Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KONSEP DAN
PERAN PERILAKU ORGANISASI DAN KONSEP KEPERILAKUAN DARI
PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Karina Awalia Zahra, S.E.,
M.Acc selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Syariah yang membimbing penulis
dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................ 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
5. Bagaimana dasar motivasional organisasi?
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Manajer adalah sesesorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan
mengkoordinasikan kegiatan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Secara umum, manajer dapat diklasifikasikan sebagai manajer tingkat bawah, tingkat
menengah, dan tingkat atas.
1. Manajer Tingkat Bawah (Manajemen Bawah)
Manajer ini merupakan orang yang menduduki posisi di tingkat paling bawah dan
mengelola pekerjaan individu non manajeriqaal yang terlibat dalam produksi atau
terciptanya organisasi prosuk. Mereka sering disebut penyelia, tetapi bisa juga
disebut manajer lini, manajer kantor, atau bahkan mandor.
2. Manajer Tingkat Menengah (Manajemen menengah)
Manajer tingkat menengah mencakup semua tingkatan manajemen antara tingkatan
paling rendah dengan tingkat puncak pada organisasi tertentu. Manajer tingkat
menengah mengelola pekerjaan para manajer lini pertama dan mempunyai sebutan.
seperti kepala bagian atau kepala biro, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
divisi manajer.
3. Manajer Tingkat Atas (Manajemen Puncak)
Manajer yang menduduki posisi ini biasanya disebut manajemen puncak, yang
Bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang mencakup seluruh organisasi
dan menyusun rencana serta sasaran yang akan mempengaruhi organisasi itu.
6
Fungsi Manajemen
Definisi manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai sasaran (sasaranècara
efektif dan efisien. Fungsi dasar manajemen adalah :
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan mencakup proses menetapkan sasaran, menetapkan suatu
strategi untuk mencapai sasaran tersebut, dan menyusun rencana guna yang
memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian mencakup proses menentukan tugas yang harus
dikerjakan pihak yang harus mengerjakannya, cara tugas-tugas itu akan dilindungi,
hierarki pelaporan, dan pada tingkatan apa keputusan yang harus diambil.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha.
4. Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan seseorang untuk
mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar
mereka mau melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan bersama.
5. Pengendalian
Fungsi pengendalian menjelaskan bahwa setelah sasaran ditentukan, rencana
dirumuskan, pengaturan strukturnya ditetapkan (fungsi organisasi), serta orang-
orang dipekerjakan, dilatih dan diberikan motivasi, terdapat sejumlah evaluasi
untuk mengetahui apakah segala sesuatunyaberjalan sesuai rencana.
Peran Manajemen
Istilah peran manajemen mengacu pada kategori tertentu dari perilaku
manajerial, Peran perilaku manajerial terkandung ke dalam tiga kelompok yaitu:
1. Peran antar-pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban orang lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara.
7
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran manajer sebagai wirausaha, pemecah
masalah, pengalokasi sumber daya, dan konsultan.
Keahlian Manajemen
Setiap manajer membutuhkan tiga keterampilan dasar atau kompetensi yang mutlak
yaitu:
1. Keahlian Konseptual (Keterampilan Konsepsional) Manajer tingkat atas (manajer
puncak) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, gagasan demi
kemajuan organisasi, Gagasan atau ide serta konsep hal tersebut kemudian harus
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya.
2. Keahlian tentang Orang (Keterampilan Kemanusiaan) Selain kemampuan
konsepsional, manajer perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
ketermapilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komuniakasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya.
3. Keahlian teknis (Keterampilan Teknis) Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah Keterampilan teknis
ini merupakan kempuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu.
Teori Peran
Peranan sosial adalah tanggapan perilaku yang diharapkan atau dikehendaki.
Peranan sosial. menggambarkan hak, tugas, kewajiban dan perilaku yang sesuai dengan
orang yang memegang. posisi tertentu dalam konteks sosial tertentu dan peran
merupakan komponen perilaku nyata yang disebut norma.
Struktur Sosial
Studi perilaku manusia bergantung pada dua fakta yaitu orang-orang yang
bertindak secara teratur dengan pola berulang dan orang-orang tidak mengisolasikan
bentuk, tetapi mereka saling berhubungan.
Budaya
8
Budaya merupakan satu sudut pandang yang pada saat bersamaan dijadikan
jalan hidup. oleh masyarakat. Tidak ada masyarakat tanpa suatu budaya, dan budaya
tidak eksis di luar masyarakat. Jika demikian, maka budaya atau jalan hidup meliputi
sistem kepercayaan umum yang sesuai dengan gaya perilaku atau pemikiran dan
pengetahuan teknis yang diharapkan.
Budaya merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku
anggota organisasi. Tiga faktor mendasar :
1. Struktural ditentukan oleh ukuran-ukuran seperti umur, tepat operasi, sejarah
perusahaan, serta lokasi geografis.
2. Politis ditentukan oleh distribusi kekuasaan dan cara pengambilan keputuan
manajerial.
3. Emosional mencakup pemikiran kolektif, kebiasaan, sikap, perasaan, dan pola
perilak.
Praktik organisasi yang yang dilakukan dan menghasilkan nilai-nilai budaya terdiri
dari :
1. Jarak Kekuasaan (power distance) didistribusikan secara tidak merata. sejauh apa
orang percata bahwa kekuasan
2. Penghindaran ketidakpastian (uncertain avoidance) sejauh apa orang merasa
teranca, dengan keadaan yang tidak tentu.
3. Maskulinitass dan feminisitas (masculinity dan femininity) Maskulinitas
merupakan situasi yang ditandai dengan nilai-nilai dominan di masyarakat yang
menekankan dan mementingkan harta sedangkan feminisitas merupakan situasi
yang menjelaskan dominan dalam masyarakat yang menekankan pada tindakan
sosial.
4. Individualisme dan koletivitisme (individualsm and collectivism)
9
Komitmen Organsisasi
Merupakan tingkat sejauh apa seorang karyawan memihak pada suatu
organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi merupakan nilai
personal, yang terkadang mengacu pada sikap loyal pada perusahaan atau komitmen
pada perusahaan.
Komitmen dalam organisasi terbangun apabila setiap individu mengembangkan
tiga sikap yang saling berhubungan berikut :
1. Identifikasi Pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi.
2. Keterlibatan perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaan
tersebut adalah menyenangkan.
3. Loyalitas perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal.
1. Komitmen afektif terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi
karena ikatan emosional atau psikologis.
2. Komitmen kontinu muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi
karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain.
3. Komitmen normatif timbul dari nilai-nilai diri karyawan.
1. Pemberian kompensasi
2. Membuat kondisi kerja yang nyaman dan fasilitas kerja yang baikk
3. Memberikan tugas yang menantang dan menarik.
4. Mempraktikkan manajemen terbuka dan manajemen partisipatif
5. Memperhatikan persoalan yang dianggap penting oleh karyawan dan menjaga
keadilan. perlakuan terhadap karyawan dalam perusahaa.
Konflik Peran
Konflik peran timbul karena dua perintah berbeda yang diterima secara
bersamaan dan pelaksanaan atas salah satu perintah saja akan mengakibatkan
diabaikannya perintah yang lain.
Konflik Kepentingan
10
Weber menjelaskan jika suatu organisasi ingin mencapai tujuannya secara efektif,
maka organisasi tersebut harus dirancang sedemikian rupa dengan birokrasi dan
karakteristik sebagai berikut :
1. Pembagian kerja
2. Hierarki wewenang yang jelas
3. Prosedur seleksi yang normal
4. Peraturan yang terperinci
5. Hubungan yang tidak didasarkan pada hubungan pribadi
Motivasi
Motivasi merupakan apa yang ada pada diri sesorang yang terdorong karena
keinginan. untuk hidup, keinginan untuk melihat sesuatu, keinginan akan kekuasaan,
dan keingininan akan adanya pengakuan. Maka dapat diartikan motivasi merupakan
dorongan atau keinginan yang dapat dicapai oleh seseorang individu dengan perilaku
tertentu dalam usahanya,
Pemberdayaan
Tujuan pemberdayaan dalam organisasi adalah:
1. Meingkatkan motivasi untuk mengurangi kesalahan dan mendorong karyawan
bertanggung jawab akan tindakannya.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dan inovasi
3. Mendorong peningkatan kealitas produk dan jasa
4. Meningkatkan kepuasan pelangan dengan mendekatkan karyawan ke pelanggan.
5. Meningkatkan kesetiaan dan pada saat yang sama mengurangi tingkat kemangkiran
6. Mendorong kerja sama yang lebih baik dengan rekan sesama kerja
11
7. Mengurangi tugas pengawasan dari manajemen menengah operasional sehari-hari
sehingga manajer mempunyai waktu perhatian khusus terhadapa masalah yang
lebih besar.
8. Menyiapkan karyawan untuk berkembang dan menghadapi perubahan, suksesi dan
tuntutan persaingan
9. Meningkatkan daya saing bisnis.
Berperilaku Etis
Etika merupakan norma atau standar perilaku kita yang berfungsi sebgai
petunjuk moral ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Etika juga merupakan
seperangkat aturan/norma/pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus
dilakukan maupun harus ditinggalkan, yang dianut oleh sekelompok manusia,
masayarakat atau profesi.
12
Efektivitas karyawan dapat tercipta dengan baik apabila karyawan mau terlibat
dalam perilaku kewarganegaran yang baik, seperti membangun kelompok kerja,
menolong anggota lain. didalam tim, sukarela dengan pekerjaan ekstra, menghindari
konflik, kepedulian terhadap hak milik organisasi, menghormati semangat bersama dan
penuh toleransi.
Fleksibilitas
Fleksibilitas dalam manajemen sumber daya manusia dapat diartikan
perusahaan. memerlukan pengembangan sistem desentralisasi yang menutamankan
pelimpahan wewenanga dan tanggung jawab secara berjenjang.
Kerja Sama
Kerja sama juga sangat penting agar tercapainya tujuan organisasi.
13
Perlindungan
Subkategori lainnya yang memfasilitasi fungsi organisasional adalah aksi
melinsungi organisasi terhadap bencana. Pekerja yang tidak melindungi perusahaan
dianggap manusia tidak berharga dalam organisasi.
Ide Konstruktif
Merupakan subkategori lain yang merupakan saran kreatif bagi perbaikan
metode produksi atau pemeliharaan, Ide konstruktif ini diperlukan untuk
mengembangkan suatu organisasi menjadi organisasi yang lebih baik dalam mencapai
tujuannya.
14
c. Penguatan karakter sanksi
3. Imbalan sistem instrumental
4. Kondisis Kondusif terhadap ganjaran sistem yang efektif
5. Ganjaran Individual Instrumental
6. Kondisi Kondusif imbalan instrumental individual
7. Kepuasan kerja instrinsik
8. Kondisi Kondusif terhadap timbulnya kepuasan kerja instrinsik
9. Internalisasi nilai dan tujuan organisasional
10. Kondisi kondusif dari intemalisasi tujujan sistem
11. Kepuasan Sosial dari hubungan kelompok primer
1. Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari seluruh tendensi tindakan, baik yang
menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan,
atau situasi,
2. Komponen Sikap
Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori
terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap.
Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah
pada objek sikap. Komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi
terhadap objek/sikap. Hal positif yang di rasakan meliputi kegemaran, rasa hormat atau
pengenalan terhadap jiwa orang lain. Perasaan negatif meliputi rasa tidak suka, takut,
atau rasa jijik.
3. Fungsi Sikap
15
a. Pemahaman
b. Kebutuhan akan kepuasan,
c. Defensif ego, dan
d. Ungkapan nilai.
Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada
suatu objek yang tidak ada sebelumnya. Perubahan sikap mengacu pada substitusi sikap
baru untuk seseorang yang telah ditangani sebelumnya. Sikap dibentuk berdasarkan
karakter faktor psikologis, pribadi dan sosial. Hal pokok yang paling fundamental
mengenai cara sikap dibentuk sepenuhnya berhubungan langsung dengan pengalaman
pribadi terhadap suatu objek, yaitu pengalaman yang menyenangka maupun tidak,
traumatis, frekuensi kejadian, dan pengembangan sikap tertentu yang mengarah pada
gambaran hidup baru.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arfan Ikhsan, Dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:
Salemba Empat.
Kuang. Tan Ming dan Se Tin. 2010. Analisis Perkembangan Riset Akuntansi
Keperilakuan Studi Pada Jurnal Behavioral Research In Accounting (1998-2003).
Jurnal Akuntansi Vol.2 No.2 November 2010: 122- 133.
18