Hakekat Manusia
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa
hidup di dalam lingkungan sosial.
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata
individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang
tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan
masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Dalam pandangan psikologi sosial,
manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi
mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan
massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang
ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.Manusia sebagai makhluk individu
diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri
pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya “. Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk
ciptaan Tuhan yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya, yaitu
unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi.
1. John Dewey.
2. M.J. Longeveled
Pendidikan adalah usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anaka agar
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
3. Thompson
4. Frederick J. Mc Donald
Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat
(behavior) manusia.
5. H. Horne
6. J.J. Russeau
Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi
dibutuhkan pada saat dewasa.
7. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani
anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak
yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
8. Ahmad D. Marimba
9. Insan Kamil
Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi
yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar
dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk
masa yang akan datang.
12. Hartoto
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya
memanusiakan manusia.
Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak
untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
14. Driakara
Pendidikan adalah kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan
mengubah tingkah laku ke arah yang diinginkan.
Pengertian Pendidikan Menurut Undang-Undang dan GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
17. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
18. GBHN
Ilmu Pendidikan adalah suatu kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dengan memiliki metode-metode tertentu yang ilmiah untuk menyelidiki,
merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan bantuan atau didikan yang diberikan oleh
orang “dewasa” kepada orang yang “belum dewasa” untuk mencapai kedewasaannya
dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna bagi dirinya,
masyarakat dan Pencipta-Nya.
Dari keterangan dan ciri-ciri yang telah di terangkan diatas dapat disimpulkan,
bahwa pendidikan dikatakan sebagai ilmu normatif adalah memberikan aturan-aturan
terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupanya sehari-hari. Aturan-aturan tersebut
mencakup etika, norma agama, dan lain sebagainya yang jelas mengatur tentang
tingkah laku manusia dalam kehidupanya.
Peranan Ilmu Pendidikan
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain dalam
penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan yang
membahas masalah yamg berhubungan dengan pendidikan, sedangkan, definisi yang
terpenting dari suatu pendidikan itu sendiri yaitu: Meningkatkan pengetahuan,
pengertian, kesadaran, dan toleransi.
Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam
perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan lebih baik, teratur untuk
mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran teoritis tentang
pendidikan. Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori pendidikan.
LANDASAN PENDIDIKAN
Landasan Pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan.
Landasan religius pendidikan adalah asumsi-asumsi yang ber sumber dari ajaran agama yang
dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Contoh: “Carilah ilmu sejak dari buaian hingga masuk
liang lahat (hingga meninggal dunia)”; “Menuntut ilmu adalah fardlu bagi setiap muslim” (al-
Hadits). Bertitik tolak kepada Hadits tadi, maka bagi setiap muslim bahwa belajar atau
melaksanakan pendidikan sepanjang hayat merupakan suatu kewajiban. Silahkan Anda cari
contoh-contoh lainnya dalam ajaran agama Islam yang semestinya dijadikan titik tolak dalam
praktek pendidikan dan/atau dalam rangka studi pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan adalah asumsiasumsi yang ber sumber dari filsafat yang menjadi
titik tolak dalam pendidikan. Ada berbagai aliran filsafat, antara lain: Idealisme, Realisme,
Pragmatisme, Pancasila, dsb. Landasan filosofis pendidikan tidaklah satu melainkan ragam
sebagaimana ragamnya aliran filsafat. Sebab itu, dikenal adanya landasan filosofis pendidikan
Idealisme, landasan filsofis pendidikan Pragmatisme, dsb. Contoh landasan filsafat pendidikan:
Penganut Realisme antara lain berpendapat bahwa ”pengetahuan yang benar diperoleh
manusia melalui pengalaman indra (penginderaan)”. Implikasinya, penganut Realisme
mengutamakan metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung (misal: melalui observasi, praktikum,
dsb.) atau pengalaman tidak langsung (misal: melalui membaca laporan-laporan hasil
penelitian, dsb).
Landasan Sosiologis
Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat
dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.
Landasan Psikologis
Psikologis merupakan ilmu jiwa,yakni ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Jiwa atau
psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia,yang selalu berada dan melekat pada
manusia itu sendiri.
Landasan psikologis pendidikan harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik yang
dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai dengan tingkatan
pertumbuhan dan perkembangan mereka.Pendidikan harus akomodatif terhadap tingkat
perkembangan dan pertumbuhan mereka.
Manusia pada umumnya tidak bisa lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar
manusia membutuhkan ekonomi. Orang tidak mampu pun memerlukan uang untuk mengisi
perutnya dan sekedar berteduh di waktu malam. Dengan demikian pembahasan tentang
ekonomitidak hanya menyangkut orang kaya saja, melainkan semua orang, termasuk dunia
pendidikan yang ditekuni.Dunia sekarang ini tidak hanya di timbulkan oleh dunia politik,
melainkan juga masalah dari dunia ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan
penghasilan Negara bertambah, walaupun hutang luar negri cukup besar dan penghasilan
rakyat kecil masih minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh dalam bidang
pendidikan. Sudah banyak orang kaya bersedia secara sukarela menjadi orang tua angkat agar
anak kurang mampu bisa sekolah. Sikap dan tindakan ini sangat terpuji dan membantu
pemerintah menyukseskan wajib belajar 12 tahun.
Landasan Historis/Sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang
didasari oleh konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi yang mengandung kejadian –
kejadian, model-model, konsep-konsep, teori-teori, praktik-praktik, moral, cita-cita dan
sebagainya. Informasi yang lampau ini terutama yang bersifat kebudayaan pada umumnya
berisi konsep, praktik, dan hasil yang diperoleh. Setiap bidang kegiatan yang dikerjakan oleh
manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan juga dengan bagaimana keadaan bidang itu
pada masa lampau. Demikian juga dalam bidang pendidikan sebelum menangani bidang itu,
terlebih dahulu mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional
maupun internasional.
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan.
Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh
Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso
Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat
meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi
vertikal dan horisontal.
Pilar Pendidikan
Pilar pendidikan adalah tiang atau penunjang dari suatu kegiatan usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang akan diberikan kepada anak didik uang bertujuan untuk
pendewasaan anak.