Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN OPERASI DAN DASAR-DASAR MANAJEMEN


PENGORGANISASIAN

Dosen Pengampu:
Bariah Astatuti, S.Pd., MPd

Disusun Oleh:
Kurnia Pandini
Kholishah Nurul Septiani

FAKULTAS MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NUSANTARA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt.Yang telah melimpahkan Rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dasar-dasar manajemen.
Untuk menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen mata
kuliah dasar-dasar manajemen dan juga teman-teman yang senantiasa memberikan informasi dalam
membantu pembuatan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih.
Dan juga penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu demi kebaikan
pembuatan makalah selanjutnya.

Bekasi, 28 November 2012

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .....................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................5
E. Anggapan Dasar..................................................................................................................5
BAB II .....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1. Pengorganisasian: Pengertian dan Cara Efektif .................................................................6
2. Pengertian Organisasi.........................................................................................................6
3. Prinsip-prinsip Organisasi...................................................................................................7
4. Tujuan Organisasi...............................................................................................................8
5. Penerapan Organisasi Dalam Bidang Pendidikan ..............................................................9
BAB III...................................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................................11
A. Kesimpulan ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Istilah manajemen di dunia industri, pendidikan, agama, ekonomi, politik, komunikasi dan
sosial merupakan istilah yang cukup populer dan membumi. Di bidang industri dijadikan sebagai
elemen pokok untuk memenej sebuah perusa- haan agar perusahaan tetap eksis, dinamis, mampu
bersaing dan pengelolaannya efektif dan efesien. Untuk mencapai itu dibutuhkan koordinasi,
komunikasi dan kerjasama antara manejer, staf, karyawan sehingga perusahaan memperoleh ke-
untungan dan karyawan sejahtera. Sama halnya di dunia pendidikan, manajemen juga sangat
penting untuk memenej sebuah sekolah terutama antara komite, kepala sekolah, staf, tenaga
pendidik dan peserta didik sehingga input (masukan) dan output (hasil) sekolah benar-benar
bermutu.

Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan
,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa,dan negara.(UUSPN
no 20 th 2003: pasal I ayat 1).

Dalam tulisan ini tidaklah semua elemen fungsi manajemen dibicarakan tetapi difokuskan
pada aspek pengorganisasian saja.

Karena pendidikan merupakan usaha sadar,sitematis ,dan terencana. maka dalam


pelaksanaannya diperlukan pengelolaan yang terarah,terpadu, dan berkesinambungan dari
pengelola dalam rangka menciptakan sebuah sistem yang berkualitas. Dalam sebuah sistem
terdapat pengelolaan yang harus merubah masukan (input ) menjadi keluaran ( output) yang
berkualitas, dalam artian output tersebut dapat memuaskan pelanggan (customer satisfaction),
untuk hal tersebut diperlukan sebuah manajemen operasional pendidikan.

Manajemen Operasi adalah Kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu
produk, baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi output.
[Heizer and Render, 9th ed].
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen pendidikan harus
dapat menciptakan institusi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
masyarakat pada umumnya dan pelanggan (Siswa dan orangtua) pada khususnya. Saat yang
bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks lokal, nasional bahkan dalam konteks
global. Untuk itu saya mencoba membahas mengenai Penerapan Manajemen Operasional di
Sekolah Melalui Peserta Didik dan Pendidik dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian dan cara efektif dari pengorganisasian?
b. Bagaimana prinsip - prinsip yang pada organisasi?
c. Apa tujuan organisasi?
d. Bagaimana penerapan organisasi di bidang pendidikan?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


a. Untuk mengetahui pengertian dari organisasi.
b. Untuk prinsip - prinsip yang ada di dalam organisasi .
c. Untuk mengetahui tujuan organisasi.
d. Untuk mengetahui teori-teori organisasi.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan makalah adalah sebagai berikut :


a. Memberikan pemahaman dan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar menerapkan
manajemen Operasional yang sedang dipelajari oleh mahasiswa .
b. Menambah wawasan mengenai materi yang sedang dipelajari.

E. ANGGAPAN DASAR

Menurut Undang-undang RI No 14 Tahun 2005,berbunyi : Guru adalah pendidik


profesional,dengan tugas utama mendidik,membimbing,mengarahkan,melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik ,pada jalur pendidikan usia dini , jalur pendidikan formal,pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.

Menurut SNP No 19 tahun 2005 bab IV pasan 28 berbunyi:Pendidik harus memiliki


kualifikasi akademik dan kompetensi ( paedagogik, kepribadian, profesional ,dan sosial ) sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.

Secara umum Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan
pembuatan barang dan jasa,atau kombinasinya melalui proses tranformasi dari sumber daya
produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGORGANISASIAN: PENGERTIAN DAN CARA EFEKTIF

Beberapa ahli mengemukakan pengertian pengorganisasian, yaitu:


a. Menurut Torang (2013: 166) pengorganisasian merupakan suatu proses men- distribusikan
pekerjaan dan tugas-tugas serta mengkoordinasikannya untuk mencapai tujuan tertentu;
b. Menurut Munir dan Wahyu Ilahi (2006:117) pengorganisasian adalah seluruh proses
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sehingga
terbentuk suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
mencapai suatu tujuan.
c. Menurut Torang (2013: 166) pengorganisasian merupakan suatu proses men- distribusikan
pekerjaan dan tugas-tugas serta mengkoordinasikannya untuk mencapai tujuan tertentu;
Berdasar pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian ialah proses
pengelompokan aktivitas yang akan dilaksanakan atau didistribusikan kepada individu atau elemen-
elemen lain untuk mencapai suatu tujuan. Elemen pokok dari pengertian itu adalah proses
pengelompokan, tugas, koordinasi (kerjasama) dan tujuan.
Salah satu konsep manajemen operasi bahwa guru sebagai tenaga operasional harus mampu
mentransformasi/ mengubah input menjadi sebuah output yang berkualitas (memuaskan pelanggan)
yang dimaksud dengan pelanggan disini adalah peserta didik dan orang tuanya , keluaran dikatakan
memuaskan pelanggan apabila keluaran tersebut menguasai pengetahuan keterampilan dan tata
nilai yang dapat direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Keluaran dapat dikatakan
memenuhi standar yang ditetapkan apabila outcome /lulusannya memiliki nilai tambah atau dengan
kata lain adanya perubahan menuju perbaikan kualilas.
2. PENGERTIAN ORGANISASI

Dikatakan organisasi jika ada aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena
jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi. Organisasi berasal dari
kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk memahami organisasi secara baik,
maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap
orang di antaranya:

a. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
b. Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang
yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.
c. Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha
kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan
kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
d. Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dibedakan pada dua macam, yaitu :
 Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat
manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan manajemen
bergerak atau dapat dikaitkan.
 Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak)
yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak
dalam batas-batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan
pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang strategis.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap organisasi terdapat tiga
unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi berusaha
mempermudah manusia dalam menjalani hidup didunia dengan memanfaatkan segela kelebihan
yang terdapat di dalam organisasi. Untuk menyelesaikan masalah, ketika dipikirkan orang banyak,
maka segala masalah apapun akan mudah terselesaikan, disbanding satu orang yang
memikirkannya. Satu demi satu persoalan akan selesai, tatkala dikerjakan secara gotong royong.
Tak salah pepatah mengatakan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Faktor penentu
terbentuknya organisasi adalah manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan kerja adalah
kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi orang lain dan kemampuan
melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi.
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan
keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk
hidup berorganisasi.
3. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Menurut Roco Carzo, o asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
a. Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas
Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa tujuan yang jelas yang benar-benar urgen bagi setiap
organisasi agar terarah apa yang dicita-cita orang-orang yang berada diorganisasi tersebut.
b. Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan kekuasaan disetiap bagian yang ada.
Kekuasaan yang terukur, jika jelas berapa banyak bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang
menjadi titik tumpu sebuah organisasi. Artinya tidak sama antara kepala sekola dengan
pembantu kepala sekolah dalam ukuran hirarki kekuasaan. Yang hanya bisa memerintah
bawahan adalah atasan. Itu yang menjadi tolak ukur di manapun organisasi itu berdiri.
c. Kesatuan perintah/komando
Untuk sentralisasi organisasi, kesatuan perintah itu terletak di pucuk pimpinan tertinggi. Jika
disekolah, maka kepala sekolahlah yang bisa memerintah seluruh komponen sekolah, tetapi
untuk desentralisasi, pembantu kepala sekolah atau guru yang mempunyai peran
mengkomandokan bagian kekuasaan.
d. Pelimpahan wewenang
Dalam hal ini, ada dua pelimpahan wewenang, yakni :
 Secara permanen yang ditandai dengan Surat Keputusan Tetap (SK)
 Secara sementara yang sifatna dadakan. Contoh kepala sekolah berhalangan menghadiri
undangan rapat di Depdiknas tentang UIN, amak yang berhak menggantikan adalah
PKS I yang sifatnya sementara.
e. Pertanggung Jawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan
hasil kerjanya. Juga bertanggung jawab atas kemajuan organisasi kepada bawahannya. Jadi
semua pihak bertanggung jawab pada setiap apa yang dia kerjakan.
4. TUJUAN ORGANISASI
Organisasi-organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung
tikar. Hal ini terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana ketika
organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi organisasi
agar menjadi lebih baik. Setiap organisasi memiliki keterbatasan akan sumber daya manusia, uang
dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan sebenarnya tergantung
pada tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi ditekankan pada melakukan pekerjaan
yang benar.
Efektif mengacu pada pencapaian tujuan efisien mengacu pada penggunaan sumber daya
minimum untuk menghasilkan keluaran yang telah ditentukan. Bagi manajemen diutamakan efektif
lebih dahulu baru efisien. Jadi organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk dua hal yang
terpenting yaitu:
a. Pencapaian tujuan secara efektif dan efisensi.
b. Menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menemukan skala prioritas.
Salah satu wujud dari adanya manajemen dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya struktur
organisasi.
Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur organisasi yang disusun dan dibentuk oleh
manajemen puncak, dimulai dengan merumuskan tujuan dan rencana organisasi. Manajemen
kemudian menentukan aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Aktivitas-aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa unit
kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada kesamaan aktivitas atau kesamaan proses atau
keterampilan yang diperlukan, yang disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja
tersebut kemudian diberi aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas
masing-masing.

5. PENERAPAN ORGANISASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan, dimana di dalamnya terdapat berbagai
macam komponen yang harus dijalankan secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam upaya
pencapaian tujuan yang ditetapkan baik secara nasional, institusional,kurikuler dan tujuan
intruksional.

Dalam menjalankan sistem tersebut diperlukan sebuah cara untuk merubah input menjadi
output yang berkualitas dan cara yang tepat digunakan adalah manajemen operasional. Kunci
kesuksesan dari MO( Manajemen Operasional) adalah adanya perubahan, dimana masukan ( Input
) setelah diproses akan berubah menjadi sebuah keluaran ( Out put ) yang berhasil guna (outcome)
yang sesuai dengan pasar kerja yang diinginkan.

Guru merupakan salah satu komponen dari sistem sekolah dimana guru merupakan ujung
tombak yang bertugas membimbing, mendidik melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
(masukan mentah), sehingga menjadi keluaran yang berkualitas. Untuk menghasilkan output/
outcome yang berhasilguna, maka Guru sebagai komponen dari insttrumental input harus memiliki
beberapa kompetensi baik itu pedagogik kepribadian, sosial dan profesional.

Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, kemampuan dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu/ norma tertentu. Maka guru profesional akan mampu mengoperasikan
sistem tersebut. Peserta didik (siswa) adalah sebagai masukan mentah (Raw Input) dalam sistem
perndidikan yang memiliki ciri – ciri / karakteristik yang berbeda satu sama lain. Baik dalam bakat,
kecerdasan, ketekunan, kesiapan belajar, pengetahuan awal yang dimiliki beserta kendala – kendala
dalam belajar.

Dengan karakteristik peserta didik yang beragam, maka tugas Guru dalam Manajemen
Operasi adalah mengenal perilaku awal (entering behaviour) dari siswa yang merupakan perilaku
yang dimiliki siswa sebelum menerima perilaku yang baru. Dengan cara menganalisis kekuatan dan
kelemahan, peluang dan ancaman (analisis SWOT) yang merupakan salah satu srategi dalam
manajemen operasional,untuk menganalisa karakteristik tersebut, guru sebagai pelaksana harus
mampu berkomunikasi dengan siswa selaku masukan mentah melalui kegiatan bimbingan dan
penyuluhan .

Seorang guru juga harus bisa berkomunikasi degan orangtua siswa sebagai masukan
lingkungan karena orang tua siswa akan lebih mengetahui kelebihan dan kekurangan dari putranya
(siswa) tersebut. Yang dapat dijadikan dasar oleh guru untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
karena dengan komunikasi guru akan dapat memahami dan menghargai perbedaan karakteristik
siswa yang dididiknya.

Dengan memahami karakter peserta didik guru dalam proses pembelajaran yang merupakan
kegiatan merubah / mentrasnformasikan Input menjadi Output akan dapat menentukan srategi,
metoda,teknik, dan taktik pembelajaran yang tepat ,mengorganisir waktu secara efisien dan
efektif,memanfaatkan teknik pujian dan hukuman (Rewad and funishmen ) pada siswa yang
merupakan rangsangan dalam pembelajaran,merumuskan materi pembelajaran dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia,yang dapat menunjang terhadap proses pembelajaran
,dan menjadikan motivasi terhadap peserta didik untuk mengaktulisasikan potensi yang dimiliki
sehingga dapat menutup atau meminimalisir kelemahan peserta didik.

Guru yang memahami akan perbedaan yang terdapap pada peserta didik tidak hanya
menerapkan pembelajaran secara klasikan tetapi Ia juga mampu menerapkan pembelajaran
individual pada peserta didik yang mengalami kelemahan dalam pembelajaran tertentu, selain itu
dalam kegiatan pembelajaran dapat diarahkan dari pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
guru (teacher center) menuju ke pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
center) dimana peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat menjadi sumber informasi
dalam kegiatan pembelajaran.Melalui pembelajan yang berpusat pada siswa akan tercipta
kebersamaan, antara siswa dan guru sehingga pembelajaran tidak didominasi oleh guru tetapi
terjadilah pembelajaran yang saling mengisi dan melengkapi sehingga akan timbul rasa empati
satu sama lain dimana guru dapat mengarahkan siswa yang memiliki kelebihan untuk membantu
siswa yang lemah dengan menjadinya sebagai tutor sebaya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sekolah merupakan suatu sistem yang terpadu yang terdiri dari komponen-komponen yang
harus dikelola dalam pengelolaan sekolah dibutuhkan manajemen operasi yang mampu menganalisis dan
mengidentifikasi kegiatan yang akan dilakukan.Karena manajemen operasi merupakan sebuah upaya
merubah input untuk menghasilkan output yang berkualitas (memuaskan pelanggan).

Siswa merupakan input yang harus mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya dari yang
sudah ada supaya mendapatkan hasil yang lebih baik dari kemampuan awal yang dimilikinya. Sedangkan
guru sebagai bagian dari sistem tersebut merupakan ujung tombak yang mempunyai peran sangat penting
dalam proses transformasi/mengubah peserta didik menjadi keluaran (output) yang berkualitas
(memuaskan pelanggan), untuk itu harus dapat menerapkan manajemen operasi di kelas yang pimpinnya,
dalam penerapan manajemen operasi guru harus mengenal kelebihan dan kekurangan peserta didik dengan
menganalisisnya, untuk mengenal kelebihan dan kekurangan peserta didik dapat dilakukan dengan
komunikasi yang baik dan tepat, sehingga antara guru dengan peserta didik tidak terjadi miss komunikasi,
tetapi akan tercipta hubungan yang saling memahami dan menghargai sehingga timbul rasa empati dari
semua unsur yang dapat diwujudkan dalam pembelajaran yang selalu melibatkan peserta didik, karena
peserta didik tidak dianggap sebagai objek tetapi juga sabagai subjek dalam pendidikan dimana guru akan
mampu mengembamgkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) yang dalam
pelaksanaanya akan terjadi pembelajaran yang aktif atara guru dengan peserta didik akan saling mengisi
dan berbagi. Sehinga pembelajaran tidak dianggap suatu beban bagi siswa dan pada akhirnya dapat
terwujud keluaran yang berkualitas.
DAFTAR PUSAKA

Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010.

Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung : citapustaka Media Perintis, 2011.

Diktat perkuliahan Manajemen Operasional Pendidikan

Manajemen Pembelajaran Kelas, (2009), Jakarta : BP Putra Bhaktimandiri.

UU RI No. 20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan Nasional. (2005), Jakarta, BP Dharma Bhakti.

UU RI No. 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, (2006),Jakarta, BP Dharma Bhakti

Schermerhorn, John R. 2010. Introduction to Management. Singapura: Jhon Willey dan Sons.

Internet:

http://www.sanoesi.wordpress.com/2008/10/14/manajemen-strategi-dan-operasi-dibidang-
pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai