Anda di halaman 1dari 18

PAP E R

MANAJEMEN STRATEGIK
Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Manajemen Strategik
Pengampu : Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S.

NAMA KELOMPOK :

Ni Putu Sintya Dyantari 1707521041


Harly Kabul Bastian Ginting 1707521052
I Made Wirayuda Dinata 1707521053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kami dapat menyelesaikan
paper mengenai materi tentang Analisis Lingkungan Eksternal dengan baik dan tepat
waktu. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya paper ini. Dan kami memahami jika paper ini tentu
jauh dari kata sempurna maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki
tugas – tugas kami dilain waktu.

Badung, 15 September 2018


Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................i
KATA PENGHANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................2
2.1 Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal............................................2
2.2 Analisis dan Diagnosis Lingkungan Eksternal........................................2
2.2.1 Lingkungkan Umum....................................................................3
2.2.2 Lingkungan Industri....................................................................5
2.2.3 Lingkungan Operasional.............................................................7
2.3 Identifikasi Peluangn dan Ancaman........................................................8
BAB III Kaitan Kasus Dengan Materi..................................................................11
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terdapat sejumlah faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan perusahaan
mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur
organisasi dan proses internalnya. Pengambilan suatu keputusan dalam tingkatan
manajer maupun top manajeman sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor, baik
faktor internal maupun eksternal.
Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup
penting dalam usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi perusahaan
ataupun organisasi. Oleh Karena itulah perlu adanya pemahaman serta pengetahuan
tentang kondisi serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menganalisis
khususnya tentang lingkungan eksternal yang nantinya akan dibahas pada makalah
kami ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal?
1.2.2 Apa saja yang mempengaruhi Analisis dan Diagnosis Lingkungan Eksternal?
1.2.3 Bagaimana Identifikasi Peluang dan Ancaman pada suatu perusahaan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana Analisis dan Diagnosis Lingkungan Eksternal
1.3.3 Untuk mengetahui tentang Identifikasi Peluang Dan Ancaman pada suatu
perusahaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 IDENTIFIKASI ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal merupakan faktor penting yang perlu dikaji dalam


penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai
kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut
dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya :

a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak konstan melainkan selalu berubah
– ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis SWOT yang dilakukan. Kondisi
eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.

2.2 ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai faktor di luar


perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis atau bahkan ancaman
bagi perusahaan. Bagi pengembangan strategik, analisis ini di butuhkan tidak hanya
terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk
menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu di pergunakan. Oleh karena itu
manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan
eksternal.

2.2.1 Lingkungkan Umum

2
(Kerti Yasa, 2017) Lingkungkan umum sering juga disebut lingkungan jauh,
terdiri dari faktor – faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak
berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Ada pun faktor
– faktor tersebut diantaranya adalah :
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat
suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh
kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya
setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-
segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik di tingkat nasional maupun
intenasional, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan kredit secara
umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja
masyarakat, tingkat inflasi, deficit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan
masyarakat dan bisnis.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,
nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan,
yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografl, agama, pendidikan,
dan etnik. Jika sikap sosial berubah, berubah pulalah permintaan akan berbagai
jenis pakaian, buku, kegiatan waktu senggang, dan sebagainya. Seperti kekuatan –
kekuatan lain di lingkungan ekstenal jauh, kekuatan sosial bersifat dinamik, dan
selalu berubah sebagai akibat upaya orang untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan mereka melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor –
faktor lingkungan.
Salah satu perubahan sosial paling menonjol di tahun – tahun terakhir ini
adalah masuknya sejumlah besar kaum wanita ke dalam pasar tenaga kerja. Ini
tidak hanya mempengaruhi kebijakan perekrutan dan kompensasi serta kapabilitas
sumber daya dari para penyedia lapangan kerja, melainkan juga telah menciptakan
atau sangat memperbesar permintaan akan beragam produk dan jasa yang
dibutuhkan karena ketiadaan kaum wanita di rumah. Perusahaan yang

3
mengantisipasi atau bereaksi secara cepat terhadap perubahan sosial ini
menawarkan produk dan jasa seperti makanan yang praktis, oven microwave, serta
pusat penitipan anak.
Perubahan sosial lain yang juga menonjol adalah ingkatkan perhatian
konsumen dan karyawan terhadap masalah kualitas hidup. Bukti dari perubahan
ini tampak pada negosiasi kontrak yang dibuat akhir-akhir ini. Selain tuntutan
tradisional berupa kenaikan gaji, karyawan juga menuntut fasilitas-fasilitas lain
seperti cuti, jam kerja fleksibel, uang cuti, serta kesempatan untuk mengikuti
pelatihan lanjut.
Perubahan sosial ketiga yang penting adalah pergeseran distribusi usia
populasi. Kecendemngan ini akan memaksa mereka melakukan perubahan strategi
pemasaran jangka panjang. Produsen produk-produk perawatan rambut dan kulit
sudah mulai menyesuaikan riset dan pengembangan mereka dengan kemungkinan
perubahan pada permintaan ini.
c. Faktor Politik/Hukum
Arah dan stabilitas faktor-faktor politik/hukum merupakan pertimbangan
penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor
politik/hukum menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi
perusahaan. Kendala politik/hukum dikenakan atas perushaan melalui keputusan
perdagangan yang adil undang – undang antitrust, program perpajakan, ketentuan
upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan
administratif, dan banyak lagi tindakan yang dimaksudkan untuk melindung
pekerja, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan
d. Faktor Teknologi
Faktor keempat dalam lingkungan jauh adalah perubahan teknologi. Untuk
menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewasapadai
perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi
yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru,
penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik
produksi dan pemasaran.

4
Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik
lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang
canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi. Jadi, semua
perusahaan, dan utamanya mereka yang berada dalam industri yang belum stabil
harus berusaha keras untuk memahami baik kemajuan teknologi yang ada maupun
teknologi masa depan yang mungkin mempengaruhi produk dan jasa mereka.
Kunci peramalan kemajuan teknologi yang bermanfaat terletak pada pendugaan
yang akurat mengenai kemampuan teknologi masa depan dan dampaknya yang
mungkin. Analisis menyeluruh mengenai dampak perubahan teknologi meliputi
telaah dampak yang diharapkan dari teknologi baru terhadap lingkungan jauh,
terhadap situasi persaingan bisnis, dari terhadap antarmuka bisnis masyarakat. Di
tahun – tahun terakhir, peramalan di bidang terakhir ini telah mendapatkan
perhatian khusus. Sebagai contoh, sebagai akibat dari meningkatnya perhatian
kepada lingkungan, perusahaan harus secara cermat menyelidiki dampak yang
mungkin dari kemajuan teknologi terhadap faktor – faktor yang menentukan
kualitas kehidupan, seperti ekologi dan keselamatan masyarakat.

2.2.2 Lingkungan Industri


Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima
kekuatan atau faktor, antara lain: ancaman pendatang baru, daya tawar-menawar
pembeli (pelanggan), daya tawar–menawar pemasok, ancama produk atau jasa
substitusi (jika ada), dan pertarungan di antara para anggota industri (peserta
persaingan). Faktor persaingan terkuat akan menentukan kemampu-labaan suatu
industri. Oleh karena itu, faktor ini merupakan faktor paling penting dalam
perumusan strategi. Setiap industri memiliki struktur yang mendasarinya, yaitu
sekumpulan karakteristik ekonomis dan teknis, yang memunculkan kekuatan-
kekuatan persaingan ini. Beberapa karakteristik yang sangat penting bagi kekuatan
dari masing-masing faktor persaingan adalah sebagai berikut:
a. Ancaman Masuk

5
Pendatang baru ke dalam suatu industri membawa masuk kapasitas baru,
keinginan untuk merebut bagian pasar, dan seringkali sumber daya yang cukup
besar. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada
dan reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon
pendatang baru. Jika hambatan masuk tinggi dan calon pendatang baru
memperkirakan akan menghadapi perlawanan keras dari peserta persaingan
yang sudah ada, pendatang baru ini jelas bukan merupakan ancaman yang
serius.
b. Pemasok yang Kuat
Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para
anggota industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas
barang dan jasa yang dijualnya.
c. Pembeli yang Kuat
Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas
lebih tinggi atau layanan lebih banyak, dan mengadu domba sesama anggota
industri. Semua ini dapat menurunkan laba industri.
d. Produk Substitusi
Dengan menetapkan batas harga tertinggi, produk atau jasa substitusi
membatasi potensi suati industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan
kualitas produk atau mendiferensiasikannya, laba dan pertumbuhan industri
dapat terancam.
e. Persaingan diantara Para Anggota Industri
Persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena mereka berebut
posisi, dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi
produk, dan perang iklan.
2.2.3 Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional, atau yang juga sering disebut dengan lingkungan
persaingan atau tugas, biasanya jauh lebih dapat dipengaruhi atau dikendalikan
oleh perusahaan dibandingkan dengan lingkungan jauh. Jadi, perusahaan dapat
lebih proaktif (bukan reaktif) dalam menangani lingkungan operasional ketimbang

6
dalam menangani lingkungan jauh. Lingkungan operasional terdiri dari faktor-
faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan atau dalam
memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Faktor-faktor tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Posisi Bersaing
Menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan perusahaan
untuk merancang strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari
lingkungan.pegembangan profil pesaing memungkinkan suatu perusahaan
memprakirakan secara lebih akurat baik potensi pertumbuhan jangka penek
dan jangka panjang, maupun potensi labanya.
2. Profil Pelanggan
Megembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan
meningkatkan kemampuan para manajernya untuk merencanakan operasi
stategik,untuk mengantisipasi perubahan besar pasar, dan untuk merelokasi
sumber daya guna mendukung perubahan pola permintaan. Ancangan
tradisional untuk mensegmentasi pelanggan didasarkan pada profil pelanggan
yang disusun menurut informasi: geografis, demografis, psikografis, dan
perliaku pembeli. Ancangan kedua adalah dengan mensegmentasi pasar
industrial.
3. Pemasok
Perusahaan selalu bergantung pada pemasok untuk dukungan keuangan,
layanan, bahan baku, dan peralatan. Selain itu, ada kalanya perusahaan
mengajukan permintaan khusus seperti pengiriman cepat, syarat kredit yang
lunak, atau pesanan berukuran khusus. Khususnya pada saat-saat seperti itu,
sangatlah penting bagi perusahan untuk memiliki hubungan yang baik dengan
pemasoknya.
4. Kreditor
Karena kuantitas, kualitas, harga, dan aksebilitas sumber daya keuangan,
manusia, dan bahan baku jarang sekali yang ideal, maka penilaian atas

7
pemasok dan kreditor sangan penting untuk evaluasi lingkungan operasional
perusahaan yang akurat.
5. Sumber Daya Manusia: Sifat Pasar Tenaga Kerja
Kemampuan perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan
yang berkompeten adalah sangat penting untuk kesuksesan perusahaan
tersebut. Tetapi, lingkungan rekrutmen dan seleksi karyawan suatu perusahaan
sering kali dipengaruhi oleh sifat lingkungan operasionalnya. Akses
perusahaan ke karyawan yang dibutuhkannya utamanya dipengaruhi oleh tiga
faktor berikut:
A. Reputasi perusahaan sebagai penyedia kesempatan kerja
B. Tingkat kesempatan kerja setempat
C. Ketersediaan orang dengan keterampilan yang dibutuhkan

2.3 IDENTIFIKASI PELUANG DAN ANCAMAN

Peluang dan Ancaman melibatkan mengidentifikasi faktor-faktor eksternal seperti


kekuatan kompetitif, pengembangan teknologi baru, intervensi pemerintah atau tren
ekonomi domestik dan internasional yang mempengaruhi kinerja bisnis.

2.3.1 Peluang
Peluang, juga dikenal sebagai faktor lingkungan yang mendukung
perusahaan dapat mencakup meningkatnya jumlah kekuatan eksternal yang
mempengaruhi operasi perusahaan. Umumnya, peluang yang dirasakan dapat
mencakup pasar yang berkembang, pasar global baru, merger, aliansi strategis
dan joint venture, dan / atau memasuki segmen pasar dan ceruk pasar baru.
2.3.2 Ancaman
Ancaman adalah faktor lingkungan yang dapat menghambat perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Umumnya, ancaman yang dirasakan dapat mencakup
masuknya pesaing baru di pasar domestik, perang harga, undang-undang negatif
yang akan datang, pembeli atau pemasok berusaha untuk meningkatkan daya
tawar mereka, teknologi baru yang bisa mendahului produk perusahaan, produk

8
inovatif dari kompetisi, saluran distribusi baru dari pesaing, dan pajak tinggi
pada produk atau jasa perusahaan. Dengan mengenali dan memahami ancaman,
investor dapat membuat keputusan investasi informasi tentang bagaimana
perusahaan dapat mengurangi ancaman di masa depan dalam rangka untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif.

Mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut : disini


seorang manajer akan berusaha mengidentifikasi peluang dan acaman apa saja yang
sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat
mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan
demikian setia pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapakan
tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa
sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak.

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian


pada kekuatan ,kelemahan ,peluang dan ancaman yang merupakan hal yang kritis bagi
keberhasilan perusahaan. Maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman
yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan melalui telaah
terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya perusahaan dalam menetapkan
sasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang realistis dalam mewujudkan misi dan
visinya.

Maka tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor-
faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat
kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahan itu harus mengolah
untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga
pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan
serta mengatasi ancaman menjadi peluang.

9
10
BAB III

KAITAN KASUS DENGAN MATERI

a. Profil Perusahaan

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,


didirikan oleh Gelae Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh
waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada
bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah memperoleh sukses.
Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di
Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar di Indonesia.

Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI),
sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika
Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut,
Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu
kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain
terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama,
sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi- branding. Untuk kategori
produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

b. Visi dan Misi perusahaan

Visi

Selalu menjadi merek restoran cepat saji Nomor 1 di Indonesia dan mempertahankan
kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi
produk, harga, pelayanan, dan fasilitas.

Misi

Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide yang
inovatif, terus meningkatkan suasana bersantap yang tiada bandingannya dan konsisten

11
memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti
kebutuhan dan selera konsumen yang terus berubah.

Dari keterangan profil perusahaan di atas , berikut analisis SWOT :

a. Strength (Kekuatan)
1. Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.
2. Memiliki cabang di seluruh Indonesia,sehingga daerah pemasarannya cukup
luas.
3. Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
4. Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
5. Pelayanan yang cepat dan ramah.
6. Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
7. Rasa yang khas dan lezat.
8. Dibuat dari ayam kualitas terbaik.
b. Weakness (Kelemahan)
1. Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.
2. Kurang memperhatikan nilai gizi.
c. Opportunity (Peluang)
1. Mengembangkan jenis varian yang lain,antara lain dalam bentuk penyajian
dan rasa yang baru.
2. Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual
brand dan sistem manajemennya.
d. Threat (Ancaman)
1. Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti
burger,pizza,dll.
2. Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas.
3. Masyarakat merasa takut mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus flu
burung.
4. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan
mulai meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.

12
5. Pedagang kaki lima yang menjual fried chicken dengan harga yang lebih
terjangkau.
6. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang
memungkinkan masayarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri
daripada membeli.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dengan mengetahui beberapa analisis lingkungan eksternal perusahaan tersebut
perusahaan dapat mengetahui bagaimana keadaan dilingkungan sekitar khususnya
lingkungan eksternal perusahaan. Maka dari itu perusahaan bisa menentukan strategi
apa yang harus dilakukan perusahaan guna menghadapi berbagai keadaan yang
terjadi disekitar perusahaan. Paling utama dari analisis lingkungan perusahaan
tersebut bagaimana perusahaan bisa memberikan yang terbaik dan tidak membuat
kebijakan yang bisa merugikan baik perusahaan maupun lingkungan sekitar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kerti Yasa, Ni Komang. 2017. Manajemen Strategik, Analisis Lingkungan Untuk


Menghasilkan Alternatif. Denpasar: Udayana University Press.

David, Fred R. 2006. Strategic Manajemen, Manajemen Strategis, Konsep, Edisi


Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

repository.ut.ac.id/4600/1/EKMA5206-M1.pdf (Diakses pada tanggal 15 September


2018)

15

Anda mungkin juga menyukai