EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
Tentang
Disusun Oleh :
Kelompok VI
2. HAMMIDAH (18129016)
SEKSI : 18 AT 14
2020
FAHRANI AZZAHRA (18129011)
Tatap muka adalah pertemuan formal antara pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran di kelas. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik,
sedangkan waktu penyelesaian kegiatan mandiri tidak terstruktur diatur sendiri
oleh peserta didik. Sejalan dengan ketentuan tersebut, penilaian dalam KTSP
harus dirancang untuk dapat mengukur dan memberikan informasi mengenai
pencapaian kompetensi peserta didik yang diperoleh melalui kegiatan tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
A. TEKNIK TES
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara
tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada
ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulagan kenaikan
kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjdodohkan benar salah,
isian singkat atau uraian (essay).
a) Tes Bentuk Uraian
Dalam bentuk ini peserta didik bebas untuk menjawab soal dengan cara
dan sistematika sendiri. Peserta didik bebas mengemukakan pendapat sesuai
dengan kemampuannya. Oleh karena itu, setiap peserta didik mempunyai cara
dan sistematika yang berbeda-beda. Namun, guru tetap mempunyai acuan atau
patokan dalam mengoreksi jawaban peserta didik nanti. Contoh:
Ada beberapa teknik/petunjuk praktis dalam penyusunan soal bentuk B-S, yaitu:
a) Jumlah item yang benar dan salah hendaknya sama.
b) Berilah petunjuk cara mengerjakan soal yang jelas dan memakai kalimat
sederhana.
c) Hendaknya jumlah item cukup banyak, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun soal bentuk pilihan ganda, yaitu:
a) Harus mengacu pada kompetensi dasar dan indikator soal.
b) Jangan memasukkan materi soal yang tidak relevan dengan apa yang sudah
dipelajari peserta didik.
c) Pernyataan dan pilihan hendaknya merupakan kesatuan kalimat yang tidak
terputus.
d) Harus diyakini bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.
e) Bila perlu beri jawaban pengecohnya.
(1) cara penilaian dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan objektif,
3) Menjodohkan (Matching)
Soal tes bntuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan
jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom berbeda, yaitu kolom
sebelah kiri menunjukkan kumpulan persoalan, dan kolom sebelah kanan
menunjukkan kumpulan jawaban. Bentuk soal seperti ini sangat baik untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi hubungan antara dua
hal.
4) Melengkapi (Completion)
3. Tes Perbuatan
1. Daftar Cek
Dalam melaksanakan daftar cek, tugas yang harus dilakukan oleh guru
yang mencakup persiapan yaitu sebelum melaksanakan dan pelaksanaan
yaitu menjelang dan pada waktu mengerjakan.
h) Memberi contoh misal menulis di papan tulis atau dilayar LCD cara
mengerjakan daftar cek, yaitu memberi tanda ceklis pada nomor
dilembar jawaban yang item nomor tersebut menjadi masalah bagi
dirinya
Daftar cek tentang keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
1 Ardi Maulana √
2. Erlin Roslina √
3. Arie Apriadi √
4. Angga Zalindra √
5. Diandra Rasya √ √ √ √
Keterangan:
B : Baik K : Kurang
2. Skala Penilaian
b. Skala Sikap
Skala Sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek
tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap yakni mendukung (positif), menolak
(negatif) dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan perilaku pada
seseorang. Sikap juga dapat diartikan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus
yang datang kepada dirinya.
Ada tiga komponen sikap yakni kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi
berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objekatau stimulus yang
dihadapinya, afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek
tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengn keenderungan berbuat terhadap
objek tersebut. Oleh sebab itu sikap selalu bermakna bila dihadapkan kepada
objek tertentu, misalnya sikap siswa terhadap mata pelajaran, sikap mahasiswa
terhadap pendidikan politik, atau sikap guru terhadap propesinya. Skala sikap
dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh respoden, apakah
pernyataan pernyataan itu didukung atau ditolaknya, melalui rintangan nilai
tertentu. Oleh sebab itu,pernataan yang diajukan dibagi kedalam dua kategori,
yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala Likert. Dalam
skala likert, pernyataan-pernyataan nyang diajukan, baik pernyataan positif
maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju tidak punya
pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan
tersebut bergantung pada penilai asal penggunaannya konsisten.
Beberapa petunjuk untuk menyusun skala likert
3. Sosiometri
Secara garis besar kegiatan sosiometri dapat dibagi ke dalam tiga tahap,
yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran, dan tahap pengolahan data. Misalkan
akan dilakukan pengukuran terhadap siswa untuk mengetahui hubungan sosial
antar-siswa di sebuah kelas tertentu, maka langkah-langkah umum yang harus
dijalankan adalah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Pengolahan
4. Questionaire (Angket)
Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang
akan diukur (responden). Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa
daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya
tentang latar belakang keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap
metode pembelajaran, media, dan lain- lain. Angket umumnya dipergunakan pada
ranah afektif.
Macam-macam Kuesioner :
a. Kuesioner tertutup
Merupakan kuesioner yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan tertutup,
responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang sudah disediakan
b. Kuesioner terbuka
Merupakan kuesioner yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka,
responden diberikan kesempatan sebebas-bebasnya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang disediakan
c. Kuesioner terbuka tertutup
Merupakan kuesioner yang pertanyaan-pertanyaannya berupa gabungan dari
pertanyaan terbuka dan tertutup baik dalam satu item maupun keseluruhan
item.
Contoh kuisioner:
Pada waktu melihat sampah bertebaran di jalan, saya berusaha untuk membuang
ke tempat sampah:
a) sangat sering
b) sering
c) kadang-kadang
d) jarang
e) tidak pernah
Daftar Rujukan
Moreno, Jacob Levy. 1953. Revised Edition. Who Shall Survive? Foundation of
Sosiometry, Grup Psychotherapy and Sociodrama. Beacon, New York.
Gudnanto, Susilo Raharjo. 2013. Pemahaman Individu (Teknik non tes). Jakarta.
Kencana