misalnya seperti mesin,
perkakas, perangkat keras, dan lain-lain. TIK mengandung pengertian luas yaitu segala
atau semua kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan juga
pemindahan informasi antar media yang satu ke media yang lainnya. Jadi, Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya merupakan suatu kajian untuk mengefektifkan
proses komunikasi dengan mempergunakan kemajuan teknologi.
Arti TIK dalam pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran dan sarana yang
dapt dipakai untuk mneyiarkan program pendidikan. Namun pemanfaatan TIK di
Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan
penerapan TIK untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini. Padahal, Penggunaan
TIK ini bukanlah suatu wacana yang asing di AS. Pemanfaatan IT dalam bidang
pendidikan sudah merupakan hal lazim di AS pada dasawarsa yang lalu. Ini merupakan
salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia.
Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media
utamanya telah mampu memberikan knstribusi yang demikian besar bagi proses
pendidikan.
1. Layanan Pendidikan Berbasis TIK
a. E – Learning
b. Kursus Online
c. Tutorial Online
d. Joint Research
e. Perpustakaan Elektronik
f. Computer Assisted Instruction (CAI)
g. Bahkan hingga media sosial yang biasa digunakan sehari-hari seperti facebook, Wa,
classroom google, dsb.
2. Pembelajaran Berbasis E-Learning dan Blended Learning
Metode E-Learning atau Elektronik Learning merupakan suatu cara dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan media elektronik dan menggunakan internet
sebagai perantara dalam proses belajar mengajar tersebut. Sedangkan Blended
Learning adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar yang menggabungkan,
mengkombinasikan dan memadukan sistem pendidikan konvensional dengan sistem
yang serba digital.