Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI STRATEGI

Disusun oleh :

Kelompok 05

Lilik Shofiah (190810201094)

Ningrum Wahyuning Tiyas (190810201187)

Amira Yusrillia Salsabella (190810201198)

Auliya Insani Nurohmah (190810201204)

JURUSAN S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Implementasi Strategi tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh bapak dosen Bambang Irawan pada mata kuliah Pengantar Manajemen. Dalam
penyusunan makalah ini, mulai dari perancangan, pencarian bahan sampai dengan penulisan,
penyusun mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari anggota kelompok baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharap kritik dan saran pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang dan penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 26 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Implementasi Strategi........................................................................... 3


2.2 Cakupan Implementasi Strategi.............................................................................. 4
2.3 Formulasi Implementasi Strategi............................................................................ 6
2.4 Implementasi Strategi secara Efektif...................................................................... 9

BAB 3 KESIMPULAN...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan


keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh disertai penetapan cara
melaksanakanya yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Adapun Implementasi Strategi adalah
jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan
perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi
dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan
prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen
strategi.

Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang


terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua
adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional,
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi
pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal
dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan


organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan
tantangan (threads) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan
organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah Pengertian dari Implementasi Strategi ?
1.2.2 Apa saja Cakupan dari Implementasi Strategi ?
1.2.3 Bagaimankah Formulasi Implementasi Strategi ?
1.2.4 Bagaimanakah Implementasi Strategi secara Efektif ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian dari Implementasi Strategi
1.3.2 Untuk Mengetahui Cakupan dari Implementasi Strategi
1.3.3 Untuk Mengetahui Formulasi Implementasi Strategi
1.3.4 Untuk Mengetahui Implementasi Strategi secara Efektif

1.4 Manfaat Penulisan


Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung di bawah dunia pendidikan untuk
mengetahui tentang implementasi strategi lebih dalam. Selain itu, sebagai sumber
sekaligus bahan pertimbangan serta masukan bagi penulis dan pembaca untuk
mengembangkan dan meningkatkan ketertarikan mengenai implementasi strategi.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Implementasi Strategi

Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi


dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi dan kepemimpinan khusus
serta mampu melakukan banyak koordinasi. Implementasi strategi adalah proses di
mana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan
anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi
dalam bentuk tindakan.

Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah


perubahan. Banyak faktor – faktor tak terduga yang bisa menjadi hambatan.
Serangkaian tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi
harus disatukan dengan hati -hati jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis
dan menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika
perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten
dengan strategi - strategi level bisnis, level perusahaan, akuisisi, internasional dan
kerjasama yang sebelumnya dipilih.

Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis
dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi
yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan
mempelajari lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang dan
ancaman pasar dalam menentukan bagaimana menggunakan kompetensi inti dalam
usaha mendapatkan hasil strategi yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan
membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis menspesifisikasikan secara tertulis,
serta produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang
ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-
kompetensinya.

3
2.2 Cakupan Implementasi Strategi

Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan perusahaan


(corporate governance), (2) struktur dan kontrol organisasi (organizationa structure and
control), (3) kepemimpinan strategis (strategic leadership), kewirausahaan dan inovasi
perusahaan (entrepreneurship & innovation).

1. Penguasaan Perusahaan
Penguasaan perusahaan adalah suatu hubungan antara para pihak yang digunakan
untuk menentukan dan mengendalikan arah strategik dan kinerja atas organisasi.
Penguasaan perusahaan (corporate governance) berurusan dengan mengindentifikasi
cara-cara untuk meyakinkan bahwa keputusan-keputusan strategik dibuat secara
efektif. Penguasaan perusahaan digunakan dalam perusahaan untuk memantapkan
perintah antara para pemilik perusahaan dan para manajer puncak perusahaan
tersebut.
Dalam teori keagenan (Agency Theory) dijelaskan adanya hubungan antara para
pemegang saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer
sebagai agen pembuat keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk
dijadikan agen pembuat keputusan. Hubungan keagenan tersebut menuntut
kekhususan risiko dengan para pembuat keputusan.
Masalah keagenan terjadi ketika hasrat-hasrat atau tujuan-tujuan atas prinsipal
dan agen konflik dan kesukran atau mahalnya atas prinsipal untuk memverifikasi
bahan agen telah diperoleh secara tepat.

2. Struktur dan Kontrol Organisasi (Organizationa Structure and Control)


Organisasi dapat juga diamati sebagai “living organism” seperti halnya manusia,
dan sebagai produk proses pengkoordinasian (organizing). Sebagai “living organism”
yang sudah ada, suatu organisasi merupakan output proses panjang dimasa lalu,
sedangkan sebagai produk proses pengkoordinasian, organisasi adalah alat atau input
bagi usaha mencapai tujuan.
Dalam mendirikan organisasi diperlukan kerangka/struktur dan kontrol
organisasi yang baik agar dapat dipakai untuk mencapai tujuan dengan memakai
prinsip-prinsip organisasi antara lain :

4
a. Perumusan tujuan yang jelas
b. Pembagian tugas pekerjaan.
c. Delegasi kekuasaan.
d. Rentang kekuasaan
e. Tingkatan tatanan jenjang
f. Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
g. Koordinasi
Adapun fungsi dari kontrol organisasi yang berupa kontrol strategi dan
keuangan/finasial adalah :
a. Sebagai pemandu dari kegunaan strategi.
b. Menunjukkan bagaimana membandingkan hasil sebenarnya dengan yang
diharapkan.
c. Menyarankan langkah korektif yang harus diambil bilamana terjadi perbedaan
dan tidak bisa diterima antara hasil sebenarnya dengan yang diharapkan

3. Kepemimpinan Strategis (Strategic Leadership), Kewirausahaan dan Inovasi


Perusahaan (Entrepreneurship & Innovation).
Kepemimpinan Strategis meliputi kemampuan mengantisipasi, memiliki visi, dan
mempertahankan fleksibilitas, memberi kuasa kepada orang lain untuk menciptakan
perubahan strategis yang perlu. Strategi ini mempunyai efek penting terhadap upaya
perusahaan mendapatkan daya saing strategis dan memperoleh keuntungan di atas
rata-rata.
Kepemimpinan strategis efektif diperlukan untuk merumuskan dan menerapkan
strategi dengan sukses. Kerangka acuan manajerial ialah perangkat asumsi, premis,
dan kebijaksanaan yang diterima umum yang membatasi atau merangkai pemahaman
manajer tentang perusahaan, industri tempatnya bersaing, dan kompetensi inti yang
digunakanya untuk meraih keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Sebagai pengenalan atau pemasaukan hal yang baru. Inovasi juga diartikan
sebagai pembaharuan. Inovasi adalah penemuan baru yang sifatnya berbeda dengan
yang sudah ada terlebih dahulu baik itu gagasan, metode pun alat. Dalam konteks
ilmu Kewirausahaan, inovasi diartikan sebagai kemampuan wirausahawan dalam
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah serta menemukan
peluang yang baru. Dalam lingkup ini kreatifitas diartikan sebagai kemampuan

5
memikirkan dan mengembangkan ide baru sementara inovatif adalah kemampuan
menerapkan ide-ide baru tersebut.

2.3 Formulasi Implementasi Strategi


Formulasi strategi atau perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-
langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategis, keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Dalam metodelogi pembentukan formulasi strategi, terdapat keteriakatan yang saling
mempengaruhi antara struktur organisasi dan budaya perusahaan serta teknologi, peran
individu dan proses manajemen perusahaan yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial
ekonomi perusahaan, yang digambarkan oleh gambar berikut :

Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan suatu perusahaan sebagai
berikut :

1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan.
Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
2. Analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani misi dan
meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
3. Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.

6
Tentukan tujuan dan target terukur serta identifikasi dan evaluasi alternatif strategi
dan rumuskan strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Dalam
tahap ini penyusun strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki
perusahaan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstern
yang dihadapi.

Tentukan strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai
dengan misi organisasi. Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama
untuk mencapai opsi yang paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan strategi jangka
pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama.

Adapun hubungan antara formulasi strategi dengan implementasi strategi dapat


digambarkan sebagai berikut :

Berdasarkan gambar di atas, ada berbagai kemungkinan yang terjadi antara formulasi strategi
dengan implementasi strategi, yaitu :

1. Succes : Merupakan hasil yang paling diidamkan-idamkan oleh setiap perusahaan.


Situasi ini dapat terjadi jika  formulasi strategi perusahaan disusun dengan baik begitu
juga dalam implementasinya. 
2. Trouble : Merupakan situasi di mana perusahaan menyusun   formulasi strateginya
dengan baik  namun implementasinya buruk.
3. Roulette : Merupakan situasi di mana perusahaan kurang baik dalam memformulasi
strateginya, namun perusahaan melakukan implementasi yang cukup baik.
4. Failure :  kondisi ini sangat tidak dinginkan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena
strategi perusahaan tidak diformulasikan dengan baik, demikian juga dalam
implementasinya.

7
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
erat antara formulasi strategi dengan implementasi strategi.   Meskipun berhubungan,
secara fundamental antara formulasi strategi dengan implementasi strategi terdapat
perbedaan. Adapun perbedaan antara formulasi dan implementasi strategi adalah sebagai
berikut :

a. Formulasi Strategi :
1. Perumusan strategi adalah memposisikan kekuatan sebelum dilakukan
tindakan
2. Berfokus pada efektivitas
3. Lebih kepada proses intelektual
4. Membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang tajam
5. Membutuhkan koordinasi diantara beberapa individu
b. Implementasi Strategi
Adapun untuk implementasi strategi adalah sebagai berikut :
1. Implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang mengatur
semua aspek selaam tindakan dijalankan
2. Berfokus pada efisiensi
3. Lebih kepada proses operasioanl
4. Membutuhkan motivasi khusus dan keahlian kpemimpinan
5. Membutuhkan koordinasi diantara banyak individu

Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak ada
perbedaan secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi yang orientasi laba
maupun nirlaba. Namun, dalam implementasi strategi ada perbedaan secara signifikan
yang didasarkan atas tipe dan ukuran organisasi. Implementasi strategi membutuhkan
tindakan-tindakan seperti : perubahan struktur organisasi, alokasi sumberdaya, program
kompensasi, merubah strategi harga, budaya perusahaan, membuat sistem informasi
manajemen yang lebih baik, dan sebagainya.

8
2.4 Implementasi Strategi secara Efektif
Selain stretegi perlu disusun secara jelas dan mempunyai makna, persoalan lain
yang penting arti praktisnya adalah penerapan strategi itu secara efektif. Agar
perencanaan strategis yang diinginkan berfungsi secara operasional, maka perlu ditempuh
langkah-langkah tertentu untuk menerapkannya.
a. Mengkomunikasikan strategi kepada semua manajer pengambil keputusan.
Tentu tidak banyak manfaatnya menyusun strategi yang bermakna apabila tidak
dikomunikasikan kepada semua manajer yang menduduki posisi pengambilan
keputusan program dan rencana yang dirancang untuk diterapkan. Strategi itu perlu
dituangkan secara tertulis dan perlu diadakan pertemuan secukupnya yang
diselenggarakan oleh eksekutif puncak dengan bawahan untuk memastikan bahwa
strategi itu dapat dipahami oleh mereka.
b. Menyusun dan mengkomunikasikan premis perencanaan.
Premis-premis yang penting bagi perencanaan dan keputusan harus disusun dan
dijelaskan kepada semua manajer dengan instruksi untuk melahirkan program-program
dan mengambil keputusan sejalan dengan premis tersebut. Apabila hal itu tidak
dilakukan maka kemungkinan besar keputusan berdasarkan atas asumsi dan perkiraan-
perkiraan pribadi.
c. Memastikan bahwa rencana tindakan mengkontribusi mencerminkan tujuan dan strategi
utama.
Rencana tindakan adalah program-program dan keputusan taktis dan operasional,
entah bersifat pokok atau tambahan, yang berlangsung dalam berbagai bagian
organisasi. Apabila tidak disusun untuk mencerminkan tujuan dan strategi yang
diinginkan, maka hasilnya adalah pernyataan yang tidak ada gunanya.
d. Meninjau strategi secara teratur.
Biarpun strategi disusun secara seksama mungkin tidak berfungsi dengan baik
apabila terjadi perubahan, informasi menjadi lebih jelas, atau lingkungan program tidak
lagi seperti yang diperkirakan. Dengan demikian strategi perlu ditinjau ulang dari
waktu ke waktu.
e. Mempertimbangkan penyusunan strategi dan program kontingensi.
Apabila perubahan yang cukup penting terjadi dalam faktor-faktor kompetitif
atau unsur-unsur lain dalam lingkungan, dan tampaknya tidak praktis menyusun satu
perangkat strategi dan program saja untuk meliput segala kemungkinan seperti itu,
maka perlu disusun strategi untuk kemungkinan-kemungkinan tersebut.

9
f. Menyesuaikan stuktur organisasi dengan kebutuhan perencanaan.
Stuktur organisasi dengan sistem pendelegasiannya perlu dirancang sedemikian
rupa untuk mendukung pencapaian tujuan dan pengambilan keputusan bagi penerapan
strategi. Dalam struktur organisasi juga harus ditetapkan peranan analis dan penasihat
staff serta menggunakan hasil kajian dan rekomendasi mereka dalam sistem putusan
pada berbagai tempat dimana keputusan itu diambil secara aktual.
g. Mengajarkan penerapan strategi terus-menerus.
Biarpun kita memiliki sistem tujuan dan strategi yang dapat dikerjakan dan
penerapannya, namun sistem itu akan sangat mudah mengalami kegagalan apabila para
manajer yang bertanggung jawab tidak terus mengajarkan hakikat dan pentingnya
penerapan strategi tersebut. Pengjaran tidak harus berarti pertemuan atau seminar
formal. Sebaliknya, banyak proses belajar yang diperlukan berlangsung dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dalam peninjauan usul recana dan peninjauan prestasi
pada saat atasan melaksanakan fungsi kontrol mereka.
h. Menciptakan iklim perusahaan yang memaksa adanya perencanaan.
Satu-satunya cara untuk menjamin bahwa semua jenis perencanaan dapat
dilakukan, khususnya perencanaan penerapan strategi, adalah dengan memanfaatkan
saran dan teknik-teknik yang mendorong adanya perencanaan. Perencanaan strategi
dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga mempunyai dampak terhadap lini dasar.
Para manajer puncak yang efektif dapat menjamin hal itu apabila mereka menyusun
strategi dengan seksama dan berupaya keras dalam penerapannya.

10
BAB 3

KESIMPULAN

Implementasi strategi adalah proses dalam mewujudkan strategi yang telah


dirumuskan sebelumnya dalam bentuk proses, program, dan anggaran. Implementasi strategi
dapat disebut pula sebagai pemngembangan strategi dalam bentuk tindakan. Dalam
merumuskan dan mengimplementasikan strategi harus sesuai dengan tujuan dan misi
strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh
dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

Penerapan atau implementasi strategi mencakup penguasaan perusahaan (corporate


governance), struktur dan kontrol organisasi (organizationa structure and control),
kepemimpinan strategis (strategic leadership), dan kewirausahaan dan inovasi perusahaan
(entrepreneurship & innovation). Adapun formulasi implementasi strategi merupakan proses
penyusunan langkah-langkah yang bertujun untuk membangun visi dan misi untuk mencapai
tujuan organisasi dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Agar perencanaan strategis yang diinginkan berfungsi secara optimal, maka perlu
ditempuh langkah-langkah tertentu untuk menerapkannya, salah satunya adalah meninjau
strategi secara teratur, karena meskipun strategi disusun secara seksama mungkin tidak
berfungsi dengan baik apabila terjadi perubahan, informasi menjadi lebih jelas atau
lingkungan program tidak lagi seperti yang diperkirakan. Dengan demikian, strategi perlu
ditinjau ulang dari waktu ke waktu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Knoozt, Harold, dkk. 1996. Manajemen: edisi kedelapan jilid. Jakarta: Erlangga

Malahayati, Farnida. 2012. Pengantar Manajemen “Implementasi Strategi”.


https://farnidaassignment.wordpress.com/2012/10/13/pengantar-manajemen-implementasi-
strategi/. (26 Februari 2020).

12

Anda mungkin juga menyukai