Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-
Nyalah tugas makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Makalah ini penulis susun dalam rangka memperdalam pemahaman publik dalam
memahami lingkungan bisnis. Yang mana dalam hal ini, amatlah penting bagi kita untuk
memahami lingkungan bisnis secara baik dan benar. Kemudian, makalah ini dibuat juga
dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajemen Strategi”.
Penulis meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis
dengan ini menerima setiap saran dan kritik dalam penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai tukar merupakan harga dari satu mata uang terhadap mata uang lain.
Satuan nilai tukar ini sangat diperlukan dalam melakukan transaksi internasional.
Mengingat Indonesia sudah menganut sistem perekonomian terbuka, yaitu suatu
perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian lain di seluruh dunia
membuat Indonesia tidak terlepas dari hubungan internasional. Nilai tukar suatu negara
merupakan satu indikator untuk melihat baik buruknya perekonomian suatu negara.
Semakin tinggi nilai tukar mata uang suatu negara terhadap negara lain menunjukkan
bahwa suatu negara tersebut memiliki perekonomian yang lebih baik daripada negara
lain.
Perubahan yang sangat cepat dan dinamis, yang terjadi dalam lingkungan bisnis
secara global telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu
memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya. Hal ini mengkondisikan
perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan
dan pencapaian tujuan serta visi dan misi perusahaan. Didasari atas pentingnya
perumusan strategi, proses perumusan strategi sampai dengan penerapan strategi
merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi
perusahaan. Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan
perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Analisis ini
berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat
memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
1
Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi,
berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan semakin cepatnya terjadi perubahan
pada lingkungan usaha. Barang-barang hasil produksi dalam negeri saat ini sudah harus
langsung berkompetisi dengan produk-produk dari luar negeri, dan perusahaan harus
menerima kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepat
usangnya fasilitas produksi, semakin singkatnya daur hidup produk, dan keuntungan yang
didapat pun akan semakin rendah. Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan
perusahaan di dunia semakin bergejolak (turbulent), terutama sejak terjadinya krisis
global dan perubahan pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri pada awal
tahun 2009. Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan yang memburuk
dan bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan perhatian terhadap pengaruh dan
dampak faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan menjadi sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip dasar analisis lingkungan bisnis makro ?
2. Apa saja pendekatan pendekatan yang digunakan dalam analisis lingkungan bisnis
makro?
3. Apa saja komponen dan Segmen analisis lingkungan bisnis makro ?
C. Tujuan
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang lingkungan bisnis makro
2
Analisis Lingkungan Industry
Daya tawar
menawar pemasok Intensitas persaingan Ancaman produk
dalam industri subtitusi
3
Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam suatu
industri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarik industri
untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah ada didalamnya,
mereka akan merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh. Begitu pula,
semakin terbataslah kesempatan perusahaan – perusahaan tersebut untuk memperoleh
pendapat/ keuntungan yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus punya analisis yang baik dan
kemudian yang berdasarkan itu memutuskan dengan bijak bagaimana strategi yang akan
diambil dan diimplementasikannya. Pada saatnya, analisis industri ini bersama analisis
ekternal yang umum, akan digabung dan dibandingkan relative terhadap kekuatan yang ada
pada perusahaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
biasanya baru dapat dilihat dalam jangka panjang. Kadang kala sinyal yang diberikan
bertolak belakang satu sama lain yang dapat menyulitkan pemilahan. Oleh karena itu, di
samping pengetahuan dan kecakapan, manajemen juga dituntut memiliki intuisi bisnis
yang terlatih, dan terus menerus diasah. Manajemen juga perlu menggali sumber informasi
di luar yang formal dan resmi. Pada banyak negara berkembang, manajemen perlu
membangun jaringan informasi secara informal, yang biasanya berasal dari rekan bisnis,
gosip, humor. Jika perlu manajemen perlu memiliki sumber informasi dari pusat
pengambilan keputusan kebijaksanaan lingkungan makro (insider sources).
Dilihat dari kepentingan perusahaan, lingkungan bisnis makro juga memiliki sifat tak
dapat dikendalikan. Manajemen sama sekali tidak memiliki kendali manajerial terhadap
besaran dan arab perubahan lingkungan makro. Dalam batas-batas tertentu yang amat
kecil, hanya perusahaan yang amat sangat luar biasa - dalam segala ukuran - kadang kala
memegang kendali lingkungan makro. Akibatnya, manajemen tidak dapat sepenuhnya
bersikap proaktif. Hanya sedikit manajemen yang mampu mengembangkan sikap proaktif
secara ajek. Cenderung bersikap reaktif. Manajemen lebih banyak hanya sekedar
menunggu. Manajemen hanya sekedar memberikan tanggapan terhadap perubahan
lingkungan makro. Manajemen cenderung hanya menyiapkan antisipasi bisnis. Oleh
karena itu, biasanya pilihan yang paling lazim adalah menyesuaikan (adaptasi) dengan
perubahan lingkungan bisnis. Prinsip bersedia melakukan adaptasi atau memilih mati
(adapt or die) amat populer. Kalaulah ada perusahaan yang mampu melakukan rekayasa
pada lingkungan bisnis makro, biasanya memerlukan biaya yang amat mahal dan juga
membutuhkan waktu tunggu yang relatif lama.
6
Pendekatan reguler (regular approach) berusaha secara periodik memperbaharui dan
melengkapi sejumlah variabellingkungan makro. Secara selektif dipilih beberapa variabel
yang dianggap relevan dan signifikan. Pendekatan ini menjadikan perusahaan secara
berkala memperoleh informasi baru pada pokok-pokok persoalan tertentu. Oleh karena
itu, manajemen dapat menyiapkan antisipasi bisnis secara reguler. Bagi industri jasa
keuangan dan industri yang padat modal di Indonesia, misalnya, akan lebih baik jika
memiliki informasi yang selalu diperbaharui tentang struktur utang, harga migas di pasar
internasional, dan kemampuan ekspor non-migas.
Terakhir, pendekatan kontinu (continous approach) berusaha secara ajeg
menganalisis sejumlah banyak variabel dari lingkungan makro, yang digunakan sebagai
masukan penyusunan perencanaan korporat. Bagi manajemen, dengan demikian,
pengumpulan dan analisis data lingkungan makro menjadi hal yang rutin dan terus
menerus. Perusahaan memiliki bank data yang selalu diperbaharui dan siap digunakan
sebagai masukan pengambilan keputusan. Pendekatan ini biasanya diterapkan oleh
perusahaan yang telah memiliki sistem informasi manajemen yang mapan. Perusahaan
yang peka terhadap perubahan lingkungan bisnis, diseyogyakan menerapkan pendekatan
terakhir ini.
Secara sederhana karakteristik ketiga pendekatan tersebut dapat dilihat pada table
berikut :
Pendekatan Analisis
7
1. Scanning
Usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan umum. Melalui
scanning, perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal awal perusahaan yang mungkin
terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang sedang
terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan informasi dan
data yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak berkaitan satu sama lain.
2. Monitoring
Para analis mengamati perubahan lingkungan untuk melihat apakah sebenarnya suatu
kecenderungan sedang berkembang. Sebagai contoh monitoring terhadap perubahan
kurikulum sekolah tinggi. Analis akan menentukan apakah perubahan ini
berpengaruh terhadap pendidikan atau tidak. Jika memang berpengaruh informasi
lainnya dibutuhkan untuk memantau pengaruh perubahan kurikulum terhadap
pendidikan.
3. Forecasting
Analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat,
sebagai hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan
monitoring. Sebagai contoh analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan
suatu teknologi baru untuk mencapai pasar.
4. Assessing
Melalui scanning,monitoring,dan forecasting analis dapat mengerti lingkungan
umum. Tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari hasil ketiga
langkah diatas terhadap organisasi.
8
anak. Dengan tingkat kelahiran demikian, maka populasi akan menyusut dari
waktu ke
9
waktu (walaupun populasi tersebut hidup lebih lama dari rata-rata).
Berkurangnya populasi dapat mendorong suatu negara untuk meningkatkan
migrasi sehingga tenaga kerjanya cukup.
b. Struktur Usia
Struktur usia penduduk di suatu Negara berbeda dengan Negara lainnya dan
hal itu akan ikut mempengaruhi tingkat konsumsi terhadap barang-barang yang
dijual oleh perusahaan dan industri. Dilihat dari aspek pemasaran, penduduk usia
muda dapat menciptakan permintaan terhadap jenis produk tertentu yang khas
bagi mereka.
Sebagai contoh, segmen penduduk usia tua yang meningkat akan
mendorong permintaan terhadap kebutuhan usia tua dengan memasarkan produk
kursi roda yang dapat dijual secara masal ke panti jompo maupun dijual per unit
Jadi, setiap kelompok memiliki rangkaian kebutuhan produk dan jasa serte
preferensi yang berbeda-beda berdasarkan struktur usia mereka.
c. Distribusi geografis
Perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya akan
berpengaruh terhadap permintaan suatu barang atau jasa. Suatu wilayah yang
dimasuki oleh banyak pendatang akan mempertinggi tingkat pemrintaan
terhadap kebutuhan hidup. Sebaliknya, wilayah yang dihuni oleh sekumpulan
kecil warga, misalnya hanya warga yang berusia tua akan mengurangi tingkat
permintaan akan barang dan jasa.
Sebagai contoh,yang juga mempengaruhi distribusi gegorafis adalah
masyarakat yang hidup dikota besar akan menghadapi peluang terkena stress
lebih cepat dibandingkan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Dengan melihat
peluang ini, maka jasa konsultasi psikologi (psikiater) dan jasa hiburan dapat
dikembangkan dengan baik.
d. Komposisi Etnis
Komposisi etnis dalam suatu negara akan selalu mengalami perubahan. Bagi
sebuah perusahaan tantangan yang dihadapi adalah mewaspadai dan selalu
sensitive dalam mencermati perubahan yang terjadi. Perusahaan dapat
mengembangkan dan memasarkan barang dan jasa yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan unik serta kepentingan kelompok etnis yang berbeda.
Sebagai contoh, masyarakat Indonesia yang memiliki orientasi ketimuran
dan keberagaman sumber daya alam, sudah terbiasa dengan pengobatan
10
tradisional
11
yang dari dulu telah diterapkan nenek moyang. Pelaung yang dapat
dikembangkan marketer adalah membuat produk jamu sesuai dengan budaya
ketimuran Indonesia.
e. Distribusi Pendapatan
Dengan memahami bagaimana pola distribusi pendapatan dalam populasi
perusahaan dapat mengetahui besarnya daya beli dan discretionary income
kelompok yang berbeda. Penelitian atas distribusi pendapatan memberikan
gambaran bahwa dengan adanya peningkatan standar hidup, terdapat perbedaan
didalan dan antar negara.
f. Kelompok pendidikan
Kelompok masyarakat pendidikan dapat dibagi menjadi lima kelompok :
buta huruf,tidak lulus SMA, lulus SMA, pendidikan Perguruan Tinggi dan
pendidikan Profesi. Jumlah penduduk yang populasi masyarakatnya
berpendidikan tinggi menimbulkan permintaan terhadap suatu barang, misalnya
permintaan buku yang semakin tinggi. Dengan demikian, negara yang
berkeinginan untuk menjadi competitor kelas dunia harus berinvestasi dalam
penyediaan pendidikan dan pelatihan kerja.
2. Segmen Ekonomi
Sehatnya ekonomi suatu negara mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri.
Karenanya, para ahli strategi mempelajari lingkungan ekonomi untuk
mengidentifikasi perubahan, kecenderungan dan implikasi strategisnya.
Lingkungan perekonomian adalah arah dan ciri dari perekonomian dimana suatu
perusahaan bersaing atau akan bersaing. Indicator mengenai sehat tidaknya
perekonomian mencakup pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan perkapita,
inflasi, tingkat bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat simpanan personal
maupun perusahaan dan GDP.
a. Pertumbuhan ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkean jika
tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai lebih tinggi dari waktu ke waktu
sebelumnya. Hal ini menjadi peluang besar bagi setiap investor atau perusahaan
dalam meraih pasar. Karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membentuk
masyarakat memiliki daya beli yang tinggi pula. Pertumbuhan ekonomi juga
mengindikasikan adanya kemudahan dalam menyalurkan dan memperoleh
12
sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
13
b. Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah jumlah uang yang dimiliki masyarakat
setempat untuk melakukan transaksi-transaksi ekonomi. Masyarakat yang
memiliki tingkat pendapatan yang tinggi biasanya diikuti dengan semakin
meningkatnya kebutuhan-kebutuhan, yang berarti adanya peluang besar. Setiap
pasar yang dimasuki oleh perusahaan jelas mengharapkan adanya daya beli dari
masyarakat yang dilayaninya. Hal tersebut akan terjadi apabila pendapatan
masyarakat mencukupi untuk memperoleh kebutuhannya.
c. Tingkat Inflasi
Merupakan tingkat kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung secara
terus-menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Tingkat inflasi yang tinggi
mempengaruhi kemmapuan masyarakat untuk membeli suatu barang. Bagi
pemasar, kecenderungan adanya kenaikan inflasi ini menjadi tantangan sekaligus
peluang dalam bersaing.
3. Segmen Politik
Strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam politik.
lingkungan politik terdiri dari Undang-undang, kebijakan pemerintah, dan tekanan
dari lembaga-lembaga (LSM) yang mempengaruhi dan membatasi berbagai
organisasi dan individu dalam suatu masyarakat.
14
kerja dan tingkat komitmen pada lembaga pendidikan merupakan bidang dimana
kebijakan administrasi dapat mempengaruhi operasi dan profitabilitas perusahaan.
15
perilaku dan nilai tersebut seringkali mendorong perubahan demografi, ekonomi,
politik/hukum, dan teknologi. Perusahaan ditantang untuk menyadari arti perubahan
perilaku dan budaya dalam masyarakat global.
Sebagai contoh, sibuknya wanita didunia kerja akan memberikan peluang bagi
perusahaan lain untuk membuka jasa pusat penitipan anak, alat rumah tangga yang
praktis dan makanan yang praktis.
5. Segmen Hukum
Lemahnya pranata hukum menimbulkan ketidak jelasan dan ketidakpastian
usaha. Akan tetapi disaat yang sama, lemahnya pranata hukum juga membuka
peluang bagi pengusaha untuk menerapkan semua jenis strategi bisnis tanpa perlu
mengindahkan etika bisnis. Mereka dapat dengan leluasa menerapkan startegi
integrasi kedepan dan kebelakang. Yang paling lazim misalnya banyak pengusaha
kemudian mendirikan lembaga perbankan sendiri dalam rangka memperoleh dana
dengan mudah dan murah. Integrasi kedepan, misalnya dilakukan atas pertimbangan
untuk mengurangi beban pajak, karena adanya perbedaan tarif pajak antar industri.
17
aakan dapat merubah langkah persaingan karena akan terjadi dinamika kompetisi,
berupa aksi dan reaksi antar pelaku bisnis (competitive dynamis).
18
BAB III
PENUTUP
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan- perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
Dalam gambaran global yang berubah dengan cepat, perusahaan harus mengamati enam
kekuatan utama: demografi, ekonomi, sosial-budaya, alam, teknologi, dan politik-hukum.
Pemasar harus memperhatikan interaksi mereka, karena hal ini akan menimbulkan peluang
dan ancaman baru.
19
Pertumbuhan populasi yang eksplosif memberi implikasi besar pada bisnis serta daya beli
yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada tingkat penghasilan, harga, tabungan, utang,
dan ketersediaan kredit saat ini. Salah satu paling dramatis yang membentuk kehidupan
manusia adalah teknologi. Inti kapitalisme pasar yang dinamis dan menoleransi penghancuran
kreatif dari teknologi sebagai harga sebuah kemajuan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane.2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Tondan, Ramlan Bone. (2014). Makalah Manajemen Tentang Analisis Lingkungan Bisnis.
Website : https://ramlanbone.wordpress.com/2014/12/31/makalah-manajemen-tentang-
analisis-lingkungan-bisnis/
21