Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Stratejik:
Lingkungan Eksternal” ini. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Strategi.
Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada
Dosen pembimbing serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini, sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari
semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan
disempurnakan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Definisi Analisis Lingkungan..............................................................................3
2.2 Tujuan Analisis Lingkungan................................................................................4
2.3 Proses Analisis Lingkungan.................................................................................4
2.4 Karakteristik Lingkungan.....................................................................................5
2.5 Pengelompokan Lingkungan Eksternal...............................................................6
2.6 Faktor Pendorong Persaingan dalam Industri......................................................7
2.7 Sumber-sumber Informasi Eksternal....................................................................8
2.8 Faktor Eksternal yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan...................................9
2.9 Aspek-aspek dalam Analisis Eksternal................................................................12
2.10 Studi Kasus........................................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menganalisa
kekuatan dan kelemahan dari masing-masing divisi tersebut sehingga perusahaan
dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani
ancaman (Lawrence dan Wiliam, 1998). Analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan
yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki
perusahaan.
b. Pemantauan (Monitoring)
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan
lingkungan untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang
berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah
kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian lingkungan. Sebagai
4
contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan dapat diperkirakan
dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk lembaga pendidikan,
perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi
kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah
peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan dalam
pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data informasi lainnya harus
dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.
c. Peramalan (Forecasting)
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam
lingkungan umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting,
analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa
cepat, sebagai hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui
scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu
yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau mereka juga
dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau
berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan
perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggan.
d. Penilaian (Assessing)
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh
perubahan lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu
perusahaan. Melalui scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat
mengerti lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment
adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi,
tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.
5
mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya. Secara umum, terdapat dua
karakteristik dari lingkungan, yaitu:
a. Lingkungan Bersifat Unik. Dua atau lebih organisasi yang bergerak pada
bidang usaha yang sama tidak akan menghadapi lingkungan yang sama.
b. Lingkungan Bersifat Dinamis. Suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan,
suatu peristiwa yang saling berhubungan yang membuat lingkungan organisasi
itu unik tidak akan statis, tetapi selalu memiliki perubahan secara dinamis.
c. Lingkungan merupakan faktor yang perlu dikendalikan, karena organisasi tidak
akan mampu menghadapi faktor-faktor lingkungan, tetapi juga terdapat
beberapa aspek perubahan lingkungan yang dapat diterima karena dapat
dikendalikan atau dipengaruhi.
6
untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula
kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.
7
perusahaan-perusahaan yang ada menjadi lebih efektif dan efesien serta belajar
bagaimana pesaing dalam dimensi baru.
8
Internet menawarkan kepada konsumen dan bisnis semakin banyak layanan
dan sumber informasi dari segenap penjuru dunia. Layanan interaktif membantu
para penggunanya tidak hanya untuk mengakses informasi dari seluruh dunia, tetapi
juga memberi mereka kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang atau
perusahaan yang menciptakan informasi tersebut. Hambatan historis bagi
keberhasilan personal dan bisnis zona waktu dan perbedaan budaya terhapuskan.
Dalam melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan,
pertama-tama yang harus dilakukan yaitu mengumpulkan informasi verbal dan
tertulis dari berbagai sumber. Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan
pendekatan formal maupun informal. Sumber data bagi pengumpulan informasi
verbal mencakup penggunaan media elektronik, karyawan, pelanggan, perantara,
pesaing, konsultan, dan juru bicara pemerintah yang ditunjuk. Sementara informasi
tertulis yaitu segala sesuatu yang dapat dibaca dari sumber informasi yang telah
dipersiapkan oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini
bersumber dari surat kabar, jurnal, dan beberapa publikasi lain yang tersedia.
9
berhubungan dengan pemasaran produk dari organisasi publik dan non-
profit, misalnya alumni perguruan tinggi.
2. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan mencakup
keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang
di lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya
dikembangkan dari kondisi kultural, ekologis, pendidikan, dan etnis.
Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk berbagai produk dan
aktivitas juga turut mengalami perubahan.
4. Teknologi
Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap
ketidakseimbangan organisasi. Ia adalah unsur yang paling dinamis, yang
memaksa para pengambil keputusan untuk terus-menerus memantau
10
perkembangan serta dampaknya yang menguntungkan dan ada yang
merugikan, serta melihat aspek mana dari teknologi itu yang langsung
berpengaruh pada yang tidak. Beberapa hal yang perlu dicari dalam bidang
teknologi ialah informasi tentang biaya yang disediakan pemerintah dan
kalangan bisnis untuk keperluan penelitian dan pengembangan,
perlindungan hak paten, hak cipta, dan produk-produk teknologi baru.
5. Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor
demografi ini di antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi
geografis, percampuran etnis, dan distribusi pendapatan. Melihat
dinamisnya perubahan, perusahaan harus menganalisis perubahan faktor ini
dalam konteks yang global, bukan hanya secara domestik.
b. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal
organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal
memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap
operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael E. Porter dalam konteks
competitive strategy, perumusan strategi bersaing bertujuan menghubungkan
perusahaan dengan lingkungannya, yang dalam hal ini diartikan sebagai analisis
lingkungan industri tempat perusahaan tersebut bersaing. Dengan kata lain,
analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan
persaingan dibandingkan dengan analisis lingkungan umum karena kekuatan
lingkungan umum dalam memengaruhi persaingan bersifat sangat relatif.
Artinya, jika terjadi perubahan dalam lingkungan umum, seperti faktor
ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi dan demografi, yang terkena
pengaruh akibat perubahan adalah industri yang bersangkutan. Dengan
demikian, jika terjadi perubahan pada lingkungan umum, kunci keberhasilannya
terletak pada kemampuan yang berlainan dari masing-masing perusahaan untuk
menanggulangi implikasi perubahan tersebut.
11
Sekelompok faktor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya.
Secara keseluruhan, interaksi antara lima faktor ini menentukan besar laba yang
dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industri
dimana perusahaan dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut dengan baik atau
dengan mempertahankan diri dari pengaruh faktor-faktor diatas. Semangkin
besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan
semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.
b. Lingkungan Politik
Arah dan stabilitas faktor politik-hukum merupakan pertimbangan
penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi. Kendala politik
dikenakan atas perusahaan melalui regulasi antitrust, undang-undang
perlindungan lingkungan, undang-undang perpajakan, insentif khusus, regulasi
12
perdagangan luar negeri, sikap terhadap perusahaan asing, undang-undang
mengenai gaji dan promosi, serta stabilitas pemerintahan.
c. Lingkungan Sosial
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan
pelanggan dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang
ada. Lingkungan Sosial dan Budaya menekankan pada struktur penduduk
menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama,
serta tingkat kepadatan penduduk. Faktor-faktor perubahan sosial budaya yang
mempengaruhi, seperti: perubahan pola konsumsi, perilaku konsumen,
kepekaan konsumen terhadap krisis ekondisi.
d. Lingkungan Teknologi
Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatis atas
lingkungan perusahaan. Variabel teknologi yang perlu diperhatikan
diantaranya; total pengeluaran negara revaluasi dan devaluasi, total
pengeluaran industri untuk revaluasi dan devaluasi, fokus pada usaha-usaha
yang berhubungan dengan teknologi, perlindungan paten, terciptanya produk
baru, pengembangan baru dalam transfer teknologi dari lab ke pasar, perbaikan
produktivitas melalui otomatisasi.
Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor
usaha yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional, selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Di Indonesia, UMKM
selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena
13
sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam
kegiatan usaha berskala kecil baik di sektor tradisional maupun modern.
Keripik Tempe adalah industri rumah tangga yang bergerak di bidang
produksi dan penjualan pangan yaitu keripik tempe. Usaha ini didirikan pada
tahun 1993 oleh sang pemilik, Ibu Siti Nurhayati atau yang lebih dikenal dengan
Ibu Sugiri. Perusahaan ini berlokasi di jalan Terusan Sulfat Gg. 1, Malang, Jawa
Timur. Keripik Tempe adalah sebuah industri rumah tangga yang sedang
berkembang. Perusahaan ini telah berdiri cukup lama, namun sistem penjualan
dan pemasaran pada perusahaan ini masih perlu ditelusuri lebih jauh. Perusahaan
tidak memiliki jalur distribusi karena aktivitas penjualan dilakukan langsung di
rumah produksi dan tidak memiliki cabang. Sistem pemasaran hanya melalui
mulut ke mulut, sehingga transaksi penjualan dilakukan dengan cara
menghubungi sang pemilik melalui media telekomunikasi, yaitu telepon dan
pesan singkat pada handphone. Salah satu contohnya, usaha ini tidak memiliki
kios sebagai wadah pemasaran, sehingga hanya menerima pesanan di rumah.
Usaha ini hanya memproduksi keripik tempe dengan rasa original.
Produk keripik tempe yang akan dijual tidak boleh melebihi satu hari
setelah proses produksi, apabila melebihi, keripik tempe tersebut tidak boleh
dijual. Selain itu, pemilik sengaja tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa dan
keterangan berat bersih (netto) pada kemasan. Hasil produksi perusahaan dalam 1
hari mencapai 30-50 kg.
Menurut Glueck (1980:87) mendefinisikan bahwa “lingkungan meliputi
faktor-faktor luar perusahaan yang dapat menuntun ke arah kesempatan-
kesempatan atau ancaman-ancaman pada perusahaan”. Supriyono (2001:68)
menyatakan bahwa “kesuksesan perencanaan strategis pengamatan terhadap
lingkungan eksternal berusaha jadi lingkungan sebenarnya merupakan pola semua
kondisi-kondisi atau faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi atau menuntun
ke arah peluang atau ancaman pada kehidupan dan pengembangan perusahaan.
Lingkungan secara relevan mempengaruhi proses atau keputusan strategi”.
Michael E. Porter (1994), mengungkapkan bahwa terdapat lima kekuatan
persaingan dalam lingkungan industri, yaitu:
1. Ancaman masuknya pendatang baru.
14
2. Ancaman produk pengganti.
3. Daya tawar-menawar pembeli.
4. Daya tawar-menawar pemasok.
5. Tingkat persaingan di antara para pesaing yang ada.
Dalam analisis lingkungan eksternal dapat terjadinya lingkungan industri
dan lingkungan umum. yang mana lingkungan industri akan terjadinya sebuah
yang namanya persaiangan, ancaman perusahaan, daya tawar menawar pemasok,
daya tawar menawar konsumen. Sedangkan dalam lingkungan umum akan
terjadinya perekonomian dan sosial. Dapat kita lihat dari segi lingkungan industri
yaitu:
a. Persaingan
Keripik tempe Ri-Mas memiliki posisi bersaing sebagai pengikut
pasar (market follower), karena perusahaan ini berusaha untuk tetap
mempertahankan pangsa pasarnya tanpa mengganggu keseimbangan yang
ada. Perusahaan memilih untuk menonjolkan salah satu keunggulan yang
dimilikinya terhadap pasar sasaran, yaitu dari segi kualitas. Pesaing
perusahaan yang memiliki ancaman besar terhadap bisnis keripik tempe
adalah industri keripik tempe yang ada di Sanan, salah satunya adalah industri
rumah tangga “Bawang Jaya”. Industri keripik tempe Bawang Jaya telah
memiliki “nama” dimata pelanggan. Pelanggan keripik tempe Bawag Jaya
datang dari berbagai daerah. Industri keripik tempe Bawang Jaya telah
menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti penggunaan teknologi
informasi untuk pencatatan transaksi secara otomatis dan penggunaan internet
sebagai media iklan. Posisi yang cukup strategis untuk memasarkan
produknya juga menjadi kelebihan dari pesaing, karena lebih mudah untuk
menjaring pembeli.
15
diikuti sumber daya yang lebih besar untuk menciptakan posisi yang
menguntungkan. Namun berhasilnya perusahaan pendatang baru yang sejenis
untuk merebut pangsa pasar, tergantung dari hambatan masuk yang timbul
karena kondisi pasar dan reaksi dari perusahaan lama, dalam hal ini
perusahaan keripik tempe Ri-Mas.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan
umum (elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industri dan perusahaan-
perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya
peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi
pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis
lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencakup empat langkah yang
pertama Scanning, monitoring, Forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan
menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
Lingkungan umum (General Environment), mencakup elemen dalam
masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan
(environmental segments), yang terdiri dari segmen-segmen demografi, ekonomi,
politik atau hukum, sosial-budaya, serta teknologi. Perusahaan tidak dapat
mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya
adalah untuk mengerti setiap segmen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi
yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.
Lingkungan Industri (Industry Environment), sekelompok faktor ancaman
masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas
persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta
tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima faktor ini menentukan
besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam
industri dimana perusahaan dapat mempengaruhi faktor-faktor tersebut dengan baik
atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh faktor-faktor diatas. Semakin besar
kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar
pula kecendurungan perolehan laba.
17
3.2 Saran
Saat melakukan proses kegiatan dalam perusahaan, perusahaan harus
mempersiapkan dan memperhatikan dengan menganalisis faktor-faktor yang penting
yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional dari bisnis suatu perusahaan, salah
satunya adalah faktor eksternal perusahaan yang cenderung tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan strategi di masa yang akan
datang sebagai bentuk antisipasi apabila terjadi masalah di kemudian hari. Dengan
menganalisis lingkungan eksternal ini, perusahaan dapat mengetahui bagaimana
menghadapi faktor lingkungan secara umum yang terdiri dari demografis, ekonomis,
sosial budaya, teknologi dan politik. Dengan keberhasilan perusahaan dalam
menganalisis lingkungan eksternalnya, akan berdampak pada kelangsungan hidup
perusahaan.
18
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat
Muhammad, Suwarsono. 2013. Manajemen Strategik: Konsep dan Alat Analisis Edisi 5.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Riyanto, Slamet. 2018. Analisis Pengaruh Lingkungan Internal dan Eksternal terhadap
Keunggulan Bersaing dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di
Madiun. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Inovasi. 5(3). 159–168.
19
https://www.slideshare.net/nurulkhaiva/pertemuan-3-analisis-lingkungan-
eksternal-manajemen-strategi-sektor-publik
Susanthi, Putu Rani. 2017. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam
Mencapai Tujuan Perusahaan (Studi Kasus STIE Galileo Batam). Jurnal
Elektronik REKAMAN. 1(1). 31-34
20