Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EVALUASI KINERJA
(Perbaikan Kinerja)

Dosen : Prof. Dr. Akhmad, SE., M.Si

OLEH KELOMPOK III :

1. NAMA : SARTIKA MUSLIMAWATIH


NIM : 105021101421
2. NAMA : SUMARDI
NIM : 105021101321

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya

dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul

PERBAIKAN KINERJA , serta kepada bapak Prof. Dr. Akhmad, SE.,M.Si, yang telah

memberikan bimbingan untuk membantu meneyelesaikan tugas ini dengan baik dan

pihak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi dorongan dan

bantuan yang bermanfaat kepada kami. Makalah ini kami buat guna melengkapi tugas

perkuliahan dengan sebagai prasyarat pada mata kuliah evaluasi kinerja.

Kami berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik baiknya.Namun demikian

kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Segala kritik dan

saran yang membangun sangat kami harapkan.Semoga makalah ini membantu bagi

siapa saja yang membutuhkan sedikit pengetahuan tentang perbaikan kinerja.

Makassar, 10 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB I........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II.......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 3
A. Pengertian Perbaikan Kinerja........................................................................................3
B. Tingkatan kinerja...........................................................................................................4
C. Memaksimalkan kinerja.................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perbaikan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan publik menjadi

isu yang semakin penting untuk segera mendapatkan perhatian dari semua

pihak. Birokrasi yang memiliki kinerja buruk dalam memberikan layanan kepada

publik akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintah dan masyarakat secara

keseluruhan dalam rangka meningkatkan daya saing suatu negara pada era

global. Tuntutan kesiapan birokrasi pelayanan di Indonesia untuk dapat

menghadapi era global sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar bagi

banyak kalangan (Dwiyanto, 2002:52).

Perbaikan kinerja harus pula dilakukan walaupun seseorang tim atau

organisasi telah mampu mencapai prestasi kerja yang diharapkan akan tetapi

untuk di masa depan agar dapat menetapkan target kuantitatif yang lebih tinggi

atau dengan kualitas yang lebih tinggi. Dengan cara pendekatan seperti ini,

dapat membuka peluang bagi organisasi, tim, ataupun individu untuk

mengembangkan dirinya dan meningkatkan kinerjannya.

Perbaikan kinerja dilakukan dengan melibatkan segenap sumber daya

manusia dalam organisasi dan meliputi perbaikan seluruh proses manajemen

kinerja. Perbaikan kinerja dapat dilakukan terhadap seluruh proses menejemen

kinerja, meliputi perumusan tujuan dan sasaran, proses perencanaan kinerja,

iv
proses pelaksanaan kinerja, sumber daya manusia, proses penilaian dan review,

pengukuran kinerja dan dalam melakukan evaluasi kinerja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Perbaikan Kinerja?

2. Bagaimana Tingkatan Kinerja?

3. Bagaimana Memaksimalkan Kinerja?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Perbaikan KInerja.

2. Untuk mengetahui tingkatan kinerja.

3. Untuk mengetahui Tentang Memaksimalkan Kinerja.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbaikan Kinerja

Kinerja menurut Mangkunegara (2009:9) adalah “hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. sedangkan menurut Hasibuan (2000:13) bahwa kinerja (prestasi

kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, dan kesungguhan dan waktu.

Perbaikan kinerja merupakan proses transformasi kondisi kinerja saat ini

menuju pada keadaan kondisi kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

Kinerja tim, individu, atau organisasi dapat mencapai tujuan seperti yang

diharapkan, namun dapat pula tidak mencapai harapan. Perbaikan terhadap

kinerja harus dilakukan apabila prestasi kerja yang dicapai tidak seperti yang

diharapkan. Dengan melakukan perbaikan kinerja, diharapkan tujuan organisasi

di masa depan dapat tercapai dengan lebih baik lagi.

Namun perbaikan kinerja tidak hanya dilakukan apabila prestasi kerja

tidak seperti yang diharapkan. Perbaikan kinerja juga harus dilakukan walaupun

seseorang, tim atau organisasi telah mampu mencapai prestasi kerja yang

diharapkan organisasi, tim maupun individu di masa depan dan dapat

1
menetapkan target kuantitatif yang lebih tinggi atau dengan kualitas yang lebih

tinggi.

Perbaikan kinerja dilakukan dengan melibatkan segenap sumber daya

manusia dalam organisasi dan meliputi seluruh proses manajemen kinerja.

Perbaikan kinerja dapat dilakukan terhadap seluruh proses manajemen kinerja.

B. Tingkatan kinerja

Masalah kinerja sumber daya manusia dapat terjadi pada beberapa

tingkatan yaitu individu, tim, dan organisasi.

1. Tingkatan Individu

Tingkat individu dalam kesenjangan kinerja terjadi dalam hal pekerja tidak

mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik atau pada

waktu yang ditentukan .

2. Tingkatan Tim

Tingkat tim dalam kesenjangan kinerja terjadi apabila tim tidak mampu

menyelesaikan tugas yang diberikan pada waktunya. Tidak

terselesaikanya tugas tim dapat juga terjadi karena interaksi antar pribadi

dalam tim tidak mendukung proses dalam kinerja untuk mencapai tujuan.

3. Tingkatan Organisasi

Tingkatan kinerja organisasi terjadi apabila tujuan organisasi tidak dapat

tercapai, misalnya keinginan mendapatkan keuntungan dan jumlah

tertentu tidak dapat terpenuhi. Demikian pula apabila organisasi tidak

mampu memberikan pelayanan yang diminta pelanggan.

2
C. Memaksimalkan kinerja.

Perbaikan kinerja perlu dilakukan dengan berkelanjutan untuk dapat

mencapai hasil sepeti yang diharapkan di masa depan. Untuk itu diperlukan

langkah tepat agar tercapai hasil yang maksimal. Pada tingkat organisasi

diperlukan organisasi yang selalu terdorong untuk mencapai kinerja tinggi.

Namun organisasi dijalankan oleh sejumlah sumber daya manusia pada

berbagai tingkatan dengan peranan masing-masing.

Sumber daya manusia dituntut untuk memberikan kontribusi sebesar-

besarnya untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu segenap sumber daya

manusia perlu digerakkan untuk memaksimalkan kinerja mereka.

1. Memperbaiki kinerja organisasi

Untuk memperbaiki kinerja organisasi manajer dan pimpinan perlu

mengetahui keterampilan utama yang diperlukan, meningkatkan rasa percaya

diri, dapat menentukan tujuan dan sasaran yang jelas serta dapat mengelola

fleksibilitas pribadi mereka.

a. Mengetahui keterampilan yang diperlukan

Globaisasi dan teknologi komunikasi yang semakin baik telah

meningkatkan tekanan pada bisnis dan pada giliranya menekankan pada

sumber daya manusia. Faktor penting yang diperlukan untuk

memaksimalkan kinerja adalah dengan memperbaiki bagaimana kita

mengelola diri kita sendiri dan hubungan kerja kita dengan orang lain.

Untuk itu perlu keterampilan tersendiri yang perlu dipelajari.

3
b. Meningkatkan kepercayaa diri

Kinerja tingkat tinggi perlu kepercayaan tingkat tinggi. Terutama dalam

kondisi yang menuntut banyak persyaratan. Keyakinan dan kemampuan

pada diri sendiri diharapkan dapat menemukan solusi terhadap masalah

yang dihadapi, dan merasa dapat mencapai hasil yang diharapkan.

ketidakyakinan terhadap kemampuanya dapat menurunkan kepercayaan.

Dalam setiap tugas spesifik, kemampuan kita dihubungkan dengan tingkat

kepercayaan dan kompetensi pada umunya tidak menjadi masalah. Tapi

orang kehilangan kepercayaan apabila sesuatu berjalan salah dan

kemudian kompetensinya jatuh.

c. Menetapkan tujuan dan sasaran

Proses menetukan tujuan dan sasaran membantu kita berfikir melalui

situasi kompleks dan selalu berubah. Sebaiknya menghindari tindakan

reaktif seperti pemadam kebakaran dan menggunakan keterampilan

menetapkan tujuan. Menyadari akan hal tersebut akan membuat

keterampilan menjadi alamiah, sehingga dapat mengelola masalah dan

perubahan dengan lebih mudah.

d. Mengelola fleksibilitas pribadi

Hasil pekerjaan kita ditentukan dari bagaimana kita mengelola diri kita

secara internal. Untuk mencapai kinerja luar biasa diperlukan

meningkatkan kepedulian terhadap perubahan yang dapat dilakukam

bagaimana kita mendekati situasi dengan maksud mengembangkan

fleksibilitas dalam diri. Mengembangkan fleksibilitas dalam menangani

4
situasi pekerjaan dilakukan dengan mengubah aspek dari perasaan,

keyakinan dan pemikiran kita.

2. Memperbaiki kinerja sendiri

Apabila kita memfokus pada kinerja kita maka kita akan melihat perbaikan

dalam hasilnya. Untuk mendapatkan hasil kinerja yang maksimal kita perlu

tahu bagaimana cara belajar, mampu mengelola emosi, bersedia melatih diri

sendiri, mampu memvisualisasikan, dapat menemukan pendekatan terbaik,

dapat membebaskan sumber daya internal, menghilangkan kebiasaan buruk,

menganalisis masalah dan dapat mengatur dengan baik.

a. Mempelajari bagaimana cara belajar

Kinerja tinggi hanya dapat diperoleh karena mempunyai sejumlah

kompetensi. Untuk itu perlu mengenal keterampilan utama yang perlu

difokuskan, mempertimbangkan bagaimana mengembangkanya, dan

belajar menggunakan teknik melatih mental untuk mengonsolidasikan apa

yang dipelajari.

Manajemen kinerja mencakup 3 bidang keterampilan yang perlu

difokuskan ( John Seymour dan Martin Shervington, 2001:16) :

- Self management skills. Termasuk didalamnya penetapan tujuan dan

manajemen waktu. Dengan ini keterampilan manajemen kita tentang

bagaimana mengelola diri kita akan tumbuh.

- Project management skills. Mengembangkan keterampilan ini akan

menjadikan kita apa yang perlu untuk dilakukan dan kapan

dilakukan, sehingga dapat menjaga proyek tetap pada jalurnya.

5
- People maagement skills. Merupakan kemampuan berkomunikasi

secara efektif dengan orang yang menentukan keberhasilan proyek.

b. Mengelola emosi

Mempelajari keterampilan secara aktif berarti mengelola tahapan emosi,

sehingga diperoleh kinerja maksimal. Dengan mengelola keadaan

emosional dipekerjaan dengan baik, kita akan mulai menumbuhkan situasi

yang menantang dan potensial membuat stres.

Ketika mendapatkan stres, keadaan emosional kita memburuk sehingga

mempengaruhi pemikiran, pertimbangan dan kinerja. Dari pada merasa

stres , maka disarankan belajar menciptakan keadaan emosional yang

besifat positif.

c. Meng-coach diri sendiri

Kebanyakan diantara kita telah menyadari bahwa pada umunya

menpunyai kelemahan dalam mengkritik diri sendiri. Kita perlu mengubah

cara kita berbicara terhadap diri sendiri sehingga dapat merubah inner

critics menjadi inner coach, dan belajar menggunakan proses self

coaching untuk pengembangan pribadi.

d. Visualisasi untuk efektifitas

Dalam otak kita terdapat 3 bahasa yaitu auditory, visual dan kinesthetic

atau feelings (John Seymour dan Martin Shervington, 2001:22) strategi

auditory (pendengaran) adalah dengan menanyakan pada diri sendiri

apakah pilihan terbaik yang mungkin. Sedangkan strategi visual

(peragaan) dengan imajinasi dan pilihan yang mungkin . sedangkan

6
kinesthetic (perasaan) dengan memperhatikan situasi yang mendalam

dan perasaan tentang pilihan yang terssedia.

e. Menemukan pendekatan terbaik

Setiap kejadian hanya mempunyai arti seperti apa yang kita berikan

respon menunjukkan tentang cara membentuk situasi. Begitu pula sikap

kita tethadap pekerjaan. Mungkin kita melihat sebagai penyelesaian

masalah yang tidak pernah berakhir , atau sebagai peluang yang menarik

dan menantang. Memelihara sikap positif dalam setiap situasi akan

meningkatkan kepuasan terhadap kehidupan kerja lebih baik.

f. Membebaskan sumber daya didalam

inner conflict menyerap energi dan motivasi kita, apabila kita dapat

mengidentifikasi dan menyelesaian konflik maka kita dapat membebaskan

waktu dan usaha yang dihamburkan. Dengan menyelesaikan inner

conflicts maka kita tidak melawan diri kita sendiri dan memboroskan

energi sendiri. Konflik internal relatif biasa dan mudah dikenal, seperti

perbedaan kepentingan kita dengan orang lain, tuntutan profrsional akan

waktu dengan kepentingan keluarga. Konflik internal sering tampak

seperti perasaan campur aduk. Keraguan perlu diatasi terlebih dahulu

sebelum menyatakan komitmen untuk melakukan tindakan.

g. Belajar mengatasi kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk dapat mencegah kita mendapatkan sesuatu dengan

mudah. Tetapi relatif mudah mengatasi kebiasaan dengan menggantikan

7
prilaku lama dengan prilaku baru yang lebih produktif ini merupakan cara

termudah untuk memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.

h. menganalisis masalah

Masalah sering terlihat dari perspektif terbatas dimana jawabanya

mungkin terletak diluar ruang masalah di mana kita berfikir. Karenanya

kita perlu meningkatkan ukuran kotak pemikiran kita. Sehingga

mendapatkan solusi yang ungkin tidak dapat diperoleh dengan cara

sebaiknya.

Manajer sering mengalami kebuntuan saat menangani masalah pada

tingkat yang salah. Harus diperhatikan apakah masalahnya berada pada

tingkat lingkungan, prilaku, harapan ,kemampuan, identitas, atau

masalah-masalah nilai.

i. Mengoptimalkan waktu

Cara menggunakan waktu akan menentukan kinerja menyeluruh pada

giliranya memengaruhi tim kerja. Dengan keterampilan manajer waktu

akan segera meningkatkan kinerja. Untuk itu perlu menyiapkan waktu tiap

hari untuk memfokus pada prioritas.

3. Membantu orang lain menjadi lebih baik

Dalam setiap organisasi tanpa memandang bentuk, usaha kepemilikanya

hasil kinerjanya tidak mungkin dapat dicapai oleh pemimpin maupun manager

mereka tentu memerlukan banyak dukungan orang lain, terutama dari

bawahanya dan anggotanya, sementara itu tidak semua bawahan

8
mempunyai kompetensi, keterampilan dan kemampuan yang memadai untuk

menjalankan pekerjaanya.

a. Berhubungan secara non verbal

Penelitian menunjukkan bahwa dampak dari komunikasi 7% berasal dari

kata-kata, berbicara atau ucapan 38%, dan 55% diperoleh dari bahasa

tubuh. Komunikasi tatap muka, nada suara dan bahasa tubuh mempunyai

pengaruh lebih besar dalam bentuk bagaimana orang bereaksi dan saling

merespon satu sama lain dari pada kata-kata itu sendiri (Jonh Seymour

dan Martin Servington, 2001:36).

b. Mengevaluasi prioritas

Dalam semua aspek bisnis seperti pelayanan pelanggan, pembinaan

sumber daya manusia dan manajemen kinerja, orang mempunyai prioritas

yang harus dipuaskan untuk itu perlu dipelajari bagaimana

mengidentifikasi kebutuhan utama, dalam kondisi untuk memuaskan

mereka.

c. Bekerja dengan sifat kepribadian

Dalam banyak dituasi terdapat banyak cara dimana orang akan berprilaku

konsisten. Mengenal pola konsistensi kita sendiri dan orang lain akan

meningkatkan efektifitas.

Terdapat kebiasaan mental yang digunakan dalam situasi yang berbeda.

Beberapa orang mengikuti serangkaian prosedur untuk mencapai

tujuanya, sedang yang lainya mempunyai pilihan. Beberapa orang

memprakarsai tindakan, sementara lainya bersifat reaktif. Beberapa orang

9
bertujuan mencapai tujuan positif, sedang lainya menghindari masalah

negatif.

d. Mendapatkan persetujuan baik

Tidak setiap orang mempunyai pendekatan yang sama dalam

bernegosiasi. Dalam kenyataanya terdapat 5 gaya utama yang

dipergunakan orang dalam alam bawah sadarnya yaitu kompromi,

paksaan, emosi, rasional, dan perundingan.

e. Mendeteksi dan mencegah masalah

Yang paling penting untuk dilakukan adalah menghindari sebelum terjadi.

Mencegah terjadinya masalah biayanya lebih efisien dari pada menunggu

sampai terjadi. Untuk mengantisipasinya dilakukan dengan isyarat halus

dari prilaku orang lain.

f. Menyelenggarakan pertemuan

Dengan mengetahui bagaimana membuat pertemuan bekerja kita dapat

mentransformasi produktifitas pribadi dan organisasi, meperbaiki

keterampilan dalam pertemuan membuat pertemuan merupakan forum

konstruktif, dimana semua masalah dapat didiskusikan secara efektif dan

efisien.

g. Memperbaiki hubungan kerja

Manajer perlu keterampilan interpersonal tingkat tinggi untuk mencapai

kinerja tinggi dalam lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan

sekarang ini. Mempelajari keterampilan penting untuk mengetahui kapan

10
dan bagaimana menggeser pandangan untuk bagaimana mamastikan

hasil terbaik.

h. Mengenal isyarat

Ketika berbicara dengan seseorang perlu memperhatikan gaya berfikir

visual, auditory, kinesthetic, yang menentukan pada setiap waktu tertentu.

Mengenal isyarat diperlukan untuk mendapat kecocokan komuniksi yang

sesuai dengan mereka.

i. Memengaruhi melalui bahasa

Komunikasi yang efektif akan mempengaruhi hasil. Kita perlu mengenal

kapan harus secara spesifik menyampaikan pertanyaan, dan bagaimana

menyesuaikan dengan pola bahasa orang lain sehingga secara efektif

memengaruhi mereka

j. Meningkatkan gagasan untuk menang

Apabila mengiginkan suatu tim unggul, maka perlu ditingkatkan

berkembangnya gagasan produktif. Untuk itu dapat dipergunakan strategi

berfikir efektif dengan memisahkan peran kreatifitas, realisme, dan saling

mengkritik dan memfokus pada masalah tersebut pada waktu yang tepat.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang

menunjangkeberhasilan organisasi melalui pengembangan performansi SDM.

Dalammanajemen kinerja kemampuan SDM sebagai kontributor individu dan

bagiandari kelompok dikembangkan melalui proses bersama antara manajer dan

individuyang lebih berdasarkan kesepakatan daripada instruksi. Kesepakatan ini

meliputitujuan (objectives), persyaratan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan, sertapengembangan kinerja dan perencanaan pengembangan

pribadi.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini tentu penulis banyak mengalami kekurangan

sehingga saran dan kritik sangat dibutuhkan guna menjadi bahan pertimbanga n

untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat dalam bidang yang terkait yaitu manajemen kinerja dan kompensasi

khususnya dalam bab yang terkait yaitu manajemen penilaian dan

memaksimalkan kinerja.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/56224623/EVALUASI-KINERJAdocx/

Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,


Bandung PT Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai