Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

“Analisis Stratejik: Lingkungan Eksternal”

Dosen Pengampu: Andrew Satria Lubis, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Elfida Utary Tanjung (180502117)


Indri Tahara Rambe (180502132)
Fazira Salsabilla (180502150)
Mudrika Shahira Haque (180502161)
Akhbar Kartawijaya Sutoto (180502179)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Stratejik:
Lingkungan Eksternal” ini. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Strategi.
Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada
Dosen pembimbing serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini, sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari
semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan
disempurnakan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa. 

Medan, 06 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Definisi Analisis Lingkungan..............................................................................3
2.2 Tujuan Analisis Lingkungan................................................................................4
2.3 Proses Analisis Lingkungan.................................................................................4
2.4 Karakteristik Lingkungan.....................................................................................5
2.5 Pengelompokan Lingkungan Eksternal...............................................................6
2.6 Faktor Pendorong Persaingan dalam Industri......................................................7
2.7 Sumber-sumber Informasi Eksternal....................................................................8
2.8 Faktor Eksternal yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan...................................9
2.9 Aspek-aspek dalam Analisis Eksternal................................................................12
2.10 Studi Kasus........................................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang dan kompleks.
Karena efeknya terhadap kinerja, perusahaan harus mengembangkan kemampuan yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan
eksternal. Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau
variabel lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan.
Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi
atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen
tersebut. Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau
sesuatu yang mau tidak mau harus diterima. Tinggal bagaimana organisasi
berkompromi atau menyiasati komponen-komponen tersebut.

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan


umum (elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industri dan perusahaan-
perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya
peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi
pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis
lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas.

Analisis eksternal adalah pemindaian terhadap lingkungan operasi eksternal


perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman strategis
dalam lingkungan operasi perusahaan yang potensial mempengaruhi perusahaan.
Analisis lingkungan eksternal mencakup empat langkah yaitu Scanning, monitoring,
Forecasting, dan assessing. Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi
peluang dan ancaman. Analisis eksternal berarti memeriksa lingkungan di luar
perusahaan perusahaan, termasuk faktor-faktor seperti struktur kompetitif, posisi
kompetitif, dinamika, dan sejarah. Pada skala makro, analisis eksternal mencakup
analisis makroekonomi, global, politik, sosial, demografis, dan teknologi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari analisis lingkungan eksternal?


2. Apa tujuan dari analisis lingkungan eksternal?
3. Apa komponen dari analisis lingkungan eksternal?
4. Apa saja karakteristik lingkungan?
5. Apa saja pengelompokan lingkungan eksternal?
6. Apa saja faktor pendorong pesaingan dalam industri?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari analisis lingkungan eksternal.


2. Mengetahui tujuan dari analisis lingkungan eksternal.
3. Mengetahui komponen dari analisis lingkungan eksternal.
4. Mengetahui karakteristik lingkungan.
5. Memahami pengelompokan analisis lingkungan eksternal.
6. Memahami faktor pendorong persaingan dalam industri.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis, dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan memiliki


tambahan ilmu, pengalaman, dan wawasan yang lebih luas mengenai minat
berwirausaha.
2. Bagi Universitas Sumatera Utara, sebagai salah satu bahan referensi dan bahan
bacaan bagi mahasiswa/i dan seluruh pihak pengembangan Ilmu Pendidikan
yang lebih lanjut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analisis Lingkungan


Menganalisis dan mendiagnosa lingkungan perusahaan merupakan
pekerjaan yang penting bagi manajer puncak. Manajer harus menentukan faktor-
faktor penting apa yang ada di dalam lingkungan karena hal ini akan mempengaruhi
informasi yang akan dikumpulkan. Dengan informasi ini selanjutnya dapat diambil
keputusan tentang strategi apa yang tepat dalam menghadapi perubahan
lingkungan. Menurut Glueck dan Jauch (1998:87), analisis lingkungan adalah suatu
proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan
dalam menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaan”. Definisi analisis
lingkungan menurut Supriyono (1998:120) adalah :“Proses di mana penyusun
strategi memonitor faktor-faktor lingkungan meliputi lingkungan ekonomi, politik,
dan pemerintah, pasar dan persaingan, pemasok dan teknologi, sosial dan
demografi”. Terdapat dua analisis lingkungan, yaitu analisis lingkungan eksternal
dan analisis lingkungan internal.
Menurut Duncan (1972), lingkungan eksternal perusahaan adalah berbagai
faktor yang berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh organisasi
perusahaan pada saat membuat keputusan. Lingkungan eksternal perusahaan adalah
semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi
perusahaan (Chuck Williams, 2001:51). Analisis lingkungan eksternal perlu
dilakukan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman besar
yang dihadapi suatu organisasi terhadap perubahan lingkungan eksternal
perusahaan sehingga manajer dapat merumuskan strategi guna mengambil
keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindar atau meminimalkan
dampak dari ancaman potensial yang muncul.
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam
organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus
pada perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan didefinisikan sebagai
suatu proses perencanaan strategi yang mengkaji bidang pemasaran, dan distribusi
perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan

3
karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menganalisa
kekuatan dan kelemahan dari masing-masing divisi tersebut sehingga perusahaan
dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani
ancaman (Lawrence dan Wiliam, 1998). Analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan
yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki
perusahaan.

2.2 Tujuan Analisis Lingkungan


Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan yaitu untuk menyediakan
kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi
manajemen perusahan, menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi
dan kemudian mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi,
dan mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan
memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan sutau
rencana untuk menanganinya.

2.3 Proses Analisis Lingkungan


Komponen Analisis Lingkungan dapat dikelompokan menjadi 4 yaitu:
a. Pemindaian (Scanning)
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam
lingkungan umum. Melalui scanning perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal
awal perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi
setiap perubahan yang sedang terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus
berhubungan dengan informasi dan data yang tidak jelas, tidak lengkap dan
tidak berkaitan satu sama lain.

b. Pemantauan (Monitoring)
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan
lingkungan untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang
berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah
kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian lingkungan. Sebagai

4
contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan dapat diperkirakan
dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk lembaga pendidikan,
perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi
kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah
peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan dalam
pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data informasi lainnya harus
dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.

c. Peramalan (Forecasting)
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam
lingkungan umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting,
analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa
cepat, sebagai hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui
scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu
yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau mereka juga
dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau
berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan
perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggan.

d. Penilaian (Assessing)
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh
perubahan lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat
mengerti lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment
adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi,
tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.

2.4 Karakteristik Lingkungan


Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu
peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak

5
mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya. Secara umum, terdapat dua
karakteristik dari lingkungan, yaitu:
a. Lingkungan Bersifat Unik. Dua atau lebih organisasi yang bergerak pada
bidang usaha yang sama tidak akan menghadapi lingkungan yang sama.
b. Lingkungan Bersifat Dinamis. Suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan,
suatu peristiwa yang saling berhubungan yang membuat lingkungan organisasi
itu unik tidak akan statis, tetapi selalu memiliki perubahan secara dinamis.
c. Lingkungan merupakan faktor yang perlu dikendalikan, karena organisasi tidak
akan mampu menghadapi faktor-faktor lingkungan, tetapi juga terdapat
beberapa aspek perubahan lingkungan yang dapat diterima karena dapat
dikendalikan atau dipengaruhi.

2.5 Pengelompokan Lingkungan Eksternal


a. Lingkungan Umum (General Environment)
Lingkungan umum mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat
mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-
elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan (environmental
segments), yang terdiri dari segmen-segmen demografi, ekonomi, politik atau
hukum, social-budaya, serta teknologi. Perusahaan tidak dapat mengendalikan
elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya adalah untuk
mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi yang
tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.

b. Lingkungan Industri (Industry Environment)


Lingkungan industri adalah sekelompok faktor ancaman dari masuknya
pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan
antar pesaing yang secara langsung mempengaruhi suatu perusahaan dan
langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima
faktor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah
untuk menentukan posisi dalam industri dimana perusahaan dapat
mempengaruhi faktor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan
diri dari pengaruh faktor-faktor diatas. Semakin besar kapasitas perusahaan

6
untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula
kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.

2.6 Faktor Pendorong Persaingan dalam Industri


Dibandingkan lingkungan umum, lingkungan industri memiliki efek yang
lebih langsung terhadap daya saing strategis dan profitabilitas. Intensitas bersaing
dalam industri dan potensi laba industri tersebut sebagaimana diukur dengan
pengembalian atas investasi secara jangka panjang merupakan fungsi lima kekuatan
persaingan ancaman pesaing baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, serta
intensitas persaingan antara para pesaing.
Model lima kekuatan yang dikembangkan oleh Michael Porter memperluas
bidang untuk analisis bersaing. Secara historis, pada saat mengamati lingkungan
persaingan, perusahaan berkonsentrasi pada perusahaan yang menjadi pesaing
mereka. Tetapi saat ini, persaingan dipandang sebagai sekelompok cara alternatif
bagi konsumen untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari pada hanya sebagai
pesaing langsung.
Model lima kekuatan mengakui bahwa pemasok dapat menjadi pesaing
perusahaan dengan integrasi ke depan, sebagaimana pembeli juga dapat menjadi
pesaing perusahaan dengan integrasi ke belakang. Demikian juga perusahaan-
perusahaan yang memilih untuk memasuki suatu pasar yang baru, serta memilih
memproduksi barang yang dapat menjadi pengganti barang yang diproduksi, dapat
menjadi pesaing. Karena karakteristik lingkungan industri membentuk strategis
perusahaan, analis lingkungan berusaha menentukan kekuatan relatif dari masing-
masing kekuatan pesaing tersebut. Terdapat beberapa faktor yang dominan menjadi
pendorong persaingan dalam industri atau bisnis dari lingkungan eksternal
perusahaan, diantaranya sebagai berikut.
a. Ancaman Pendatang Baru
Produsen baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah
ada sebelumnya. Produsen baru menghasilkan kapasitas produksi tambahan.
Produsen baru memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan kemauan yang
kuat untuk memperoleh pangsa pasar. Hadirnya pesaing baru dapat mendorong

7
perusahaan-perusahaan yang ada menjadi lebih efektif dan efesien serta belajar
bagaimana pesaing dalam dimensi baru.

b. Kekuatan Tawar Pemasok


Meningkatnya harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah
cara potensial yang dapat digunakan pemasok untuk mendapatkan kekuatan
terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industri.

c. Kekuatan Penawaran Pembeli


Pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin
dimana industri dapat memperoleh pengembalian serendah mungkin yang
dapat diterima. Untuk mengurangi biaya, pembeli akan menuntut kualitas yang
lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta harga yang lebih murah.

d. Ancaman Produk Atau Jasa Pengganti


Setiap perusahan akan berusaha menyaingi perusahaan lain yang
menghasilkan produk pengganti. Harga produk pengganti dapat menjadi batas
tertinggi dari harga yang akan ditetapkan oleh suatu perusahaan. Contoh dalam
produk pengganti seperti karet alam digantikan oleh karet sintetis, gula yang
berasal dari tebu digantikan oleh pemanis sintetis.

2.7 Sumber-sumber Informasi Eksternal


Banyak sekali informasi strategis yang tersedia bagi organisasi baik dari
sumber-sumber yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Sumber-
sumber yang tidak dipublikasikan mencakup survei konsumen, riset pasar, pidato
rapat profesional atau pemegang saham, program televisi, wawancara, dan
perbincangan dengan para pemangku kepentingan. Sumber-sumber informasi
strategis yang dipublikasikan mencakup terbitan berkala, jurnal, laporan, dokumen
pemerintah, abstrak, buku, direktori, surat kabar, dan manual. Internet telah
memudahkan perusahaan untuk mengumpulkan, menyesuaikan, dan mengevaluasi
informasi.

8
Internet menawarkan kepada konsumen dan bisnis semakin banyak layanan
dan sumber informasi dari segenap penjuru dunia. Layanan interaktif membantu
para penggunanya tidak hanya untuk mengakses informasi dari seluruh dunia, tetapi
juga memberi mereka kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang atau
perusahaan yang menciptakan informasi tersebut. Hambatan historis bagi
keberhasilan personal dan bisnis zona waktu dan perbedaan budaya terhapuskan.
Dalam melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan,
pertama-tama yang harus dilakukan yaitu mengumpulkan informasi verbal dan
tertulis dari berbagai sumber. Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan
pendekatan formal maupun informal. Sumber data bagi pengumpulan informasi
verbal mencakup penggunaan media elektronik, karyawan, pelanggan, perantara,
pesaing, konsultan, dan juru bicara pemerintah yang ditunjuk. Sementara informasi
tertulis yaitu segala sesuatu yang dapat dibaca dari sumber informasi yang telah
dipersiapkan oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini
bersumber dari surat kabar, jurnal, dan beberapa publikasi lain yang tersedia.

2.8 Faktor Eksternal yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan


a. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah lingkungan dalam lingkungan eksternal
organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas yang
pada dasarnya berada diluar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan
ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi pengaturan organisasi.
Faktor-faktor tersebut di antaranya faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum,
teknologi serta demografi.
1. Ekonomi
Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut
memperhitungkan gejala-gejala perilaku kondisi ekonomi secara serius.
Dalam sektor ekonomi ini, informasi yang diperlukan adalah yang
berhubungan dengan kecenderungan-kecenderungan dalam pendapatan
nasional, inflasi, tingkat pengangguran, gaji dan upah, devaluasi, tingkat
pendapatan masyarakat, dan tidak ketinggalan faktor-faktor yang

9
berhubungan dengan pemasaran produk dari organisasi publik dan non-
profit, misalnya alumni perguruan tinggi.

2. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan mencakup
keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang
di lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya
dikembangkan dari kondisi kultural, ekologis, pendidikan, dan etnis.
Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk berbagai produk dan
aktivitas juga turut mengalami perubahan.

3. Politik dan Hukum


Keluhan-keluhan yang dilontarkan melalui berbagai seminar dan
media massa, media sosial tentang adanya lembaga-lembaga publik dan
non-profit yang kurang kompeten, hampir tidak pernah berhenti. Bahkan
para manajer dari organisasi-organisasi itu biasanya di tuntut untuk tetap
terbuka dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat, harus tunduk
kepada hukum, peratuan dan petunjuk yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang. Ini kembali digalakkan melalui good govermance. Ini pula yang
menjadi pertimbangan mengapa diperlukan Ombudsman (lembaga Negara
yang memiliki kewenangan untuk mengawasi penyelenggaraan pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Negara). Biasanya
diangkat oleh pemerintah, namun memiliki tingkat inpendensi yang tinggi
dengan tugas mewakili kepentingan masyarakat dalam menyampaikan
keluhan masyarakat berkaitan dengan malpraktek adminstrasi pemerintahan
dan pelanggara hak-hak asasi manusia sesudah mengadakan investigasi
seperlunya.

4. Teknologi
Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap
ketidakseimbangan organisasi. Ia adalah unsur yang paling dinamis, yang
memaksa para pengambil keputusan untuk terus-menerus memantau

10
perkembangan serta dampaknya yang menguntungkan dan ada yang
merugikan, serta melihat aspek mana dari teknologi itu yang langsung
berpengaruh pada yang tidak. Beberapa hal yang perlu dicari dalam bidang
teknologi ialah informasi tentang biaya yang disediakan pemerintah dan
kalangan bisnis untuk keperluan penelitian dan pengembangan,
perlindungan hak paten, hak cipta, dan produk-produk teknologi baru.

5. Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor
demografi ini di antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi
geografis, percampuran etnis, dan distribusi pendapatan. Melihat
dinamisnya perubahan, perusahaan harus menganalisis perubahan faktor ini
dalam konteks yang global, bukan hanya secara domestik.

b. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal
organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal
memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap
operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael E. Porter dalam konteks
competitive strategy, perumusan strategi bersaing bertujuan menghubungkan
perusahaan dengan lingkungannya, yang dalam hal ini diartikan sebagai analisis
lingkungan industri tempat perusahaan tersebut bersaing. Dengan kata lain,
analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan
persaingan dibandingkan dengan analisis lingkungan umum karena kekuatan
lingkungan umum dalam memengaruhi persaingan bersifat sangat relatif.
Artinya, jika terjadi perubahan dalam lingkungan umum, seperti faktor
ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi dan demografi, yang terkena
pengaruh akibat perubahan adalah industri yang bersangkutan. Dengan
demikian, jika terjadi perubahan pada lingkungan umum, kunci keberhasilannya
terletak pada kemampuan yang berlainan dari masing-masing perusahaan untuk
menanggulangi implikasi perubahan tersebut.

11
Sekelompok faktor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya.
Secara keseluruhan, interaksi antara lima faktor ini menentukan besar laba yang
dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industri
dimana perusahaan dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut dengan baik atau
dengan mempertahankan diri dari pengaruh faktor-faktor diatas. Semangkin
besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan
semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.

2.9 Aspek-aspek dalam Analisis Eksternal


Perusahaan selalu dipengaruhi oleh lingkungan di mana perusahaan berada,
pengaruh ini timbul dan berada diluar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi
perusahaan. Analisis eksternal digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman serta kecenderungan masa depan yang digunakan sebagai masukan dalam
formulasi strategi. Analisis ini melihat kecenderungan yang terjadi pada lingkungan
eksternal perusahaan yang meliputi aspek:
a. Lingkungan Ekonomi
Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai strategi.
Variabel ekonomi mencerminkan peluang dan ancaman perusahaan. Variabel-
variabel ekonomi tersebut antara lain adalah tren GNP, tingkat suku bunga,
persediaan uang, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, pengendalian
upah/harga, devaluasi/revaluasi, ketersediaan energi dan biaya, pendapatan
disposable (pendapatan yang siap dibelanjakan) dan discretationary
(pendapatan tambahan).

b. Lingkungan Politik
Arah dan stabilitas faktor politik-hukum merupakan pertimbangan
penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi. Kendala politik
dikenakan atas perusahaan melalui regulasi antitrust, undang-undang
perlindungan lingkungan, undang-undang perpajakan, insentif khusus, regulasi

12
perdagangan luar negeri, sikap terhadap perusahaan asing, undang-undang
mengenai gaji dan promosi, serta stabilitas pemerintahan.

c. Lingkungan Sosial
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan
pelanggan dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang
ada. Lingkungan Sosial dan Budaya menekankan pada struktur penduduk
menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama,
serta tingkat kepadatan penduduk. Faktor-faktor perubahan sosial budaya yang
mempengaruhi, seperti: perubahan pola konsumsi, perilaku konsumen,
kepekaan konsumen terhadap krisis ekondisi.

d. Lingkungan Teknologi
Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatis atas
lingkungan perusahaan. Variabel teknologi yang perlu diperhatikan
diantaranya; total pengeluaran negara revaluasi dan devaluasi, total
pengeluaran industri untuk revaluasi dan devaluasi, fokus pada usaha-usaha
yang berhubungan dengan teknologi, perlindungan paten, terciptanya produk
baru, pengembangan baru dalam transfer teknologi dari lab ke pasar, perbaikan
produktivitas melalui otomatisasi.

2.10 Studi Kasus


Analisis Lingkungan Eksternal dalam Menetapkan Strategi Untuk
Keberlangsungan Hidup Perusahaan (Studi Kasus pada Industri Rumah Tangga
Keripik Tempe)

Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor
usaha yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional, selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Di Indonesia, UMKM
selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena

13
sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam
kegiatan usaha berskala kecil baik di sektor tradisional maupun modern.
Keripik Tempe adalah industri rumah tangga yang bergerak di bidang
produksi dan penjualan pangan yaitu keripik tempe. Usaha ini didirikan pada
tahun 1993 oleh sang pemilik, Ibu Siti Nurhayati atau yang lebih dikenal dengan
Ibu Sugiri. Perusahaan ini berlokasi di jalan Terusan Sulfat Gg. 1, Malang, Jawa
Timur. Keripik Tempe adalah sebuah industri rumah tangga yang sedang
berkembang. Perusahaan ini telah berdiri cukup lama, namun sistem penjualan
dan pemasaran pada perusahaan ini masih perlu ditelusuri lebih jauh. Perusahaan
tidak memiliki jalur distribusi karena aktivitas penjualan dilakukan langsung di
rumah produksi dan tidak memiliki cabang. Sistem pemasaran hanya melalui
mulut ke mulut, sehingga transaksi penjualan dilakukan dengan cara
menghubungi sang pemilik melalui media telekomunikasi, yaitu telepon dan
pesan singkat pada handphone. Salah satu contohnya, usaha ini tidak memiliki
kios sebagai wadah pemasaran, sehingga hanya menerima pesanan di rumah.
Usaha ini hanya memproduksi keripik tempe dengan rasa original.
Produk keripik tempe yang akan dijual tidak boleh melebihi satu hari
setelah proses produksi, apabila melebihi, keripik tempe tersebut tidak boleh
dijual. Selain itu, pemilik sengaja tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa dan
keterangan berat bersih (netto) pada kemasan. Hasil produksi perusahaan dalam 1
hari mencapai 30-50 kg.
Menurut Glueck (1980:87) mendefinisikan bahwa “lingkungan meliputi
faktor-faktor luar perusahaan yang dapat menuntun ke arah kesempatan-
kesempatan atau ancaman-ancaman pada perusahaan”. Supriyono (2001:68)
menyatakan bahwa “kesuksesan perencanaan strategis pengamatan terhadap
lingkungan eksternal berusaha jadi lingkungan sebenarnya merupakan pola semua
kondisi-kondisi atau faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi atau menuntun
ke arah peluang atau ancaman pada kehidupan dan pengembangan perusahaan.
Lingkungan secara relevan mempengaruhi proses atau keputusan strategi”.
Michael E. Porter (1994), mengungkapkan bahwa terdapat lima kekuatan
persaingan dalam lingkungan industri, yaitu:
1. Ancaman masuknya pendatang baru.

14
2. Ancaman produk pengganti.
3. Daya tawar-menawar pembeli.
4. Daya tawar-menawar pemasok.
5. Tingkat persaingan di antara para pesaing yang ada.
Dalam analisis lingkungan eksternal dapat terjadinya lingkungan industri
dan lingkungan umum. yang mana lingkungan industri akan terjadinya sebuah
yang namanya persaiangan, ancaman perusahaan, daya tawar menawar pemasok,
daya tawar menawar konsumen. Sedangkan dalam lingkungan umum akan
terjadinya perekonomian dan sosial. Dapat kita lihat dari segi lingkungan industri
yaitu:
a. Persaingan
Keripik tempe Ri-Mas memiliki posisi bersaing sebagai pengikut
pasar (market follower), karena perusahaan ini berusaha untuk tetap
mempertahankan pangsa pasarnya tanpa mengganggu keseimbangan yang
ada. Perusahaan memilih untuk menonjolkan salah satu keunggulan yang
dimilikinya terhadap pasar sasaran, yaitu dari segi kualitas. Pesaing
perusahaan yang memiliki ancaman besar terhadap bisnis keripik tempe
adalah industri keripik tempe yang ada di Sanan, salah satunya adalah industri
rumah tangga “Bawang Jaya”. Industri keripik tempe Bawang Jaya telah
memiliki “nama” dimata pelanggan. Pelanggan keripik tempe Bawag Jaya
datang dari berbagai daerah. Industri keripik tempe Bawang Jaya telah
menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti penggunaan teknologi
informasi untuk pencatatan transaksi secara otomatis dan penggunaan internet
sebagai media iklan. Posisi yang cukup strategis untuk memasarkan
produknya juga menjadi kelebihan dari pesaing, karena lebih mudah untuk
menjaring pembeli.

b. Ancaman Perusahaan Keripik Tempe Baru


Munculnya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan perebutan
pangsa pasar yang lebih agresif, didorong dengan motivasi penguatan posisi
pendatang baru dalam kancah bisnis serupa. Perusahaan pendatang baru
seringkali membawa kapasitas baru, dorongan kuat untuk merebut pasar, serta

15
diikuti sumber daya yang lebih besar untuk menciptakan posisi yang
menguntungkan. Namun berhasilnya perusahaan pendatang baru yang sejenis
untuk merebut pangsa pasar, tergantung dari hambatan masuk yang timbul
karena kondisi pasar dan reaksi dari perusahaan lama, dalam hal ini
perusahaan keripik tempe Ri-Mas.

c. Daya Tawar Menawar Pemasok


Daya tawar-menawar pemasok akan menjadi lebih kuat apabila
didukung dengan beberapa faktor, yaitu pemasok hanya didominasi oleh
sedikit perusahaan, produk yang ditawarkan pemasok adalah produk yang
memiliki ciri khas dan istimewa, perusahaan keripik tempe Ri-Mas tidak lagi
menjadi pelanggan penting, dan pemasok mulai memperlihatkan ancaman
untuk melakukan integrasi hilir.

d. Daya Tawar Menawar Konsumen


Perusahaan perlu untuk mengkaji dan lebih memperhatikan faktor-
faktor yang bisa memperkuat daya tawar-menawar konsumen, seperti produk
yang dihasilkan adalah produk yang standar, konsumen mampu membeli
produk dalam jumlah besar, produk perusahaan bukanlah produk yang
penting bagi konsumen, konsumen memperoleh laba yang rendah karena
harga yang ditawarkan tidak bersaing, dan konsumen memperlihatkan
ancaman akan beralih menjadi produsen pada bisnis yang serupa terhadap
perusahaan keripik tempe.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan
umum (elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industri dan perusahaan-
perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya
peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi
pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis
lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencakup empat langkah yang
pertama Scanning, monitoring, Forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan
menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
Lingkungan umum (General Environment), mencakup elemen dalam
masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan
(environmental segments), yang terdiri dari segmen-segmen demografi, ekonomi,
politik atau hukum, sosial-budaya, serta teknologi. Perusahaan tidak dapat
mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya
adalah untuk mengerti setiap segmen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi
yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.
Lingkungan Industri (Industry Environment), sekelompok faktor ancaman
masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas
persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta
tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima faktor ini menentukan
besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam
industri dimana perusahaan dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut dengan baik
atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh faktor-faktor diatas. Semakin besar
kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar
pula kecendurungan perolehan laba.

17
3.2 Saran
Saat melakukan proses kegiatan dalam perusahaan, perusahaan harus
mempersiapkan dan memperhatikan dengan menganalisis faktor-faktor yang penting
yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional dari bisnis suatu perusahaan, salah
satunya adalah faktor eksternal perusahaan yang cenderung tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan strategi di masa yang akan
datang sebagai bentuk antisipasi apabila terjadi masalah di kemudian hari. Dengan
menganalisis lingkungan eksternal ini, perusahaan dapat mengetahui bagaimana
menghadapi faktor lingkungan secara umum yang terdiri dari demografis, ekonomis,
sosial budaya, teknologi dan politik. Dengan keberhasilan perusahaan dalam
menganalisis lingkungan eksternalnya, akan berdampak pada kelangsungan hidup
perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat

Dokumen.tips. Sumber Informasi Dan Peramalan Lingkungan Eksternal. Diakses


tanggal 3 Maret 2021 dari https://dokumen.tips/documents/sumber-
informasi-dan-peramalan-lingkungan-eksternal.html

Hit A. Michael. Dkk. 1996. Manajemen Strategis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Muhammad, Suwarsono. 2013. Manajemen Strategik: Konsep dan Alat Analisis Edisi 5.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2015. Analisis Terhadap Lingkungan


Perusahaan. Diakses pada tanggal 3 Maret 2021 dari
http://rowlandpasaribu.wordpress.com/perkuliahan/manajemen-strategi/

Researchgate.net, Devi Yulianti. 2020. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal


dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. Diakses tanggal 6 Maret 2021 dari
https://www.researchgate.net/publication/340384507_Analisis_Lingkungan
_Internal_dan_Eksternal_Dalam_Pencapaian_Tujuan_Perusahaan_Devi_Yu
liantI

Riyanto, Slamet. 2018. Analisis Pengaruh Lingkungan Internal dan Eksternal terhadap
Keunggulan Bersaing dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di
Madiun. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Inovasi. 5(3). 159–168.

Samahita Wirotama, 2017. Menganalisis Faktor Eksternal untuk Menentukan Peluang


dan Ancaman. Diakses tanggal 6 Maret 2021 dari
https://samahitawirotama.com/menganalisis-faktor-eksternal-untuk-
menentukan-peluang-dan-ancaman/

Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Bumi Aksara

Slideshare.net. Nurul Khaifa, 2017. (Analisis Lingkungan Eksternal) Manajemen


Strategi Sektor Publik. Diakses tanggal 3 Maret 2021 dari

19
https://www.slideshare.net/nurulkhaiva/pertemuan-3-analisis-lingkungan-
eksternal-manajemen-strategi-sektor-publik

Susanthi, Putu Rani. 2017. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam
Mencapai Tujuan Perusahaan (Studi Kasus STIE Galileo Batam). Jurnal
Elektronik REKAMAN. 1(1). 31-34

20

Anda mungkin juga menyukai