Disusun oleh :
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1.Latar belakang.................................................................................2
1.2.Rumusan Masalah...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1.Devinisi manajemen kinerja............................................................3
2.2.manfaat manajemen kinerja............................................................4
2.3.Peranan Manajemen kinerja............................................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................6
3.1.Kesimpulan......................................................................................7
3.2.Saran................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
BABI
PENDAHULUAN
3. Peran Organisasi
Berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan dapat menarik atau
mendorong motivasi kerja seorang tenaga kerja. Kebijakan lain yang
berkaitan dengan motiovasi kerja ialah kebijakan di bidang imbalan
keuangan. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, pekerjaan menjual
misalnya, selain gaji kepada tenaga kerja juga diberi tambahan penghasilan
(insentif) yang besarnya ditetapkan dalam peraturan sendiri. Selain dari hal
tersebut sebuah organisasi harus peka terhadap biang-biang kekecewaan di
lingkup karyawan dan harus mengantisipasi sedini mungkin. Jangan
sampai kekecewaan itu menjadi tuntutan massal yang akan merugikan
kedua belah pihak.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN .
manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang
menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan performansi
SDM. Dalam manajemen kinerja kemampuan SDM sebagai kontributor
individu dan bagian dari kelompok dikembangkan melalui proses bersama
antara manajer dan individu yang lebih berdasarkan kesepakatan daripada
instruksi. Kesepakatan ini meliputi tujuan (objectives), persyaratan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, serta pengembangan kinerja dan
perencanaan pengembangan pribadi.
Manfaat manajemen kinerja
1. Dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan, baik secara individu maupun
kelompok,.
2. Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan
3. Mendorong minat dalam pengembangan pribadi
4. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengenbangan dan
pelatihan karyawan yang lebih tepat guna.
5. Dapat mebandingkan prestasi kerja karyawan denagn tingkat
imbalan/gajinya sebagai bagian dari kebijakan dan system imbalan yang
baik.
3.2. Saran.