Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK, ANTROPOLOGI KELAS EKSTENSI

“INDIVIDU DAN KELOMPOK”

Disusun Oleh:

NAMA : NIM :
1. HAMJEK KOGOYA : 2022032044047
2. HENGKY FRENGKY SANONAR : 2022032044058
3. ISHAK RUMASEUW : 2022032044044
4. HENDRIK N BOROM : 2022032044055

Dosen Pengampuh mata kuliah:


Dr. Simon Abdi Frank, M. Si

(UNCEN) UNIVERSITAS CENDRAWASIH


FISIP (FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK) TAHUN 2022
PENGANTAR
Kata individu dan kelompok adalah tentang satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Hal itu bisa berarti setiap orang atau bahkan suatu hal tertentu
terdapat keterkaitan individu dengan karakteristik dan kepribadian atau sikap yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Individu dengan beragam ciri fisik dengan kepribaedian yang berbeda
membentuk suatu kelompok. Dalam objek studi sosiologi, kelompok biasanya
diartikan sebgagai sejumlah individu yang mengidentifikasi dan berinteraksi satu
sama lain. Arti kedua ini tentu saja sangat luasl, lantaran mencakup kelompok dari
semua ukuran, dari pasangan hingga saluran masyarakat.
Contoh individu misalnya seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak, yang
secara Bersama-sama membentuk suatu kelompok social yang dinamakan
“Keluarga” yang merupakan contoh kelompok social terkecil dalam masyarakat.
Idividu dan Kelompok
Seorang individu adalah sesuatu yang ada sebagai entitas yang berbeda.
Individuality (self-hood) adalah keadaan atau kualitas seseorang. Terutama
menjadi orang yang terpisah dari orang lain dan memiliki kebutuhan atau tujuan,
hak dan tanggung jawab mereka sendiri. Konsep individu digunakan dalam
berbagai bidang, termasuk biologi, hukum, dan filsafat.
Sekumpulan individu disebut kelompok. Kelompok adalah bagian
fundamental dari kehidupan sosial. Seperti yang akan kita lihat, kelompok bisa
sangat kecil dan hanya dua orang atau sangat besar. Sementara agregat hanya
terdiri dari sejumlah individu, sebuah kelompok dalam sosiologi menunjukkan
keterpaduan ke tingkat yang lebih besar. Aspek-aspek yang dapat dimiliki oleh
anggota dalam kelompok termasuk minat, nilai sosial, latar belakang etnis/bahasa,
peran dan kekerabata
Pengertian Individu dan Kelompok
Dalam tujuan dan manfaat ilmu sosial, kajian terkait individu dan kelompok
ini menjadi sangat penting. Hal ini lantaran menjadi konsep yang kemudian
dikembangkan dalam menelaan berbagai contoh fenomena sosial di masyarakat.
Untuk mengetahuai arti keduanya. Berikut bahasannya;
A. Pengertian Individu
Individu ialah subyek yang melakukan sesuatu, mempunyai pikiran, mempunyai
kehendak, mempunyai kebebasan, memberi arti meaning pada sesuatu, yang
mampu menilai berbagai bentuk tindakan sosial dan hasil tindakannya sendiri.
Atau secara singkat yaitu individu ialah subyek yang bertindak.
Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan, di dalam dirinya memiliki
kelengkapan hidup yaitu raga, rasa, rasio, dan rukun. Penjelasannya sebagai
berikut;
1. Raga, yaitu bentuk manusia yang khas yang bisa dibedakan
antarabindividu yang satu dengan individu yang lainnya sekalipun
dengan hakikat yang sama.
2. Rasa, yaitu perasaan manusia yang bisa menangkap gerakan dari
benda-benda di alam semesta atau perasaan yang berkaitan dengan
keindahan.
3. Rasio Atau Akal Pikiran,yaitu kelengkapan untuk bisa mengembangkan
dir, mengatasi segala sesuatu yang dibutuhkan dalam diri setiap
manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh
panca indera.
4. Rukun Atau Pergaulan Hidup, yaitu bentuk sosialisasi yang dilakukan
individu agar dapat hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang bisa
membantu individu untuk membentuk suatu kelompok sosial yang
dinamakan masyarakat.
B. Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai karakteristik tertentu dan
kesamaan identitias yang saling bertinteraksi bersama serta mempunyai
kesadaran kolektif sebagai satu kesatuan.
Dalam hal ini tentu saja kelompok bisa sangat bermanfaat bagi anggotanya
dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi ada juga masalah dan bahaya yang
signifikan yang seringkali muncul dalam kelompok. Semua ini menjadikan
kelompok sebagai fokus penting untuk penelitian sosial, eksplorasi, dan tindakan.
Pengertian Individu Menurut Para Ahli
Adapun definisi individu menurur para ahli, antara lain:
1. Martin Luther King Jr, Individu adalah sebagai satuan kecil yang tidak bisa
dibagi lagi, yaitu manusia yang hidup berdiri sendiri.
2. Soediman Kartohadiprodjo, Pengertian individu ialah sebagai makhluk
hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh kelengkapan
hidup yang mencakup raga, ras, sera rukun. Individu merupakan unit
terkecil pembentuk masyarakat.

Pengertian Kelompok Menurut Para Ahli


Arti kelompok menurut para ahli adalah sebagai berikut;
1. Merton, Arti kelompok adalah sebagai sekelompok orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
2. Achmad S. Ruky, Kelompok ialah sebagai sejumlah orang yang berhubungan
(berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar
akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu
kelompok.

Ciri individu dan Kelompok


Ciri individu, yaitu:
1. Memiliki raga atau jasmani yang khas yang membedakan antara satu orang
dengan yang lainnya, meskipun mempunyai ciri umum yang sama sebagai
manusia.
2. Memiliki pikiran, perasaan, kehendak, serta juga hasrat, sehingga bisa
menetapkan kenyataan, menginterprestasikan situasi, menetapkan aksi dari
luar serta dalam dirinya.
3. Memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda antara satu orang dengan
yang lainnya.
4. Memiliki tingkah laku yang khas dan berbeda antara satu orang dengan
yang lainnya.
5. Mempunyai naluri, yang mencakup naluri untuk bertahan hidup, naluri
untuk bisa mempertahankan keturunan, serta naluri untuk mencari
kepuasan.
6. Memiliki karakteristik yang sama dengan individu lainnya yang berada di
dalam kelompok yang sama.
Ciri Kelompok, Yaitu:
1. Individu yang saling berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota
kelompok mempunyai kesadaran bahwa ia adalah bagian dari kelompok.
2. Pihak luar mendefinisikan individu yang berinteraksi sebagai anggota
kelompok.
3. Ada hubungan yang bersifat timbal balik, yang berarti bahwa dalam proses
interaksi sehari-hari, baik itu indivdu maupun kelompoknya bisa saling
mempengaruhi satu sama lain.
4. Setiap kelompok mempunyai norma dan nilai yang disepakati bersama
sebagai pengikat dalam bersikap dan bertingkah laku sehingga timbul
kesamaan pola perilaku.
5. Mempunyai rasa kebersamaan dan solidaritas.
6. Mempunyai kesamaan motif, visi dan tujuan.
7. Bersistem dan berproses, yang menunjukkan bahwa kelompok sosial
terbentuk dalam jangka waktu tertentu dan sebagai konsekuensi dari
interaksi dan aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus.

Contoh Individu Dan Kelompok


Sedangkan demi memberikan penjelasan yang lebih memahamkan berikut
adalah berbagai contoh yang menggambarkan individu dan kelompok. Antara lain;
Misalnya:
1. Seorang Ayah
Seorang ayah adalah orang tua laki-laki dari seorang anak. Selain ikatan
ayah dengan anak-anaknya, ayah mungkin memiliki hubungan orang tua,
hukum, dan sosial dengan anak yang disertai dengan hak dan kewajiban
tertentu.
2. Seorang Ibu
Seorang ibu adalah orang tua perempuan dari seorang anak. Ibu adalah
wanita yang mendiami atau menjalankan peran dalam hubungan dengan
anak-anak mereka, yang mungkin merupakan keturunan biologis mereka
atau bukan.

Dengan demikian, tergantung pada konteksnya, perempuan dapat dianggap


sebagai ibu karena melahirkan, membesarkan anak, memasok sel telur
untuk pembuahan, atau kombinasi dari semuanya.
3. Seorang Anak
Anak dapat menggambarkan hubungan dengan orang tua (seperti putra dan
putri dari segala usia) atau, secara metaforis, figur otoritas, atau
menandakan keanggotaan kelompok dalam klan, suku, atau agama. Salah
satu definisi dari “anak-anak” menunjukkan itu adalah pengelompokan
sosial manusia sejak lahir hingga usia dua puluh. Konsep yang terkait erat,
“masa kanak-kanak”, mengacu pada tahap kehidupan individu-individu ini.

Selama pertengahan abad ke-20, sosiolog umumnya tidak berfokus pada


mempelajari anak-anak, menyerahkan bidang itu kepada psikolog, yang
sering mempelajari anak-anak dari perspektif psikologi perkembangan.

4. Kelompok
Misalnya saja sebagai berikut;

Ayah, ibu, dan anak tersebut secara bersama-sama membentuk kelompok


sosial yang disebutk dengan “Keluarga”. Dalam arti masyarakat manusia,
keluarga (dari bahasa Latin: familia) adalah sekelompok orang yang terkait
baik oleh kerabat (dengan kelahiran yang diakui) atau afinitas (dengan
pernikahan atau hubungan lain).

Tujuan keluarga adalah untuk menjaga kesejahteraan anggotanya dan


masyarakat. Idealnya, keluarga akan menawarkan prediktabilitas, struktur,
dan keamanan saat anggota menjadi dewasa dan berpartisipasi dalam
komunitas.
Salah satu fungsi utama keluarga melibatkan penyediaan kerangka kerja
untuk produksi dan reproduksi manusia secara biologis dan sosial. Hal ini
dapat terjadi melalui berbagi zat material (seperti makanan); pemberian
dan penerimaan perawatan dan pengasuhan (memelihara kekerabatan);
hak dan kewajiban hukum; dan ikatan moral dan sentimental. Dengan
demikian, pengalaman seseorang tentang keluarganya berubah seiring
waktu.

Dari perspektif anak-anak, keluarga adalah “keluarga orientasi”: keluarga


berfungsi untuk menempatkan anak-anak secara sosial dan memainkan
peran utama dalam arti enkulturasi dan makna sosialisasi mereka.

Dari sudut pandang orang tua, keluarga adalah “keluarga prokreasi”, yang
tujuannya untuk menghasilkan, membudayakan dan mensosialisasikan
sesuatu kepada anak. Namun, menghasilkan anak bukanlah satu-satunya
fungsi keluarga; dalam masyarakat dengan pembagian kerja seksual,
perkawinan, dan hubungan yang dihasilkan antara dua orang, hal itu perlu
untuk pembentukan rumah tangga yang produktif secara ekonomi.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa individu ialah
sebagai unit terkecil pembentuk masyarakat atau bisa juga dikatakan bahwa
individu ialah bagain terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak bisa dipisah lagi
menjadi bagian yang lebih kecil.
Sehingga dala hal ini perlu diketahui bahwa salah satu cara untuk
menentukan apakah suatu kumpulan orang dapat dianggap suatu kelompok
adalah jika individu yang termasuk dalam kumpulan tersebut menggunakan kata
ganti rujukan mandiri “kami”.

Kata ganti “kami” untuk merujuk pada kumpulan orang sering kali
menyiratkan bahwa kumpulan tersebut menganggap dirinya sebagai sebuah
kelompok. Contoh kelompok termasuk: keluarga, perusahaan, lingkaran teman,
klub, cabang persaudaraan dan perkumpulan mahasiswa lokal, dan kongregasi
religius lokal.
Individu membentuk kelompok karena berbagai alasan. Ada beberapa yang
cukup jelas, seperti reproduksi, perlindungan, perdagangan, produksi pangan, dan
lain-lain. Tetapi kategorisasi sosial orang ke dalam kelompok dan kategori juga
memfasilitasi perilaku dan tindakan.

Demikian Tugas kelompok mata kuliah Antropologi yang dapat kami susun,
berkenaan dengan pengertian Individu dan Kelompok menurut parah ahli, ciri
serta contohnya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Referensi
1. https://dosensosiologi.com/individu-dan-kelompok/.
2. https://www.dimasariosumilih.com/2021/09/individu-kelompok-dan-
hubungan-sosial.html#:~:text=Individu%20satu%20dengan%20individu-
individu%20yang%20lain%20saling%20membutuhkan,mendorong
%20manusia%20membentuk%20kelompok-kelompok%20dan%20institusi
%20%28organisasi%29%20sosial.
3. https://search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210US885G0&p=individu+artinya.
4. https://search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210US885G0&p=antropologi+individu+kelompok&gucc
ounter=1.

Anda mungkin juga menyukai