Oleh:
ANASTASYA M.AGEL
B 101 20 047
ADMINISTRASI PUBLIK
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan rahmat dan Ridho-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah Pentingnya Manajemen Dalam Organisasi. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi tugas yang ibu berikan serta dapat
menjadi nilai untuk saya. Oleh sebab itu, saya menerima saran dan kritik dari pembaca sebagai
perbaikan bagi saya untuk masa yang akan datang. Akhir kata saya mengucapkan “Terima Kasih”.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
Anastasya M.Agel
DAFTAR ISI
SAMPUL… .................................................................................................................................... 1
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the
right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.
Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam
pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan
dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman
akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak
bagi prinsip-prinsip lainnya.
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap
wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai
dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan
terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai
wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak
mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan
bumerang.
c. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang
tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang
wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai
tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
d. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
g. Penggajian Pegawai
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala
pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin
kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan
pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau
akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
m. Prakarsa (initiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa
menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian
pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan,
pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang
dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain,
karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa
karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu,
seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang
dilahirkan karyawannya.
n. Semangat kesatuan dan semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan
sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir
apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi
karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki
kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan
manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de
corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana
• Controlling
Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik
dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang
diharapkan tersebut,akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia yang terbatas
baik pengetahuan, teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu dapat dikembangkan
dengan membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan tanggung jawabnya kepada orang lain
sehingga secara sinergis dan simbiosis mutualisme membentuk kerjasama yang baik maka
tidak ada “manajemen”. Kalaupun ada adalah manajemen tradisional atau otoriter.
Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada dasarnya :
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi yang
kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai sebagai
tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar lebih
baik lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin
manus yang berati “tangan”. Ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat
yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat
pula fungsi staffing (pembentukan staf). Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai
seni bukannya saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Oleh karena itu semakin
berkembang manajemen sebagai ilmu, seharusnya seni manajemen juga demikian. Keduanya
mesti ditingkatkan bersama-sama sehingga pengembangan kemampuan bermanajemen
didasarkan pada ilmu yang artistik (artistic science) atau penerapan ilmu yang dilandasi oleh
seni, dan seni yang ilmiah (scientific art) atau penerapan seni yang berdasarkan ilmu. Jadi,
manajemen penting dalam organisasi karena dapat memudahkan pencapaian tujuan baik
tujuan organisasi maupun tujuan pribadi, dapat menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan dan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/manajemen/
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen
https://www.bantennews.co.id/bantenesia/pentingnya-manajemen-dalam-sebuah-
organisasi/