Anda di halaman 1dari 11

“PRAKTIK (SIMULASI) PEMBELAJARAN TEMATIK DI

SD”

(UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PEMBELAJARAN TEMATIK)


DOSEN PENGAMPU : FAHRUR ROZI, S.Pd., M.Pd

NAMA KELOMPOK 10:


1. Amanda Riana Putri Siahaan (1181111045)
2. Melinda Tri Buana Puspita Sari (1182111009)
3. Izza Annisa Eryadi (1181111053)
4. Reni Anggriani Nasution (1171111049)

KELAS : B – REGULER-2018
SEMESTER : VI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Praktik (Simulasi) Pembelajaran
Tematik di SD”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang mata kuliah “Pembelajaran Tematik”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah Swt senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Medan, 4 Mei 2021

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Praktik (Simulasi) Pembelajaran Tematik di SD...................................................3
BAB III. PENUTUP......................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang semakin maju ini, semua hal dimulai dari mode,
fashion, food dan khususnya tekhnologi semakin maju. Namun hal tersebut tidak seiring
dengan majunya sistem metode pendidikan, khususnya di Indonesia.

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terbesar dari maju atau mundurnya
suatu negara. Dari sebuah pendidikan yang terstruktur dengan baik lah yang melahirkan
teknologi termutakhir. Dari pendidikan yang baiklah yang melahirkan karakter-karakter
anak bangsa yang kuat dan menatap jauh kedepan. Dapat kita lihat dari Negara-negara
maju umumnya memiliki sistem pendidikannya juga maju. Khususnya usia dini, sangat
berpengaruh dalam membentuk karakter pemikiran dari pelajar yang akan terbawa hingga
dia dewasa.

Kurang tingginya minat siswa, khususnya dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)
untuk belajar, mendorong penulis untuk mengemukakan masalah ini. Siswa di zaman
ini, mulai menganggap bahwa sekolah tempat yang menyeramkan dimana pelajaran yang
sulit dicerna dan tidak mereka sukai diajarkan. Pada akhirnya pada tahun 2006 muncul
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lahir atas dasar UU no 20 tahun
2003, sisdiknas PP no 19 tahun 2005, pemdiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi dan
pemdiknas no 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan. Dalam KTSP, pusat
hanya memberikan kerangka dan menyerahkan kewenangan sekolah untuk
mengembangkan sendiri, di saat inilah muncul berbagai metode pembelajaran yang
menyesuaikan dengan sekolah atau daerah masing-masing.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang berkaitan
dengan pembelajaran tematik, antara lain :
1. Bagaimana metode simulasi muncul ?
2. Apakah yang menjadikan metode simulasi menjadi salah satu strategi pembelajaran ?

C. Tujuan
Dari Rumusan Masalah di atas, adapun tujuan dalam pembelajaran yaitu:
1. Untuk Menggali Lebih Dalam Mengenai Kemunculan Metode Simulasi.
2. Untuk Menganalisis Keunggulan dari Metode Simulasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penerapan (Simulasi) Pembelajaran Tematik di SD


Pengertian Metode Simulasi

Simulasi berasal dari kata “simulate” yang memiliki arti pura-pura atau berbuat
seolah-olah. Dan juga “simulation” yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya berpura-
pura saja. Simulasi adalah tiruan dari proses dunia nyata atau sistem. Simulasi berarti
menyangkut pembangkitan proses atau pengamatan dari proses untuk menarik kesimpulan
dari sistem yang diwakili. Simulasi merupakan suatu metode pembelajaran praktek interaktif
melibatkan penciptaan situasi atau ruang belajar dalam suatu pelatihan. Sebagai metode
mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Model
pembelajaran ini diterapkan dalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan
kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika (Pengendalian). Pendekatan
simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks
sengaja control, misalnya dalam proses simulasi ini digunakan dengan menggunakan
simulator.
Jenis-Jenis Simulasi
1. Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena social, permasalahan yang
menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba,
gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya sosiodrama digunakan untuk
memberikan pemahaman dan penghayatan anak masalah-masalah social serta
mengembangkan kemampuan siswa untuk mengembangkannya.
2. Psikodrama

3
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak
dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi
yaitu agar siswa memperoleh pemahaman lebih baik tentang dirinya.

3. Role Playing atau Bermain Peran

Adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk
mengkreasi peristiwa, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian
yang mungkin muncul pada masa yang akan datang. Topik yang dapat diangkat untuk
role playing misalnya memainkan peran sebagai pasien dalam praktek keperawatan,
memainkan peran dalam simulasi manajeman bencana. Selain itu, role plyaing
seringkali dimasudkan dalam suatu bentuk aktivitas dimana siswa membayangkan
dirinya selah-olah berada diluar kelas dan memainkan peran orang lain.

4.Peer Teaching

Adalah metode latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman. Setelah
itu peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada
siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih memahami materi-materi yang telah diberikan.

5.Simulasi Game

Adalah  metode bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan tertentu.

B. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Simulasi

Menurut Wina Sanjaya langkah-langkah simulasi terdiri atas 3bagian yaitu persiapan
simulasi, pelaksanaan simulasi dan penutup simulasi. Untuk lebih jelasnya dijabarkan sebagai
berikut ini:

1) Persiapan Simulasi

a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi

b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan

c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus
dimainkan oleh pemeran, serta waktu yang disediakan

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa
yang terlibat dalam pemeran simulasi

4
2) Pelaksanaan Simulasi

a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran

b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian

c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapatkan


kesulitan

d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk
mendorong siswa berfikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.

3) Penutup Simulasi

a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang
disimulasikan.

b) Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan
terhadap proses pelaksanaan simulasi4

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dielaskan bahwa secara garis besar langkah-
langkah pembelajaran dengan metode simulasi dari 3 kegiatan utama yaitu persiapan,
pelaksanaan dan penutup.

C. Tujuan Kegiatan Simulasi

Metode pembelajaran simulasi bertujuan untuk :

1) Melatih keterampilan tertentu baik bersifat professional maupun bagi kehidupan


sehari-hari

2) Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep

3) Melatih memecahkan masalah

4) Meningkatkan keaktifan belajar

5) Memberikan motivasi belajar kepada siswa

6) Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok

7) Menumbuhkan daya kreatif siswa

8) Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.5

D. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

5
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode belajar
diantaranya :

1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun menghadapi
dunia kerja

2) Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa


diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan

3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa

4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam


menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis

5) Simulasi dapat meningkatkan gaairah siswa dalam proses pembelajaran

Disamping memiliki kelebihan simulasi juga mempunyai kelemahan, diantaanya :

1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuao dengan
kenyataan dilapangan

2) Pengelolahan ang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alathiburan,


sehingga tujuan pembelajaran jadi terbengkalai

3) Faktor pisikologis seperti rasamalu dan takut sering mempengaruhi siswa.

E. Pengaruh Metode Simulasi dengan Pemahaman Siswa

Metode simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang melatih siswa untuk melakukan
suatu perbuatan yang bersifat pura-pura yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Menurut
Nana Sudjana metode pembelajaran simulasi bertujuan untuk:

a. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat professional maupun bagibkehidupan


sehari-hari

b. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep

c. Melatih memecahkan masalah

d. Meningkatkan keaktifan belajar

e. Memberikan motifasi belajar kepada siswa

f. Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok

6
g. Menumbuhkan daya kreatif siswa

h. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

Berdasarkan tujuan metode simulasi diatas, dapat dilihat bahwa salah satu tujuannya
adalah untuk pemahaman konsep. Jika siswa benar- benar serius dalam pembelajaran dengan
memakai metode simulasi maka siswa tersebut akan lebih bagus pemahamannya. Di samping
itu dapat terlihat bahwa tujuan metode simulasi ini untuk meningkatkan keterampilan,
melatih memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar, memberikan motivasi belajar,
melatih untuk bekerja sama, menumbuhkan daya kreatif, dan melatih siswa untuk
mengembangkan sikap toleransi. Penggunaan simulasi dalam proses belajar mengajar sesuai
dengan kecendrungan pengajaran modern sekarang, yaitu meninggalkan pengajaran yang
bersifat pasif, menuju kepada pembelajaran siswa yang bersifat aktif.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran simulasi merupakan  model  pembelajaran yang membuat suatu
peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau
proses.  Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-
macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk
memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.

Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan


mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika.  Pendekatan
simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks
sengaja dikontrol. Adapun Jenis-jenis Model Simulasi yaitu Bermain peran (role
playing) , Sosio drama dan Permainan simulasi (Simulasi games). Kemudian Langkah-
langkah Model Pembelajaran Simulasi yaitu Persiapan Simulasi, Pelaksanaan
Simulasi dan Penutup.

B. Saran

7
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
disebabkan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/putujuni/5c9c54199715943d9a33c3e4/jenis-
jenis-metode-simulasi-yang-dapat-diterapkan-dalam-sistem-pembelajaran-dan-
dapat-meningkatkan-minat-belajar-mahasiswa

http://id.wikipedia.org/wiki/simulasi
http://kukuhsilautama.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai