Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KONSEP DASAR MANAJEMEN ORGANISASI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas:


Oleh :
MHD HASAN ARDEDI

FAKULTAS : TARBIYAH
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DOSEN PENGAMPUH : ZAINAL ABIDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM


ASAHAN – KISARAN
2022 /2023
2

KATA PENGANTAR

Assaalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak
memberikan nikmat kepada kita, umatnya. Rahmad beserta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin kita akhir zaman yang sangat dipanuti
oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini sengaja dibahas karena
sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin mengenal judul
tentang “Konsep Dasar Manajemen Organisasi”
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Buya Dosen dan teman-
teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah
ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya semua pembaca makalah ini.

Wassaalamu’alaikum Wr. Wb.

Kisaran, Februari 2023

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Definisi Manajemen.......................................................................................2
B. Fungsi Manajemen.........................................................................................3
C. Kinerja Organisasi..........................................................................................5
D. Keterampilan Manajemen..............................................................................7
E. Tingkatan Manajemen....................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

3
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kehadiran berbagai organisasi dalam kehidupan masyarakat merupakan
salah satu fenomena kehidupan modern untuk membantu dan mempermudah
pemenuhan kebutuhan hidup manusia secara individu dan masyarakat. Apabila
mendengar kata organisasi maka kita akan mendengar kata manajemen.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan
atau cita-cita yang diinginkan oleh sekelompok orang tersebut. Di dalam
pelaksanaan organisasi, tidak lengkap atau tidak teraturnya organisasi tersebut
apabila tidak ada manajemennya. Manajeman merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti tugas yang
dilaksanakan secara benar terorganisir dan sesuai dengan jadwal.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, berikut ialah rumusan masalah
yang akan dibahas:
1. Apa definisi manajemen?
2. Apa fungsi manajemen?
3. Bagaimana kinerja organisasi?
4. Bagaimana keterampilan manajemen?
5. Apa saja tingkatan manajemen?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi manajemen
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen

4
5

3. Untuk mengetahui kinerja organisasi


4. Untuk mengetahui keterampilan manajemen
5. Untuk mengetahui tingkatan manajemen

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen
Manajemen ditinjau dari sudut etimologis berasal dari kata manage yang
artinya mengemudikan, memerintah, memimpin, atau dapat juga diartikan
sebagai pengurusan. Secara sederhana, manajemen dapat diartikan suatu
pengurusan atau pengaturan atau memimpin atau membimbing terhadap
orang-orang (pihak lain) dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan
tertentu1.
Banyak ahli yang memberikan pandangan dan pendapat yang berbeda-
beda tentang batasan manajemen itu. Hal ini terjadi karena memberikan arti
yang sifatnya umum kepada kebanyakan orang merupakan suatu yang tidak
mudah. Melihat ini, ada tiga fokus untuk mengartikan istilah manajemen itu
sendiri yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang menekankan
perhatian kepada keterampilan atau kemampuan manajerial yang
diklasifikasikan menjadi keterampilan teknikal, manusiawi, dan
konseptual.
b. Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang
sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.
Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang
dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain dalam mencapai tujuan2.
Berikut ini merupakan defenisi manajemen dari beberapa para ahli.
a. Hersey dan Blanchard (1988) menjelaskan manajemen merupakan suatu
proses bagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan.
b. Stoner (1992) mengartikan manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

1
Abdulsyani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 1.
2
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.
85.

5
6

c. Sudjana (2000) memandang manajemen adalah rangkaian berbagai


kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang
telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan dan saling
keterkaitan dengan lainnya.
d. Robbins dan Coultar (1996) mendefenisikan manajemen sebagai suatu
proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif
dan melalui orang lain.
e. Donnelly, Gibson, dan Ivancevich (1971) mendefenisikan manajamen
yaitu management is the process by which individual and group effort is
coordinated toward group goals. Defenisi tersebut melihat bahwa
manajamen adalah suatu proses dimana usaha individu dan kelompok
dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama.
f. George R. Terry (1966) mendefenisikan manajemen yaitu suatu proses
yang jelas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan
untuk menentukan serta melaksanakan sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan dengan menggunakan sumber daya dan sumber lainnya3.
g. Terry and Franklin (2003) menjelaskan manajemen adalah suatu proses
yang terdiri dari aktivitas perencanaan, pengaturan, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan memenuhi sasaran
hasil yang diwujudkan dengan penggunaan manusia dan sumber daya
lainnya4.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses
yang kontinu yang bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang
dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan baik
secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam
mengkoordinasikan dan menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan
organisasi secara produktif, efektif, dan efisien.

B. Fungsi Manajemen
Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama Henry
fayol mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima) fungsi
manajemen, yaitu: Merancang, mengorganisasikan, memerintah,

3
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm. 86-87.
4
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta: Kencana,
2015), hlm. 2.

6
7

mengkoordinasi dan mengendalikan. Pada pertengahan tahun 1950-an, dua


professor UCLA memanfaatkan karya Fayol tersebut dan meringkas fungsi
manajemen menjadi 4 (empat), yaitu:
1) Fungsi perencanaan (Planning)
Rencana-rencana di butuhkan untuk memberikan kepada organisasi
tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-
tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan:
 Untuk Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-daya yang
diperlukan mencapai tujuan-tujan.
 Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada.
 Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.

2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


 Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerja ditetapkan, di
bagi dan dikoordinasikan pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
yang didalamnya terdiri dari: Penentuan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan membawa
hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan
 Penugasan tanggung jawab tertentu.
 Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk
melaksanakan tugas-tugas.

3) Fungsi pengarahan (Actuating)


Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber daya yang ada, maka
fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan anggota untuk
bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan.
Fungsi ini secara sederhana adalah bagaimana membuat anggota
organisasi melakukanapa yang diinginkan organisasi. Dengan demikian
fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan, motivasi,
komunikasi dan budaya organisasi.
Fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasi menyagkut
aspek-aspek yang abstrak dalam organnisasi sedangkan fungsi pengarahan
sangat berkaitan langsung dengan anggota dalam organisasi.

7
8

4) Fungsi pengawasan (Controlling)


Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa ada
pengawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools yang
mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan
yang di tetapkan.
Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan positif
dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif
dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin bahwa kegiatan
yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan terjadi kembali.
Pada fungsi pengawasan, terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan, yaitu:
 Penetapan standar pelaksanaan.
 Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
 Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang
telah di tetapkan.
 Pengambila tindakan koreksi yang di perlukan pelaksanaan menyimpang
dari standar.
Semua fungsi diatas harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan
dimana saja kelompok organisasi walaupun terjadi tekanan tipe organisasi,
jabatan fungsional dan tinkatan manajemen yang berbeda. Kegagalan atau
kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung dari kemampuan manajer untuk
melasanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif dalam satu tujuan
organisasi.

C. Kinerja Organisasi
Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat
dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan
hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga
dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang
dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumbersumber tertentu
yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari
serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
organisasi5.
Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama
diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan
organisasi. “Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu
5
Mulyasa, Enco, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

8
9

organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu


organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya”. (Surjadi,2009:7) Menurut Baban Sobandi Kinerja organisasi
merupakan sesuatu yang telah dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu
tertentu, baik yang terkait dengan input, output, outcome, benefit, maupun
impact. (Sobandi, 2006:176).
Hasil kerja yang dicapai oleh suatu instansi dalam menjalankan
tugasnya dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, output,
outcome, benefit, maupun impact dengan tanggung jawab dapat
mempermudah arah penataan organisasi pemerintahan. Adanya hasil kerja
yang dicapai oleh instansi dengan penuh tanggung jawab akan tercapai
peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Organisasi pemerintahan
menggunakan alat, teori yang digunakan yaitu teori kinerja dari Baban
Sobandi dan para ahli lainnya dalam bukunya yang berjudul Desentralisasi
dan Tuntutan Penataan Kelembagaan Daerah, berikut adalah indikator kinerja
organisasi menurut baban sobandi :
1. Keluaran (Output)
2. Hasil
3. Kaitan Usaha dengan Pencapaian
4. Informasi Penjelas (Sobandi ,2006 : 179-181)
Pertama, keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung
dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik atau pun non fisik. Suatu
kegiatan yang berupa fisik maupun non fisik yang diharapkan dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat. Kelompok keluaran (output) meliputi dua hal.
Pertama, kualitas pelayanan yang diberikan, indikator ini mengukur kuantitas
fisik pelayanan. Kedua, kuantitas pelayanan yang diberikan yang memenuhi
persyaratan kualitas tertentu. Indikator ini mengukur kuantitas fisik pelayanan
yang memenuhi uji kualitas
Kedua, hasil adalah mengukur pencapaian atau hasil yang terjadi
karena pemberian layanan.segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Maka segala
sesuatu kegiatan yang dilakukan atau dilaksanakan pada jangka menengah
harus dapat memberikan efek langsung dari kegiatan tersebut. Kelompok
hasil, mengukur pencapaian atau hasil yang terjadi karena pemberian layanan,
kelompok ini mencakup ukuran persepsi publik tentang hasil. Ukuran
keluaran disebut sangat bermanfaat jika disajikan secara komparatif dengan

9
10

hasil tahun sebelumnya, target, tujuan, atau sasaran, norma, atau standar yang
diterima secara umum. Efek sekunder dari pelayanan atas penerimaan atau
pengguna bisa teridentifikasi dan layak dilaporkan. Ukuran itu mencakup
akibat tidak langsung yang signifikan, dimaksud atau tidak dimaksud, positif
atau negatif, yang terjadi akibat pemberian pelayanan yang diberikan.
Ketiga, kaitan usaha dengan pencapaian adalah ukuran efisiensi yang
mengkaitkan usaha dengan keluaran pelayanan. Berdasarkan pengertian
diatas, maka Mengukur sumber daya yang digunakan atau biaya per unit
keluaran, danmemberi informasi tentang keluaran di tingkat tertentu dari
penggunaan sumber daya, menunjukan efisiensi relatif suatu unit jika
dibandingkan dengan hasil sebelumnya, tujuan yang ditetapkan secara
internal, norma atau standar yang bisa diterima atau hasil yang bisa dihasilkan
setara. Indikator yang mengaitkan usaha dengan pencapaian, meliputi dua hal.
Pertama, ukuran efisiensi yang mengaitkan usaha dengan keluaran pelayanan,
indikator ini mengukur sumber daya yang digunakan atau biaya per unit
keluaran, dan memberi informasi tentang keluaran ditingkat tertentu dari
penggunaan sumber daya di lingkungan organisasi. Kedua, ukuran biaya hasil
yang menghubungkan usaha dan hasil pelayanan, ukuran ini melaporkan
biaya per unit hasil, dan mengaitkan biaya dengan hasil sehingga managemen
publik dan masyarakat bisa mengukur nilai pelayanan yang telah diberikan.
Keempat, informasi penjelas adalah suatu informasi yang harus
disertakan dalam pelaporan kinerja yang mencakup informasi kuantitatif dan
naratif. Membantu pengguna untuk memahami ukuran kinerja yang
dilaporkan, menilai kinerja suatu organisasi, dan mengevaluasi signifikansi
faktor yang akan mempengaruhi kinerja yang dilaporkan. Ada dua jenis
informasi penjelas yaitu pertama, faktor substansial yang ada diluar kontrol
seperti karakteristik lingkungan dan demografi. Kedua, faktor yang dapat
dikontrol seperti pengadaan staf.

D. Keterampilan Manajemen
Beberapa keterampilan yang perlu diketahui yaitu:6 
1. Keterampilan Manajemen: Motivasi.
Ini merupakan keterampilan manajemen yang pertama dan paling
utama. Logikanya, tim manajemen tidak akan bisa menjalankan tugasnya
dengan baik, jika mereka tidak memiliki motivasi yang kuat pada diri

6
Musfah, Jejen,Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Praktik, Jakarta: Kencana,
2015.

10
11

sendiri dan tidak bisa memberikan motivasi-motivasi hebat tersebut pada


orang-orang di sekitar mereka. Ketika kita bisa memberikan motivasi yang
kuat kepada orang-orang di sekitar kita, maka kita akan membantu mereka
untuk lebih produktif dan bersemangat dalam bekerja. Apa saja contoh
keterampilan manajemen dalam motivasi? Diantaranya adalah memberi
kepercayaan pada karyawan untuk mengelola proyek besar, menciptakan
lingkungan kerja yang penuh dengan inspirasi dan motivasi, saling
mendukung rekan kerja yang sedang merasa stres atau demotivasi, serta
memberikan apresiasi & insentif untuk kinerja luar biasa yang diberikan
karyawan.
 
2. Keterampilan Manajemen: Profesionalisme.
Keterampilan manajemen yang kedua adalah bersikap profesional,
baik kepada mitra bisnis, pelanggan, klien, maupun karyawan. Keterampilan
manajemen ini sangat penting untuk dimiliki dan diterapkan agar orang-orang
di dalam perusahaan tahu bagaimana sikap yang benar dalam bekerja.
Integritas, kejujuran, dan profesionalisme adalah keterampilan yang sangat
penting untuk dimiliki semua orang yang terlibat dalam kegiatan manajemen.
Beberapa keterampilan manajemen dalam profesionalisme yang perlu kita
adaptasikan adalah menunjukkan inisiatif yang baik, menunjukkan nilai-nilai
moral yang kuat dan memberikan layanan pelanggan yang luar biasa dengan
bersikap profesional.
 
3. Keterampilan Manajemen: Komunikasi.
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat perlu dimiliki setiap
orang. Ketika kita memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka kita
akan mudah untuk melakukan kerjasama dengan mereka. Beberapa
keterampilan manajemen dalam komunikasi yang dianggap sangat penting
adalah menerapkan peluang komunikasi secara terbuka dengan rekan-rekan
kerja, menyampaikan pesan komunikasi yang jelas dan rinci, mengajak para
rekan kerja introvert untuk berinteraksi dengan kita dan menciptakan rapat
kerja yang efisien serta produktif. 
 
4. Keterampilan Manajemen: Penyelesaian Masalah. 
Penyelesaian masalah atau problem solving juga termasuk ke dalam
keterampilan manajemen yang sangat penting untuk kita miliki. Tidak ada
satu orang pun yang bisa terbebas dari masalah selama hidup mereka.

11
12

Masalah akan selalu ada menghampiri kita dan masalah datang untuk
diselesaikan, bukan dihindari. Kira-kira apa saja ya contoh keterampilan
manajemen dalam penyelesaian masalah? Beberapa diantaranya adalah
mendorong karyawan untuk bersabar dan bersikap tangguh dalam
menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya, mengantisipasi
potensi munculnya masalah dan memecahkan masalah secara cepat serta
efisien. 
 
5. Keterampilan Manajemen: Inovasi.
Keterampilan manajemen terakhir yang akan kita bahas adalah
inovasi. Kami yakin kata inovasi sudah sangat familiar di telinga rekan-rekan
Career Advice. Di zaman modern seperti sekarang ini, perusahaan yang tidak
mau berinovasi akan kalah saing dengan perusahaan-perusahaan lain yang
selalu memprioritaskan inovasi untuk pelanggannya. Inovasi juga menjadi
sesuatu yang harus dipegang oleh manajemen. Beberapa contoh diantaranya
adalah mengembangkan ide-ide inovatif untuk kebutuhan pelanggan,
mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan produk dan layanan jasa, serta
mencari solusi yang inovatif. Selain itu, kita juga bisa mendesain ulang sistem
untuk meningkatkan produktivitas atau fungsionalitas.

E. Tingkatan Manajemen
Adapun beberapa tingkatan manajemen adalah sebagai berikut:7 
1. Manajemen Puncak (Top Management) 
Tingkatan yang pertama dan menduduki level paling atas adalah
manajemen puncak atau top manajemen. Dalam tingkatan ini, top
management masuk ke dudukan paling tertinggi sehingga mengawasi semua
manajer yang ada di bawahnya. 
Ada berbagai jabatan yang menduduki posisi ini, diantaranya adalah
Chief Financial Officer (CFO), Chief Operating Officer (COO), Chief
Executive Officer (CEO), presdir, dan berbagai posisi eksekutif lain. 
Adapun tugas dan fungsi dari manajemen puncak adalah sebagai berikut: 
 Menetapkan tujuan dari organisasi tersebut dengan target waktu tertentu.
Baik itu jangka waktu singkat ataupun tujuan jangka panjang. 
 Menjadi citra dari organisasi untuk berhubungan dengan para konsumen,
media, sampai dengan investor terkait. 

7
Nawawi, Hadari,Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan,
Jakarta: Haji Masagung, 1989

12
13

 Membuat kebijakan serta rencana untuk tujuan kelompok atau perusahaan.


Perencanaan ini harus dibuat sebaik mungkin mengikuti visi dan misi
yang ada. 
 Mengawasi seluruh aktivitas manajer bawahan agar bisa terorganisir. 
 Punya tanggung jawab penuh untuk pertumbuhan perusahaan. 
 Mengatur dan menjaga seluruh sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan, baik itu aset, tenaga kerja, maupun arus keuangan. Semua
elemen tersebut yang mendukung dan mempengaruhi jalannya suatu
organisasi atau perusahaan. Oleh sebab itu, penting untuk
mengendalikannya dengan baik agar perusahaan berjalan lancar. 

2. Manajemen Menengah (Middle Management) 


Tingkatan yang kedua adalah middle management atau manajemen
menengah. Level ini berada di bawah top manajemen dan di atas manajemen
lini pertama. Middle management bertanggung jawab kepada top management
karena posisinya ditunjuk langsung oleh puncak manajemen ini. 
Di tingkat ini, manajemen tengah diberi wewenang untuk memantau
manajemen yang di bawahnya. Contoh jabatan yang termasuk dalam
manajemen menengah adalah kepala departemen, junior executive, sampai
dengan manajer cabang. 

Ada beberapa tangung jawab yang diperlukan dalam menjabat di


posisi ini, antara lain sebagai berikut: 
 Memastikan seluruh kegiatan dari tiap departemen yang diserahi tanggung
jawab untuk membuat perusahaan berjalan dengan baik dan mencapai
tujuan bersama. 
 Menjadi penghubung antara top menajemen dengan manajemen di
bawahnya agar dapat melaksanakan perencanaan yang sudah ditetapkan
dengan baik. 
 Selain itu, penting juga untuk menjaga kinerja dari tenaga kerja agar tetap
produktif. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan motivasi pekerja
dengan berbagai strategi yang optimal. 
 Merealisasikan kebijakan yang dibuat oleh top manajemen. 
 Melakukan seleksi, pemilihan rekrutmen, sampai dengan penempatan
karyawan sesuai dengan bidangnya secara tepat. 
 Mengawasi dan memantau langsung pelaksanaan pekerjaan. 

13
14

 Membangun kerja sama dan suasana yang kondusif di setiap departemen


guna menjaga kebersinambungan yang baik. 

3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management) 


Tingkatan manajemen terakhir atau level terendah adalah first line
management. Tingkatan ini memiliki kekuasaan yang paling rendah jika
dibandingkan dengan manajemen lainnya. Tanggung jawabnya adalah
menjaga kinerja dari seluruh tim di bidang operasional. 
Dengan tanggung jawab ini membuat para manajer harus mampu
memiliki keahlian tertentu, seperti komunikasi dan teknikal. Selain itu, ada
juga beberapa tugas lain yang dimiliki oleh first line management, diantaranya
adalah sebagai berikut: 
 Menjadi pendengar dari berbagai masalah yang dialami seluruh pekerja di
bidang operasional. 
 Melaporkan kritik dan saran tersebut ke manajemen menengah. 
 Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan nyaman. 
 Melengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk operasional kerja. 
 Membantu manajemen tingkat menengah melakukan seleksi calon tenaga
kerja. 
 Selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang baik  di
perusahaan. 
 Bertanggung jawab dalam menjaga attitude yang baik dari tenaga kerja di
perusahaan. 

14
15

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen adalah suatu proses yang kontinu yang bermuatan
kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas atau kegiatan baik secara perorangan ataupun
bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mengkoordinasikan dan
menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif,
efektif, dan efisien. Merancang, mengorganisasikan, memerintah,
mengkoordinasi.
Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat
dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil
yang dicapai dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan
sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh
seluruh komponen organisasi terhadap sumbersumber tertentu yang digunakan
(input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi.

15
16

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 1.


Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2010)
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta:
Kencana, 2015), hlm. 2.
Mulyasa, Enco,Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
Musfah, Jejen,Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Praktik, Jakarta:
Kencana, 2015.
Nawawi, Hadari,Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga
Pendidikan, Jakarta: Haji Masagung, 1989

16
17

17

Anda mungkin juga menyukai