NIM : 352110101
TEKNIK INDUSTRI
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 MANAJEMEN
2.2 ORGANISASI
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau
instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-
ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua
instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu
manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh
filsafat pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu diantaranya:
1. Pengertian manajemen?
2. Peran manajemen?
3. Latar belakang sejarah manajemen?
4. Fungsi dan proses manajemen?
5. Ciri-ciri manajemen profesional?
6. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan?
7. Definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi?
8. Bentuk-bentuk organisasi?
9. Sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi?
Dari rumusan masalah di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen
2. Menjelaskan tentang peran manajemen
3. Menjelaskan tentang latar belakang sejarah manajemen
4. Menjelaskan tentang fungsi dan proses manajemen
5. Menjelaskan tentang ciri-ciri manajemen profesional
6. Menjelaskan tentang keterampilan manajemen yang dibutuhkan
7. Menjelaskan tentang definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi
8. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk organisasi
9. Menjelaskan tentang sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen
Manajer yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada
perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai
tuntunan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang sangan
pesat. tetapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersipat umum ataupun
berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterpkan dalam
berbagai situasidan kondisi. Para menejemen banyak mengalami dan menjumpai
pedagang-pedangang tentang manajemen yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Di mana setiap pendangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang
berbeda pula sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu diterapkan.
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen,yaitu:
• Aliran klasik Terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama Henry fayol
mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima) fungsi manajemen, yaitu:
Merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan.
Pada pertengahan tahun 1950-an, dua professor UCLA memanfaatkan karya Fayol
tersebut dan meringkas fungsi manajemen menjadi 4 (empat), yaitu:
• Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi.
• Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan membawa hal-hal
tersebut untuk mencapai tujuan
• Penugasan tanggung jawab tertentu.
• Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk melaksanakan
tugas-tugas
3) Fungsi pengarahan (Actuating) Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber
daya yang ada, maka fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan
anggota untuk bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan. Fungsi ini secara
sederhana adalah bagaimana membuat anggota organisasi melakukanapa yang
diinginkan organisasi. Dengan demikian fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya
kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan budaya organisasi. Fungsi manajemen
seperti perencanaan dan pengorganisasi menyagkut aspek-aspek yang abstrak dalam
organnisasi sedangkan fungsi pengarahan sangat berkaitan langsung dengan anggota
dalam organisasi.
4) Fungsi pengawasan (Controlling) Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan
efektif tanpa ada pengawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau
tools yang mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai
dengan yang di tetapkan. Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan
positif dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif
dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin bahwa kegiatan yang
tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan terjadi kembali. Pada fungsi pengawasan,
terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan, yaitu:
Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk menciptakan atau
membuat kedua belah pihak menjadi seanang, bangga serta bahagia. Kesenangan,
kebahagiaan dan kebanggaan haruslah ddiciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak
yang di layani maupun pihak yang melayani yaitu manajer itu sendiri pihak yang dilayani
adalah para konsumen atau masyarakat yang menggunakan produk yang di tawarkan kepada
mereka. Sedangkan pihak yang melayani adalah para pengusaha atau manajer yang bertugas
untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap suatu produk yang di tawarkannya itu.
Apabila ke dua belah pihak tersebut dapat merasa senang, bahagia serta bangga maka
disitulah letak profesionalisme dari seorang manajer dalam menjalankan tugasnya. Ke tiga
unsur tersebut merupakan cirri atau sifat utama dari seorang manajer yang professional yang
apabila dapat menciptakan suasana SBB yaitu senang (puas), bahagia dan bangga.
Sebaliknya manajer yang tidak professional akan menciptakan suasana yang justru
bertentangan dengan ke tiga suasana tersebut di atas di dalam menjalankan tugas
manajerialnya. Banyak kita jumpai dalam praktek sehari-hari bahwa manajer menciptakan
suasana yang bukannya membuat kita semua kecewa. Sebagai conto misalnya kita membeli
sebuah alat listrik yang baru di pakai beberapa saat sudah rusak, maka kita akan segera di
kecewakan karenanya. Suasana yan lain yang juga sering kita alami bersama yang
menunjukan ketidakprofesionalan dari manajernya adalah kebalikan dari suasana bahagia
akan tetapi justru suasana menderita yang ditimbulkan karena kita menggunakan produk
yang kita beli atau kita pakai. Sebagai contoh kalau kita naik sebuah bis kota misalnya, di sana
kita harus berdesak-desakan sehingga dalam perjalanan kita akan menderita dan bahkan
tidak jarang tempat duduknya tidak nyaman untuk diduduki. Lebih lagi banyak pula kita
jumpai bahwa kita semua dalam menggunakan produk yang kita beli itu kita justru merasa
malu dan bukannya bangga. Tidak jarang kita membeli sebuah pakaian yang setelah di pakai
beberapa saat sudah luntur yang membuat kita menjadi malu memakainya lagi. Oleh karena
itu dapat kita tunjukan cirriciri manajer yang tidak professional adalah ya ng akan
menciptakan suasana di kedua belah pihak baik pihak yang melayani maupun yang dilayani
merasakan suasana yang mengecewakan, menyedihkan atau menderita dan memalukan.
Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik organisasi kecil,
menengah dan terutama organisasi yang sudah besar. Ketiga tingkatan itu adalah manajemen
tingkat atas (Top manajer), manajer tingkat menengah (Middle manajer), dan manajer tingkat
bawah (Low manajer).
Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer tingkat
bawah (Low manajer) akan selalu berusaha agar secepatkan dapat naik jenjang manajerialnya
dan kemudian menjadi manajer tingkat menengah (Middle manajer) begitu pula pada
manajer tingkat menengahpun akan selalu berusaha pula untuk dapat menduduki jabatan
yang lebih tinggi yaitu manajer tingkat atas (Top manajer). Di samping itu perlu diperhatikan
pula bahwa sorang top manajer pada suatu jabatan atau organisasi tertentu, bila
dihubungkan dengan organisasi yanglebih besar atau lebih luas, maka dia mungkin hanya
berada pada posisi manajer tingkat menengah atau bahwa mungkin tingkat bawah. Oleh
karena itu dia juga kan berusaha pula untuk dapat menduduki tingkatan manejerial yang
lebih tinggi tersebut pada level organisasi yang lebih luas itu. Sebagai contoh seorang kepala
cabang sebuah Bank di sebuah kota, dia di kota tersebut adalah sebagai top manajer, akan
tetapi bila di lihat dari struktur organisasi Bank tersebut secara nasional , maka dia hanya
sebagai manajer tingkat menengah atau tingkat bawah saja. Oleh karena itu maka seseorang
manajer tentukan akan selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan manajerialnya
agar selalu dapat meraih keberhasilan dan dapat naik jenjang atau pangkat manajerialnya itu.
Agar keberhasilan itu dapat selalu diraihnya maka dia haruslah mengetahui bekal yang
diperlukan dalam masing-masing tingkatan manajerial tersebut. Hal ini perlu diketahui karena
bagi masing-masing tingkatan manajerial tersebut, baik tingkat atas, tengah dan bawah perlu
mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan. 10
Komunikasi yang persuasive adalah merupakan suatu jawaban yang baik yang harus
selalu diciptakan oleh pimpinan atau manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Keterbukaan tersebut akan membuat informasi yang terselubung akan dapat terbuka dan
akan bermanfaaat positif bagi pertumbuhan organisasi itu. Di samping itu keterbukaan akan
memungkinkan seseorang berpikir jernih hinigga dapat mamacu proses terbentuknya cipta,
rasa dan karsa bagi seseorang tersebut. Keterampilan berkomunikasi inidipierllukan baik
untuk tingkatan manajemen atas, menengah maupun bawah. Hal ini disebabkan karena
proses komunikasi ini sangat diperlukan pada setiap level manajerial.
2.2 Organisasi
2.2.1