Anda di halaman 1dari 28

PENGANTAR

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

DI SUSUN
OLEH :

Nama : Rio Febrian


NIM : 236601642
Program Studi : Manajemen

SEKOLAH TINGGI EKONOMI 66 KENDARI

2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Manajemen.........................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen......................................................................................3
B. Peranan Manajemen..........................................................................................4
C. Latar Belakang Sejarah Manajemen...............................................................6
D. Fungsi dan Proses Manajemen.........................................................................6
E. Ciri-ciri Manajer Profesional............................................................................8
F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan..................................................9
2.2 Organisasi (Organization)...............................................................................11
A. Definisi Organisasi (Organization).................................................................11
B. Pentingnya Mengenal Organisasi...................................................................12
C. Bentuk-Bentuk Organisasi..............................................................................13
D. Prinsip-Prinsip Organisasi..............................................................................16
E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi................................18
BAB III PENUTUP............................................................................................................19
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................19
3.2 SARAN..............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................20

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kami ucapkan


puji syukur atas berkat rahmat Allah Swt. serta nikmat-Nya. yang
melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa
pula shalawat beserta salam kepada Rasulullah Saw. Yang memberikan
kenikmatan kepada kita seperti apa yang kita rasakan saat ini.
Makalah ini disusun secara efektif dengan landasan pengetahuan
dan sumber lainnya untuk menambah pengetahuan sehingga kami mampu
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Mata kuliah
Manajemen,
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan ridho-Nya,
sehingga kami

iii
mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah manajemen
yang
disajikan melalui presentasi
secara berkelompok. Makalah
ini membahas tentang
manajemen dan
manajer.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna,baik dari segi
isi maupun
teknik penulisan maka dari itu
kami berharap kritik dan saran
yang membangun dari para
iv
pembaca guna memperbaiki isi
dan penulisan makalah ini.
Kendari, 2 Oktober 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan ridho-Nya,
sehingga kami
mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah manajemen
yang
disajikan melalui presentasi
secara berkelompok. Makalah
ini membahas tentang
manajemen dan
v
manajer.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna,baik dari segi
isi maupun
teknik penulisan maka dari itu
kami berharap kritik dan saran
yang membangun dari para
pembaca guna memperbaiki isi
dan penulisan makalah ini.
Kendari, 2 Oktober 2021Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan ridho-Nya,
sehingga kami
vi
mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah manajemen
yang
disajikan melalui presentasi
secara berkelompok. Makalah
ini membahas tentang
manajemen dan
manajer.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari
kata sempurna,baik dari segi
isi maupun
teknik penulisan maka dari itu
kami berharap kritik dan saran
yang membangun dari para
vi
i
pembaca guna memperbaiki isi
dan penulisan makalah ini.
Kendari, 2 Oktober 2021

vi
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru
professional manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan
pemilikan, tetapi berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh
dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua
organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi
pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan
ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan
dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa
setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara
beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu
dapat dilaksanakan secara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut
perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki
bersama oleh para anggotanya.
Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk
kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas
(distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh
kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian
timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya:
1. Pengertian manajemen?
2. Peran manajemen?
3. Latar belakang sejarah manajemen?
4. Fungsi dan proses manajemen?
5. Ciri-ciri manajemen profesional?
6. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan?
7. Definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi?
8. Bentuk-bentuk organisasi?
9. Sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi?

1.3 Tujuan Masalah


Dari rumusan masalah di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya:
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen
2. Menjelaskan tentang peran manajemen
3. Menjelaskan tentang latar belakang sejarah manajemen
4. Menjelaskan tentang fungsi dan proses manajemen
5. Menjelaskan tentang ciri-ciri manajemen profesional
6. Menjelaskan tentang keterampilan manajemen yang dibutuhkan
7. Menjelaskan tentang definisi organisasi, pentingnya mengenal
organisasi
8. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk organisasi
9. Menjelaskan tentang sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan
organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen
A. Pengertian Manajemen
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan
manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam
kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip
manajemen. Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari ataupun
tidak di sadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen.
Ilmu manajemenen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20 di
benua Eropa Barat dan Amerika Serikat. di mana di neara-negara tersebut
sedang di landa revolusi indistri, yaitu perubahan-perubahan dalam
pengelolaan produksi yang efektif dan efesien.hal ini dikarenakan
masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin
banyak da beragam jenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan, “siapa sajakah yang sebenarnya
memakai menajemen?” apakah di gunakan di perusahaan saja atau apakah
hanya di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam segala bidang,
bentuk dan organisasi serta tioe kegiatan, dimana orang-orang saling
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yan telah di tetapkan.
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam,
ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, pengelolaan, tata
pimpinan dan lain sebagainya, pengertian manajemen dapat dilihan ari
tiga pengertian:
a) Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses, meiihat bagaimana cara orang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.
Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari
pengertian menurut
 Encylopedia of social science
Suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
dilaksanakan dan diawali.
 Haiman
Fungus untuk mencpai suatu tujua melalui kegiatan orang
lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk
mencapai tujuan.

3
 Georgy R. Terry
Cara mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
b) Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia yaitu merupakan
suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah
yang di sebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung
jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas
manajemen di sebut manajer.

c) Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art)


Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana
aktivitas manajemen di hubungkan dengan prinsip-prinsip dari
manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni.
 Chaster I Bernard
Dalam bukunya yang berjudul: “The function of the executive”,
bahwa manajemen itu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin
Brown Harold, Koontz Cyril O’ donnel George R. Terry.
 Marry Parker Follett
Menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen
yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.

B. Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai
peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
yan telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang
harus dimainkan/diperankan para manajer secara seimbang sehingga
diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran
tersebut.
Manajer yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan
kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa
menjalankan peran sesuai tuntunan perusahaan dapat membawa
kegagalan.

4
Peranan manajemen yang harus diperankan para manajer adalah:
1) Peran interpersonal
Yaitu hubunga antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,
meliputi:

 Figurehead/prmimpin dimbol
Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
 Leader/pemimpin
Menjadi pemimpin yang member motivasi para karyawan/bawahan
serta mengaasi permasalahan yang muntul.
 Liaison/penghubung
Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun external.
2) Peran informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang
berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi:
 Monitor/pemantau
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam
kejadian atau perisriwa yang terjadi baik di dapat secara langsung
maupun tidak langsung.
 Disseminator,penyebar
Menyebar informasi yang di dapat kepada para orang –orang lam
organisasi.
 Spokesperson/juru bicara
Mawakili unit yang dipimpin kepada pihak luar.
3) Peran mengambil keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang di tentukan sendiri
maupun yang di hasilkan bersama pihak lain, meliputi:
 Entrepreneur/kewirausahaan
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inivatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
 Disturbance Handler/penyelesai permasalahan
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoaal yang
timbul.
 Resources Allocation/pengalokasi sumber daya
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber
dayanya.
 Negotiation/Nagosiator
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk
kepentingan unit kerja atau perusahaan.

5
C. Latar Belakang Sejarah Manajemen
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah
berkembang sangan pesat. tetapi sampai detik ini pula belum ada suatu
teori yang bersipat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum
bagi manajemen yang dapat diterpkan dalam berbagai situasidan kondisi.
Para menejemen banyak mengalami dan menjumpai pedagang-pedangang
tentang manajemen yang berbeda adalah dalam penerapannya. Di mana
setiap pendangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang
berbeda pula sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu
diterapkan.
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen,yaitu:
 Aliran klasik
Terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
 Aliran hubungan manusiawi
Di sebut sebagai aliran neoklasik atau pascaklasik.
 Aliran manajemen modern.

D. Fungsi dan Proses Manajemen


Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama
Henry fayol mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima)
fungsi manajemen, yaitu:
Merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi dan
mengendalikan.
Pada pertengahan tahun 1950-an, dua professor UCLA memanfaatkan
karya Fayol tersebut dan meringkas fungsi manajemen menjadi 4 (empat),
yaitu:
1) Fungsi perencanaan (Planning)
Rencana-rencana di butuhkan untuk memberikan kepada organisasi
tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian
tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan:
 Untuk Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-daya yang
diperlukan mencapai tujuan-tujan.
 Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada.
 Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerja ditetapkan,
di bagi dan dikoordinasikan pengorganisasian merupakan fungsi
manajemen yang didalamnya terdiri dari:

6
 Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi.
 Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan
membawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan
 Penugasan tanggung jawab tertentu.
 Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk
melaksanakan tugas-tugas.
3) Fungsi pengarahan (Actuating)
Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber daya yang ada,
maka fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan
anggota untuk bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan.
Fungsi ini secara sederhana adalah bagaimana membuat anggota
organisasi melakukanapa yang diinginkan organisasi. Dengan
demikian fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan,
motivasi, komunikasi dan budaya organisasi.
Fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasi
menyagkut aspek-aspek yang abstrak dalam organnisasi sedangkan
fungsi pengarahan sangat berkaitan langsung dengan anggota dalam
organisasi.
4) Fungsi pengawasan (Controlling)
Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa ada
pengawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools
yang mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah
sesuai dengan yang di tetapkan.
Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan positif
dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan
efektif dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin
bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan
terjadi kembali.
Pada fungsi pengawasan, terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan,
yaitu:
 Penetapan standar pelaksanaan.
 Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
 Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan
standar yang telah di tetapkan.
 Pengambila tindakan koreksi yang di perlukan pelaksanaan
menyimpang dari standar.
Semua fungsi diatas harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja
dan dimana saja kelompok organisasi walaupun terjadi tekanan tipe
organisasi, jabatan fungsional dan tinkatan manajemen yang berbeda.

7
Kegagalan atau kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung dari
kemampuan manajer untuk melasanakan fungsi-fungsi tersebut
dengan efektif dalam satu tujuan organisasi.

E. Ciri-ciri Manajer Profesional


Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk
menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi seanang, bangga
serta bahagia. Kesenangan, kebahagiaan dan kebanggaan haruslah
ddiciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang di layani maupun
pihak yang melayani yaitu manajer itu sendiri pihak yang dilayani adalah
para konsumen atau masyarakat yang menggunakan produk yang di
tawarkan kepada mereka. Sedangkan pihak yang melayani adalah para
pengusaha atau manajer yang bertugas untuk melayani kebutuhan
masyarakat terhadap suatu produk yang di tawarkannya itu. Apabila ke
dua belah pihak tersebut dapat merasa senang, bahagia serta bangga maka
disitulah letak profesionalisme dari seorang manajer dalam menjalankan
tugasnya. Ke tiga unsur tersebut merupakan cirri atau sifat utama dari
seorang manajer yang professional yang apabila dapat menciptakan
suasana SBB yaitu senang (puas), bahagia dan bangga.
Sebaliknya manajer yang tidak professional akan menciptakan
suasana yang justru bertentangan dengan ke tiga suasana tersebut di atas di
dalam menjalankan tugas manajerialnya. Banyak kita jumpai dalam
praktek sehari-hari bahwa manajer menciptakan suasana yang bukannya
membuat kita semua kecewa. Sebagai conto misalnya kita membeli sebuah
alat listrik yang baru di pakai beberapa saat sudah rusak, maka kita akan
segera di kecewakan karenanya. Suasana yan lain yang juga sering kita
alami bersama yang menunjukan ketidakprofesionalan dari manajernya
adalah kebalikan dari suasana bahagia akan tetapi justru suasana
menderita yang ditimbulkan karena kita menggunakan produk yang kita
beli atau kita pakai. Sebagai contoh kalau kita naik sebuah bis kota
misalnya, di sana kita harus berdesak-desakan sehingga dalam perjalanan
kita akan menderita dan bahkan tidak jarang tempat duduknya tidak
nyaman untuk diduduki. Lebih lagi banyak pula kita jumpai bahwa kita
semua dalam menggunakan produk yang kita beli itu kita justru merasa
malu dan bukannya bangga. Tidak jarang kita membeli sebuah pakaian
yang setelah di pakai beberapa saat sudah luntur yang membuat kita
menjadi malu memakainya lagi. Oleh karena itu dapat kita tunjukan cirri-
ciri manajer yang tidak professional adalah ya ng akan menciptakan
suasana di kedua belah pihak baik pihak yang melayani maupun yang

8
dilayani merasakan suasana yang mengecewakan, menyedihkan atau
menderita dan memalukan.

Ciri-ciri manajer professional dan tidak professional


Professional Tidak Profesional
a. memuaskan Mengecewakan
b. membahagiakan Menyedihkan
c. membanggakan Memalukan

F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan


Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik
organisasi kecil, menengah dan terutama organisasi yang sudah besar.
Ketiga tingkatan itu adalah manajemen tingkat atas (Top manajer),
manajer tingkat menengah (Middle manajer), dan manajer tingkat bawah
(Low manajer).
Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer
tingkat bawah (Low manajer) akan selalu berusaha agar secepatkan dapat
naik jenjang manajerialnya dan kemudian menjadi manajer tingkat
menengah (Middle manajer) begitu pula pada manajer tingkat
menengahpun akan selalu berusaha pula untuk dapat menduduki jabatan
yang lebih tinggi yaitu manajer tingkat atas (Top manajer). Di samping itu
perlu diperhatikan pula bahwa sorang top manajer pada suatu jabatan
atau organisasi tertentu, bila dihubungkan dengan organisasi yanglebih
besar atau lebih luas, maka dia mungkin hanya berada pada posisi manajer
tingkat menengah atau bahwa mungkin tingkat bawah. Oleh karena itu
dia juga kan berusaha pula untuk dapat menduduki tingkatan manejerial
yang lebih tinggi tersebut pada level organisasi yang lebih luas itu.
Sebagai contoh seorang kepala cabang sebuah Bank di sebuah kota, dia di
kota tersebut adalah sebagai top manajer, akan tetapi bila di lihat dari
struktur organisasi Bank tersebut secara nasional , maka dia hanya sebagai
manajer tingkat menengah atau tingkat bawah saja. Oleh karena itu maka
seseorang manajer tentukan akan selalu berusaha untuk meningkatkan
keterampilan manajerialnya agar selalu dapat meraih keberhasilan dan
dapat naik jenjang atau pangkat manajerialnya itu. Agar keberhasilan itu
dapat selalu diraihnya maka dia haruslah mengetahui bekal yang
diperlukan dalam masing-masing tingkatan manajerial tersebut. Hal ini
perlu diketahui karena bagi masing-masing tingkatan manajerial tersebut,
baik tingkat atas, tengah dan bawah perlu mempunyai bekal keterampilan
yang diperlukan.

9
 Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan ini merupakan keteramilan yang sering dilupakan
atau sering diabaikan oleh para manajer, terutama para manajer yang
baru saja naik jengjang atau pangkatnya. Setelah mengalami naik
pangkat atau jabatan yang dulunya hanya sebagai kepala seksi,
kemudia dipromosikan menjadi kepala bagian misalnya, maka
seseorang seringkali lalu memperlakukan anak buahya secara kurang
senonon atau merendahkan anak buahnya yang dulun nya adalah
teman kerjanya. Biasanya sorang seperti itu lupa diri dan bertingkah
gla hormat. Apabila hal ini terjadi maka komunikasi akan terputus dan
informasi-informasi yang penting menjadi tertinggal berakibat negative
bagi organisasi yang dipimppinnya itu.
Komunikasi yang persuasive adalah merupakan suatu jawaban
yang baik yang harus selalu diciptakan oleh pimpinan atau manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Keterbukaan tersebut akan
membuat informasi yang terselubung akan dapat terbuka dan akan
bermanfaaat positif bagi pertumbuhan organisasi itu. Di samping itu
keterbukaan akan memungkinkan seseorang berpikir jernih hinigga
dapat mamacu proses terbentuknya cipta, rasa dan karsa bagi seseorang
tersebut.
Keterampilan berkomunikasi inidipierllukan baik untuk tingkatan
manajemen atas, menengah maupun bawah. Hal ini disebabkan karena
proses komunikasi ini sangat diperlukan pada setiap level manajerial.
 Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keteampilan yang terakhir yang merupakan bekal bagi seseorang
manajer adalah keterampilan teknis. Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Adapun
keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaa tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi,
merangkai bunnga dan keterampilan teknis yang lain.
Keterampilan ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka
akan semakin besar tuntutan bekal keterampilan teknis yang harus
dikuasai olehnya. Hal ini adalah wajar karena pada tingkatan yang
lebih rendah tentu saja mereka harus lebih bersifat sebagai pelaksana
teknis yang harus menguasai unsur-unsur teknis tersebut.

10
2.2 Organisasi (Organization)
A. Definisi Organisasi (Organization)
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya Negara, partai
politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bntuk organisasi yang paling
kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti
perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang,
perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses
pengorganisasian, pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk
mencapai tujuan yang efektif.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mncapai tujuan organisasi
dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya
baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi, yaitu
departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses
pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi yaitu bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, sedang
Chester I. Barnard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system
aktivitas kerja sama yang di lakaukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur
formal,mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
angota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat di definisikan,yaitu:
 Organisasi dalam arti badaN
Yaitu kelompok orang yang berkerja sama untuk mencapaitujuan
tertentu.
 Organisasi dalam arti bagan
Yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-
orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi, yaitu:
 Adanya tujuan bersama
 Adanya kerjasama dua orang atau lebih
 Adanya pembagian tugas
 Adanya kehendak untuk bekerja sama

11
B. Pentingnya Mengenal Organisasi
Takut salah pilih kampus? Itu hal wajar bagi yang baru lulus SMA.
Pendidikan sekarang sudah tidak di lihat lagi dari nilainya bagi kehidupan
sang mahasiswa. Akan tetapi, seberapa populer dan berkualitas kampus
tersebut berdasarkan penilaian lembaga yang di percaya, serta seberapa
kuat pengaruhnya setelah kamu lulus.
Biasanya, siswa yang baru lulus SMA akan kaget dengan prilaku
sebagian besar temannya yang tiba-tiba berbondong-bondong mendaftar di
Fakultas Kedokteran yang terkenal dengan anak-anak pintarnya atau
program studi yang sedang populer di mata anak-anak muda sekarang.
Seperti Teknik, Ekonomi, Komunikasi, Hubungan Internasional dan
lainnya.
Tetapi hati-hati, tidak semua program studi favorityang populer itu di
nilai berkualitas di setiap universitas. Bahkan fakultas sastra, seni dan
beberapa program studi non populer lainnya memiliki kualitas yang sangat
bagus di beberapa universitas. Bahkan, sekedar sekolah pencetak musisi
yang sering di pandang sebelah mata oleh para orang tua. Seperti Institut
Musik Indonesia, sudah berhasil mencetak para musisi dan entertainer
sukses di negara kita ini. Salah satu cara yang paling jitu untuk mengenali
kampus adalah melihat ‘AKREDITASI’.
Akreditasi sendiri adalah salah satu bentuk penilaian terhadap mutu dan
kelayakan sebuah institusi perguruan tinggi atau program studi, yang
dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi.
Organisasi yang bertugas melakukan penilaian dan telah diakui oleh
pemerintah Republik Indonesia sekarang adalah Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
Sebenarnya, apa manfaat dari akreditasi program studi tersebut?
 Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah
memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN PT, sehingga
mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari
penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar.
 Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk terus menerus
melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.
 Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana serta mendapat
pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan.
 BAN PT sendiri melakukan klasifikasi penilaian untuk semua kriteria
tersebut berdasarkan 3 aspek, yaitu mutu (bobot 50%), efisiensi (25%)
dan relevansi (25%). Penilaiannya mulai dari kualitas dosen/pengajar
yang harusnya minimal S2. Bagimana kelulusannya, manajemen

12
pengelolaan kampus, fasilitas yang ada, kreativitas atau mutu
mahasiswanya, hingga pengabdian terhadap masyarakat.
 Nantinya, tiap institusi/universitas atau program studi (jurusan atau
fakultas) akan di beri ranking A, B, C dan bahkan tak terakreditasi.
Dari ranking itulah biasanya masyarakat akan menilai mana kampus
yang bagus, standard an sebaiknya tidak di pilih.
Saat ini terdapat dua jenis akreditas yang diberikan oleh pemerintah
kepada program studi di perguruan tinggi, yaitu: Status Terdaftar,
Diakui atau Disamakan yang diberikan kepada Perguruan Tinggi
Swasta (PTS).
Status terakreditasi atau nir-akreditasi yang diberikan kepada semua
perguruan tinggi (PTN, PTS dan Perguruan Tinggi Kedinasan).
Dari akreditasi ini, bagi yang gagal masuk universitas negeri atau
memang sudah mengincar program studi tertentu di kampus swasta, tidak
perlu khawatir untuk masuk universitas swasta. Karena dari ranking
akreditasi ini, kita bisa mengetahui bahwa program studi yang diinginkan
di kampus ternyata kualitasnya di nilai lebih bagus dari kampus lain,
bahkan sebanding dengan kampus negeri.
Akreditasi memang menjadi sebuah patokan seberapa bagusnya
mutu pendidikan kampus tersebut, serta seberapa kompeten dosen
pengajarnya. Namun, semuanya balik lagi terhadap mahasiswa, seberapa
penting menganggap ilmu yang akan di dapat nantinya. Apakah akan
berguna untuk hidup kalian? Apakah hanya sebagai nilai untuk sekedar
masuk perusahaan besar atau menjadi pegawai negeri nantinya?

C. Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1) Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana,
diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu
organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikan Organisasi Garis:
 Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pemimpin
berada pada satu tangan.
 Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan
berhubungan langsung dengan bawahan.

13
 Proses pengambilan keputusan cepat.
 Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang
rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan
malas.
 Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahan Organisasi Garis :
 Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia
tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan
terancam kehacuran.
 Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
 Kesempatan karyawan untuk berembang terbatas.

Gambar 5.1 Struktur organisasi garis

2) Organisasi Garis dan Staf


Di anut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan
jumlah karyawan nya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam
bdang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam
bidang kepada pejabat pemimpin di dalam organisasi.
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf:
 Dapat di gunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil,
serta apapun tujuan perusahaan.
 Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksa
sebagai akibat adanya staf ahli.
 Bakat yang berbeda yang dimiiki oleh setiap karyawan dapat di
kembangkan menjadi suatu sepsialisai.

14
 Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi ynag tepat
pula.
 Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yag
di ajak berkunsultasi, karna pimpinan masih dalam satu tangan.
 Koordinasi lebih baik karna adanya pembagian tugas yang
terperinci.
 Semangat kerja bertambah besar karna pekerjaannya di
seseuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahan Organisasi Garis dan Staf:
 Rasa solidaritas menjadi berkurang, karna karyawan menjadi
tidak saling mengenal.
 Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasihat dari staf , karna
atasan dengan staf dapat terjadi adanya perinah sendiri-senderi
pada hal kewenangannya berbeda.
 Kesatuan komando berkurang.
 Koordinasi kurang baik pada tingkat staff dapat mengakibatkan
adanya hambatan pelaksanaan tugas.

Gambar 5.2 Struktur organisasi garis dan staf

3) Organisasi Fungsional
Organisasi yang di susun atas dasar fungsi yang harus di
laksanakan.Organisasi ini di pakai pda perusahaan yang pembagian
tugasnya dapat di bedakan dengan jelas.
Kebaikan Organisasi Fungsional:
 Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.

15
 Spesialisasi karyawan lebih efektif di jalankan dan di
kembangkan.
 Solidaritas kerja,semangat kerja karyawan tinggi.
 Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahan Organisasi Fungsional:
 Karyawan trlalu memperhatikan bidang spesialisai sendiri
saja,sehingga pengalihan kerja menjadi sulit di laksanakan.
 Koordinasi menyeluruh sukar dilaksannakan.
 Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian
yang sama sehingga sering timbul konflik.

Gambar 5.3 Struktur organisasi fungsional

D. Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi merupakan wadah di mana berlangsung proses-proses
pengorganisasian sumber daya-sumber daya organisasi. Untuk itu
diperlukan suatu prinsip yang akan melandasi kegiatan-kegiatan
pengorganisasian dalam system manajemen.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
 Kekuasaan dan Tanggung Jawab
Kekuasaan selalu terkait dan diikuti oleh tanggung jawab.
 Disiplin
Rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk
kepatuhan, kerja keras serta pengorbanan. Tumbuhnya disiplin
diperlakukan pemimpin yang baik dalam semua tingkatan.
 Kesatuan Perintah

16
Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu
orang atasan saja.
 Keterpaduan Arah
Setiap kelompok aktivitas yang memiliki tujuan yang sama harus
memiliki seorang pimpinan dan rencana.
 Subordinasi Kepentingan
Subordinasi kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi.
 Remunerasi
Remunerasi dan cara pembayaran harus adil dan memberikan
kepuasan kepada semua pihak baik karyawan maupun atasan atau
pimpinan.
 Sentralisasi
Tingkat pemusatan atau penyebaran kekuasaan.
 Rantai Kekuasaan
Rantai kekuasaan di mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat
terendah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kalau
memungkinan lebih baik dipersingkat.
 Keteraturan
Keteraturan yang di atur dalam aturan main organisasi, dimaksudkan
agar setiap orang punya tugas dan tanggung jawab, serta hak masing-
masing yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.
 Keadilan
Aturan main dan pelaksanaannya, di mana peranan pemimpin
menjadi penting, dibuat seadil mungkin, sehingga akan
membangkitkan pengabdian dan kesetiaannya para karyawan.
 Stabilitas Hubungan Kerja
Manajemen yang baik, akan meminimalisasikan terjadinya keluar
masuknya karyawan “turn over” pada tingkat yang wajar sehingga
tidak terlalu mengganggu kinerja organisasi.
 Inisiatif
Inisiatif dikaitkan dengan proses untuk memikirkan serta
melaksanakan rencana. Organisasi harus mendorong anggota
organisasi untuk berinisiatif, agar mereka menjadi puas.
 Team Work
Kerjasama dalam tim, sangat penting bagi organisasi di mana
komunikasi perlu dikembangkan untuk membentuk team work.

17
E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Dalam sebuah organisasi kita pasti mengalami keberhasilan dan
keggalan dalam beroorganisasi, berikut adalah penyebab terjadinya:
 Sumber Daya Manusia
Penyebab ini adalah yang terpenting karena dengan tidak adanya
SDM yang memadai baik itu organisasi maupun perusahaan tidak akan
berjalan dengan baik, dengan adanya SDM yang baik dalam
perusahaan maka perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan
lain. SDM yang baik adalah yang dapat menciptakan berbagai inovasi
terbaru dan pemikiran yang cerdas sehingga pemikiran dan inovasinya
tidak dapat di tiru oleh perusahaan lain.
 Harmonis
Hubungan yang baik akan menciptakan perusahaan dirasakan seperti
rumah sendiri bagi pegawai maupun staf yang terlibat dalam
perusahaan itu. Tidak luput juga bagi pemakai mereka akan merasakan
hal yang positif apabila keadaan perusahaan/ tempat rental harmonis
atau menyenangkan.
 Strategi
Strategi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, perusahaan
ini menerapkan beberapa strategi yang akan menguntungkan
perusahaan.
 Lokasi
Memilih tempat yang terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk
dan akses lain yang dapat di jangkau dari berbagai tempat.
 Fasilitas
Perusahaan memiliki berbagai fasilitas di samping rental komputer
juga ada jasa pemakaian internet, di samping itu fasilitas ruangan yang
memadai dan akan membuat setiap orang merasa betah untuk berada di
sana.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan
karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output
melalui proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu
kepada suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang
lain.
Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu
merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan
efisien.
Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang
secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen
dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu
keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
Manajemen dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen
merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi
juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi
yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.

3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pebahasan makalah
dalam kesimpulan diatas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sattar. 2017. Pengantar bisnis. Yogyakarta: Deepublish.

20

Anda mungkin juga menyukai