Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

Analisis SWOT Studi Kasus di RSUD Solok Selatan

Disusun oleh:

Fitria Diumayani Anwar 1721312002


Yuhelma 1721312005
Rahmatika Ammelda 1721312006
Candra Deni Mairosa 1721312007
Gusri Rahayu 1721312009

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Yulastri Arif, M.Kep

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tidak terhingga kami limpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga kelompok mampu menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Analisis SWOT Studi Kasus di RSUD
Solok Selatan.” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Stategi.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Kelompok menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan masukan dari berbagai
pihak sangat kami tunggu untuk perbaikan pada penyusunan berikutnya, harapan
kami makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Padang, 8 Februari 2018

Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B.Tujuan .......................................................................................................... 2
C.Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
A. Defenisi Manajemen Strategi .......................................................... 3
B. Tahap Penyusunan Strategi ............................................................. 5
C. Analisis Situasional ......................................................................... 8
D. Analisis Lingkungan ....................................................................... 11
BAB II ANALISIS KASUS ............................................................................ 13
A. Gambaran Umum ............................................................................ 13
B. Langkah-langkah Penyusunan ......................................................... 13
C. Identifikasi SWOT........................................................................... 14
D. Analisis SWOT ............................................................................... 17
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 19
A. Kesimpulan...................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Daerah Solok Selatan sebagai salah Rumah Sakit
Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan. Misi sebagai pelayanan
kesehatan yang profesional, santun, ramah dan cepat dengan sarana dan
prasarana yang lengkap demi terwujudnya pelayanan prima serta terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat. Melalui kepemimpinan yang profesional beserta tim
medis dan staf yang berdedikasi tinggi, aktifitas pelayanan kesehatan akan
dilaksanakan di dalam lingkungan yang ramah, dan penuh perhatian dengan
dukungan penuh dari para tim kesehatan, karyawan, masyarakat dan pelanggan
internal maupun eksternal lainnya.
Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajemen
maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan,
yaitu antara lain bahwa rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga
akan berujung pada kepuasan pasien. Pengendalian biaya, mekanisme pasar,
tindakan ekonomis, sumber daya manusia yang dimiliki (profesionalitas) dan
yang tidak kalah penting adalah perkembangan teknologi dari rumah sakit itu
sendiri merupakan masalah yang kompleks.
Berdasarkan berbagai permasalahan diatas kelompok berusaha menyajikan
bagaimana menganalisa masalah di RSUD Solok Selatan pada tahun 2018 dan
merencanakan suatu strategi dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2019
sampai dengan 2023 yang meliputi sumber daya manusia, keuangan, pemasaran,
dan sistem informasi manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan Kepekaan analisa manager keperawatan dalam menganalisa
masalah dan membuat manajemen strategi di RSUD Solok Selatan pada tahun
2019 sampai dengan 2023.

2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan Manajemen Strategi
b. Melakukan pengakajian secara internal dan external di RSUD Solok
Selatan
c. Menjelaskan Peran Manager Keperawatan dalam menganalisa masalah di
RSUD Solok Selatan pada tahun 2018
d. Membuat Sasaran Program Strategi dalam kurun waktu lima tahun
mendatang di RSUD Solok Selatan

C. Manfaat
1. Bagi Intitusi Pendidikan
Diharapkan makalah ini dapat menambah khazanah pengetahuan dan
menambah body of knowledge dalam bidang keperawatan khususya
manajemen strategi di RSUD Solok Selatan dan perencanaan strategi pada
tahun 2018 sampai dengan 2023.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan makalah ini dapat menambah pemahaman akan perawat dan
manager keperawatan khususnya dalam melakukan manajemen strategi di
RSUD Solok Selatan dan perencanaan strategi pada tahun 2018 sampai
dengan 2023.
3. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Diaharapkan mahasiswa dapat memahami dan menganalisa dalam melakukan
manajemen strategi dengan menggunakan sistem metodologi pemecahan
masalah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi
1. Manajemen
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi, yang mencakup kegiatan
planning, organizing, actuting dan controlling (POAC) terhadap staf, sarana
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999
dalam Nursalam, 2012)

2. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Stategos” (Stratos = militer
dan ag= memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan
oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan
perang. Menurut Freddy Rangkuti (2000) : “Strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan”. Menurut Chandler (1962) : “Strategi merupakan alat
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”.
Strategi adalah suatu proses perencanaan para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai (Husain
Umar, 2001).
Menurut Andrews (1980), Chaffe (1985): “Strategi adalah kekuatan
motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer,
karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik
secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya
yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan”.

3
3. Manajemen Strategi
Manajemen strategi didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam
pembuatan (formulating), penerapan (implementation) dan evaluasi
(evaluating) keputusan – keputusan strategis antara fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan masa mendatang (David,
2004).
Menurut John A. Pearce II & Richard B. Robinson, JR., (1991)
“Manajemen Strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan
tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-
sasaran perusahaan”. Menurut Fred R. David “Strategic Management can be
defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating
cross-functional decisions that enable an organization to achieve its
objectives.” Menurut Freddy Rangkuti (2000): “Strategi Manajemen
meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi
pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan
produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan
pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.”

4
B. TAHAP – TAHAP PENYUSUNAN STRATEGI

Mission & Objectives

Environmental
Scanning

Strategy
Formulation

Strategy
Implementation

Evaluation & Control

Gambar 2. The Strategic Planning Process

1. Penentuan Visi dan Misi


Mengembangkan Strategic Vision, merefleksikan aspirasi manajemen
mengenai arah masa depan organisasinya; dan juga memberikan gambaran
secara rinci mengenai “ke mana kami akan pergi”. Visi ini menerangkan
tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas organisasi.
Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik
jalur strategis yang harus diikuti organisasi.

2. Penentuan Tujuan Jangka Panjang dan Tujuan Jangka Pendek


Menetapkan Tujuan Strategis. Maksud dari menetapkan tujuan adalah
untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi managerial menjadi target

5
kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin dicapai organisasi.
Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah
mencapainya atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti
perkembangan organisasi.

3. Menetapkan sasaran atau tujuan


Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer.
Setiap unit dalam perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja
yang dapat diukur dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan
perusahaan. Disini tujuan perusahaan yang luas diperinci menjadi target-
target khusus untuk setiap unit organisasi dan manajer di level yang lebih
rendah memegang tanggung jawab untuk mencapainya. Dengan demikian
diharapkan, iklim yang berorientasi hasil (result oriented culture) akan
terbentuk di seluruh perusahaan. Tujuan jangka panjang adalahsalah satu
cara tahapan untuk mencapai visi organiasi. Satu tujuan akan mendorong
kinerja dalam waktu tiga samapai dengan empat tahun. Tujuan harus
menegaskan tentang apa (what), kapan (when), dan goal atau tujuan harus
memiliki kriteria SMART (S=specific: M=measurable: A=assignable:
R=realistic: T=time – related)
Tehnik perumusan strategi utama menurut Fred R David,dilakukan melalui
3 tahapan kerangka kerja menggunakan beberapa matriks sebagai model
analisisnya. Berikut ini adalah gambaran kerangka kerja analisis
perumusan strategi.

6
Tahap I : The Input Stage
Eksternal Faktor Internal factor Competitive
Evaluation (EFE) Evaluation (IFE) Profile (CP)
Matrix Matrix Matrix

Tahap II : The Matching Stage


Threat Strategic Position Boston Consulting Internal Grand
Opportunities and action Group Eksternal Strategy
Strength Evaluation (BCG) Matrix (IE) Matrix Matrix
Weaknes (SPACE) Matrix
(TOWS) Matrix

Tahap III : Decision Stage


Quantitative Strategic
Planning Matrix
(QSPM)

Gambar.3
Tahap input dari kerangka kerja analisis perumusan strategi yang akan memberikan
informasi input untuk matriks tahap mencocokkan (matching stage) dan tahap
keputusan (decision stage)

7
C. ANALISA SITUASIONAL MANAJEMEN STRATEGI :

Gambar.4
1. Analisa SWOT
Menurut Freddy Rangkuti (2000): “Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan
ancaman (Threats).”
Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan
mengidentifikasikan semua opportunity (peluang) yang berkembang dan
menjadi trend pada saat itu serta Threat (ancaman) dari para pesaing dan
calon pesaing. Sedangkan analisa internal lebih memfokuskan pada
identifikasi Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) dari
perusahaan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
Peluang (Opprotunity) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weaknesess). Dengan melakukan

8
kedua analisa tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisa
SWOT.
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah Matrik SWOT. Matrik SWOT ini dapat menggambarkan secara
jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matrik ini dapat menghasilkan 4 (empat) set kemungkinan alternatif
strategis.
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisa SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam
pandangan/persepektif bersama-sama sehingga akan terlihat
keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut. Jika analisa
bersifat menyeluruh maka menentukan tujuan, sasaran dan strategi
akan mudah untuk dilakukan. Banyak strategi yang dapat dihasilkan
dan dikembangkan dari hasil analisa SWOT karena para perencana
dibekali dengan kerangka kerja yang luas dan lebih terstruktur.

9
Ada (4) empat faktor utama yang menentukan Strength dan Weakness,
yaitu:
a. Efisiensi
Efisiensi adalah ratio output/input. Efisiensi ditentukan terutama
oleh produktivitas SDM yang biasanya diukur dari output per satuan
pekerja. Produk bermutu adalah produk yang berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Meningkatkan mutu meningkatkan nilai produk
dimata consumer. Meningkatkan efisiensi dicapai dengan menurunkan
biaya produksi.
b. Inovasi
Inovasi adalah menemukan sesuatu yang baru dalam operasi atau
pembuatan produk, meliputi kemajuan dalam pembuatan produk,
sistem manajemen, struktur organisasi, dll. Inovasi merupakan pilar
keunggulan kompetitif paling penting, karena menciptakan keunikan
perusahaan. Inovasi menciptakan monopoli temporer. Bila saat
pesaing masuk industri, brand loyalty dan efisiensi sudah tercipta.
c. Kualitas
Kualitas di sini baik kualitas internal maupupn kualitas eksternal.
Apakah kualitas internal seperti sumber daya manusia, keuangan,
produksi, peralatan, dll. baik atau tidak. Begitu juga kualitas eksternal,
apakah produknya bisa bersaing atau tidak, bisa diterima dipasaran
atau tidak, saluran distribusinya lancar atau tidak. Apakah produknya
kualitas ekspor? Kalau kualitas ekspor apakah produknya bisa diterima
di negara lain.
d. Respons terhadap pelanggan (customer responsiveness)
Customer responsiveness (CR) adalah kemampuan mengenali
dan memuaskan keinginan pelanggan. Superior quality dan inovasi
adalah bagian integral dari superior customer responsiveness. Salah
satu aspek penting dari CR ialah CR-Time yaitu waktu yang

10
diperlukan untuk menyediakan/mengantar barang atau melaksanakan
servis. Aspek lain dari CR yang semakin berkembang ialah
customization, yaitu memproduksi barang sesuai dengan keinginan
individual atau kelompok pelanggan.

2. Prosedur Analisis Lingkungan


a. Menentukan relevansi dari tingkatan lingkungan
b. Menentukan tingkat relevansi dari strategic issue.
c. Menerapkan Teknik Analisis Lingkungan.
d. IFE dan EFE Matrix
e. Matching Stage / Tahap Pencocokan

D. ANALISIS LINGKUNGAN

1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri dari variabel – variabel kekuatan dan
kelemahan yang ada didalam organisasi, tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Analisis lingkungan
internal (ALI), yang mencakup struktur organisasi dan SDM, pemasaran,
keuangan, produksi (pelayanan RS), sistem informasi manajemen.
Kekuatan dan kelemahan dapat ditenukan oleh unsur keberadaan dari
kinerja organisasi serta berkaitan dengan tujuan organisasi. Hal ni dapat
juga dilakukan dengan menghitung rasio, mngukur kinerja, dan
membandingkan dengan prestasi masa lalu.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel – variabel tantangan dan
ancaman yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan
eksternal terdiri dari dua bagian yaitu meliputi lingkungan jauh yang teridi
dari politik, ekonomi, sosial budaya demografi, tehnology, dan lingkungan

11
industri yang meliputi pelayanan kesehatan meliputi pesaing, produk
pengganti dan kekuatan pengguna jasa.
3. Matching Stage / Tahap Pencocokan
Mariks Threats – Opportunities – Weakness – Strengths (TOWS),
merupakan perangkatan pencocokan yang penting untuk membantu
manajer mengembangkan empat tipe strategi : Strategi SO (Strength –
Opportunities) mengunakan kekuatan inernal organisasi untuk
memanfaatkan peluang eksternal, Strategi ST (Strengths – Threats), dengan
menggunakan kekuatan organisasi untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman eksternal, Strategi WT (Weakness – Threats)
merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal sebuah rganisasi.
Mencocokkan factor – factor eksternal dan internal merupakan yang
terpenting dalam pengembangan matriks TOWS dan memerlukan penilaian
yang benar.

12
BAB III
ANALISIS KASUS

A. Gambaran Umum
RSUD Solok Selatan diresmikan sejak 12 April 1986 dan merupakan
rumah sakit satu-satunya yang ada di Kabupaten Solok Selatan. Status
kepemilikan adalah milik Pemda Kabupaten Solok Selatan dengan luas lahan ±
16.740 m² dan luas bangunan ± 7.942,3 m², serta kapasitas tempat tidur
sebanyak 127 tempat tidur. RSUD Solok Selatan saat ini telah berstatus
terakreditasi perdana pada 4 program dasar yang kelulusannya diumumkan
pada bulan Desember tahun 2017 lalu. Pelayanan yang diberikan mencakup (1)
Instalasi Gawat Darurat, (2) Pelayanan Rawat Jalan meliputi : poly umum, poly
THT, poly Mata, poly Penyakit Dalam, poly Bedah, poly Anak, poly
Kebidanan & Penyakit Kandungan, poly Syaraf, poly Paru, poly Jantung, poly
Gigi & Mulut, poly Kulit & Kelamin. (3) Pelayanan Rawat Inap mencakup :
Rawat inap Interne, Bedah, Anak, Kebidanan, Perinatologi, Paru, Syaraf, ICU,
dan VIP. (4) Layanan Unggulan ruang Haemodalisa, (5) Pelayanan penunjang
meliputi : Radiologi, laboratorium, Fisiotherapy, gizi, IPSRS, UTDRS, Rekam
Medis, kamar Operasi, Incenerator, Generator, Gas central.

B. Langkah-langkah Perumusan
1. Visi RSUD Solok Selatan :
Rumah sakit pilihan utama masyarakat, mandiri dan bermartabat tahun
2020.
2. Misi RSUD Solok Selatan :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, santun, ramah dan
cepat dengan sarana dan prasarana yang lengkap demi terwujudnya
pelayanan prima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Menerapkan pelayanan prima berbasis IPTEKDOK dan CLINICAL
EXELLENCE.
c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

13
d. Menjadikan pusat pelayanan rujukan seluruh masyarakat di Kabupaten
Solok Selatan dan luar Kabupaten Solok Selatan.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan SDM melalui pendidikan dan
pelatihan
f. Menjamin ketersediaan bantuan dasar bagi korban bencana alam.
3. Motto RSUD Solok Selatan :
Kesembuhan Anda Merupakan Kebanggaan Kami.
4. Ketenagaan
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, maka RSUD Solok Selatan telah menyediakan berbagai fasilitas
sarana dan prasarana yang menunjang operasionalnya. Hal ini juga
didukung oleh ketersediaan SDM yang mampu mengerakkan roda
pembangunan kesehatan. SDM yang tersedia sampai saat ini berjumlah
total 527 karyawan yang terdiri dari struktural dan fungsional. Masing-
masing bagian terdiri dari berbagai profesi yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi : profesi dokter berjumlah 34 orang yang terdiri dari dokter
spesialis 16 orang, dokter umum 15 orang, dokter gigi & mulut 3 orang.
Selanjutnya profesi perawat berjumlah 158 orang yang terdiri dari perawat
profesional berjumlah 60 orang, perawat vokasional berjumlah 98 orang.
Profesi bidan berjumlah 30 orang yang terdiri dari bidan D4 berjumlah 3
orang dan D3 berjumlah 27 orang. Sedangkan tenaga paramedis non
keperawatan berjumlah 24 orang, dan non medis berjumlah 281 orang.

C. Identifikasi SWOT
1. Strength
a. Rumah sakit diakui pelayanannya dengan tanda kelulusan akreditasi
b. Rumah sakit rujukan ke dua/PPK II
c. Luas lahan dan bangunan yang memadai
d. Kapasitas tempat tidur 127 tempat tidur
e. Ruang rawat yang cukup nyaman

14
f. Menyediakan Pelayanan utama yang dibutuhkan masyarakat
g. Jumlah SDM profesional memadai sesuai dengan bidangnya.
h. Memiliki dokter spesialis yang mencukupi sebanyak 16 orang
i. Tenaga profesional perawat lulusan S1+ Ners berjumlah 60 orang
j. Tenaga apoteker berjumlah 7 orang
k. Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pelayanan
l. Ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan
m. Program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM

2. Weakness
a. Perlu peningkatan kualitas pelayanan proses administrasi
b. Perlu peningkatan dan pemerataan kualitas SDM
c. Kompensasi berupa reward karyawan tidak merata
d. Program pelatihan dan pendidikan berjalan lamban terkait dana dan
izin
e. Perlu penghargaan dan motivasi SDM sesuai jenjang karir
f. Loyalitas karyawan yang menurun, tidak ada rasa memilki
g. Budaya kerja, disiplin dan kinerja tidak sesuai standar
h. Perlu pemberian kompensasi berazaz adil dan merata
i. Perlu ketegasan manajemen untuk pelaksanaan kegiatan menurut
tupoksi sesuai standar yang ditetapkan
j. Perlu aturan yang jelas dan komitmen bersama terkait kedisiplinan
karyawan
k. Sering terjadi komplain akibat pelayanan dan perilaku karyawan
l. Penanganan kasus komplain lambat
m. Rencana strategis hanya ada pada bagian perencanaan
n. Monev dari pihak manajemen ke bagian bawahan jarang dilakukan
o. Tupoksi masing-masing bagian tidak berjalan semestinya
p. Perlu adanya role model dari pihak manajemen terkait aturan dan
kedisiplinan internal

15
q. Perlu pembinaan terkait knowledge, attitude, dan skill
r. Perlu ketegasan pelaksanaan SPO masing-masing fungsi
s. Perlu monev berkala dari pihak manajemen
t. Level manajemen masih berpendidikan D3 dan S1

3. Opportunity
a. Satu-satunya rumah sakit yang ada di Kabupaten Solok Selatan
b. Rumah sakit rujukan Kabupaten Solok Selatan dari 7 puskesmas dan 4
dokter PPK I
c. Rumah sakit berstatus BLUD dan diawasi oleh pemenintah
d. Ada support pemerintah terkait dana/anggaran pembanguan
e. Ada support pemerintah terkait pengembangan SDM
f. Jumlah penduduk Solok Selatan sebanyak ± 1200 jiwa.
g. Kerja sama dengan perusahaan swasta Solok Selatan seperti Supreme
energi, PT.TKA, dan lain-lain
h. Kerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan, BPJS, Prudential
i. Kerja sama pemerintah dengan BPJS bagi untuk pelayanan kesehatan
bagi yang tidak mampu

4. Treath
a. Keluhan masyarakat akan pelayanan RS (waktu tunggu lama,
antrian,sikap karyawan dalam melayani
b. Kesadaran masyarakat mulai tinggi terhadap kesehatan dan hukum
c. Dokter spesialis membuka praktek pribadi di luar jam kerja
d. Masyarakat memilih berobat ke praktek pribadi dokter spesialis
e. Masyarakat yang mampu memilih berobat ke rumah sakit swasta
f. Permintaan masyrakat terkait perawat home care

16
D. Analisis SWOT
1. Strength – Opportunities
a. Peluang support pemerintah untuk pembanguan dan pengembangan
SDM didukung tersedianya luas lahan dan bangunan untuk
membangun sarana dan prasarana yang masih belum ada seperti
pembangunan gedung loundry, CCSD dan kantor untuk fungsional
komite Mutu dan PPI. Dan pemberian izin untuk karyawan disusunnya
program untuk pengembangan SDM
b. Peluang RSUD sebagai satu-satunya yang ada di Kabupaten Solok
Selatan dengan jumlah penduduk 1200 jiwa dan menjadi rumah sakit
rujukan serta kerjasama dengan pihak swasta dan asuransi didukung
oleh status RSUD yang sudah lulus akreditasi dan menyediakan
pelayanan pokok/spesialis yang dibutuhkan masyarakat serta
penunjukan RSUD sebagai PPK II. Tersedianya 127 tempat tidur,
ruang rawat yang cukup nyaman serta jumlah tenaga profesional baik
dokter, perawat, apoteker dan SDM penunjang lainnya dalam jumlah
yang memadai dapat menjadi promosi untuk masyarakat
memanfaatkan fasilitas RSUD tersebut.

2. Strength – Threats
a. Ancaman terjadinya keluhan akan pelayanan RSUD oleh masyarakat
dapat diatasi dengan penyedian sarana dan prasara yang lebih memadai
dan berbasis teknologi informasi sehingga resiko terjadinya masalah
hukum dapat ditekan atau dicegah.
b. Penyediaan tenaga – tenaga profesional dan berperilaku baik seperti
dokter, perawat, apoteker dan tenaga lainnya dan menyediakan
fasilitas pelayanan utama yang dibutuhkan masyarakat dapat
mencegah masyarakat untuk berpindah ke fasilitas pelayanan diluar
RSUD seperti praktek dokter, rumah sakit swasta .

17
3. Weaknesses – Opportunities
a. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik secara proses
administrasi ataupun kualitas teknis SDM, maka diperlukan
pengembangan dan pelatihan SDM dan teknis. Hal ini dapat dicapai
bila pengelolaan keuangan dan administrasi rumah sakit yang berstatus
BLUD dilakukan dengan baik dan pemanfaatan support pemerintah
sebaik-baiknya terkait dana/anggaran yang disediakan untuk
pemgembangan SDM dan pembangunan sarana dan prasarana yang
diperlukan secara prioritas.
b. Adanya kerjasama dengan perusahaan swasta dan asuransi akan
mempengaruhi jumlah kunjungan rumah sakit sehingga pendapatan
rumah sakit juga bertambah. Diharapkan kesejahteraan karyawan juga
meningkat dengan pemberian kompensasi yang adil dan merata
sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja. Kebijakan dan
ketegasan manajemen diperlukan untuk dapat meningkatkan disiplin
kerja karyawan, pelaksanaan kerja sesuai SPO, meningkatkan
loyalitas, menumbuhkan rasa memiliki, dan sebagainya

4. Weaknesses – Threats

Untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman dari luar, maka perlu


usaha organisasi untuk memperbaiki dan tindakan pencegahan dengan cara
membuat regulasi yang benar, menyusun SPO dan aturan-aturan yang jelas
dan tegas, sosialisasi kepada seluruh karyawan, tupoksi yang jelas tiap-tiap
bagian, penempatan SDM sesuai keahliannya, pengembangan pendidikan
dan pelatihan SDM, membuat rencana kerja, rencana strategi tiap bagian.
Komitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan mampu
memberikan pelayanan prima, ramah dan cepat tanggap sesuai misi rumah
sakit.

18
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen strategi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategi merupakan sekumpulan keputusan / tindakan yang
menghasilkan perumusan dan pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pelaksanaan manajemen strategi berorientasi pada pengembangan
strategi seperti strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi
akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi keuangan. Dalam menyusun
strategi ada beberapa tahap yaitu : menentukan visi dan misi, menentukan tujuan
jangka panjang dan jangka pendek, menetapkan sasaran dan tujuan.
Proses manajemen strategi meliputi beberapa hal : Analisis lingkungan
(analisis SWOT), menentukan arah, formulasi strategi, implementasi dan
pengendalian strategi. Dalam analisa SWOT dilakukan analisa eksternal (peluang
dan ancaman) bagi perusahaan dan analisa internal (kekuatan, kelemahan)
perusahaan. Ada beberapa faktor yang menetukan strenght dan weakness yaitu
efisiensi, inovasi, kualitas dan respon terhadap customer. Dalam mengendalika
strategi dilakukan Total System Intervention (TSI) yang meliputi tujuh prinsip
dimana organisasi terlalu kompleks untuk difahami, kesulitan yang ada dihadapi
dengan metafor sistem, dikaitkan dengan metodoilogi sistem yang sesuai
mengarah intervensi, menunjukkan aspek organisasi dan kesulitan yang dihadapi.
Dalam metodologi TSI ada tiga fase : kreatifitas, pemilihan dan implementasi.
Analisa SWOT yang dilakukan pada RSUD Solok Selatan didapatkan
bahwa Visi dan Misi sudah sesuai dengan motto dari RSUD. Hal ini dudukung
dengan analisis internal dimana jumlah tenaga yang memadai, sarana dan
prasaran yang mendukung serta sudah terakreditasinya RSUD dengn empat
program dasar, walaupun ada beberapa kelemahan seperti peningkatan dan
pengembangan SDM, reward yang tidak memadai, aturan kedisiplinan masih
kurang jelas, tupoksi belum berjalan sesuai fungsinya dan beberapa kelemahan
lainnya. Namun ada beberapa peuang yang dimiliki seperti : merupkan Rumah

19
Sakit rujukan, memiliki kerjasama dengan asuransi dan pihak swasta. Dan
ancaman yang dari luar Rumah Sakit seperti masih banyak pasien yang berobat
ke praktek dokter dan adanya permintaan homecare sehingga dapat mengurangi
pendapatan Rumah Sakit.

B. SARAN
Dengan analisa SWOT dapat dietahui kekuatan perusahaan untuk
mengambil peluang yanga ada dan, mengatasi kelemahan yang ada sehingga
dapat menetukan rencana dari suatu perusahaan yang dapat mencapai hasil yang
memuaskan.

20

Anda mungkin juga menyukai