Anda di halaman 1dari 5

SINTAKS 10 MODEL PEMBELAJARAN

REKOMENDASI KURIKULUM 2013

oleh:

Bambang Kariyawan Ys
Guru SMA Cendana Pekanbaru

A. Model Project Based Learning


Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki, melatih berbagai keterampilan berfikir,
sikap, dan keterampilan konkret. Sedangkan pada permasalahan kompleks, diperlukan
pembelajaran melalui investigasi, kolaborasi dan eksperimen dalam membuat suatu proyek,
serta mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam pembelajaran

Sintaks Model terdiri dari:


1. Menyiapkan Pertanyaan/Penugasan Proyek
Pada tahap ini sebagai langkah awal agar siswa mengamati lebih dalam terhadap
pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada
2. Menyusun Jadwal Sebagai Langkah Nyata dari Sebuah Proyek
Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia
dan sesuai dengan target
3. Monitor Kegiatan dan Perkembangan Proyek
Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Siswa
mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan
4. Menguji Hasil
Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari
berbagai sumber
5. Mengevaluasi Kegiatan/Pengalaman
Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas
proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain

Ciri khas: dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan terdapat jadwal penyelesaian proyek

B. Model Problem Based Learning


Model pembelajaran ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau permasalahan yang dikaitkan dengan
pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya. Permasalahan yang diajukan pada model PBL,
bukanlah permasalahan “biasa” atau bukan sekedar “latihan” yang diberikan setelah
contoh-contoh soal disajikan oleh guru. Pemasalahan dalam PBL menuntut penjelasan atas
sebuah fenomena. Fokusnya adalah bagaimana siswa mengidentifikasi isu pembelajaran dan
selanjutnya mencarikan alternatif-alternatif penyelesaian. Pada pembelajaran ini melatih siswa
terampil menyelesaikan masalah.

Sintaks Model terdiri dari:


1. Mengorientasi Peserta Didik Pada Masalah
Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek
pembelajaran
2. Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran

1
Pengorganisasian pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik
menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji.
3. Membimbing Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi /melakukan percobaan untuk
memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain
dari berbagai sumber
5. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Setelah Peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis
dan dievaluasi

Ciri khas: permasalahan yang diangkat bukan masalah “biasa”

C. Model Pembelajaran Inquiry Learning


Model penemuan merupakan suatu kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan
analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Siswa dilatih dapat
mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis dan mengujinya. Peran guru selain
sebagai pengarah dan pembimbing, juga dapat menjadi sumber informasi data yang diperlukan.

Sintaks Modelnya:
1. Mengamati
Mengamati Berbagai fenomena alam yang akan memberikan pengalaman belajar kepada
siswa bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena
2. Mengajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk melatih siswa
mengeksplorasi fenomena melalui berbagai sumber
3. Mengajukan Dugaan
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat melatih siswa dalam mengasosiasi
atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga
siswa dapat memprediksi dugaan yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu
kesimpulan
5. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis,
sehingga siswa dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya

Ciri khas: siswa merumuskan dugaan/hipotesis yang harus dijawab

D. Model Pembelajaran Discovery Learning


Model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap atau
mencari tahu tentang permasalahan atau sesuatu yang sebenarnya ada namun belum
mengemuka dan menemukan solusinya berdasarkan hasil pengolahan informasi yang dicari
dan dikumpulkan sendiri, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan baru yang dapat
digunakannya dalam memecahkan persoalan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Sintaks Modelnya:
1. Memberi Stimulus (Stimulation)

2
Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak siswa melalui
kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain
2. Mengidentifikasi Masalah (Problem Statement)
Siswa menemukan permasalahan, mencari informasi terkait permasalahan, dan
merumuskan masalah
3. Mengumpulkan Data (Data Collecting)
Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk
menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai
alternatif pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan)
4. Mengolah Data (Data Processing)
Siswa mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk
diaplikasikan pada kehidupan nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif)
5. Memverifikasi (Verification)
Siswa mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data melalui berbagai
kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta
mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan
6. Menyimpulkan (Generalization)
Siswa digiring untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu kejadian atau
permasalahan yang sedang dikaji.

Ciri khas: masalah digulirkan oleh guru untuk dicarikan solusinya

E. Model Jigsaw (Tim Ahli)

Sintaks Modelnya:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup

Ciri khas: materi untuk setiap kelompok harus sama.


Karakter: memberikan penghargaan dan tanggung jawab atas ilmu yang dimiliki

F. Model Picture and Picture

Sintaks Modelnya:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai

3
dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman

Ciri khas: materi memiliki klasifikasi dan kekuatan gambar sebagai media

G. Model Number Head Together

Sintaks Modelnya:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan

Ciri khas: setiap kelompok mendapat permasalahan yang sama dan identitas nomor di kepala

H. Model Group Investigation

Sintaks Modelnya:
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas
yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang
bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup

Ciri khas: setiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda

I. Model Two Stay Two Stray

Sintaks Modelnya:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke
tamu mereka
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka
dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

Ciri khas: setiap kelompok mendapatkan materi yang sama, berkunjung dapat dilakukan pada
sumber-sumber belajar yang lain
Karakter: belajar menghargai tamu

4
J. Model Think Pair Share

Sintaks Modelnya:
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup

Ciri khas: dua kelompok diberi dua masalah berbeda

Anda mungkin juga menyukai