Bab 1. PENDAHULUAN
Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran .Manusia
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki drajat yang paling tinggi diantra
ciptaannya yang lain. Hal yag membedakan manusia dengan makhluk lai nya adalah bahwa
manuia di lengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinn untuk mempertinggikan
kualitas hidupnya di dunia
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Jadi pendidikan adalah proses
atau mengubah mendidik. Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau
pertolongan yang di berikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannyadengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas kehidupannya
sendiri tanpa bantuan orang lain.
Jadi karena manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berakal akal dan pikiran maka manusia
membutukan pendidikan demi memuaskan rasa keingintahuannya
1 .hubungan dengan tuhan ialah beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
BAB 2. ISI
- Moral
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan maka yang
dimaksud moral adalah perbuatan itu sendiri. Moral dan kata hati masih ada cara antara
keduanya. Artinya orang yang mempunyai kata hati yang tajam belum tentu moralnya baik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa moral yang singkron dengan kata hati yang
tajam merupakan moral yang baik. Sebaliknya perbuatan yang tidak singkron dengan kata
hatinya merupakan moral yang buruk atau rendah.
- Tanggung Jawab
Sifat tanggung jawab adalah kesediaan untuk menanggung segenap akiabt dari
perbuatan yang menuntut jawab yang tealh dilakukan. Wujud bertanggung jawab bermacam-
macam. Ada bertanggung jawab kepada dirinya sendiri bentuk tuntutannya adalah
penyesalan yang mendalam. Tanggung jawab kepada masyarakat bentuk tuntutannya adalah
sanksi-sanksi sosial sepreti cemoohan masyarakat,hukuman penjara dan lain-lain merupakn
moral yang buruk atau rendah.
- Rasa Kebebasan
Rasa kebebasan adalah tidak merasa terikat oleh sesuatu tetapi sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia. Artinya bebas berbuat apa saja sepanjangan tidak bertentangan dengan
tuntutan kodrat manusia. Jadi kebebasan atau kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya
memang berlangsung keterikatan.
- Kewajiban dan Hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang tibul karena manusia itu sebagai
makhluk sosial, yang satu ada hanya karena adanya yang lain.Tidak ada hak tanpa kewajiban.
Kewajiban ada karena pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
- Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Kebahagiaan adalah merupakan integrasi dari segenap kesenangan, kegembiraan,
kepuasan dan sejenisnya dengan pengalaman-pengalaman pahit dan penderitaan. Proses dari
kesemuannya itu (yang menyenangkan atau yang pahit) menghasilkan suatu bentuk
penghayatan hidup yang disebut bahagia. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa
kebahagiaan adalah perpaduan dari usaha, hasil atau takdir dan kesediaan menerimanya.
Pada pembahasan telah di uraikan sifat hakikat manusia. Pada bagian ini sifat hakikat
tersebut akan di bahas lagi dimensi-dimensinya atau dilihat dari sisi lain.Ada empat macam
dimensi yang akan dibahas, yaitu;
a. Dimensi Keindividual
Lysen mengartikan individu sebagai “ oramg seorang ‘’ sesuatu yang merupakan suatu
keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in devide). Selanjutnya individu diartikan sebagai
pribadi. Karena adanya invidualitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, dan
cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan yang berbeda.
b. Dimensi Kesosialan
Setiap anak di karuniai kemungkinan untuk bergaul. Artinya, setiap orang dapat saling
berkomunikasi yanh pada hakikatnya di dalamnya terkandung untuk saling memberi dan
menerima..Dengan adanya dorongan untuk bergaul, setiap orang ingin bertemu dengan
sesamanya. Seorang berkesempatan untuk belajar dari orang lain., mengidentifikasi sifat-
sifat yang di kagumi dari orang lain untuk dimilikinya, serta menolak sifat yang di
cocokinya. Hanya dalam berintraksi dengan sesamanya, dalam saling menerima dan
memberi, seseorang menyadari dan menghayati kemanusiaanya.
Dimensi Kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yangblebih tinggi.Akan tetapi
di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas jika di
dalam yang pantas atau yang sopan itu misalnya dalam kandungan kejahatan terselubung.
Karana itu maka pengertian yang lebih. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua
macam istilah yang yang mempunyai konotasi yang berbeda yaitu, etiket (persoalan
kepantasan dan kesopanan ) dan etika (persoalan kebaikan ). Kesusilaan di artikan
mencakup etika dan etiket. Persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-
nilai
Dimensi Keberagaman
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religious. Beragama merupakan kebutuhan
manusia karena manusia merupakan makhluk sosoal yang lemah sehingga memerlukan
tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Dapat
dikatakan bahwa agama menjadi sandaran ventical manusia. Pendidikan agama bukan
semata-mata pelajaran agama yang hanya memberikan pengetahuan tentang agama.
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia di tentukan oleh dua factor, yaitu
kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas pendidikan yang
disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya.
Selanjutnya pengembangan yang utuh dapat dilihat dari berbagai segi yaitu, wujud dan
arahnya.
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualan,
kesosialan, kesusilaan, keberagamaan, antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor,
pengembangan aspek jasmaniah dan rohaniah dikatakan utuh jika keduannya mendapat
pelayanan secara seimbang. Pengembangan dimensi keindividualan,kesosialan, kesusilaan,
keberagamaan dikatakan utuh jika semua dimensi tersebut mendapat layanan dengan baik, tidak
terjadi pengabaian terhadap salah satunya. Pengembangan domain kognitif, afektif dan
psikomotordikatakan utuh jika ketiga-tiganyamendapat layanan yang berimbang.
Manusia seutuhnya berarti adalah sosok manusia yang tidak parsial, fragmental, apalagi split
personality.Utuh artinya adalah lengkap, meliputi semua hal yang ada pada diri manusia.
Manusia menuntut terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, akal, fisk dan psikisnya.
Berdasarkan pikiran demikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar
yakni mencakup pengertian sebagai berikut:
2.keutuhan wawasan (orientasi ) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati dan
yakin akan ciya-cita dan tujuan hidupnya.
BAB 3. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpilkan bahwa sifat berhakikat menusia dan segenap
dimensinya hanya dimiliki oleh manusia dan tidk terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas
tersebut membedakan secara prinsipiil dunia hewan dari dunia manusia. Adanya hakikat tersebut
memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga drajatnya lebih tinggi
dari pada hewan dan sekaligus menguasai hewan
Salah satu hakikat yang istimewa ialah adanya kemampuan menghayati kebahagiaan pada
manusia. Semua sifat hakikat manusia dapat dan harus ditumbuh kembangkan melalui
pendidikan.
Berkat pendidikan maaka sifat hakikat manusia dapat ditumbuhkembangkan secara selaras
dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh.
BAB 5. SARAN
Sebagai seorang pendidik hendaknya mengetahui dahulu arti dari manusia itu sendiri,
sehingga mengetahui cara memperlakukan seorang manusia berbeda dengan hewan karena pada
hakikatnya manusia dan hewan itu berbeda. Jika manusia berakal sedangkan hewan tidak
berakal.
KELOMPOK 1:
1. Ikhlasul Amal
2. Irfan
3. Sonya Lorensa
4. Tia Pangestika