Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“LINGKUNGAN ORGANISASI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas:


Oleh :
FITRIA SINTA AZHARI
NPM. 2201020065

FAKULTAS : TARBIYAH
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DOSEN PENGAMPUH : ZAINAL ABIDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM


ASAHAN – KISARAN
2022 /2023
2

KATA PENGANTAR

Assaalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak
memberikan nikmat kepada kita, umatnya. Rahmad beserta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin kita akhir zaman yang sangat dipanuti
oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini sengaja dibahas karena
sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin mengenal judul
tentang “Lingkungan Organisasi”
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Buya Dosen dan teman-
teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah
ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya semua pembaca makalah ini.

Wassaalamu’alaikum Wr. Wb.

Kisaran, Februari 2023

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Peluang Dan Ancaman Dalam Organisasi.....................................................3
B. Lingkungan Eksternal Lingkungan Tugas Dan Lingkungan Umum.............5
C. Lingkungan Internal Budaya Organisasi........................................................10
D. Beradaptasi Dengan Lingkungan...................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

3
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari hari,kita mengenal berbagai jenis organisasi yang
mempengaruhi semua tingkatan kehidupan. Fakta menunjukan bahwa
kebanyakan diantara kita menjalani sebagian besar dari kehidupan dalam
organisasi organisasi. pada umumnya tujuan organisasi dibentuk dengan tujuan
untuk melaksanakan atau mencapai hal hal tertentu, yang tidak mungkin
dilaksanakan secara individual. Organisasi membantu masyarakat dalam hal
kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ia pun merupakan sumber
penting aneka macam karier dalam masyarakat. Dalam organisasi terdapat
beberapa elemen elemen kunci dalam organisasi yaitu meliputi manusia dalam
organisasi,stukur dalam organisasi, teknologi, dan lingkungan tempat organisasi
tersebut beroperasi.
Lingkungan merupakan salah satu elemen kunci dalam organisasi,karena
lingkungan dapat mempengaruhi operasi setiap organisasi. Dalam organisasi
bisnis terdapat stakeholder yaitu pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung berhubungan dengan suatu organisasi. manajer merupakan salah satu
stakeholder tersebut. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan
lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi
lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Setiap organisasi, baik yang berskala
besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan.
Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan.Lingkungan merupakan kekuatan yang
mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi
(Margaretta, 2012).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, berikut ialah rumusan masalah
yang akan dibahas:
1. Bagaimanakah peluang dan ancaman dalam organisasi?
2. Bagaimana lingkungan eksternal lingkungan tugas dan lingkungan umum?

4
5

3. Bagaimana lingkungan internal budaya organisasi?


4. Bagaimana beradaptasi dengan lingkungan?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui peluang dan ancaman dalam organisasi.
2. Untuk mengetahui lingkungan eksternal lingkungan tugas dan lingkungan
umum
3. Untuk mengetahui lingkungan internal budaya organisasi
4. Untuk mengetahui beradaptasi dengan lingkungan

5
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. Peluang Dan Ancaman Dalam Organisasi


Dalam mengelola organisasi, seringkali pimpinan dan jajaran manajemen
kurang memberikan perhatian terhadap kondisi eksternal organisasi tersebut, dan
terlalu fokus terhadap kondisi internal. Akibatnya, strategi yang diterapkan
kurang sesuai dengan kondisi lingkungan, dan justru berakibat pada kegagalan
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan. Selain itu, kurangnya wawasan yang
dimiliki juga berpengaruh dalam menyikapi kondisi-kondisi eksternal, yang
memiliki kecenderungan sulit untuk dikontrol, sehingga setiap pimpinan dan
jajaran manajemen harus memahami faktor-faktor eksternal yang dapat
berpengaruh terhadap organisasi.1
Pada dasarnya, faktor eksternal dilakukan untuk menganalisis Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kedua elemen tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda, namun setiap pimpinan organisasi harus memahami
secara mendalam kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi
realitasnya di lapangan. Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang
terjadi di luar perusahaan. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh organisasi
dalam mewujudkan tujuannya, contohnya: kebijakan pemerintah membuka
peluang investasi asing. Sedangkan Threat atau ancaman merupakan kondisi
eksternal organisasi yang dapat berdampak dan menjadi penghambat terwujudnya
tujuan organisasi, contohnya: resesi global dan tingkat inflasi yang tinggi.
Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi
dapat menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal
yang terjadi. Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis

1
Arif, Mirrian Sjofjan. Organisasi dan Manajemen. Tangerang Selatan: Universitas terbuka,
2014.

6
7

lingkungan eksternal, atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic,


Economy, Social, Technology, Environment, and Legal). PESTEL
merupakan tool yang berfungsi dalam memberikan gambaran mengenai kondisi
lingkungan dimana organisasi beroperasi, serta kesempatan maupun ancaman di
sekitarnya.
1. Politic
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis
merupakan landasan mutlak yang harus diperhatikan organisasi. Karena itulah,
pemetaan peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah
pemerintahan, sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari.
Contoh: kebijakan pajak dan peraturan daerah
2. Economy
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis
suatu organisasi.
Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar mata uang, dsb.
3. Social
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan
dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada.
Contoh: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk,
kondisi lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.
4. Technology
Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan
teknologi dan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis.
Contoh: perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan penemuan-
penemuan baru dalam bidang teknologi, dsb.
5. Environment
Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.
6. Legal
Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-
undangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan aturan yang menyangkut proses
bisnis suatu organisasi.
Metode analisis berikutnya yang dapat digunakan adalah menganalisis
industri terkait, yaitu dengan metode Porter’s 5 Forces (Competitive Rivalry,
Customer Supplier, New Entrants, Consumer and Substitution). Metode ini
berfungsi untuk menganalisis pengembangan strategi bisnis atau lingkungan

7
8

persaingan. Dalam metode 5 Forces ini, sebuah industri disebut tidak menarik jika
kombinasi five forces berpotensi menurunkan profitabilitas suatu organisasi.
Sebaliknya, industri disebut menarik jika kombinasinya menunjukkan
profitabilitas yang menjanjikan. Berikut adalah deskripsi metode analisis 5 Forces:
1. Competitive Rivalry, menganalisis faktor-faktor persaingan antara sebuah
organisasi dan organisasi lainnya, sehingga strategi organisasi akan berhasil
jika mampu memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi
lainnya.
2. Supplier Power, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan pemasok, yang
memiliki posisi tawar-menawar yang berbeda-beda terhadap organisasi,
seperti: kecukupan pasokan dari supplier, posisi dan kekuatan supplier untuk
mengontrol harga barang yang dipasok, dsb.
3. New Entrants, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi masuknya
pendatang baru dalam suatu industri. Ketika hambatan industri semakin
rendah, hal tersebut dapat memicu masuknya pendatang baru, yang
berdampak pada penurunan profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri
semakin tinggi, maka akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki
industri. Berbagai hambatan tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai
skala ekonomi, penguasaan teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan
preferensi merek yang kuat.
4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang
dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi
produk yang sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari
perusahaan lain yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi
dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa
yang tersedia di pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk
menentukan pilihan dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi
menjadi ancaman.
Dengan melakukan identifikasi analisis faktor eksternal melalui metode
PESTEL dan metode Porter’s 5 Forces, maka organisasi dapat memetakan
peluang dan ancaman yang dapat berdampak pada pertumbuhan organisasi itu
sendiri.

B. Lingkungan Eksternal: Lingkungan Tugas dan Lingkungan Umum

8
9

Lingkungan eksternal adalah elemen di luar batas organisasi yang punya


potensi memengaruhi perilaku organisasi dan manajerialnya. Lingkungan ini
terdiri atas 2 lapisan yaitu : (1) Lingkungan Umum atau General Environment dan
(2) Lingkungan Tugas atau Task Environment.2

1. Lingkungan Umum (General Environment)


Lingkungan Umum adalah lapis terluar lingkungan eksternal yang tidak
langsung berpengaruh terhadap organisasi dan manajemen. Termasuk ke
dalamnya faktor sosiokultural, ekonomi, sosiokultural, teknologi. Faktor-faktor
tersebut tidak secara langsung berpengaruh atas operasi sehari-hari organisasi,
tetapi mereka dapat memengaruhi seluruh organisasi yang ada di suatu wilayah
(negara). Misalnya, makin tinggi tingkat pendidikan orang tua, membuat mereka
punya uang lebih untuk anak-anaknya, dan salah satunya permintaan mainan anak
meningkat. Situasi ini dieksploitasi perusahaan mainan.
a. Internasional
Dimensi internasional merepresentasikan peristiwa- peristiwa yang
berasal dari negara lain dan memengaruhi organisasi di suatu negara. Di era
globalisasi, dimensi internasional dapat memunculkan kompetitor baru,
pelanggan baru, supplier baru, serta membentuk trend sosial, teknologi, dan
ekonomi. Saat ini, setiap perusahaan dan organisasi harus berkompetisi dalam
skala global. Misalnya, mobil berharga murah dan berkualitas tinggi dari Jepang
dan Korea telah mengubah industri mobil Amerika Serikat secara permanen.
Laptop-laptop murah produk Cina, India, dan Taiwan membanjiri pasar dunia,
membuat produsen-produsen laptop Jepang dan Amerika Serikat mengatur ulang
strategi mereka. Kebab Turki muncul sebagai pesaing baru bisnis MacDonald
dan KFC di negara- negara mayoritas Muslim.
Hal yang paling dramatis dari Dimensi Internasional ini adalah gejala
perpindahan kekuatan ekonomi ke tangan India dan Cina. Secara bersama, kedua
negara ini punya populasi, otak manusia, dan dinamika bisnis kreatif yang
mampu mengubah ekonomi global di abad 21. Khusus mengenai kekuatan
ekonomi Cina. Cina menduduki peringkat 2 dunia dalam produksi listrik (hanya
dikalahkan Amerika Serikat) dengan 3446 milyar kwh, peringkat 2 dunia sebagai
negara eksportir (hanya dikalahkan Uni Eropa) dengan 1,581 trilyun dollar AS,
peringkat 1 dunia untuk cadangan Forex dan Emas dengan 2,876 trilyun dollar
AS, dan peringkat 6 dunia untuk pertumbuhan pendapatan per tahun sebesar

2
Zakiyudin, Ais. Teori dan Praktek manajemen: konsep yang aplikatif disertai profil
wirausaha sukses.Bekasi, Jawa Barat: Mitra Wacana Media, 2013.

9
10

10,30%. Dan, Cina adalah peringkat 1 dunia dalam hal tenaga kerja.
Pemerintahnya banyak membangun infrastruktur ekonomi yang ditunjukkan
dengan konsumsi 47% semen dunia, 30% batubara dunia, dan 26% baja mentah
dunia tahun 2005.
Dalam konteks Dimensi Internasional ini, seorang manajer sudah bukan
lagi harus mengetahui aspek hukum dan politik di negaranya sendiri. Ia juga
harus mempelajari hukum dan politik yang berlaku di negara lain, termasuk
sosiokultural, ekonomi, legal/politik, dan teknologinya. Ini dibuktikan adanya
kenyataan banyaknya kegiatan ekspor-impor antar negara dan pertukaran tenaga
kerja antar negara, termasuk kegiatan- kegiatan pengembangan sumber daya
manusianya seperti mengirim karyawan untuk sekolah atau mengikuti pelatihan
kerja di negara lain.

b. Teknologi
Dimensi teknologi termasuk ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di
suatu bidang industri atau masyarakat secara umum. Dimensi ini banyak
memengaruhi perubahan-perubahan besar atas organisasi aneka industri. Dua
puluh tahun lalu, suatu organisasi paling banter punya 1 PC desktop. Sekarang,
mereka sudah dilengkapi jaringan komputer, akses internet, video conferencing,
telepon seluler, website, dan laptop. Bahkan, teknologi tersebut kini sudah jadi
standar harian.
Misal lainnya adalah perkembangan buku digital. Dengan buku digital,
orang tidak perlu “berat” membawa buku ke mana-mana. Cukup mereka
membeli perangkat EbookReader yang sudah banyak disediakan Sony dan
Amazon.com di pasaran, lalu membeli buku-buku dalam bentuk digital. Bisnis
ini merupakan rival potensial bagi penerbit dan toko-toko buku konvensional.
Selain itu, teknologi POD (Print on Demand) memungkinkan setiap orang
menjadi penerbit sendiri dan mengakibatkan penerbit-penerbit konvensional –
juga – harus memikirkan ulang strategi pemasaran mereka.

c. Sosiokultural
Ia adalah karakteristik demografi (kependudukan) seperti norma,
kebiasaan, dan nilai umum yang berlaku di suatu populasi. Karakteristik
terpenting adalah kepadatan populasi, usia, dan tingkat pendidikan. Karakterik
demografi saat ini menentukan tenaga kerja dan konsumen di masa mendatang.
Negara-negara seperti Zimbabwe, Niger, Uganda, Burundi, Uni Emirat,
Ethiopia, dan Zambia adalah negara-negara dengan rasio kelahiran tinggi.

10
11

Negara-negara tersebut adalah penyedia potensial tenaga kerja di masa


mendatang. Sementara itu, negara-negara seperti Bulgaria, Russia, Serbia,
Jepang, Jerman, atau Polandia memiliki rasio pertambahan penduduk yang
minus, sehingga terbuka peluang tenaga kerja dari negara lain untuk masuk ke
sana. Produk baju muslim memiliki peluang lebih besar untuk terjual di negara-
negara seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan negara-negara Afrika Utara.

d. Ekonomi
Dimensi ekonomi mencerminkan kesehatan ekonomi suatu negara atau
wilayah secara umum. Daya beli masyarakat, tingkat pengangguran, dan tingkat
suku bunga, adalah bagian dari dimensi ekonomi ini. Oleh karena organisasi
masa kini cenderung beroperasi di lingkup global, maka dimensi ekonomi
semakin membuat rumit dan banyak menimbulkan ketidakpastian di kalangan
manajer. Misalnya, resesi ekonomi tahun 2000-an dan turunnya daya beli di
Amerika Serikat berakibat pada sektor ekonomi dan memengaruhi organisasi-
organisasi di seluruh dunia. Sebaliknya, resesi ekonomi di Asia dan Eropa
berefek pada bursa saham di Amerika Serikat.
Para ahli teori sistem dari Swiss Federal Institute of Technology yang
berkedudukan di Zurich melakukan suatu riset atas 37 juta perusahaan yang kini
beroperasi di sekujur penjuru dunia serta 43 ribu korporasi transnasional. Hal
yang mengejutkan adalah, perusahaan-perusahaan tersebut ternyata sebagian
besar dari 37 juta perusahaan dan 43 ribu korporasi transnasional tersebut saling
berhubungan satu sama lain. Mayoritas perusahaan finansial. Sepuluh perusahaan
dengan koneksi antar perusahaan terbesar tersebut (dari urutan teratas) adalah
Barclays plc, Capital Group Companies Inc, FMR Corporation, AXA, State
Street Corporation, JP Morgan Chase & Co, Legal & General Group plc,
Vanguard Group Inc, UBS AG, dan Merrill Lynch & Co Inc. Salah satu
perusahaan Cina, yaitu China Petrochemical Group Company duduk di posisi 50
besar. [2] 26 Mereka inilah perusahaan yang sesungguhnya menjalankan
perekonomian dunia.

e. Legal-Politik
Dimensi ini termasuk peraturan pemerintah di tingkat lokal, provinsi dan
pusat. Kegiatan politik kerap pula didesain untuk memengaruhi perilaku
perusahaan. Indonesia sudah menerapkan UU No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, yang secara eksplisit telah mengatur hak dan kewajiban

11
12

pengusaha dan pekerja. Apapun perusahaan yang beroperasi di Indonesia terkena


ketentuan dalam UU tersebut.
Daft dan Marcic menjelaskan, Amerika Serikat menganut sistem
kapitalisme sehingga peraturan yang pemerintah mereka buat sebisa mungkin
tidak ikut campur di dunia bisnis. Mereka hanya membuat aturan main. Namun,
negara-negara Uni Eropa mengadopsi perlindungan konsumen dan lingkungan
hidup yang membuat perusahaan-perusahaan Amerika Serikat terpaksa
membayar denda jutaan dollar bagi pelanggaran yang mereka buat di sana.
Misalnya, Hewlett-Packard, Ford Motor Company, dan General Electric harus
membayar ongkos daur ulang sampah hasil produksi mereka di Eropa.
Selain pemerintah, manajer juga harus mewaspadai kelompok penekan
yang beroperasi di sistem politik untuk memengaruhi perilaku perusahaan.
Perusahaan rokok menghadapi kelompok-kelompok penekan yang anti rokok
karena menganggu kesehatan. Aktivis lingkungan mengamati limbah pabrikan
yang membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Perusahaan internet
dan media lain menghadapi gerakan sosial antipornografi.

2. Lingkungan Tugas (Task Environment)


Lingkungan tugas terdiri atas sektor-sektor yang punya hubungan
langsung atas organisasi. Ini termasuk customer, kompetitor, supplier, dan pasar
tenaga kerja.
a. Customer
Manusia dan organisasi penikmat hasil produksi organisasi dinamakan
customer. Sebagai penikmat (dan pembayar) output organisasi, customer adalah
penting sebab mereka menentukan keberhasilan organisasi membiayai kehidupan
anggotanya. Pasien adalah customer rumah sakit, siswa adalah customer sekolah,
dan traveller adalah customer perusahaan penerbangan. Kini banyak perusahaan
mengiklankan diri lewat layanan internet lewat blog-blog gratis seperti
www.blogspot.com atau www.wordpress.com atau jejaring sosial seperti
www.twitter.com atau www.facebook.com. Pengguna umumnya kaum muda,
pengakses internet, dan situs-situs tersebut digunakan para pemasar untuk
menggaet kalangan muda membeli produk atau jasa mereka.
Customer saat ini semakin kuat kedudukannya akibat Internet, yang bisa
memunculkan ancaman ataupun kesempatan bagi manajer organisasi. Kini
customer dapat langsung memengaruhi reputasi dan penjualan organisasi,
misalnya lewat situs walmartsucks.com, di mana mereka mengkritis Wal-Mart.

12
13

Atau, pkswatch.org, situs yang mengkritisi perilaku politik elit Partai Keadilan
Sejahtera.

b. Kompetitor
Organisasi lain dalam industri barang atau jasa yang sama disebut
kompetitor. Setiap industri dikarakteristikkan oleh isu-isu persaingan tertentu.
Industri rekaman berbeda dengan industri baja atau farmasi. Perang kompetisi
kini banyak terjadi di seluruh dunia. Dalam dunia teknologi informasi, Amazon
memiliki rival eBay dalam bisnis eCommerce, Intel versus AMD dalam
teknologi mikroprosesor, atau Sony versus Microsoft dalam bisnis piranti games
(xbox vs. PlayStation). Di Indonesia, MetroTV dan TVOne “berperang” dalam
bisnis televisi pemberitaan.

c. Supplier
Bahan mentah yang digunakan suatu organisasi guna memproduksi
output disediakan oleh supplier. Pabrik baja butuh bijih besi dan uang. Perguruan
tinggi swasta kecil mungkin butuh puluhan rim kertas, spidol, komputer, dan
textbook. Amerika Serikat butuh pasokan minyak mentah tertinggi di dunia yaitu
18,7 juta barrel per hari. Untuk itu, mereka menutupinya dengan mengimpor 9 –
12 juta barrel per hari dari negara lain. Pasokan tersebut datang dari (berturut-
turut) : Kanada sebesar 1,938 juta barrel/hari, Meksiko sebesar 1,096 juta
barrel/hari, Arab Saudi sebesar 989 ribu barrel/hari, Venezuela sebesar 965 ribu
barrel/hari, Nigeria 771 ribu barrel/hari, Angola sebesar 449 ribu barrel/hari, dan
Iraq sebesar 448 ribu barrel/hari.
d. Pasar Tenaga Kerja
Dimensi ini adalah termasuk mereka-mereka yang potensial untuk
direkrut menjadi tenaga kerja. Setiap organisasi butuh personil terlatih dan
berkualitas. Serikat kerja dan asosiasi profesi, merupakan dua organisasi tenaga
kerja yang mampu memengaruhi pasar kerja setiap organisasi.
Kini pasar tenaga kerja mampu memengaruhi organisasi akibat tiga hal:
(1) meningkatnya permintaan tenaga kerja yang menguasai komputer; (2)
pandangan penting bahwa investasi terus-menerus dalam sumber daya manusia
lewat rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan untuk memenuhi tuntutan persaingan
di lingkup global; dan (3) dampak munculnya blok-blok dagang internasional,
otomatisasi, outsourcing, dan perpindahan lokasi pabrik atau produksi, yang
membuat kelangkaan tenaga kerja di satu negara dan kelebihan di tempat lain.

13
14

C. Lingkungan Internal: Budaya Organisasi


Lingkungan internal berasal dari dalam organisasi dan dimensinya
langsung memengaruhi kerja seorang manajer. Termasuk ke dalam dimensi ini
budaya organisasi, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.3
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, pemahaman, dan
norma yang diterapkan oleh anggota organisasi. Budaya organisasi adalah pola
nilai dan asumsi bersama tentang bagaimana segala sesuai dijalankan di dalam
organisasi. Budaya organisasi menempati posisi vital dalam keuntungan
kompetitif organisasi. Budaya organisasi harus cocok dengan kebutuhan
lingkungan eksternal dan strategi perusahaan. Dengan kecocokan ini pekerja
dapat membangun komitmen tinggi dan menghasilkan pekerjaan organisasi
dalam kinerja tinggi dan sukar dikalahkan organisasi lain. Setiap anggota baru
yang masuk ke dalam organisasi dapat mempelajari budaya organisasi sebagai
cara paling tepat dalam menafsir, berpikir, dan merasa organisasi tersebut.

Budaya organisasi dapat dikaji lewat 3 tingkatan, di mana makin ke


bawah makin sulit diamati, perhatikan bagan Daft and Marcic di bawah ini:

Tingkatan Budaya Organisasi Daft and Marcic


Tingkat teratas (1), artifak, mudah dilihat, didengar, dan diamati. Ia
termasuk cara berpakaian, pola perilaku, simbol fisik, upacara organisasi, dan
layout tempat kerja. Di tingkat yang lebih dalam (2), terdapat nilai dan
keyakinan, yang tidak mudah diamati tetapi dapat dideteksi lewat bagaimana
anggota organisasi menjelaskan dan membenarkan apa yang mereka lakukan.
Anggota organisasi memegang nilai dan keyakinan ini dalam alam sadar

3
Daft, Richard L. Era Baru Manajemen: New Era of Management. Jakarta: Salemba Empat,
2013.

14
15

mereka. Nilai dan keyakinan bisa dideteksi lewat cerita organisasi, bahasa,
dan simbol-simbol organisasi yang digunakan anggota organisasi. Di tingkat
terdalam (3), terdapat asumsi, sesuatu yang tidak lagi berada di alam sadar
anggota organisasi tetapi terjelma di dalam perilau. Asumsi ini sulit dideteksi
karena ia merupakan esensi dari budaya organisasi yang secara tidak disadari
mengarahkan perilaku dan pembuatan keputusan di dalam organisasi.
Sejumlah perusahaan mungkin berasumsi bahwa pada dasarnya
pekerja adalah malas dan mengeluhkan pekerjaan, sebab itu pekerja selalu
diawasi dan diberikan sedikit kebebasan sementara antar rekan kerja
berkembang suasana curiga. Perusahaan lain mungkin berasumsi pekerja
sebenarnya ingin yang terbaik. Di organisasi jenis ini, pekerja diberikan
kebebasan dan tanggung jawab yang lebih besar sementara antar rekan kerja
berkembang suasana saling percaya. Kendati sulit, nilai-nilai dasar yang
mencirikan budaya organisasi dapat dideteksi lewat simbol, cerita, teladan,
slogan, dan upacara organisasi. Penjelasan adalah sebagai berikut :
1. Simbol
Simbol adalah obyek, tindakan, atau peristiwa yang memiliki makna
bagi orang lain. Misalnya, bangunan di mana organisasi berdiri dapat bersifat
simbolik. Bentuk atap, bentuk lobby, bentuk sekat, mencerminkan budaya
yang berkembang di dalam organisasi.
2. Hikayat
Hikayat adalah cerita nyata yang kerap diulang dan disebarkan kepada
para pekerja. Hikayat diceritakan pada pekerja baru untuk mempertahankan
nilai-nilai utama yang ada. Misalnya, cerita rekor penjualan yang dilakukan
pada periode tertentu, keberhasilan perusahaan memenangkan suatu
penghargaan, dan sebagainya.
3. Teladan
Teladan adalah figur pekerja yang menjadi contoh bagi tindakan,
karakter, dan model pekerja yang dianggap paling mencerminkan budaya
organisasi. Teladan adalah model pekerja yang harus diikuti pekerja lainnya.
Teladan ini bisa bersifat nyata dan bisa pula rekaan.

4. Slogan 
Slogan adalah kalimat yang mengekspresikan nilai suatu perusahaan
atau organisasi. Misalnya Nokia berslogan “connecting people”, Toshiba
“tiada duanya”, Suzuki “inovasi tiada henti”, Gudang Garam Filter “pria

15
16

punya selera”, “Bhinneka Tunggal Ika” dari Negara Kesatuan Republik


Indonesia atau “E Pluribus Unum” dari United States of America.
5. Upacara
Upacara adalah aktivitas terencana untuk memperingati peristiwa
tertentu. Manajer memanfaatkan upacara untuk memberi contoh dramatis
tentang nilai perusahaan atau organisasi. Upacara juga bertindak selalu
penguatan atas nilai, memperkuat ikatan antarpekerja.

D. Beradaptasi Dengan Lingkungan


Selalu ada tantangan tersendiri bagi setiap orang yang akan melakukan
rencana pindah ke sebuah lingkungan baru. Hal ini biasanya dialami saat kamu
akan pergi ke suatu daerah lain, masuk dalam sebuah komunitas baru atau
lingkungan pekerjaan baru.4  Gak sedikit orang yang merasa canggung di awal
karena belum mengenal banyak orang di lingkungan baru tersebut. Tapi, ini
merupakan hal yang wajar, kok. Setiap orang butuh waktu untuk beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Apalagi kamu akan bertemu orang
baru dengan karakter yang berbeda, budaya dan aturan yang juga tentunya
berbeda. beberapa cara sederhana agar kamu lebih mudah untuk beradaptasi di
lingkungan baru, yaitu:
1. Berani untuk memulai percakapan
Ketika kamu akan pindah ke sebuah lingkungan baru, mungkin di awal
kamu akan merasa canggung untuk memulai pembicaraan dengan orang sekitar.
Tapi, salah satu cara agar kamu mudah beradaptasi memang harus berani
memulai sebuah percakapan. Saat kamu sudah berani untuk memulai
pembicaraan, maka secara gak langsung kamu akan lebih mudah untuk berbaur
dan mengenali karakter orang-orang yang ada di sekitarmu.
2. Ramah dan murah senyum
Ini salah satu cara sederhana dan wajib saat kamu masuk ke sebuah
lingkungan baru yaitu ramah dan murah senyum. Dengan cara ini orang lain gak
akan merasa canggung ketika berkenalan denganmu. Tentunya kamu akan merasa
nyaman bicara, jika seseorang yang baru kamu kenal bersikap ramah dan murah
senyum, bukan? Mungkin saja gak semua orang akan membalas sikapmu dengan
hal yang sama. Tapi, jangan sampai hal ini membuatmu menjadi seseorang yang
bersikap dingin.

4
Amirullah. Pengantar Manajemen ; Fungsi-Proses-Pengendalian. Malang: Mitra Wacana
Media, 2015.

16
17

3. Jangan malu bertanya atau meminta bantuan jika diperlukan


Selanjutnya, cara mudah untuk beradaptasi di lingkungan baru yang perlu
kamu lakukan adalah jangan malu bertanya atau meminta bantuan jika diperlukan.
Jika memang kamu benar-benar butuh bantuan, jangan ragu untuk minta tolong
dengan orang sekitar. Seperti peribahasa yang sering kita dengar "Malu bertanya,
sesat di jalan" yang memiliki arti yaitu jangan malu-malu bertanya kepada orang
yang lebih tahu atau bijaksana. 
4. Menyesuaikan diri dan menghargai setiap perbedaan yang ada lingkungan
baru
Di setiap tempat atau daerah satu dengan daerah lainnya tentu memiliki
beberapa perbedaan seperti suku, budaya, dan aturannya masing-masing. Jadi,
wajib untuk kamu menyesuaikan diri dan menghargai setiap perbedaan yang ada
di lingkungan tersebut. Selain membuatmu lebih mudah beradaptasi di
lingkungan baru, saling menghargai juga akan menghindarkanmu dari salah
paham dengan masyarakat di lingkungan tersebut.
5. Tetap apa adanya dan jadi diri sendiri
Menyesuaikan diri di lingkungan baru bukan berarti membuatmu berubah
menjadi orang lain, kok. Tetap apa adanya dan jadi diri sendiri disini artinya
kamu gak perlu untuk berpura-pura atau mengubah diri yang bukan dirimu
sesungguhnya hanya untuk mendapat perhatian orang lain. Jadi cukup jadi diri
sendiri asalkan sikapmu gak merugikan orang lain.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah materi disajikan di dalam Bab II Pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar
organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi.
Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam
organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mirrian Sjofjan. Organisasi dan Manajemen. Tangerang Selatan: Universitas


terbuka, 2014.
Zakiyudin, Ais. Teori dan Praktek manajemen: konsep yang aplikatif disertai profil
wirausaha sukses.Bekasi, Jawa Barat: Mitra Wacana Media, 2013.
Daft, Richard L. Era Baru Manajemen: New Era of Management. Jakarta: Salemba
Empat, 2013.
Amirullah. Pengantar Manajemen ; Fungsi-Proses-Pengendalian. Malang: Mitra
Wacana Media, 2015.

18
19

19

Anda mungkin juga menyukai