Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

Dosen Pengampu :
Ainun Wulandari, S. Farm., M. Sc., Apt.

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Halimatussadiah 20334022
2. Reno Galatiano 20334023
3. Ferdinan Rivaldo Silalahi 20334024
4. Riska Zulfia Miftahana 20334026

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI
NASIONAL JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, Kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Lingkungan Internal dan
Eksternal" dengan tepat waktu. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Farmasi.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisis Lingkungan
Internal dan Eksternal bagi para pembaca dan juga bagi kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ainun Wulandari, S. Farm., M. Sc., Apt.
selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Manajemen Farmasi. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jakarta, 21 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 4
2.1 Definisi Analisis Lingkungan Internal ........................................................... 4
2.2 Definisi Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................ 4
2.3 Tujuan Analisis Lingkungan .......................................................................... 5
2.4 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal .................................................. 6
2.5 Faktor-Faktor Lingkungan ............................................................................. 8
2.5.1 Lingkungan umum ................................................................................. 8
2.5.2 Lingkungan Industri ............................................................................. 10
2.6 Analisis Lingkungan Industri ....................................................................... 11
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lantas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas
dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi
merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan
mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang tidak
harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dan harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun faktor penentu
keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi kondisi,
situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam maupun luar
suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level negara, provinsi, kabupaten, dan
kota. Lingkungan internal dan eksternal mempunyai dampak pada kehidupan dan kinerja
seluruh komponen yang terlibat pada pembangunan, mencakup kekuatan dan kelemahan
internal serta peluang dan tantangan eksternal.
Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi
yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads)
yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan
analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat ber reaksi
secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan adalah suatu
proses yang digunakan perencanan-perencanaan strategi untuk memantau lingkungan
dalam menentukan peluang atau ancaman.

1 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


Lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji faktor
internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan
kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapi
ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Hasil dari analisis lingkungan internal akan
menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan
itu meliputi keunggulan pemasaran, keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan
kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan organisasi dan manajemen.
Dalam mengamati lingkungan eksternal itu, ada beberapa sektor yang peka secara
strategis, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman.
Perkembangan teknologi misalnya, peraturan perundang-undangan, atau situasi keuangan,
dapat saja memberi keuntungan atau kerugian bagi organisasi. Lingkungan eksternal
memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum (elemen dalam masyarakat
luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya) dan
lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok, pembeli, produk
pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta
tanggapan bersaing).
Lingkungan umum mencangkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politik
atau hukum, social, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan kecendurungan
yang ada. Kecendurungan kearah globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan
batasanya lebih luas. Apabila dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan
industri memiliki efek yang lebih langsung pada usaha perusahaan untuk mencapai daya
saing strategis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi lingkungan internal dan eksternal?
2. Apa tujuan lingkungan internal dan eksternal?
3. Bagaimana proses analisis lingkungan internal dan eksternal?
4. Bagaimana proses analisis lingkungan industri?
5. Apa saja faktor-faktor dari lingkungan internal dan eksternal ?

2 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini diharapkan dapat :
1. Untuk memahami identifikasi analisis lingkungan internal dan eksternal
2. Untuk memahami proses analisis dan diagnosis lingkungan internal dan
eksternal
3. Mengetahui perkembangan lingkungan internal dan eksternal di Indonesia
4. Menambah wawasan mengenai lingkungan internal dan eksternal

3 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analisis Lingkungan Internal


Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi
tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada
perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan didefinisikan sebagai suatu proses
perencanaan strategi yang mengkaji bidang pemasaran, dan distribusi perusahaan,
penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan
perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menganalisa kekuatan dan
kelemahan dari masing-masing divisi tersebut sehingga perusahaan dapat memanfaatkan
peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani ancaman (Lawrence dan
Wiliam, 1998).
Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi
sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis
internal yang dimiliki perusahaan. Sumber daya dan proses bisnis internal dikatakan
memiliki kekuatan apabila sumber daya dan proses bisnis internal tersebut memiliki
kemampuan (capability) yang akan menciptakan distinctive competencies sehingga
perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif. Beberapa analisis yang digunakan
untuk mengukur kemampuan sumber daya internal perusahaan, antara lain : Analisis
SWOT (Strength, Weakness, Oppotunities, Threat) dan analisis rantai nilai (value chain
analysis) dan pandangan berbasis sumber daya (resource base view - RBV).
Masingmasing alat analisis memiliki kelebihan dan kelemahan dalam melakukan analisis
lingkungan internal perusahaan.

2.2 Definisi Analisis Lingkungan Eksternal


Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa
yang saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikannya, adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungan
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu proses
monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan

4 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


peluang (opportunities) dan tantangan (threats) yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Dikutip dari David (2010), Duncan (1972) menjelaskan yang dimaksud dengan
lingkungan eksternal perusahaan (external business environment) adalah berbagai faktor
yang berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh organisasi perusahaan
pada saat membuat keputusan. Lingkungan eksternal perusahaan adalah semua kejadian
di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck
Williams, 2001:51). Pearce II dan Robinson (2013) mendefinisikan lingkungan eksternal
merupakan faktor-faktor diluar kendali yang mempengaruhi pilihan perusahaan
mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi
dan proses internalnya. Analisis lingkungan eksternal perlu dilakukan untuk
mengidentifikasi peluangpeluang dan ancaman-ancaman besar yang dihadapi suatu
organisasi terhadap perubahan lingkungan eksternal perusahaan sehingga manajer dapat
merumuskan strategi guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan
menghindar atau meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable
lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan. Komponen
tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi
atauperusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.
Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu
yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau
menyiasati komponen-komponen tersebut. Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa
lingkungan eksternal semua kejadian diluar perusahaan yang memiliki pontensi untuk
mempengaruhi perusahaan. Sedangkan James A.F. Stoner Lingkungan eksternal terdiri
atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan
organisasi itu. T.Hani Handoko mengatakan bahwa Lingkungan eksternal terdiri dari
unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan
berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

2.3 Tujuan Analisis Lingkungan


Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat mengantisipasi
lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan
organisasi. Untuk maksud tersebut banyak sekali pengelompokan variabel-variabel yang
diperkirakan member pengaruh nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yang selalu

5 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


diusahakan adalah berusaha melengkapi variable-variabel tersebut akan tetapi tidak akan
pernah bisa sekomplit yang diharapkan karena para pengambil keputusan harus berpacu
dengan waktu dalam proses “Decission Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat
bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untuk menganalisis
lingkungan bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan kepada “konteks” kepada situasi dan
kondisi yang dihadap perusahaan. Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan Untuk
menyediakan kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan
bagi manajemen perusahan, menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi
dan kemudian mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan
mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan
memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan sutau rencana
untuk menanganinya.

2.4 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal


Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang
secara cepat, kompleks dan global yang membuatnya semangkin sulit diinterpretasikan.
Untuk menghadapi lingkungan yang sering kali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan
dapat menempuh cara yang disebut analisis lingkungan eskternal (external environmental
analysis) proses ini meliputi empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting dan
assessing. Dari 4 komponen analisis lingkungan diuraikan sebagai berikut :
1. Scanning lingkungan
Usaha untuk memantau, memahami, dan menelusuri berbagai kecenderungan
dalam lingkungan organisasi di sebut scanning lingkungan (environmental scanning).
David(1989) menyebutnya sebagai eksternal audit. Ini memang penting dan banyak
menguntungkan karena ketidakpastian dalam lingkungan memberi dampak yang luas
pada aktivitas organisasi. Pada titik keputusan satu, scanning lingkungan di lakukan
dengan mencari sambil menyeleksi data dalam lingkungan eksternal. Data yang di cari
ialah yang mempunyai kaitan dengan kegiatan organisasi atau yang dampaknya
terhadap organisasi baru terasa dalam jangka panjang. Pada titik keputusan kedua,
para eksekutif hendaknya mampu mengakui bahwa data tersebut mempunyai dampak
atau tidak bagi kegiatan organisasi. Kalau ternyata ada, merekapun aharus mengakui
perlunya perencanaan organisasi direvisi dengan membuat prediksi-prediksi yang
sedikit akurat.

6 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


Menurut wheelen dan hunger, lingkungan eksternal memiliki variavel-variabel
yang bisa ditemukan dalam task environment atau societa environment. Task
environment ialah elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang dapat berpengaruh
langsung terhadap organisasi atau sebaliknya yang dapat di pengaruhi oleh aktivitas
organisasi. Societa environment ialah elemen,kelompok,atau kekuatan yang sifatnya
lebih umum ,dan yang tidak secara langsung dapat memengaruhi kegiatan organisasi
dalam jangka pendek, namun dapat dan bahkan sering kali berpengaruh dalam jangka
panjang.

2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan
untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal
penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti
dari setiap kejadian lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal
dengan pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara
bagian untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah
menengah, atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan
menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan
dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data informasi lainnya harus
dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.

3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan
umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis
mengembangkanproyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai
hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring.
Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi
baru utnuk mencapi pasar. Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur
pelatihan perusahaan yang berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan
komposisi angkatan kerja, atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan
dalam kebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi
pelanggang.

7 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan.
Melalui scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan
umum. Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan
implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan
mendapatkan data yang menarik, tanpa mengetahui relevansinya.

5. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan
danmengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun
yangperlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan
darihasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang
layak,bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat
menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan
antaralain

2.5 Faktor-Faktor Lingkungan


2.5.1 Lingkungan umum
Lingkungan umum adalah lingkungan dalam lingkungan ekternal organisasi
yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas yang pada
dasarnya berada di luar dan terlpas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya
memiliki sedikitimplikasi langsung bagi pengaturan organisasi. Faktor-faktor
tersebut di antaranya faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi serta
demografi.
1. Ekonomi
Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkan
gejala-gejala perilaku kondisi ekonomi secara serius. Dalam sektor ekonomi
ini, informasi yang diperlukan adalah yang berhubungan dengan
kecenderungan-kecenderungan dalam pendapatan nasional, inflasi, tingkat
pengangguran, gaji dan upah, devaluasi, tingkat pendapatan masyarakat, dan
tidak ketinggalan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemasaran produk
dari organisasi publik dan nonprofit, misalnya alumni perguruan tinggi.

8 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


2. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan men-cakup
keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang
di lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya
dikembangkan dari kondisi kultural, ekologis, pendidikan, dan etnis.
Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk berbagai produk dan
aktivitas juga turut mengalami perubahan.

3. Poltik dan hukum


Keluhan-keluhan yang dilontarkan melalui berbagai seminar dan media massa,
media sosial tentang adanya lembaga-lembaga publik dan nonprofit yang
kurang kompeten,dampir-hampir tidak pernah berhenti. bahkan para manajer
dari organisasi-organisasi itu biasanya di tuntut untuk tetap terbuka dalam
memberikan pelayanannya kepada masyarakat, hatus tunduk kepada hukum,
peratuan dan petunjuk yang diberka oleh pejabat yang berwenang. Ini kembali
digalakkan melalui good governance. Ini pula yang menjadi pertimbangan
mengapa diperlukan Ombudsman. Biasanya diangkat oleh pemerintah, namun
memiliki tingkat inpendensi yang tinggi dengan tugas mewakili kepentingan
masyarakat dalam menyampaikan keluhan masyarakat berkaitandengan
malpraktek adminstrasi pemerintahan dan pelanggara hak-hak azasi manusia
sesudah mengadakan investigasi seperlunya.

4. Teknologi
Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap ketidakseimbangan
organisasi. Ia adalah unsur yang paling dinamis, yang memaksa para
pengambil keputusan untuk terus-menerus memantau perkembangan serta
dampakny yang menguntungkan dan ada yang merugikan, serta melihat aspek
mana dari teknologi itu yang langsung berpengaruh pada yang tidak. Beberapa
hal yang perlu dicari dalam bidang teknologi ialah informasi tentang biaya
yang disediakan pemerintah dan kalangan bisnis untuk keperluan penelitian
dan pengembangan, perlindungan hak paten ,hak cipta, dan produk-produk
teknologi baru.

9 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


5. Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografi
ini di antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis,
percampuran etnis, dan distribusi pendapatan. Melihat dinamisnya perubahan,
perusahaan harus menganalisis perubahan faktor ini dalam konteks yang
global, bukan hanya secara domestik.

2.5.2 Lingkungan Industri


Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi
yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi
yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Menurut Michael E. Porter dalam konteks Competitive Strategy, perumusan
strategi bersaing bertujuan menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya,
yang dalam hal ini diartikan sebagai analisis lingkungan industri tempat
perusahaan tersebut bersaing. Dengan kata lain, analisis lingkungan industri jauh
lebih penting dan lebih menentukan aturan persaingan dibandingkan dengan
analisis lingkungan umum karena kekuatanlingkungan umum dalam
memengaruhi persaingan bersifat sangat relatif. Artinya, jika terjadi perubahan
dalam lingkungan umum, seperti faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum,
teknologi dan demografi, yang terkena pengaruh akibat perubahan adalah industri
yang bersangkutan. Dengan demikian, jika terjadi perubahan pada lingkungan
umum, kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan dari
masing-masing perusahaan untuk menanggulangi implikasi perubahan tersebut.
Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli,
produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi
suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan,
interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.
Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana
perusahaan dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan
mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar
kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin
besar pula kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.

10 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


2.6 Analisis Lingkungan Industri
Industri dalam istilah manajemen strategik adalah kelompok perusahaan –
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang serupa. Dalam menganalisis
industri, kita juga menganalis sekelompok stakeholder terdekat, seperti pemasok dan
pelanggan. Untuk ini dilakukan dengan model analisis porter. Hampir seluruh sekolah
bisnis/ekonomi di dunia usaha menggunakan prangkat analisis porter. Karena analisis ini
penggunannya meluas dan dianggap sebagai salah satu perangkat analisis yang dapat
diterima penjelasannya.

Ancaman pelaku bisnis baru

Daya tawar Intensitas


persaingan dalam Ancaman produk
menawar pemasok
industri subtitusi

Daya tawar menawar pembeli

Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam suatu
industri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarik
industri untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah ada
didalamnya, mereka akan merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh.
Begitu pula, semakin terbataslah kesempatan perusahaan – perusahaan tersebut untuk
memperoleh pendapat/ keuntungan yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus punya
analisis yang baik dan kemudian yang berdasarkan itu memutuskan dengan bijak
bagaimana strategi yang akan diambil dan diimplementasikannya. Pada saatnya, analisis
industri ini bersama analisis ekternal yang umum, akan digabung dan dibandingkan
relative terhadap kekuatan yang ada pada perusahaan.
Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensiatau bersifat multidimensional.
Dimensi dimaksud adalah :

11 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu
organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan
antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi
masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan
diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.Visi dapat diartikan sebagai kondisi
ideal yang ingin dicapai dalam eksistensiorganisasi dimasa depan. Sehubungan
dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa Visi
adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak
sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota
organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan
menyerukan pada setiap orang.Untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus
dirumuskan oleh manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi.

2. Dimensi Internal dan Eksternal


Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang,berupa
kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat untuk
merumuskan renstra yang berjangka panjang. Analisis terhadap lingkungan eksternal
terdiri dari lingkungan operasional,lingkungan nasional dan lingkungan global
(internal), yang mencakup berbagai aspek atau kondisi, seperti kondisi social
politik,sosial ekonomi,sosial budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan
ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan lain-lain.

3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber


Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan
prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program
dan proyek,sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya
informasi.

4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen


Puncak Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun rencana strategi
merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan
visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik.
Rencana strategi harus mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi

12 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


yang berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan
tanggungjawab manajemen puncak, karena seluruh kegiatan merealisasikannya
merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya
dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.

5. Dimensi Multi Bidang


Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul
guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang
telah ditentukan. Ini berarti organisasi (bisnis maupun publik)berusaha untuk
mengurangi kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi dengan
lingkungannya. Kemudian pengertian ini menunjuk pula untuk mengurangi efek
negative yang ditimbulkan oleh ancaman-ancaman.

Berikut ini adalah hal –hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis kekuatan
lima faktor tadi yaitu :
1. Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secara otomatis
perusahaan yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang bertambah serta
kemungkinan digorotinya pangsa pasar yang ada dan akan membuat tambahan
permintaan pasokan atas sumber daya seperti SDM, ataupun bahan baku. Semua ini
akan mengganggu perusahaan – perusahaan yang sudah ada terlebih dulu di dalam
industri. Karena itu, semakin tinggi potensi pelaku baru masuk, semakin tinggi
potensi ancaman yang akan dihadapi oleh pelaku yang ada didalamnya. Pemain baru
dari sebuah industri selalu membawa kapasitas baru dan harapan untuk mengambil
pangsa pasar dengan menekan harga, biaya, dan tingkat investasi yang diperlukan.
Biasanya mereka yang sudah punya kapasitas di pasar yang lain, punya leverage
(Daya Ungkit) untuk menggoyangkan persaingan.

2. Ancaman Produk Subtitusi


Pada dasarnya persaingan yang harus di hadapi oleh sebuah perusahaan, bukanlah
kepada perusahaan yang memiliki produk persis yang sama. Sering kali perusahaan
harus berhadapan dengan perusahaan – perusahaan yang produknya merupakan
subtitusi dari produk perusahaan pertama. Misalnya saja, untuk membuat minyak
goreng, bahan baku subtitusi selain dengan sawit (CPO), sering digunakan orang

13 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


minyak bunga matahari. Jadi produk subtitusi disini memiliki fungsi yang
sama/hamper sama dari produk yang disubtitusi.

Ancaman produk subtitusi memiliki beberapa kondisi, misalnya :


a. Skala ekonomis
b. Switching coast
c. Akses ke saluran distribusi. Biasanya produk yang sudah ada telah memiliki akses
distribusi.

1. Daya Tawar Menawar Pembeli


Pembeli yang memiliki daya tawar menawar yang tinggi, dapat mengancam daya
saing perusahaan. Pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untuk menurunkan
harga atau menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan lain –
lain.Perusahaan memiliki beberapa kondisi yang yang menentukan apakah daya tawar
menawar pembeli menjadi tinggi.
a. Membeli dalam jumlah besar.
b. Produk yang dibeli adalah standar.
c. Swiching coast.
d. Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.
e. Pembeli memiliki informasi yang lengkap.

2. Daya Tawar Menawar Pemasok


Kebalikan dari daya tawar menawar pembeli, adalah daya tawar pemasok. Bila
pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat dikatakan semakin
kurang menarik industrinya. Ini biasanya terjadi pada industri yang pemasoknya
tergolong sedikit, yaitu hanya beberapa perusahaan. Perusahaan yang ada dalam
industri relative tidak memiliki banyak alternatif untuk mendapatkan pemasokan
tertentu.
Biasanya daya tawar kelompok pemasok kuat jika:
a. Hanya didominasi oleh sedikit perusahaan, sementara industri pembelinya
beragam.
b. Industri pembeli bukan merupakan pelanggan penting dari kelompok pemasok.
c. Produk pemasokk merupakan input penting bagi pembeli.

14 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


d. Semakin tinggi daya tawar pemasok, maka semakin rendah daya tarik sebuah
industri.

3. Tingkat Persaingan dalam Industri


Tindakan-tindakan perusahaan dalam sebuah industri selalu saling terkait. Strategi-
startegi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan selalu membawanya pengaruh
kepada intensitas persaingan. Selain ditentukan oleh jumlah pelaku yang ada di dalam
industri, intensitas persaingan ditentukan juga misalnya oleh para pesaing yang
memiliki kekuatan yang relatif sama. Begitu pula apakah pelaku - pelaku ada di
industri yang sudah lamban pertumbuhannya, atau apakah biaya tetap menjadi lebih
tinggi. Sementara itu bila hambatan untuk ke luar dari industi tinggi, maka intensitas
juga akan terpengaruh . Semakin tinggi intensitas persaingan, tentu saja semakin
kurang menarik satu industri. Kurang menarik bagi mereka yang ada di dalamnya,
juga ada di luarnya bila ingin berpikiran masuk di dalamnya

15 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu
perusahaan menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal
erupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan pendekatan fungsional yaitu analisis yang dilakukan oleh masing-masing
fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, produksi,
dan sumberdaya manusia. Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di
dalam suatu perusahaan. Analisis internal adalah proses perencanaan strategi
menentukan letak kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal
menurut merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis,
termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi manajemen.
Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-
aspek internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi
lingkungan eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang kuat
atau lemah. Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi
berbagai variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan
perusahaan. Kemampuan identifikasi ini akan membantu perusahaan dalam membangun
secara bertahap kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik yang sering digunakan
untuk mendapatkan gambaran dengan cepat mengenai situasi strategis perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan serta peluangdan ancaman dalam lingkungan yang
dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang
efektif akan memaksimumkan kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan
dan ancaman.
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan
di dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta,
pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi

16 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan
akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus
mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis
lingkungan eksternal mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring,
forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi
peluang dan ancaman.
Lingkungan umum, Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat
mempengaruhi suatu industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen
ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan yang terdiri dari segmen-segmen
ekonomi, sosial, teknologi, politik atau hukum, demografi. Perusahaan tidak dapat
mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya adalah
untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi yang
tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.
Lingkungan Industri, Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru,
pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara
keseluruhan, interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.
Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat
mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari
pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk
mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan
perolehan laba.

17 Institut Sains Dan Teknologi Nasional


DAFTAR PUSTAKA

Buku : Kusumadmo, E. 2013, Manajemen Strategik-Pengetahuan. Yogyakarta: Cahaya


Atma Pustaka.

Hubeis, Musa, dan Mukhamad Najib. 2014. Manajemen Strategik. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo Kompas Gramedia.

Salusu, J. 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: GRASINDO.

Amir, M Taufiq. 2011, Manajemen Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Prastiti, E. D., Mariam, I., & Siambaton, E. (2018). Analisis Faktor Internal dan Faktor
Eksternal Dalam Strategi Pengembangan Bisnis pada PT. Esa Jaya Global. Epigram.

Wijaya, C. M. (2016). Dasar-Dasar Manajemen. Medan.

18 Institut Sains Dan Teknologi Nasional

Anda mungkin juga menyukai