Anda di halaman 1dari 3

Nama : DHEA ANANDA AFRILLIA

NPM : 18051037
Kelas : 7 C MATEMATIKA
M.kuliah : PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

1. Mind mapping disebut pemetaan pikiran atau peta pikiran, adalah satu cara mencatat
materi pelajaran yang memudahkan siswa belajar. Model mind mapping merupakan
bagian dari Active learning yaitu suatu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk
belajar secara aktif menggunakan otak.

a. Sintak di dalam Model Pembelajaran Mind Mapping


- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan
sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
- Bentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
- Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
- Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
- Siswa membuat peta pikiran atau diagram berdasarkan alternatif jawaban yang
telah didiskusikan.
- Beberapa siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep
berpikirnya.
- Siswa diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai
konsep yang disediakan.

b. Fase di dalam Model Pembelajaran Mind Mapping


- Fase I : Kegiatan Inti
tahap yang paling penting di mana me-tode yang sudah dipilih akan
diimplementasikan secara operasional dalam berbagai kegiatan yang berpusat
pada Peserta didik dan yang harus berorientasi pada pencapaian semua aspek
kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

- Fase II : Kegiatan Penutup


Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkain
kegiatan, memberikan umpan balik, melakukan kegiatan tindak lanjut, dan
menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
c. Proses kedalam Soal Materi Matematika
Pada submateri Refleksi pada dasarnya penerapan pembelajaran tipe Mind Mapping
adalah sebagai berikut :
1. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa.
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 5-6 siswa

dengan tujuan kelompok yang terbentuk di dalam kelas tidak terlalu

banyak.

3. Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada siswa, LKS

bertujuan untuk menuntun siswa dalam mencari informasi dari materi

refleksi, mengawal siswa memetakan pikiran.

4. Beberapa siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan LKS

yang telah dikerjakan dengan tujuan dapat bertukar pendapat dengan

kelompok lain.

5. Setelah seluruh materi refleksi sudah selesai dipelajari, pada pertemuan

berikutnya pembelajaran diisi dengan membuat mind map dengan

bantuan LKS yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelum-

sebelumnya dikarenakan siswa akan lebih mudah dalam membuat mind

map jika seluruh materi telah dipelajari dan dapat dirangkai menjadi

satu kesatuan materi refleksi yang dipetakan.

2. Termaksud ke dalam Rumpun

Mind Mapping termaksud ke dalam Rumpun Model Interaksi Sosial

Alasan : Karena pada tipe mind mapping ini lebih menitik beratkan pada

pengembangan kemampuan kerjasama dari para siswa. Pada tipe mind

mapping ini para siswa juga dituntut untuk dapat mendefinisikan


masalah-masalah dengan menggunakan proses-proses sosial.

d. Model Mind Mapping berdasarkan Kriteria Model Pembelajaran


- Valid : Karena pada tipe mind mapping para siswa dituntut untuk
bisa melakukan pembelajaran secara sosial atau berdiskusi
- Praktis : Karena dalam prosesnya guru langsung menuntun siswa
dalam mencari informasi dan mengawal siswa dalam
berpikir.
- Efektif : Karena dalam Mind Mapping, siswa mampu memecahkan
dan mempersentasikan masalahnya dengan cara-cara sosial
atau diskusi dan dengan model ini siswa dituntut untuk
aktif serta mampu membuat mind map dengan bantuan dari
masalah-masalah yang telah dipecahkan siswa.

Anda mungkin juga menyukai