Disusun oleh :
Kelompok 05
JURUSAN S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Implementasi Strategi tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh bapak dosen Bambang Irawan pada mata kuliah Pengantar Manajemen. Dalam
penyusunan makalah ini, mulai dari perancangan, pencarian bahan sampai dengan penulisan,
penyusun mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari anggota kelompok baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharap kritik dan saran pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang dan penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
BAB 3 KESIMPULAN...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah Pengertian dari Implementasi Strategi ?
1.2.2 Apa saja Cakupan dari Implementasi Strategi ?
1.2.3 Bagaimankah Formulasi Implementasi Strategi ?
1.2.4 Bagaimanakah Implementasi Strategi secara Efektif ?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis
dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi
yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan
mempelajari lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang dan
ancaman pasar dalam menentukan bagaimana menggunakan kompetensi inti dalam
usaha mendapatkan hasil strategi yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan
membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis menspesifisikasikan secara tertulis,
serta produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang
ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-
kompetensinya.
3
2.2 Cakupan Implementasi Strategi
1. Penguasaan Perusahaan
Penguasaan perusahaan adalah suatu hubungan antara para pihak yang digunakan
untuk menentukan dan mengendalikan arah strategik dan kinerja atas organisasi.
Penguasaan perusahaan (corporate governance) berurusan dengan mengindentifikasi
cara-cara untuk meyakinkan bahwa keputusan-keputusan strategik dibuat secara
efektif. Penguasaan perusahaan digunakan dalam perusahaan untuk memantapkan
perintah antara para pemilik perusahaan dan para manajer puncak perusahaan
tersebut.
Dalam teori keagenan (Agency Theory) dijelaskan adanya hubungan antara para
pemegang saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer
sebagai agen pembuat keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk
dijadikan agen pembuat keputusan. Hubungan keagenan tersebut menuntut
kekhususan risiko dengan para pembuat keputusan.
Masalah keagenan terjadi ketika hasrat-hasrat atau tujuan-tujuan atas prinsipal
dan agen konflik dan kesukran atau mahalnya atas prinsipal untuk memverifikasi
bahan agen telah diperoleh secara tepat.
4
a. Perumusan tujuan yang jelas
b. Pembagian tugas pekerjaan.
c. Delegasi kekuasaan.
d. Rentang kekuasaan
e. Tingkatan tatanan jenjang
f. Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
g. Koordinasi
Adapun fungsi dari kontrol organisasi yang berupa kontrol strategi dan
keuangan/finasial adalah :
a. Sebagai pemandu dari kegunaan strategi.
b. Menunjukkan bagaimana membandingkan hasil sebenarnya dengan yang
diharapkan.
c. Menyarankan langkah korektif yang harus diambil bilamana terjadi perbedaan
dan tidak bisa diterima antara hasil sebenarnya dengan yang diharapkan
5
memikirkan dan mengembangkan ide baru sementara inovatif adalah kemampuan
menerapkan ide-ide baru tersebut.
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan suatu perusahaan sebagai
berikut :
1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan.
Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
2. Analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani misi dan
meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
3. Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.
6
Tentukan tujuan dan target terukur serta identifikasi dan evaluasi alternatif strategi
dan rumuskan strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Dalam
tahap ini penyusun strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki
perusahaan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstern
yang dihadapi.
Tentukan strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai
dengan misi organisasi. Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama
untuk mencapai opsi yang paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan strategi jangka
pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama.
Berdasarkan gambar di atas, ada berbagai kemungkinan yang terjadi antara formulasi strategi
dengan implementasi strategi, yaitu :
7
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
erat antara formulasi strategi dengan implementasi strategi. Meskipun berhubungan,
secara fundamental antara formulasi strategi dengan implementasi strategi terdapat
perbedaan. Adapun perbedaan antara formulasi dan implementasi strategi adalah sebagai
berikut :
a. Formulasi Strategi :
1. Perumusan strategi adalah memposisikan kekuatan sebelum dilakukan
tindakan
2. Berfokus pada efektivitas
3. Lebih kepada proses intelektual
4. Membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang tajam
5. Membutuhkan koordinasi diantara beberapa individu
b. Implementasi Strategi
Adapun untuk implementasi strategi adalah sebagai berikut :
1. Implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang mengatur
semua aspek selaam tindakan dijalankan
2. Berfokus pada efisiensi
3. Lebih kepada proses operasioanl
4. Membutuhkan motivasi khusus dan keahlian kpemimpinan
5. Membutuhkan koordinasi diantara banyak individu
Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak ada
perbedaan secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi yang orientasi laba
maupun nirlaba. Namun, dalam implementasi strategi ada perbedaan secara signifikan
yang didasarkan atas tipe dan ukuran organisasi. Implementasi strategi membutuhkan
tindakan-tindakan seperti : perubahan struktur organisasi, alokasi sumberdaya, program
kompensasi, merubah strategi harga, budaya perusahaan, membuat sistem informasi
manajemen yang lebih baik, dan sebagainya.
8
2.4 Implementasi Strategi secara Efektif
Selain stretegi perlu disusun secara jelas dan mempunyai makna, persoalan lain
yang penting arti praktisnya adalah penerapan strategi itu secara efektif. Agar
perencanaan strategis yang diinginkan berfungsi secara operasional, maka perlu ditempuh
langkah-langkah tertentu untuk menerapkannya.
a. Mengkomunikasikan strategi kepada semua manajer pengambil keputusan.
Tentu tidak banyak manfaatnya menyusun strategi yang bermakna apabila tidak
dikomunikasikan kepada semua manajer yang menduduki posisi pengambilan
keputusan program dan rencana yang dirancang untuk diterapkan. Strategi itu perlu
dituangkan secara tertulis dan perlu diadakan pertemuan secukupnya yang
diselenggarakan oleh eksekutif puncak dengan bawahan untuk memastikan bahwa
strategi itu dapat dipahami oleh mereka.
b. Menyusun dan mengkomunikasikan premis perencanaan.
Premis-premis yang penting bagi perencanaan dan keputusan harus disusun dan
dijelaskan kepada semua manajer dengan instruksi untuk melahirkan program-program
dan mengambil keputusan sejalan dengan premis tersebut. Apabila hal itu tidak
dilakukan maka kemungkinan besar keputusan berdasarkan atas asumsi dan perkiraan-
perkiraan pribadi.
c. Memastikan bahwa rencana tindakan mengkontribusi mencerminkan tujuan dan strategi
utama.
Rencana tindakan adalah program-program dan keputusan taktis dan operasional,
entah bersifat pokok atau tambahan, yang berlangsung dalam berbagai bagian
organisasi. Apabila tidak disusun untuk mencerminkan tujuan dan strategi yang
diinginkan, maka hasilnya adalah pernyataan yang tidak ada gunanya.
d. Meninjau strategi secara teratur.
Biarpun strategi disusun secara seksama mungkin tidak berfungsi dengan baik
apabila terjadi perubahan, informasi menjadi lebih jelas, atau lingkungan program tidak
lagi seperti yang diperkirakan. Dengan demikian strategi perlu ditinjau ulang dari
waktu ke waktu.
e. Mempertimbangkan penyusunan strategi dan program kontingensi.
Apabila perubahan yang cukup penting terjadi dalam faktor-faktor kompetitif
atau unsur-unsur lain dalam lingkungan, dan tampaknya tidak praktis menyusun satu
perangkat strategi dan program saja untuk meliput segala kemungkinan seperti itu,
maka perlu disusun strategi untuk kemungkinan-kemungkinan tersebut.
9
f. Menyesuaikan stuktur organisasi dengan kebutuhan perencanaan.
Stuktur organisasi dengan sistem pendelegasiannya perlu dirancang sedemikian
rupa untuk mendukung pencapaian tujuan dan pengambilan keputusan bagi penerapan
strategi. Dalam struktur organisasi juga harus ditetapkan peranan analis dan penasihat
staff serta menggunakan hasil kajian dan rekomendasi mereka dalam sistem putusan
pada berbagai tempat dimana keputusan itu diambil secara aktual.
g. Mengajarkan penerapan strategi terus-menerus.
Biarpun kita memiliki sistem tujuan dan strategi yang dapat dikerjakan dan
penerapannya, namun sistem itu akan sangat mudah mengalami kegagalan apabila para
manajer yang bertanggung jawab tidak terus mengajarkan hakikat dan pentingnya
penerapan strategi tersebut. Pengjaran tidak harus berarti pertemuan atau seminar
formal. Sebaliknya, banyak proses belajar yang diperlukan berlangsung dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dalam peninjauan usul recana dan peninjauan prestasi
pada saat atasan melaksanakan fungsi kontrol mereka.
h. Menciptakan iklim perusahaan yang memaksa adanya perencanaan.
Satu-satunya cara untuk menjamin bahwa semua jenis perencanaan dapat
dilakukan, khususnya perencanaan penerapan strategi, adalah dengan memanfaatkan
saran dan teknik-teknik yang mendorong adanya perencanaan. Perencanaan strategi
dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga mempunyai dampak terhadap lini dasar.
Para manajer puncak yang efektif dapat menjamin hal itu apabila mereka menyusun
strategi dengan seksama dan berupaya keras dalam penerapannya.
10
BAB 3
KESIMPULAN
Agar perencanaan strategis yang diinginkan berfungsi secara optimal, maka perlu
ditempuh langkah-langkah tertentu untuk menerapkannya, salah satunya adalah meninjau
strategi secara teratur, karena meskipun strategi disusun secara seksama mungkin tidak
berfungsi dengan baik apabila terjadi perubahan, informasi menjadi lebih jelas atau
lingkungan program tidak lagi seperti yang diperkirakan. Dengan demikian, strategi perlu
ditinjau ulang dari waktu ke waktu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Knoozt, Harold, dkk. 1996. Manajemen: edisi kedelapan jilid. Jakarta: Erlangga
12