Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MASALAH KEMANUSIAAN

DISUSUN OLEH :

1. Nurisna amalia ( 105721117521 )


2. Krisna primanuari siga ( 105721116921 )
3. Nurul suci paradillah ( 105721119121 )

Prodi S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

2021
Kata pengantar

Pertama, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Ilmu sosial budaya dasar
tentang masalah kemanusiaan. Kedua, shalawat serta salam kepada nabi kita
Muhammad SAW. Ketiga, saya juga mengucapkan terima kasih pihak yang
sudah membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini,


baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya
pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
kekurangan dan kesalahan tersebut. Terimakasih.

Makassar 27 Oktober 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Hakikat manusia sebagai individu yang sama


B. Manusia sebagai subjek dan objek
C. Tema kajian masalah kemanusiaan

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Secara fisiologis hakikat manusia sebagai makhluk individu dan
sosial itu bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan yang ketat antara
sesama. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau
mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang
berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu
individu, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau
suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati, manusia
merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu,
manusiajuga berperan sebagai mahluk sosial. Jiwa dan raga inilah yang
membentuk individu.
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan)
sehingga sanggup berdiri sendiri dan benanggung jawab atas dirinya.
Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat
individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal
terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk Iainnya adalah
bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempeninggi kualitas hidupnya.
Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di
antara ciptaan-ciptaan yang Iain. Dalam pembahasan tentang hakikat
manusia sebagai makhluk individu dan sosial kita bisa melihatnya
dalam kehidupan seharihari, contohnya pada saat kita kesusahan pasti
kita membutuhkan bantuan dari orang Iain dan ketika kita mempunyai
persoalan yang bersifat pribadi pasti kita akan menjadi manusia yang
individu agar orang Iain tidak dapat mengetahui persoalan pribadi yang
kita punya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk individu yang sama
2. Bagaimana peran manusia sebagai subyek dan objek
3. Bagaimana tema kajian tentang masalah kemanusiaan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat manusia sebagai makhluk individu yang
sama
2. Untuk mengetahui peran manusia sebagai subyek dan objek
3. Untuk mengetahui teman kajian tentang masalah kemanusiaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat manusia sebagai individu yang sama


Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris
in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided
artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti
yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Individu adalah manusia yang tidak hanya mempunyai peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan
sebagai manusia individu manakala unsurunsur tersebut menyatu dalam
dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang
tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsurjasmani
dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga
dan jiwanya. Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah
lakunya hanya identik dengan tingkah laku masa yang bersangkutan.
Setiap manusia memiliki keunikan dan Ciri khas tersendiri, tidak
ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata
masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah
perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah
faktor yang dibawa individu sejak Iahir, ia merupakan faktor keturunan,
dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki Ciri
fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki Ciri
fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi Oleh faktor lingkungan
(faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan
merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik
seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada
lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita
melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan
kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan
kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang
dipengaruhi Oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip)
yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah
keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak
lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada
tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat
rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor
lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik
yang khas dari seseorang.
Menurut George Herbert Mead, kepribadian adalah tingkah laku
manusia berkembang melalui perkembangan diri. Perkembangan
kepribadian dalam diri seseorang berlangsung seumur hidup.
Menurutnya, manusia akan berkembang secara bertahap melalui
interaksi dengan anggota masyarakat. Individu dalam konsep sosiologi
berarti manusia perorangan sebagai lawan dari manusia berkelompok.
Yang dimaksud manusia perorangan bukanlah perorangan dalam
jasmaniah tetapi dalam kerohanianya .
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai
Oleh perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan
individu-individu Iainnya yang telahmempunyai pola perilaku sesuai
dengan norma-norma dan kebudayaan setempat merupakan bagiannya.
Individu akan berusaha menurut koentjaraningrat unsur-unsur
kepriadian meliputi pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,
konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian
adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah
berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal.
Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa
kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam
hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat obyektif. Bersifat
obyektif dan subyektivitas ini berhubungan erat dengan keadaan pribadi
masing-masing. Karena adanya sifat subyektifpada perasaan inilah maka
gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan pengamatan, fikiran dan
sebagainya. Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua
orang , hanya corak dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak
termasuk gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan
berhubungan dengan gejala mengenal.
Gejala perasaan manusia tergantung pada :
a. Keadaan jasmani
b. Pembawaan.
c. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.
Dalam proses untuk menjadi pribadi ini, individu dituntut untuk
menyesuaikan dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan
dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan psikis. Di dalam
lingkungan fisik, individu harus menyesuaikan dirinya dengan keadaan
jasmaninya sedemikian rupa untuk berhadapan dengan individu lain
dengan keadaanjasmani.
Hubungan dengan lingkungan, dapat dilihat apakah individu
tersebut menyesuaikan dirinya secara alloplastis, yaitu individu di sini
secara aktif mempengaruhi dan bahkan sering mengubah
lingkungannya. Atau sebaliknya individu menyesuaikan diri secara
padif (autoplastis), yaitu lingkungan yang akan membentuk pribadi
seseorang. Pada diri individu yang destruktif kita jumpai kecenderungan
untuk memenuhi kebutuhan psikis berlebihan.Biasanya mencari
kepuasan temporal yang sering kali hanya dinikmatinya sendiri, dan
kalau mungkin hanya segelintir individu-individu lain yang menjadi
kelompoknya, dan dalam melakukan ini, penampilannya akan ditandai
oleh tindakan yang semata- mata rasional kearah masa depan.
B. Manusia sebagai subjek dan objek

Anda mungkin juga menyukai