Anda di halaman 1dari 28

Analisis Manajemen Perusahaan

RUMAH SAKIT “ SILOAM HOSPITALS ”


BAB I
LATAR BELAKANG

Siloam Hospitals adalah devisi group property terbesar di vertilisivikasi Indonesia, PT. Lippo
Karawaci,Tbk. dan terdiri 4 rumah sakit standart internasional 3 yang berlokasi terbesar di
Jakarta dan 1 di Surabaya di pesisir Jawa Timur. Siloam Hospitals beroperasi 24 jam sehari dan
menyediakan fasilitas kecelakaan dan darurat Ambulans yang sangat terlatih dan staff medis
yang berpengalaman di setiap department.

Kelompok ini terdiri dari rumah sakit standart internasional :

1. Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) Jakarta


2. Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) Jakarta
3. Siloam Hospitals Lippo Karawaci (SHLK) Jakarta
4. Siloam Hospitals Surabaya (SHSB) Surabaya

Semanggi Specialist Clinic ini adalah fasilitas rawat jalan khusus yang terletak di Jakarat Pusat
dan tambahan terbaru untuk portfolio kesehatan.

Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) Jakarta adalah rumah sakit Pertama yang mendapatkan
akreditasi Internasional dari Amerika Serikat.

Kelompok ini kuat dalam berinvestasi dan terus meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman staffnya serta mempertahankan teknis di pasar. Melalui investasi modsl manusia,
dan peralatan teknologi yang terdepan. Siloam Hospitals selalu meningkatkan kualitas dan
jangkauan layanan yang diberikan kepada pasien. Hal ini makin memperkuat reputasinya sebagai
rumah sakit pilihan di wilayah Asia. Pada bulan desember 2007, Siloam Hospitals menjadi yang
pertama di Indonesia yang memiliki Siemens Dual Source CT Scanner (DSCT) di rumah sakit di
Lippo Karawaci dan Kebun Jeruk DSCT dan teknologi CT paling canggih d dunia.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk menyediakan layanan kualitas kesehatan


tertinggi. Siloam Hospitals telah membentuk Pusat Exellence medis internasional di setiap rumah
sakit. Sekali lagi, strategi ini membedakan Siloam Hospitals dengan rumah-rumah sakit lain
melalui keunggulan dalam perawatan medis, teknologi yang mutakir dan pengalaman pasien
yang superior. Dokter specialist dan perawat yang ahli. Dan berkualitas merawat pasien yang
terampil.

Sejarah singkat tentang berdirinya Siloam Hospitals sbb :

1. Didirikan tahun 1996, melalui usaha bersama PT. LippoLang Development Tbk dan
Pengembangan Gleneagles Singapura berdasarkan Healthcare LTD.
2. Bulan September tahun 2000, Perusahaan melakukan pengabungan usaha dengan PT.
Baligraha Medikatama, tbk
3. Tahun 2001 mencapai ISO akreditasi untuk Lippo Karawaci dan Graha Medika (sekarang
menjadi Siloam Hospitals Kebun Jeruk)
4. Tahun 2002 membuka Siloam Hospitals Lippo Cikarang.
5. Tahun 2002 mengakuisisi rumah sakit swasta tertua di Surabaya, Rumah sakit Budi
Mulia sekarang Siloam Hospitals Surabaya.
6. Pada bulan Juli Tahun 2004 perusahaan ini bergabung dengan Lippo Karawaci, Tbk
7. Tahun 2005 membuka khusus rawat jalan di Jakarta pusat Klinik Specialis Semanggi di
mall Plaza Semanggi.
8. Tahun 2006 memperkenalkan identitas merk tunggal di semua rumah sakit Siloam
Hospitals.
9. Bulan September Tahun 2007 SHLV menjadi rumah sakit pertama yang diberi akreditasi
Joint Commision International oleh America Serikat.
10. Bulan Desember Tahun 2007 SHLV & SHLK memperkenalkan Dual Source CT
Siemens yang tercanggih di Indonesia.
11. Bulan Desember tahun 2007 Siloam Hospitals Surabaya memiliki generasi terbaru
Philips 1,5 T MRI & MSCT 64 Slice.
STRATEGI PERUSAHAAN

Salah satu strategi perusahaan yang paling vital yaitu strategipertumbuhan, yang berarti
berkaitan erat dengan langkah yang ditempuh olehperusahaan untuk melakukan pertumbuhan
dan berkembang. Di dalam strategipertumbuhan dibagi menjadi lima bagian, yaitu:

1. Strategi Konsentrasi

Kegiatan perusahaan untuk melakukan peningkatan produk yang di hasilkan.

2. Strategi Perluasan Pasar

Dalam strategi ini perusahan melakukan penambahan area pemasaran, sehingga di harapkan
dengan langkah ini produk yang terjual akan semakin meningkat.

3. Strategi Pengembangan Produk

Sebuah perusahaan melakukan penambahan fungsi barang atau memodifikasi barang yang di
produksi. dalam strategi pengembangan produk biasanya di dalamnya terdapat, ukuran dan
kualitas yang dapat menjadi pembeda pada jenis barang yang sama.

4. Strategi Integras
Strategi yang menyatukan beberapa usaha yang berskala kecil dan merubahnya menjadi bentuk
produk yang baru.

5. Strategi Diversifikasi
Merupakan strategi perusahaan yang berbentuk pada keaneka ragaman barang sejenis yang
diproduksi
TAKTIK PERUSAHAAN
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia
berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Ada perbedaan yang paling mendasar antara taktik dan strategi, yaitu :

a. Strategi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan taktik
b. Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang elemen-elemen
marketing mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan program tertentu untuk jangka
pendek.
c. Strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika diadakan
perubahan, sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.

Contoh : Jasa pelayanan medis yang memuaskan.

Menggunakan: Strategi untuk memenuhi keinginan pelanggan akanpelayanan medik yang cepat,
tepat, dan akurat.

Taktik berupa penawaran harga yang bersaing, dan dalam pelayanan medik akan mendapatkan
souvenir cantik dan bonus selama consumer yang berlangganan.
BAB. II

PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN STRATEGI BISNIS

Proses dalam menyusun perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang
saling berhubungan, yaitu :

1. Membentuk visi strategis mengenai kemana organisasi akan bergerak.


2. Menetapkan tujuan, mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus
dicapai perusahaan.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terjadap kinerja bisnis.

Mengembangkan Visi Strategi


Business vision merefleksikan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan
organisasinya, dan juga memberikan gambaran secara rinci mengenai “ke mana kami akan
pergi”. Visi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas
organisasi. Visi strategi menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur strategis
yang harus diikuti organisasi.
Menetapkan Tujuan Strategi

Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi
managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan output yang ingin dicapai organisasi.
Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah mencapainya atau belum dapat
membantu manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi.

Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer. Setiap unit dalam
perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat diukur dan berkontribusi
terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Disini tujuan perusahaan yang luas diperinci menjadi
target-target khusus untuk setiap unit organisasi dan manajer di level yang lebih rendah
memegang tanggung jawab untuk mencapainya. Dengan demikian diharapkan, iklim yang
berorientasi hasil (result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan.

Merumuskan Strategi Bisnis


Strategi perusahaan merepresentasikan jawaban manajemen terhadap sejumlah
pertanyaan bisnis seperti:
a) apakah akan berkonsentrasi dalam satu bisnis atau membangun kelompok bisnis yang
beraneka ragam,
b) apakah ingin menjangkau konsumen yang lebih luas atau fokus pada pasar yang sempit,
c) apakah mengembangkan jalur produk yang luas atau yang lebih spesifik,
d) apakah mengejar keuntungan kompetitif berdasarkan pada rendahnya biaya atau superioritas
produk atau kemampuan organisasi yang unik.
Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai
target hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah “hasil akhirnya” dan
strategi adalah “alat” untuk mencapainya.

Eksekusi Strategi
Visi dan strategi tak akan ada artinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas dan
optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan
sejumlah hal, antara lain: pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi
pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga
keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan
pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya
keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi.

Evaluasi Strategi Bisnis


Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat
dilihat apakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja yang masih belum
sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini
perlu segera dilakukan tindakan korektif (coorective action and responses) agar arah dan
pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam latar belakang RS.Siloam Hospitals diatas setidaknya perusahaan tersebut sudah
melalui Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya yang berisi lima tahapan yang saling
berhubungan, yaitu:
1. Membentuk visi : Untuk mengembangkan bisnis pelayanan medis sampai menjangkau
seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
2. Menetapkan tujuan : Tujuan terpercaya bagi pilihan holistik kelas dunia, pendidikan
kesehatan dan penelitian.
3. Merumuskan pilihan strategi : RS.Siloam Hospitals memilih merumuskan pilihan
strateginya dengan Menyediakan jaringan terbanyak di Indonesia dan menciptakan peluang yang
bersinergis dalam pelayanan medik.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi : Dalam mengimplementasikan strategi yang
telah di susun dan di rumuskan dengan baik maka RS,Siloam Hospitals membagi beberapa
bagian atau divisi agar proses eksekusi strategi yang telah di tetapkan dapat berjalan secara
optimal dan efisien, disamping itu tiap-tiap divisi di berikan pada orangorang yang kompeten di
bidangnya masing-masing dengan mengutakaman karakter leadership yang kuat dan berorientasi
pada tindakan, dan di dukung dengan kebijakan yang sejalan dengan apa yang sudah di
rumuskan sebelumnya.
5. Mengevaluasi efektivitas strategi : Dalam tahap/ proses ini, Meratus selalu mengadakan
meeting rutin mingguan, bulanan, dan juga rakor tahunan. Guna untuk membahas dan
mengevaluasi segalanya sudah berjalan dengan baik apa belum, dan juga strategi apa saja yang
masih belum sempurna pelaksanaannya. Dari sini jika masih banyak di temukan sistem yang
masih belum sempurna maka perlu segera dilakukan improvement tindakan korektif agar
implementasi strategi dapat berjalan sesuai rencana dan efektif.
BAB III

PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN VISI, MISI, DAN TUJUAN

Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan diawali dengan
membuat evaluasi diri dan melakukan analisis secara internal dan eksternal untuk menentukan
apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Langkah berikutnya adalah membahas dalam
rapat kerja untuk menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan. Pencapaian dalam
menyusun visi, misi, tujuan & sasaran, tentunya juga harus memahami lingkungan sekitar,
memperkirakan masa depan dan persaingannya bagaimana,

VISI
- Berkualitas Internasional
- Menjangkau Seluruh Lapisan Masyarakat
- Memilki Jaringan Yang Kuat
- Melayni Dengan Belas Kasih Dari Tuhan
MISI

Pilihan Terpercaya Untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan, Pendidikan Kesehatan dan


Penelitian yang Holistik.

TUJUAN

Tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan dapat dilakukan dalam jangka
pendek. Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi atau
perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu
yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.
Dalam konteks ini RS. Siloam Hospitals memiliki beberapa tujuan yang lebih spesifik
seperti: Sumber daya manusia : Mengembangkan sumber daya manusia yang di miliki,
Pelanggan : Mengutamakan kepuasan pelanggan, Inovasi : Selalu berusaha menciptakan hal-hal
baru yang lebih baik tentunya, dll

BAB IV
ANALISA SWOT
STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY dan THREAT

SWOT adalah singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness (kelemahan),


Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka
kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi, caranya berhubungan dengan
lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi. Tujuan analisis SWOT adalah
untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Jadi dapa
disimpulkan analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur
internal (kekuatan dan kelemahan) terhadap unsur-unsur eksternal (peluang dan ancaman).

A. Faktor Internal
Faktor internal terdiri dari strength dan weakness yaitu faktor yang berasal dari dalam objek
itu sendiri. Jika objeknya adalah sebuah organisasi katakan BEM, maka faktor internalnya
meliputi bagaimana kualitas SDM didalam BEM, bagaimana dengan manajemen keuangan di
dalam BEM dan lain-lain. Dari sini kita sepakati OBJEK yang kita bahas adalah Organisasi.

1. Strenght (Kekuatan)
a. RS. Siloam sudah memiliki brand yang cukup terkenal dalam pelayanannya.
b. RS. Siloam Memiliki 9 daerah dan kantor cabang di seluruh Indonesia dan terus
berkembang hingga saat ini.
c. Rumah Sakit Siloam telah memiliki beberapa rumah sakit, klinik spesialis dan pusat
pengobatan kanker.
d. Standart pelayanannya mengacu pada standar internasional.
e. Memiliki Profesor, Dokter, dan Perawatan Medis yang sudah professional.
f. Bangunan RS. Siloam menyerupai hotel di dalamnya (seperti : Minimarket,Restoran, dan
Cafetaria)
g. RS. Siloam memiliki peralatan terlengkap dan perlengkapan yang canggih (seperti :
Analis laboratorium, Radiologi, dan Cath lab)
h. RS. Siloam meneraptan teknologi IT yang terintegrasi di seluruh area cabang.
i. Selalu memberikan inovasi-inovasi baru dalam pelayanannya.
j. Pelayanan yang terbaik cukup sesuai dengan pelayanan exelence yang diberikan pada
customer.

2. Weakness (Kelemahan)
a. RS. Siloam Surabaya tempat bangunannya kurang besar dan lebar.
b. Sempitnya area tempat parkir RS. Siloam Surabaya (kurang luas)
c. Dari jaman dulu sampai sekarang mengurus administrasi pada saat pasien pulang sangat
lama (-,+) 1 jam/lebih.
d. Sistem manajemen mutu terkait SDM nya masih lemah.
e. Sistem jobdesk karyawan masih tidak beraturan.
f. Budaya telat masih jadi kebiasaan

B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari opportunity dan threat yaitu faktor yang berasal dari luar
objek. Jika objeknya adalah sebuah organisasi katakan BEM, maka faktor eksternalnya meliputi
bagaimana dengan dukungan dekan dan mahasiswa dan lain-lain. Dari sini kita sepakati OBJEK
yang kita bahas adalah Organisasi.

1. Opportunity (Peluang)
a. Pelayanan jasa yang di tawarkan sesuai dengan yang di harapkan oleh pelanggan.
b. Inovasi yang di ciptakan selalu dijadikan contoh oleh kompetitor.
c. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa pelayanan medic membuat RS. Siloam
semakin menambah luas jaringannya.
d. Peralatan lengkap dan Pelayanan Terbaik membuat RS. siloam untuk berekspansi
jaringan ke luar negeri (Mendunia)
e. RS. Siloam Buka operasional 24 jam
2. Threat (Ancaman)
a. Pelayanan Rate harga kamar relatif mahal dari kempetitor.
b. Semakin berkembangnya buka pelayanan Rumah Sakit baru di berbagai tempat.
c. Banyak bermunculan Rumah Sakit baru dengan berbagai bentuk tawaran yang menarik

Value Chain model M.Porter (rantai nilai)


Value Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas atau kegiatan dalam sebuah perusahaan
yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan support produk.
Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan dan dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun
1985 dalam bukunya. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan aktivitas utama dan pendukung. Dalam
rantai nilai yang umum, aktivitas pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan
sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha memperolehnya. Sedangkan dalam
aktivitas utama terdiri dari logistic masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan
serta pelayanan.
Perusahaan menciptakan nilai tambah untuk konsumen dengan melakukan aktivitas-aktivitas
utama dan pendukung. Nilai tambah yg dihasilkan oleh aktivitas tersebut merupakan harga yg
akan dibayar konsumen jika harga yg dibayar lebih tinggi daripada total biaya yg dikeluarkan
seluruh aktivitas maka perusahaan akan menghasilkan keuntungan atau margin.
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Kekuatan (Strength)

Nila Bobo Rati Sko


No Faktor Strategi
i t n r
1 RS. Siloam sudah memiliki brand yang cukup terkenal
dalam pelayanannya. 4 0,2 4 0,8

2 RS. Siloam Memiliki 9 daerah dan kantor cabang di


2 0,1 3 0,3
seluruh Indonesia dan terus berkembang hingga saat ini.
Rumah Sakit Siloam telah memiliki beberapa RS
3 4 0,2 2 0,4
klinik spesialis dan pusat pengobatan kanker.
Standart pelayanannya mengacu pada standar
4 4 0,2 3 0,6
Internasional.
Memiliki Profesor, Dokter dan Perawatan Medis yg
5 2 0,1 2 0,2
sudah profesional.
Bangunan RS. Siloam menyerupai hotel di dalamnya
6 2 0,1 1 0,1
(seperti : Minimarket, Restoran, dan Cafetaria)

Total 14 0,9 15 2,4

Ukuran Pembobotan :
• 1 = sedikit penting
• 2 = Agak penting
• 3 = penting
• 4 = sangat penting
Ukuran Rating Kekuatan :
• 1 = Sedikit kuat
• 2 = Agak kuat
• 3 = kuat
• 4 = Sangat kuat
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Kelemahan (Weakness)

No Faktor Strategi Nilai Bobot Ratin Skor


1 RS. Siloam Surabaya tempat bangunannya kurang besar
2 0,2 -3 -0.6
dan lebar.
2 Sempitnya area tempat parkir RS. Siloam Surabaya
1 0,1 -1 -0.1
(kurang luas)
3 Dari jaman dulu sampai sekarang mengurus
administrasi pada saat pasien pulang sangat lama (-,+) 1 2 0,2 -2 -0.4
jam/lebih.
4 1 0,1 -1 -0.1
Sistem manajemen mutu terkait SDM nya masih lemah.
5 Sistem jobdesk karyawan masih tidak beraturan. 2 0,2 -3 -0.6
6 Budaya telat masih jadi kebiasaan 2 0,2 -2 -0.4

Total 10 0,10 -12 -2.2

Ukuran Pembobotan :
• 1 = sedikit penting
• 2 = Agak penting
• 3 = penting
• 4 = sangat penting

Ukuran Rating Kelemahan :


• -1 = Sedikit lemah
• -2 = Agak lemah
• -3 = lemah
• -4 = Sangat lemah

Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Peluang (Opportunity)

No Faktor Strategi Nilai Bobot Ratin Skor


1 Pelayanan jasa yang di tawarkan sesuai dengan yang
4 0.3 4 1.1
di harapkan oleh pelanggan.
2 Inovasi yang di ciptakan selalu dijadikan contoh oleh
4 0.3 4 0.9
kompetitor.
3 Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa pelayanan
medic
3 0.2 2 0.4
membuat RS. Siloam semakin menambah luas
jaringannya.
Peralatan lengkap dan Pelayanan Terbaik membuat RS.
4 siloam untuk berekspansi jaringan ke luar negeri 2 0.1 2 0.3
(Mendunia)
5 RS. Siloam Buka operasional 24 jam 1 0.1 2 0.1

Total 14 1 14 2.8

Ukuran Pembobotan :
• 1 = sedikit penting
• 2 = Agak penting
• 3 = penting
• 4 = sangat penting

Ukuran Rating Peluang :


• 1 = Sedikit peluang
• 2 = Agak peluang
• 3 = peluang
• 4 = Sangat peluang
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Ancaman (Threat)
Sko
No Faktor Strategi Nilai Bobot Ratin
r
1 Pelayanan Rate harga kamar relatif mahal dari
2 3 0.3 -0.9
kempetitor.
2 Semakin berkembangnya buka pelayanan Rumah Sakit
1 1 0.1 -0.6
baru di berbagai tempat.
3 Banyak bermunculan Rumah Sakit baru dengan
2 3 0.1 -0.3
berbagai bentuk tawaran yang menarik

Total 5 7 0.5 -1.8

Ukuran Pembobotan :
• 1 = sedikit penting
• 2 = Agak penting
• 4 = sangat penting

Ukuran Rating Ancaman :


• -1 = Sedikit ancaman
• -2 = Agak ancaman
• -3 = Ancaman
• -4 = Sangat ancaman

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil-hasil yag didapat dari analisis internal dan eksternal pada table, seperti
dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:

* Skor Total Kekuatan : 2.4


* Skor Total Kelemahan : -2.2
* Skor Total Peluang : 2.9
* Skor Total Ancaman : -1.8
Berpijak dari total skor tersebut, maka penentuan posisi Meratus Line dapat digambar sebagai
Matrik SWOT yang dapat dilihat pada Gambar di bawah. Untuk mencari koordinatnya, dapat
dicari dengan cara sebagai berikut:

Koordinat analiisis Internal:

(skor total kekuatan - skor total kelemahan) : 2 = ?


(2.4 – (-2.2)) : 2 = 2.3

Koordinat analiisis Eksternal:

(skor total peluang - skor total ancaman) : 2 = ?


(2.9 - (-1.8)) : 2 = 2.35

Jadi titik koordinatnya terletak pada (2.3 ; 2.35)


5
Kuadran I (2,4 ;
Kuadran II (-2,2 ; 2,9) 2,9)
4

2,9 3 2,4

-2,2 1 2,9

-4 -3 -2 0 1 2 3 4 5
-5 -1

-2,2 -1 2,4
-1,8 -2 -1,8

-3

-4

Kuadran IV(2,4;-
-5
Kuadran III (-2,2;-1,8) 1,8)

Berdasarkan gambar tersebut di atas, maka diketahui posisi unit usaha terletak pada kuadran I
namun perlu diadakan penyempurnaan analisis dengan menghitung luasan wilayah pada tiap-tiap
kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut di
bawah ini :

Kuadran I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang
ada.

Kuadran II (WO Strategi) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi
acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.

Kuadran III (WT Strategi) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap
ancaman.
Kuadran IV (ST Strategi) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman
dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.

DIAGRAM SWOT

POSISI PERUSAHAAN / INSTANSI

Kuadran Posisi Luas Matrik Ranking Prioritas Strategi


I ( 2.4 ; 2.9 ) 6.96 1 Growth
II ( -2.2 ; 2.9 ) -6.38 4 Stabilitas
III ( -2.2 ; -1.8 ) 3.96 2 Penciutan
IV ( 2.4 ; -1.8 ) -4.32 3 Kombinasi

Berdasarkan diagram bobot dan rating setiap unsur matrik SWOT sebagaimana disajikan di atas
dapat diketahui bahwa posisi perusahaan / Instansi pada saat ini berada pada Kuadran I yaitu
kuadran Expansion (Growth) dimana strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah menggunakan kekuatan perusahaan utuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan
yang ada.
Penjelasan
Kuadran.I Pengembangan pasar = Melakukan tindakan dimana orientasi pelatihan tidak di
negeri Indonesia saja tetapi juga Luar negeri.

Kuadran.II Penetrasi pasar = Melakukan penawaran dengan promo terbaru yang berkualitas.

Kuadran.III Pengurangan = Melakukan volatilitas untuk perbaikan keuangan perusahaan yang


disebabkan terbatasnya alat-alat medis.

Kuadran.IV Diversifikasikonsentrik = Melakukan penganekaragaman promosi untuk mengatasi


quota produk yang mulai menurun.

Startegi Bisnis Unit :


Prioritas Pertama
Orientasi Internasional dari Asia, Eropa dan Australia.
Faktor Penentu Keberhasilan
Banyak Peminat dan Pelayanan yang memuaskan.
Output
Semakin banyak promosi baru yang menjadi target penjualan.
Outcame
Makin meningkatnya jumlah penjualan.
Impact
Citra perusahaan semakin baik.

Prioritas Kedua
Penawaran promo-promo baru kepada pangsa pasar baru dengan gencar.
Faktor penentu keberhasilan
Dukungan pemerintah dan Peralatan alat medis yang Lengkap.
Output
Bertambahnya pelanggan
Outcame
Meningkatnya penjualan
Impact
Image perusahaan lebih baik.

Analisa Persaingan RS. Siloam Hospitals dengan Pesaing Utama


4P RS. Siloam RS. Vicentius a Keterangan Action Plan
Hospitals Paulo (RKZ)
Produk Unggul Kualitas Fokus pada
pesaingnya segmentasi harga
Lebih Unggul. murah.
Price Unggul Di Indonesia Low Cost
(efisiensi)
Place Unggul Orientasi di Fokus pada pasar
berbagai Luar yang menjadi
negeri. target yang
terutama pada
orientasi yang di
tetapkan.
Promotion Unggul RS. Siloam Melakukan di
Hospitals Lebih Versifikasi
Terkenal. Geografis.

Pembahasan khususnya untuk Orientasi Pasar

Strategi terdiri atas berbagai elemen, dan dalam hal ini akan dititik beratkan pada elemen-elemen
pemasaran. Ada 5 konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran, yaitu:
Segmentasi pasar
Merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar itu terdiri atas beberapa segmen yang
berbeda. Dan dalam setiap segmen terdapat pembeli yang mempunyai :
1. kebutuhan yang berbeda-beda
2. pola pembelian yang berbeda-beda
3. Tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran
A. Penentuan posisi pasar (market positioning)
Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan
maksimum untuk mencapai tujuan sebagai pelopor. Segmen pasar dianggap menarik bila
mempunyai sifat :
1. Segmen pasar tersebut cukup besar
2. Segmen pasar tersebut cukup potensial untuk berkembang lebih lanjut
3. Segmen pasar tersebut tidak dikuasai oleh pesaing pesaing yang ada
4. Segmen pasar tersebut masih membutuhkan sesuatu yang dapat dilayani oleh perusahaan

Terdapat 2 strategi dalam penentuan pasar yaitu :


1. Konsentrasi segmen tunggal : merupakan strategi yang dapat ditempuh perusahaan bila
ingin mempunyai posisi yang kuat pada satu segmen saja.
2. Konsentrasi segmen ganda : merupakan strategi yang dapat ditempuh perusahaan bila
ingin mempunyai posisi yang kuat dalam beberapa segmen.
Jadi, pencapaian segmen pasar yang satu dilakukan bersama sama dengan pencapaian segmen
pasar lainnya.

B. Strategi memasuki pasar (market entry strategy)


Bererapa cara yang ditempuh perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang dituju yaitu
dengan :
1. Membeli perusahaan lain
Factor yang harus dipertimbangkan untuk cara ini: perusahaan yang membeli tidak banyak
mengetahui tentang pasar dari perusahaan yang dibeli, dan sangat menguntungkan untuk
memasuki pasar dari perusahaan yang dibeli secepatnya.
2. Berkebang sendiri
Factor penghalang untuk memasuki perusahaan yang berkembang sendiri yaitu : memperoleh
hak paten, skala produksi yang paling ekonomis, memperoleh saluran distribusi, menentukan
supplier yang paling menguntungkan, biaya promosi yang mahal.
3. Kerja sama dengan perusahaan lain
Keuntungan yang didapat antara lain : resiko ditanggung bersama-sama, masing-masing
perusahaan mempunyai keahlian sendiri-sendiri. Jadi, dapat melengkapi atau saling menutup
kekurangan yang ada.

C. Strategi marketing mix


Yaitu kombinasi dari epat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran
perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan system distribusi.
1. Produk
Keputusan tentang produk ini mencakup penetuan bentuk penawaran secara fisik , merknya,
pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan.
2. Harga
Factor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga yaitu : biaya, keuntungan, praktek
saingan, dan perubahan keinginan pasar.
3. Distribusi
Aspek yang pokok berkaita dengan keputusan distribusi yaitu : system transportasi , system
penyimpanan, pemilihan saluran distribusi.
4. Promosi
Yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah : periklanan, personall selling, promosi
penjualan, dan publisitas.

D. Strategi penentuan waktu (timing strategy)


Apabila perusahaan telah menemukan kesempatan yang baik, kemudian menetapkan tujuan dan
mengembangkan suatu strategi pemasaran ini tidak berarti bahwa perusahaan tersebut dapat
segera beroperasi.

Perusahaan dapat megalami kegagalan dalam mencapai tujuan apabila bergerak lambat atau
malah terlalu cepat.

Pertama,
Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan
pembelianya. Pembelian dapat diuraikan sebagai fungsi dari frekuensi pembelian dikalikan
dengan jumlah pembelian yang dilakukan. Suatu perusahaan dapat mendorong konsumenya
untuk membelil lebih sering sekaligus untuk membeli lebih banyak setiap pembelian. Promosi
harga, iklan, publisitas, dan perluasan jaringan distribusi sangatlah membantu kegiatan ini.
secara lebihmendasar, perusahaan dapat mempertimbangkan kesempatan-kesempatan untuk
meningkatkan tingkat konsumsi yang ada, yang merupakan dasardari tingkat pembelian yang
dihadapi. Tingkat konsumsi adalah fungsi daripenggunaan produk dikalikan dengan jumlah yang
digunakan ataudikonsumsi pada setiap kali penggunaan
Kedua,
Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarikatau mempengaruhi konsumen
saingan. Sarana yang digunakan tidakberbeda dengan yang telah diuraikan pada butir diatas.
Perbedaanya hanyapada sasaran atau target yang akan dicapai, yaitu pada konsumen
saingan,sedangkan pada butir yang diatas pada konsumen perusahaan sendiri.
Ketiga,
Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai (nonusers) atau
calon konsumen yang berada dalamlingkungan pasarnya. Sarana sebenarnya tidak berbeda
dengan yangdigunakan diatas. Perbedaanya terletak pada sasaran atau target yanghendak dicapai,
yaitu para calon konsumen dan yang bukan pemakai.

Pemasaran dan penjualan


penguasaan pasar (market share) dalam upaya pemasaran dan penjualan RS. Siloam dihitung dari
besarnya pasar atau jumlah konsumen yang berhasil dikuasai oleh RS. Siloam dibandingkan
dengan total pasar atau jumlah konsumen potensial dalam binis Rumah Sakit, RS. Siloam
memasarkan produknya keberbagai kota dan negara Dalam kegiatan pemasaran agar kegiatan
penjualan dapat dicapai semaksimal mungkin maka perusahaan akan melakukan berbagai usaha
untuk
mencapainya. Usaha tersebut bisa berupa produk, harga, distribusi dan promosi (marketing mix).

Aktivitas pendukung
Pembelian, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia, infrastuktur perusahaan.

Pengembangan Teknologi

Dengan menyediakan Dokter, Perawat, Analisys, dan Radiologi yang professional , kelengkapan
dan perlengkapan alat medis yang sudah modern. Lebih mudah dan cepat cara mengatasi
tindakan yang efektif secara akurat.

Manajemen sumber daya manusia


Meningkatkan profesionalisme pegawai,merupakan salah satu upaya antam adalam
meningkatkan manajemen sumber daya manusia, meningkatnya profesionalisme kerja akan
berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Tolak ukur yang
tepat untuk digunakan dalam mengukur profesionalisme pegawai adalah dengan melihat tingkat
kepuasan pegawai (employee satisfaction), yang terwujud dalam sesuatu yang diperoleh dari
perusahaan seperti kompensasi, iklim kerja dan budaya kerja, selain itu dapat dilihat melalui
pengembangan pegawai, tolak ukur ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan, yang dapat dilihat dari rata-rata tingkat pencapaian sasaran kerja
individu, semakin tinggi rata-rata pencapaian kerja individu menandakan makin tingginya
kualitas profesionalisme sumber daya perusahaan sehingga perusahaan bisa berjalan lebih efektif
dan efisien.

Infrastruktur perusahaan
RS. Siloam berusaha terus meningkatkan infrastuktur perusahaannya guna meningkatkan
produksi dan memperluas wilayah pemasarannya sesuai dengan visi RS. Siloam dimana RS.
Siloam berusaha menjadi perusahaan yang lebih menglobal, pelayanan medis yang cepat dan
akurat yang bekerja sama dengan Perusahaan-perusahaan lain untuk menambah infrastukturnya
dalam memenuhi pelayanan medis, selain itu RS. Siloam juga membuat proyek-proyek baru
tentunya dengan meningkatkan infrastruktur RS. Siloam.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai