Anda di halaman 1dari 20

LINGKUNGAN EXTERNAL PADA MANAJEMEN STRATEGI

SEKTOR PUBLIK
MAKALAH
Diajaukan sebagai salah satu syarat pada mata kuliah Manajemen Strategi Sektor Publik
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Raja Haji

Oleh :
KELOMPOK 2
MUHAMAD RISAL AS (22101046)
NABILA RAHADATUL A (22101048)
SY’AIUN NAJIB (22101025)
TRI MELIANDI (22101032)
WENNI AZIZAH M.L.D (22101011)

Dosen Pengampu :
RIAU SUJARWANI, S .Sos., MM

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
RAJA HAJI
Tahun 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Sedalam puji setinggi Syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang mana dengan
karuniaNYA kami dari kelompok 2 dapat mneyelelesaikan tugas kelompok dengan materi
LINGKUNGAN EXTERNAL MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK dengan lancar
dan tepat waktu

Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Strategi Sektor Publik. Makalah ini kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memeperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari ibu dosen. Akhir
kata kami berharap semoga isi dari makalah ini dapat bernilai baik dan memberikan maanfaat
dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.

Tanjungpinang. 7 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian Lingkungan Eksternal ............................................................................... 3

B. Konsep Dasar dan Manfaat Manajemen Strategik dalam Organisasi Sektor Publik .. 6

C. Hubungan Lingkungan Eksternal dengan Manajemen Strategis ................................ 9

D. Model Analisis Lingkungan Eksternal ...................................................................... 12

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 16

A. Kesimpulan................................................................................................................ 16

B. Saran .......................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membahas manajemen strategis dapat dikatakan membicarakan hubungan
antara organisasi dan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Lingkungan organisasi akhir-akhir ini tidak saja semakin bergejolak mengalami
perubahan, namun juga saling berhubungan secara lebih erat. Hal tersebut menuntut
organisasi untuk berpikir strategis, mampu menerjemahkan inputnya menjadi strategi
yang efektif, serta mengembangkan alasan yang diperlukan untuk meletakkan landasan
bagi pelaksanaan strateginya. Kesemuanya diharapkan akan dapat memberikan petunjuk
bagaimana menghadapi dan menanggulangi perubahan yang terjadi dalam lingkungan,
bahkan memberi petunjuk pada para pimpinan agar mampu mengendalikan perubahan
yang terjadi pada lingkungan tersebut, dan tidak sekedar bersikap memberikan reaksi
terhadapnya.
Dengan demikian fokus manajemen strategis adalah menghubungkan organisasi
dengan lingkungannya, merumuskan strategi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan, dan memastikan bahwa implementasi strategi berjalan dengan baik.
Organisasi juga diharapkan akan mampu mengendalikan arah pencapaian sasaran yang
sudah ditetapkan. Ada beberapa hal yang berpengaruh dalam memperkuat manajemen
strategis suatu organisasi yaitu: pentingnya pelanggan, perbaikan yang bersifat terus-
menerus, pengukuran kinerja, transformasi kultural, dan keterlibatan anggota organisasi.
Proses manajemen strategik, analisis lingkungan eksternal dan internal, serta
formulasi strategi memiliki peranan penting dalam kesuksesan organisasi di tengah
dinamika bisnis yang terus berkembang. Dalam dunia yang semakin kompleks dan tidak
pasti, organisasi perlu mampu mengantisipasi perubahan dan meresponsnya dengan
strategi yang efektif.
Proses manajemen strategik memungkinkan organisasi untuk memiliki
pandangan jangka panjang yang jelas dan merencanakan langkah-langkah yang sesuai
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam proses ini, analisis lingkungan eksternal
membantu organisasi dalam memahami perubahan yang terjadi di luar organisasi,
mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan, serta menghadapi ancaman yang
mungkin muncul. Sementara itu, analisis lingkungan internal membantu organisasi

1
dalam mengevaluasi sumber daya yang dimiliki, menemukan kekuatan yang dapat
diandalkan, dan mengatasi kelemahan yang ada (Hill, C. W. L., & Jones, 2018).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan eksternal?
2. Bagaimana konsep dan manfaat manajemen strategik dalam organisasi sektor
public?
3. Bagaimana hubungan lingkungan eksternal terhadap manajemen strategik.
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan eksternal
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep dan manfaat strategik dalam organisasi
sektor publik.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan lingkungan eksternal terhadap
manajemen strategik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal suatu organisasi memiliki dua komponen utama, yaitu
berupa lingkungan umum (lingkungan jauh) dan lingkungan industri (lingkungan
dekat). Lingkungan umum mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat
mempengaruhi suatu industri dan organisasi- organisasi di dalamnya. Sedangkan
lingkungan industri merupakan sekelompok faktor seperti ancaman masuknya
pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar
organisasi publik/ perusahaan publik yang memproduksi barang/jasa yang serupa; yang
mempengaruhi suatu organisasi dan langkah serta tanggapan bersaingnya, yang pada
akhirnya akan menentukan kemampuan organisasi untuk memperoleh laba yang dapat
dicapainya (Hitt, Ireland, dan Hoskisson, 2002).
Lingkungan umum adalah merupakan elemen-elemen dalam masyaraka luas
yang memiliki pengaruh yang berbeda terhadap keberadaan suatu organisasi.
Lingkungan ini sering juga disebut dengan lingkungan eksternal yang jauh. Tantangan
yang ada bagi organisasi yaitu bagaimana melakukan proses analisis lingkungan
eksternal terhadap elemen-elemen tersebut yang penting bagi organisasi. Sehingga
hasilnya meliputi pengetahuan mengenai perubahan lingkungan umum, kecenderungan
yang terjadi, serta peluang dan ancaman yang ditimbulkannya.
Dalam analisis lingkungan eksternal, organisasi perlu mendapatkan dan
menafsirkan informasi mengenai pesaing mereka. Maka dalam hal ini, analisis pesaing
dan pengertian mengenai pesaing yang ada merupakan hasil yang diperoleh berdasarkan
analisis lingkungan umum dan industri. Secara ringkasnya dapat dijelaskan bahwa fokus
dalam analisis lingkungan umum adalah masa yang akan datang. Sedangkan fokus
dalam analisis lingkungan industri adalah pengertian mengenai faktor-faktor dan kondisi
yang mempengaruhi profitabilitas organisasi. Sementara itu, fokus dalam analisis
pesaing adalah prediksi mengenai dinamika langkah, tanggapan dan maksud para
pesaing.
Sebelum melakukan analisis lingkungan eksternal, perlu terlebih dahulu
dilakukan prediksi lingkungan eksternal dengan memperhatikan karakteristik esensial

3
dalam lingkungan eksternal tersebut. Menurut Wilson (1983), beberapa karakteristik
esensial lingkungan eksternal yang perlu dipenuhi yaitu hal-hal sebagai berikut.
1. Integratif
Analisis lingkungan eksternal hendaknya merupakan bagian integral dari
sistem pengambilan keputusan strategik. Hubungan antara keduanya harus
dikaitkan dan dijelaskan secara eksplisit.
2. Relevan
Relevansi dari analisis lingkungan eksternal harus dilihat dalam artian
bahwa analisis itu memberi tekanan pada isu-isu strategik. Dengan demikian
harus dilakukan secara selektif dengan pertimbangan bahwa faktor-faktor
lingkungan eksternal yang dianalisis cukup sensitif terhadap keputusan strategik
bagi organisasi.
3. Holistis
Pendekatan yang digunakan hendaknya bersifat menyeluruh, yaitu
bahwa lingkungan eksternal organisasi tidak dapat dilihat secara terpisah-pisah
tetapi perlu dilihat secara komprehensif.
4. Continuity
Suatu analisis lingkungan eksternal harus berlangsung secara terus
menerus (kontinu), agar perkembangan yang pesat dalam lingkungan dapat
diikuti dengan seksama. Dengan demikian, organisasi dapat mendeteksi gerakan
yang sesungguhnya dari gejala-gejala dalam lingkungan eksternal, dan mampu
mengenali sebab-akibatnya.
Teori manajemen strategik mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh pada suatu organisasi dapat dikategorisasikan pada dua kategori utama,
yaitu faktor-faktor eksternal yang jauh atau lingkungan umum, dan faktor-faktor
eksternal yang dekat atau lingkungan industri (Siagian, 2004).
Lingkungan eksternal yang jauh meliputi faktor-faktor ekonomi, politik, sosial,
teknologi, dan industri. Faktor-faktor eksternal tersebut dikatakan jauh karena faktor-
faktor tersebut bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi
operasional yang dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai
dampak pada proses manajerial dan operasional organisasi. Sedangkan, lingkungan
eksternal yang dekat meliputi pesaing, penyandang dana, pasaran tenaga kerja,
pemasok, dan pelanggan. Faktor-faktor eksternal tersebut dikatakan dekat karena
kondisi tersebut berpengaruh secara langsung terhadap operasional organisasi.
4
Pembahasan lebih lanjut tentang kedua hal ini akan dijelaskan secara lebih rinci pada
kegiatan belajar dua.
Pengenalan lingkungan eksternal secara tepat merupakan keharusan mutlak,
karena selain sifatnya yang sangat kompleks, juga karena dapat merumuskan strategi
yang memungkinkan organisasi memanfaatkan peluang Salah satu wujud kemampuan
memanfaatkan peluang itu ialah meningkatnya kemampuan organisasi untuk
menghadapi suasana persaingan yang semakin tajam.
Kebanyakan organisasi menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang
secara cepat, kompleks, dan global yang membuatnya semakin sulit diinterpretasikan.
Dengan demikian, untuk menghadapi kondisi seperti ini organisasi dapat melakukan
analisis lingkungan eksternal melalui empat proses kegiatan (Preble, 1992), kegiatan
tersebut adalah:
1. Scanning: melalui proses ini organisasi dapat mengidentifikasikan tanda- tanda
awal perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi
setiap perubahan yang terjadi.
2. Monitoring: pada tahap ini dituntut kemampuan organisasi untuk menditeksi arti
dari setiap kejadian lingkungan. Dalam hal ini, organisasi perlu mengamati
perubahan lingkungan untuk melihat apakah sebenarnya kecenderungan yang
sedang berkembang yang ada kaitannya dengan organisasinya.
3. Forecasting: proses ini mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi
dari proses scanning dan monitoring yang telah dilakukan terlebih dahulu.
4. Assesing: proses ini adalah untuk menentukan dengan tepat implikasi dan
pengertian dari hasil proses scanning, monitoring, dan forecasting guna
menentukan strategi organisasi dalam memproduksi barang/jasa dan dalam
bersaing.
Supaya dapat memahami perubahan lingkungannya secara lebih komprehensif
maka proses analisis lingkungan eksternal ini perlu dilakukan suatu organisasi secara
terus menerus dan berkesinambungan. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menghindari
adanya faktor-faktor penting yang terlupakan atau terdapat faktor yang belum
dianalisis, padahal faktor tersebut sangat penting.
Tujuan penting untuk mempelajari lingkungan eksternal adalah untuk
mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman. Peluang dapat merupakan kondisi-
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu organisasi mencapai daya saing
strategis, ataupun suatu kondisi yang bersifat menguntungkan organisasi. Sedangkan
5
ancaman dapat merupakan kondisi- kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
mengganggu kegiatan organisasi dalam mencapai daya saing strategis, ataupun yang
dapat mengganggu kelancaran kegiatan produksi dan pelayanan organisasi.
Meskipun demikian, dalam perspektif yang lain peluang dan ancaman dapat
pula sekaligus mempengaruhi secara bersamaan terhadap suatu organisasi. Atau dalam
bahasa yang lain satu faktor dalam lingkungan umum tersebut di samping sebagai
peluang, tetapi sekaligus sebagai ancaman pula Tetapi secara ringkasnya dapat
dijelaskan pula; peluang pada lingkungan eksternal dapat menggambarkan
kemungkinan positif bagi suatu organisasi, sedangkan ancaman adalah dapat
menggambarkan kendala potensial bagi kehidupan organisasi.
Dengan demikian memahami keadaan lingkungan eksternal organisasi adalah
merupakan hal yang esensial untuk dapat memajukan suatu organisasi publik
perusahaan publik. Dengan tidak memahami lingkungan eksternal seepra baik, suatu
organisasi publik dapat diyakini ia tidak akan mungkin dapat memberikan pelayanan
yang tepat dan bermutu kepada stakeholderss nya.
B. Konsep Dasar dan Manfaat Manajemen Strategik dalam Organisasi Sektor Publik
Pada dasarnya manajemen strategis adalah suatu perspektif baru yang
menyoroti tentang pentingnya organisasi untuk memberikan lebih banyak perhatian
pada perumusan strategi dan perubahan lingkungan. Strategi organisasi yang tepat
untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang berubah sangat penting bagi
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Menurut Ibrahim, manajemen strategis pada
prinsipnya adalah kemampuan manajemen organisasi untuk mengadaptasi masa depan
yang umumnya bersifat jangka pendek serta menengah.
Strategi penting karena merupakan proses untuk menentukan arah yang harus
dijalani agar visi dan misi organisasi dapat tercapai. Strategi juga dapat memberikan
dasar yang masuk akal untuk keputusan – keputusan yang akan menuntun ke arah
pencapaian tujuan organisasi. Keputusan strategis akan meningkatkan kemampuan
pemimpin dalam menghadapi perubahan.
Menurut Johnson dan Scholes (2002) dalam Bovaird ( 2003:55), keputusan
strategis menaruh perhatian pada ruang lingkup aktivitas organisasi, penyesuaian
aktivitas organisasi dan lingkungannya, alokasi dan realokasi sumber daya utama dalam
organisasi, nilai, harapan dan tujuan dari strategi yang berpengaruh, serta implikasi
perubahan operasional pada seluruh organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa

6
manajemen strategis adalah suatu proses yang dalam setiap tahapnya memerlukan
partisipasi dari semua pihak, dan pertanggungjawaban dari pemimpin.
Dengan demikian manajemen strategis meliputi penetapan kerangka kerja untuk
melaksanakan berbagai proses tersebut. Menurut Steiner dan Miner ( 1997: 30), proses
manajemen strategis meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengawasan perubahan lingkungan
2. Identifikasi lingkungan peluang dan ancaman untuk dihindarkan
3. Evaulasi kekuatan dan kelemahan organisasi
4. Perumusan misi dan sasaran
5. Identifikasi strategi untuk untuk pencapaian tujuan organisasi
6. Evaulasi strategi dan pilihan strategi yang akan diimplementasikan
7. Penetapan dan pemantauan proses untuk meyakinkan bahwa strategi
diimplementasikan dengan tepat.
Nutt dan Backoff (1992) dalam Salusu (2006: 496-498), mengemukakan
beberapa alasan perlunya perubahan strategis yang sekaligus memberikan petunjuk
tentang bagaimana manfaat manajemen strategis bagi organisasi publik maupun
organisasi nonprofit sebagai berikut:
1. Organisasi baru atau yang sedang berkembang harus memikirkan langkah
tujuan dan sasaran yang diprioritaskan. Membantu organisasi untuk tetap fokus
pada tujuannya; maka dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan:
a. Mendefinisikan tujuan organisasi dengan jelas dan memastikan bahwa
semua karyawan memahaminya.
b. Menetapkan prioritas yang jelas dan memastikan bahwa semua
karyawan bekerja menuju tujuan yang sama.
c. Menciptakan budaya kerja yang mendukung pencapaian tujuan.
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan
bahwa organisasi tetap berada di jalur yang benar.
2. Kebutuhan mempertahankan stabilitas pembiayaan yang memerlukan
strategistrategi baru untuk mencari sumber pembiayaan baru.
3. Keinginan mengembangkan pelayanan, seiring makin tersedianya sumber daya
yang dimiliki, mendorong manajer melakukan perubahan kebijakan, prosedur,
bahkan mungkin prioritas konsumen yang dilayani.
4. Perluasan peranan karena desakan publik, untuk menjawab kebutuhan mereka

7
5. Perubahan kepemimpinan biasanya diikuti dengan visi baru yang menuntut para
eksekutif memahami dan menyesuaikan diri dengan kebijakan baru
6. Tuntutan yuridis dalam perencanaan yang memungkinkan perubahan prosedur
bila ada desakan pemerintah untuk memperoleh bantuan yang diperlukan
7. Tuntutan akan integrasi antar departemen, biro, bidang, bagian, seksi dan lain-
lain sangat sering terjadi dalam organisasi pemerintahan yang menuntut
penyesuaian misi, tujuan, serta berbagai prosedur.
8. Koordinasi tindakan yang menuntut adanya perubahan dalam kebijaksanaan
internal
9. Ancaman politik yang menuntut para eksekutif menyesuaikan kebijaksanaan
organisasinya dengan tuntutan tersebut.
10. Mengembangkan rencana untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi
ancaman; Rencana adalah dokumen yang menjelaskan bagaimana suatu
organisasi akan mencapai tujuannya. Rencana biasanya mencakup tujuan,
strategi, dan taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana juga dapat
mencakup anggaran, jadwal, dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
Ada beberapa alasan mengapa mengembangkan rencana penting.
Pertama, rencana dapat membantu organisasi untuk tetap fokus pada tujuannya.
Kedua, rencana dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang. Ketiga, rencana dapat membantu organisasi untuk
mengatasi ancaman. Pengembangan rencana adalah proses yang berkelanjutan.
Rencana harus terus diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam
lingkungan organisasi.
11. Mengalokasikan sumber daya organisasi secara efektif
Alokasi sumber daya yang efektif adalah proses memastikan bahwa
sumber daya yang tersedia digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi. Ini melibatkan mengidentifikasi kebutuhan sumber daya,
mengembangkan rencana untuk mengalokasikan sumber daya tersebut, dan
memantau penggunaan sumber daya untuk memastikan bahwa mereka
digunakan secara efektif. Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk
mengalokasikan sumber daya secara efektif.

8
12. Mengkoordinasikan kegiatan organisasi
Mengkoordinasikan kegiatan organisasi berarti memastikan bahwa
semua kegiatan yang dilakukan oleh organisasi berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan rencana. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk
dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas, mengembangkan rencana
tindakan, dan memantau kemajuan secara berkala.
13. Memantau kemajuan organisasi menuju tujuannya untuk memastikan bahwa
organisasi tersebut berada di jalur yang benar dan bahwa tujuannya akan
tercapai. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan melacak
kemajuan terhadap tujuan, mengevaluasi kinerja, dan melakukan perubahan jika
diperlukan. Memantau kemajuan organisasi juga dapat membantu untuk
mengidentifikasi masalah dan peluang yang dapat membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya.
14. Mengambil tindakan korektif jika diperlukan untuk memastikan bahwa semua
proses berjalan sesuai dengan rencana dan untuk mengatasi masalah apa pun
yang mungkin terjadi. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan
memantau proses secara berkala, melakukan pemeriksaan kualitas, dan
mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
C. Hubungan Lingkungan Eksternal dengan Manajemen Strategis
Lingkungan Eksternal dalam konteks manajemen strategis merujuk pada faktor-
faktor di luar organisasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan strategis
perusahaan. Lingkungan eksternal memiliki dampak yang signifikan terhadap
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan strategi organisasi. Dalam manajemen
strategis, pemahaman yang mendalam tentang lingkungan eksternal sangat penting
karena faktor-faktor tersebut dapat menciptakan peluang atau menghadirkan ancaman
bagi perusahaan. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam hubungan
lingkungan eksternal dengan manajemen strategis antara lain (Johnson, 2017):
1. Identifikasi Peluang Bisnis
Lingkungan eksternal menyediakan informasi tentang tren pasar,
kebutuhan konsumen, dan perubahan dalam preferensi pelanggan. Dengan
memahami lingkungan eksternal, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang
bisnis baru dan mengembangkan strategi untuk memanfaatkannya.

9
2. Analisis Persaingan
Lingkungan eksternal mencakup pesaing di industri yang sama.
Memahami persaingan yang ada membantu perusahaan dalam merumuskan
strategi yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar
mereka. Analisis persaingan juga membantu perusahaan untuk memahami
kekuatan dan kelemahan pesaing, serta mengantisipasi pergerakan kompetitif.
a. Pangsa pasar yang luas .
Bisnis logistik ekspedisi mempunyai pangsa pasar yang luas
karena segala bentuk bisnis pasti memerlukan jasa logistik ekspedisi
untuk mengirim barang-barangnya.
b. Dapat mengambil alih pekerjaan apabila pesaing mengalami overload
Banyak pesaing Esa Logistik dalam bidang sejenis yang
terkadang tidak mampu menghandle pekerjaan yang melebihi kapasitas
pengiriman mereka. Dalam hal ini Esa Logistik memanfaatkan peluang
untuk mengambil alih pekerjaan tersebut.
3. Perubahan Lingkungan
Lingkungan eksternal seringkali berubah dengan cepat, seperti
perkembangan teknologi, perubahan regulasi, atau perubahan dalam preferensi
konsumen. Perusahaan perlu mengikuti perubahan tersebut dan menyesuaikan
strategi mereka agar tetap relevan dan kompetitif di pasar.
4. Identifikasi Ancaman
Lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi
perusahaan, seperti perubahan dalam kebijakan pemerintah atau munculnya
produk atau layanan pengganti. Dengan memahami lingkungan eksternal,
perusahaan dapat mengantisipasi ancaman tersebut dan mengambil
langkahlangkah yang tepat untuk mengatasi risiko yang mungkin timbul.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang lingkungan eksternal, perusahaan
dapat mengembangkan strategi yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap
perubahan lingkungan. Hal ini membantu perusahaan untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif dan mencapai tujuan jangka panjang mereka. Selain itu,
lingkungan eksternal juga dapat memberikan informasi tentang faktorfaktor sosial,
politik, ekonomi, dan teknologi yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan. Dengan
memahami lingkungan eksternal dengan baik, perusahaan dapat melakukan analisis
risiko, mengidentifikasi tren pasar yang baru, dan merespon perubahan dengan cepat.
10
Dalam manajemen strategis, terdapat beberapa pendekatan dan alat analisis
yang digunakan untuk memahami lingkungan eksternal, seperti analisis PESTEL
(Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal), analisis lima
kekuatan Porter, atau analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Pentingnya pemahaman tentang lingkungan eksternal dalam konteks manajemen
strategis adalah untuk membantu perusahaan mengambil keputusan strategis yang lebih
baik, merencanakan tujuan jangka panjang, mengidentifikasi peluang bisnis,
mengantisipasi ancaman, dan mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dalam menghadapi lingkungan eksternal yang dinamis, perusahaan perlu
menjadi proaktif dan responsif terhadap perubahan yang terjadi. Dengan memanfaatkan
informasi dan wawasan tentang lingkungan eksternal, perusahaan dapat
mengidentifikasi peluang baru, mengantisipasi ancaman, dan mengembangkan strategi
yang kompetitif. Dalam hal ini, lingkungan eksternal menjadi faktor yang sangat
penting dalam proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Lingkungan eksternal dalam konteks manajemen strategis merujuk pada
faktorfaktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi operasi dan strategi bisnis.
Lingkungan eksternal mencakup berbagai aspek seperti faktor ekonomi, politik, sosial,
teknologi, dan hukum yang dapat berdampak pada kinerja dan keberhasilan perusahaan.
Dalam manajemen strategis, pemahaman yang mendalam tentang lingkungan
eksternal menjadi kunci untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin
dihadapi perusahaan. Faktor-faktor dalam lingkungan eksternal dapat menciptakan
kesempatan baru untuk pertumbuhan bisnis atau sebaliknya, menghadirkan risiko dan
tantangan yang harus diatasi.
Perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan eksternal secara terus-menerus
guna memahami perubahan yang terjadi dan meresponsnya dengan strategi yang tepat.
Dengan memantau tren ekonomi, perubahan regulasi pemerintah, perkembangan
teknologi, dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat mengantisipasi perubahan pasar
dan mengadaptasi strategi bisnisnya. Pentingnya memperhatikan lingkungan eksternal
dalam manajemen strategis adalah untuk mengoptimalkan peluang yang ada dan
mengurangi risiko yang mungkin timbul. Dengan memahami lingkungan eksternal,
perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan strategi yang relevan,
berkelanjutan, dan kompetitif.( Grant, R. M , 2019).

11
D. Model Analisis Lingkungan Eksternal
1. Analisis Model Porter's Five Forces
Analisis lingkungan eksternal model Porter's Five Forces, merupakan
sebuah alat yang sangat kuat yang bisa digunakan untuk menganalisa beragam
industri, serta bisa mengetahui komponen kunci yang menentukan kekuatan
secara keseluruhan dalam setiap kekuatan (Rajasekar, Al Raee, 2013: 239).
a. Tingkat persaingan dalam industri merupakan seberapa besar tekanan
kompetitif yang berasal dari usaha untuk mendapatkan posisi pasar yang
lebih baik, penjualan yang lebih tinggi dan market share, serta
keunggulan kompetitif (Thompson Jr., Strickland III, & Gamble,
2005:52).
b. Yang dimaksud dari ancaman pelaku bisnis baru adalah tingkat
kemudahan dari perusahaan pesaing baru untuk bisa memasuki pasar
(Barutcu, Tunca, 2012: 1052). Pendatang baru dalam industri dapat
mengancam pelaku usaha lama karena membawa kapasitas baru,
keinginan untuk mendapatkan market share dan sumber daya yang
substansial.
c. Daya Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat mendesak daya tawar-
menawar dalam industri dengan cara mengancam untuk menaikkan
harga atau mengurangi kualitas produk atau jasa yang dibeli. Pemasok
yang kuat dengan dapat menekan profitabilitas industri, sehingga industri
tidak dapat memulihkan kenaikan biaya dalam harganya sendiri (Pearce
& Robinson, 2003: 73).
d. Daya Tawar - Menawar Pembeli Pembeli berkompetisi dengan industri
dengan memaksa industri untuk menurunkan harga, meminta barang
dengan kualitas tinggi. dan memainkan pesaing antara satu dengan yang
lain semua menggunakan biaya profitabilitas industri.
e. Ancaman Produk Substitusi, hadirnya produk substitusi akan membuat
adanya batas tertinggi untuk harga yang dibebankan sebelum konsumen
beralih ke produk substitusi. Batas tertinggi harga setara dengan batas
tertinggi laba dan kompetisi yang lebih intens antar pesaing. Tekanan
kompetitif yang meningkat dari produk substitusi bertambah ketika harga
relatif produk tersebut turun dan manakala biaya peralihan konsumen
juga turun.
12
2. Model Analisis PESTEL
Analisa PESTEL digunakan sebagai alat untuk menganalisa lingkungan
eksternal yang menekankan pada faktor-faktor yang ada di sebuah negara atau
pasar serta menelaah sejauh mana hal tersebut mempengaruhi keberhasilan
kompetisi pasar sebuah perusahaan. Menurut Investopedia (2019), dijelaskan
bahwa analisa PESTEL merupakan singkatan dari political, economic.
sociocultural, technological, legal, and environmental atau dapat kita artikan
menjadi politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi. hukum, dan lingkungan..
Faktor Politik mencakup kebijakan pemerintah dan perubahan legislatif yang
mempengaruhi ekonomi seperti pajak dan hukum ketenagakerjaan.
Faktor Ekonomi contohnya inflasi, nilai tukar, resesi, penawaran dan
permintaan. Faktor sosial dan budaya mencakup demografi konsumen, budaya
dan gaya hidup. Teknologi mencakup faktor- faktor seperti perubahan
teknologi. bagaimana teknologi digunakan di berbagai sektor dan industri, serta
riset. Faktor hukum yang mempengaruhi bisnis seperti hukum konsumen,
hukum hak cipta, dan hukum kesehatan dan keselamatan. Analisis PEST atau
PESTEL merupakan alat sederhana dan efektif untuk mengidentifikasi kekuatan
eksternal yang mana yang mungkin dapat mempengaruhi kegiatan usaha.
Kekuatan ini perlu diidentifikasikan karena dapat menciptakan suatu peluang
maupun ancaman.
Dengan menggunakan Analisa PESTEL, efek ancaman-ancaman
potensial dapat dikurangi sekaligus meningkatkan kemampuan pemikiran
strategis dalam sebuah perusahaan. Analisa PESTEL juga menyediakan
mekanisme untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang baru serta
mencari kesulitan dari memasuki pasar baru (Shatskaya, Samarina,
Nekhorosheva, 2016), selanjutnya Newton (2014) menjelaskan bahwa sebuah
perusahaan akan dapat menggunakan hasil Analisa PESTEL yang didapatkan
dengan melakukan proses-proses berikut ini;
a. Brainstrom Issues Mengurutkan dan melakukan jajak pendapat
mengenai isu-isu utama yang ada di luar kontrol perusahaan
b. Mengidentifikasi dampak-dampak yang mungkin terjadi dari setiap isu
tersebut.

13
c. Mengukur seberapa penting hubungan masing-masing faktor dengan
perusahaan.
d. Mengukur kemungkinan terjadinya faktor tersebut.
e. Mempertimbangkan secara tepat dampak-dampak yang akan terjadi jika
isu tersebut terjadi.
3. Model Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah model analisis yang menekankan pada kekuatan
(strengths). kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman
(threats) yang dimiliki dan akan dihadapi oleh perusahaan. Analisis SWOT
adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis
dalam rangka merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada
logika dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities)
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan
ancaman (threats). Analisis SWOT adalah indikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Stengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Rais (2009: 4), metode analisa
SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, berguna untuk
melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda.
Hasil dari analisa SWOT adalah memberikan arahan atau rekomendasi
untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang
ada, diikuti dengan meminimalisir kekurangan dan menghindari ancaman.
Implementasi yang benar dari analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat
sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari ketiga model yang
dipaparkan di atas maka kita dapat mengetahui dan memahami perbedaan.
kekuatan serta kelemahannya, namun demikian semua model berupaya dalam
memaksimalkan peran lingkungan eksternal dalam meningkatkan kinerja
Perusahaan.
David (2010: 120), mengatakan bahwa faktor-faktor kekuatan eksternal
utama (external force) dalam melakukan analisis lingkungan eksternal dapat
dibagi menjadi lima kategori:
14
a. Kekuatan ekonomi
b. Kekuatan sosial,
c. Kekuatan politik.
d. Kekuatan teknologi, dan
e. Kekuatan kompetitif.
Menurut Herry achmad buchory dan Djaslim Saladin (2010: 48-49). ada
4 langkah proses dalam menganalisis lingkungan eksternal yaitu:
a. Scanning adalah identifikasi perubahan yang terjadi di lingkungan dan
trend,
b. Monitoring adalah observasi yang terus dilakukan pada perubahan
lingkungan dan tren,
c. Forecasting adalah membuat perencanaan proyeksi berdasarkan
perubahan lingkungan dan tren,
d. Assessing adalah menentukan strategi perusahaan berdasarkan
perubahan lingkungan dan trend.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemahaman dan penerapan manajemen strategik yang baik dapat membantu
organisasi menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis.
Hal ini memungkinkan organisasi untuk merumuskan strategi yang tepat guna
mencapai tujuan jangka panjangnya.
Analisis lingkungan eksternal membantu organisasi dalam mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang ada di luar organisasi. Implikasinya adalah organisasi
perlu melakukan pemantauan dan penyesuaian terhadap lingkungan eksternalnya
agar dapat beradaptasi dengan perubahan dan mengoptimalkan peluang yang ada.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan dalam
makalah ini, akan tetapi pada kenyataanya masih banyak kekurangan yang penulis
perlu perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hut, M.A. Ireland, R.D. dan Hosiksson, R.E. (2002). Strategisk Management and
Strategik Competiveness. Nelson Thomson Learning.
Kurnianingsih Fitri. (2023). Manajemen Strategis Sektor Publik.. 51-52

Marita Ahdiyana. Jurnal Memperkuat Manajemen Strategis Dengan Pengukuran


Kinerja Dalam Organisasi Sektor Publik. 11-10

Nugraha Muhammad Quadrat. 2011. Manajemen Strategik Organisasi Publik. Jakarta:


Universitas Terbuka

Preble, J.F. (1992), Environmental scanning for strategik control. Journal of


Managerial Issues (4): 254-268.

Salusu, J. (2004). Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk organisasi publik dan


organisasi nonprofit. Jakarta: Grasindo.

Wilson, 1. (1983). The benefits of environmental analysis, In The Strategik


Management Handbook oleh Alberth, Kenneth. J. New York: McGraw- Hill
Book Company.

Zamsiswaya, Miswanto, Syukron Darsyah, Syawaluddin. (2023). Model Deskriptif


Manajemen Strategik : Jurnal Proses Manajemen Strategik, Lingkungan
Eksternal, Lingkungan Internal, Formulasi Strategi

Elsa Dian Prastiti, Iis Mariam Dan Ernita Siambaton. Analisis Faktor Internal Dan
Faktor Eksternal Dalam Strategi Pengembangan Bisnis Pada Pt Esa Jaya
Global administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai