Anda di halaman 1dari 36

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE ) KARYA

SEKOLAH TINGGI EKONOMI

ANALISIS EFEKTITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA

TERHADAP RENTABILITAS PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

Nama : Lusiana Afri

NPM : 593218144

Jurusan : Akuntansi

Pembimbing : Herlulianus S. Yovan

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................1

1.3 Tujuan Penilitian .............................................................................1

1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................2

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan ..................................................2

2.2 Pengertian Dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan .............................2

2.3 Pengertian dan Jenis Modal Kerja ..................................................2

2.4 Pengertian dan Jenis-Jenis Rentabilitas .........................................2

2.5 Kerangka Pikir ...............................................................................2

ii
BAB III. METODE PENILITIAN ......................................................................3

3.1 Waktu dan tempat Penelitian ..........................................................3

3.2 Metode Pengumpulan Data .............................................................3

3.3 Jenis Dan Sumber Data ...................................................................3

3.4 Metode analisis.................................................................................3

3.5 Defenisi operasional.........................................................................3

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopdit Ayu Mandiri merupakan perusahaan yang menyediakan

modal dan jasa bagi para pelanggan yang mau menggunakan dana tersebut untuk

kegiatan usaha untuk meningkantkan kebutuhan ekonomi.

Untuk memulihkan kepercayaan dan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi daerah ini, diperlukan suatu strategi atau cara dalam pelaksanaan

pembangunan. Berhasil tidaknya strategi tersebut banyak tergantung dari

partisipasi seluruh lapisan masyarakat, dalam arti bahwa dukungan dan bantuan

mereka dalam pembangunan sangat menentukan laju pertumbuhan ekonomi.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut diperlukan suatu pengelolaan

manajemen perusahaan yang baik dan kerjasama antar sub sistem masing-masing

yang terdapat dalam perusahaan. Sub system yang erat hubungan dengan masalah

yang dibahas adalah aspek keuangan.

Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berarti menjaga

keseimbangan aspek likuiditas dan aktivitas operasional. Sedangkan untuk

memperoleh keuntungan, berarti harus memperhatikan aspek profitabilitas.

Namun demikian tak dapat disangkal, bahwa antara pertimbangan likuiditas di

satu pihak dan profitabilitas di pihak lain sering timbul pertentangan. Hal ini

terjadi kadang-kadang disebabkan kesibukan perusahaan mengejar keuntungan

yang tinggi sehingga potensi likuiditasnya dapat terancam.

1
2

Pembahasan proposal ini seputar penggunaan modal kerja, dimana

akan dihitung tingkat rentabilitas, kemudian dilanjutkan dengan menghitung

perputaran persediaan, modal kerja dan perputaran total aktiva.

Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan,

tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan

manajemen. Pertama, pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang

optimal atas usaha yang dijalankannya, karena setiap pemilik menginginkan

modal yan telah ditanamkan dalam usahanya segera cepat kembali. Disamping itu,

pemilik juga mengharapkan adanya hasil atas modal yang ditanamkannya

sehingga mampu memberikan tambahan modal dan kemakmuran bagi perusahaan

tersebut.

Pemilik menginginkan bahwa usaha yang dijalankan nantinya tidak

hanya untuk satu periode kegiatan saja. Artinya pemilik menginginkan usaha yang

dijalankan memiliki umur yang panjang untuk beberapa periode ke depan dan

buka seumur jagung. Bahkan bila perlu pemilik menginginkan perusahaannya

hidup sampai beberapa keturunan.

Tujuan selanjutnya adalah perusahaan tetap mampu untuk

menghasilkan atau menyediakan berbagai jenis barang dan jasa untuk kepentingan

masyarakat umum. Tersedianya barang dan jasa juga berarti mampu memberikan

memberikan kemakmuran bagi masyarakat, tentu saja kemakmuran bagi pemilik

usaha dan usaha yang diajalankan dapat membuka lapangan kerja bagi

masyarakat.
3

Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga

memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta

mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan,

manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan

keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi

perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah

untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan

tersebut.

Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah analisis

rasio likuiditas atau rasio modal kerja, analisis rasio solvabilitas, dan analisis rasio

profitabilitas. Analisis rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

perusahaan. Analisis rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan.

Analisis rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dihasilkan dari penjualan.

Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul “Analisis Efektitas

Penggunaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Perusahaan Kopdit Ayu

Mandiri”.
4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang

menjadi masalah adalah “Apakah Analisis Efektitas Penggunaan Modal Kerja

Terhadap Rentabilitas Perusahaan Kopdit Ayu Mandiri dapat meningkatkan

rentabilitas perusahaan”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penilitian ini, adalah :

1. Untuk mengetahui efektivitas modal kerja terhadap rentabilitas pada

perusahaan Kopdit Ayu Mandiri.

2. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja terhada rentabilitas pada

Kopdit Ayu Mandiri.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan penilitian adalah :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu

atau yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori

itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian

aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa

melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun

mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan dengan penggunaan modal

kerja terhadap rentabilitasnya.


5

2. Manfaat praktis

Di lain sisi, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan

praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat, seperti lembaga

pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan

menempatkan suatu penelitian dan juga pengembangan sebagai bagian dari

integral organisasi merek.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata manus

yang berarti tangan dan agree (melakukan). Kata-kata itu digabung menjadi

manager yang artinya menangani. Manager diterjemahkan ke bahasa inggris to

manage (kata kerja). Management (kata benda), dan manager untuk orang yang

melakukannya. Management diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi

manajemen (pengelolaan). (husaini usman,2014) Manajemen keuangan

merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan

menganalisis tentang bagaimana manager keuangan dengan mempergunakan

seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan

membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi

para pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan.(irham fahmy,

2015) Upaya meninjau struktur keuangan suatu perusahaan dalam hubungan

dengan aktifitas adalah merupakan kebijaksanaan manajemen keuangan. Hal ini

disebabkan aktifitas muncul sebagai akibat dari kebijaksanaan manajemen dalam

hal memperoleh dana atau modal untuk membiayai kegiatan perusahaan untuk

mencapai tujuannya.

Menurut Erlina (Manajemen Keuangan. 2011 ) manajer keuangan

berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada

berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva

6
7

tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari

dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar

modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. Martono dan Agus (2010 : 4)

adalah sebagai berikut : “Segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

bagaimana memperoleh dana, mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara

menyeluruh” Manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan)

mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk

mencapai tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut menurut Martono dan Agus

(2010:4) ada 3 (tiga) fungsi utama dalam manajemen keuangan, yaitu :

1. Keputusan Investasi (Investment Decision)

Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang

akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi adalah yang paling penting

diantara ketiga keputusan lainnya. Hal ini dikarenakan keputusan investasi

berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran

kas perusahaan untuk waktu yang akan datang.

2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)

Keputusan pendanaan ini menyangkut beberapa hal. Pertama,

keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai

investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut

dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal sendiri.

Kedua, penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut

struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum merupakan perimbangan


8

hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal.

3. Keputusan Pengelolaan Aset (Assets Management Decision)

Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka

aset-aset tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Pengalokasian dana

yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab

manajer keuangan. Tanggung jawab tersebut menuntut manajer keuangan untuk

lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar dari pada aktiva tetap. Menurut

Brigham dan Houston (2010:132) yang diterjemahakan oleh Yulianto tujuan

manajemen keuangan yaitu : “Memaksimalkan kekayaan pemegang saham dalam

jangka panjang, tetapi bukan untuk memaksimalkan ukuran-ukuran akuntansi

seperti laba bersih.

Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai

kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui

perkembangan harga saham perusahaan dipasar. Dalam hal ini, nilai saham dapat

merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan deviden. (Harmono,

2015).

2.2 Pengertian Dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan, manajer keuangan perlu

memahami kondisi keuangan perusahaan. Untuk memahami kondisi

keuangan perusahaan, diperlukan analisis terhadap laporan keuangan

perusahaan. Di samping manajer keuangan, beberapa pihak di luar


9

perusahaan juga perlu memahami kondisi keuangan perusahaan diantaranya

adalah calon investor dan kreditur. Adapun pengertian laporan keuangan

menurut Martono dan Agus (2010:51) adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai

keadaan keuangan suatu perusahan pada suatu saat tertentu”. Kemudian

menurut Brigham dan Houston (2010:84) yang diterjemahakan oleh Yulianto

laporan keuangan yaitu : “Beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang

tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang

berada di balik angka tersebut.

Selanjutnya menurut Fahmi (2011:2) laporan keuangan yaitu : “Merupakan

suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan,

dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja

keuangan perusahaan tersebut”.

Menurut Munawir (2010), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari

neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca

menunjukkan atau menggambarkan jumlah asset, keajiban dan ekuitas dari

suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba

rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta

beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas

menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan

perubahan ekuitas perusahaan. Menurut Dr.kasmir, analisis laporan keuangan

(2013) laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi


10

perusahaan saat ini. Kondisi perusahaan terkini maksudnya adalah keadaan

keuangan perusahaan pada tanggal tertentu atau dalam suatu periode tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu

perusahaan dan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja

keuangan dari perusahaan tersebut. Secara umum laporan keuangan dibuat

dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan

perusahaan pada suatu saat tertentu kepada para pemangku kepentingan.

(samryn, 2014).

2. Jenis Laporan Keuangan

Menurut Gumanti (2011:103) Mengemukakan bahwa jenis-jenis laporan

keuangan terdiri dari :

a. Neraca

Neraca (balance sheet), diartikan suatu laporan yang sistimatis yang

menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan dan asal sumber

daya tersebut dalam suatu saat tertentu.

Di dalam neraca terdiri dari beberapa pengertian laporan keuangan yaitu :

1) Aktiva (asset) adalah sumber daya dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan

diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva terbagi 2 yaitu aktiva lancar

dan aktiva tidak lancar (aktiva tetap).


11

a) Aktiva lancar, adalah kas/bank dan sumber-sumber lain yang

dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam meliputi :

kas dan Bank, infestasi jangka pendek (surat-surat berharga atau

marketablet securities), wesel, tagihan, piutang dagang,

persediaan uang muka pajak piutang pendapatan atau pendapatan

yang masih harus diterima dan dibayar dimuka.

b) Aktiva tidak lancar, yaitu aktiva yang tidak mempunyai umur

kegunaan relatif permanent atau jangka panjang (umur ekonomis

lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali

pendapatan usaha).

2) Investasi jangka panjang yang terdiri dari :

a) Saham dari anggota, obligasi atau pinjaman kepada anggota

perusahaan.

b) Aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha

perusahaan.

c) Dalam bentuk dana-dana yang mempunyai tujuan tertentu.

3) Aktiva tetap, yang termasuk aktiva tetap yaitu :

a) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan

untuk kegiatan usaha.

b) Bagunan baik, bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk

kegiatan usaha.
12

c) Investasi kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya,

aktiva tetap selain tanah akan susut selama jangka waktu umur

kegunaannya (umur ekonomi)

4) Aktiva tidak terwujud (intangible assets). Yang termasuk dalam aktiva tidak

berwujud meliputi : hak cipta, merek dagang, biaya pendirian (orgabization

cost), lisensi, goodwill dan sebagainya.

5) Beban yang ditanggungkan (deffered charges).

6) Aktiva lain-lain

b. Hutang/Kewajiban (Liabilitas)

Hutang merupakan kewajiban perusahaan masakini yang timbul

dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus

keluar dari sumberdaya yang mengandung manfaat ekonomi, hutang

perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Hutang lancer atau hutang jangka pendek, yaitu kewajiban keuangan

perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam

jangka pendek (satu tahun sejak rencana) dengan menggunakan aktiva lancar

yang dimiliki oleh perusahaan. Yang termasuk hutang lancar yaitu : dagang,

hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka

panjang yang segera jatuh tempo, pendapatan yang diterima dimuka.

2) Hutang jangka panjang, yaitu kewajiban keuangan yang jangka waktu

pembayarannya masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal
13

neraca) yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik dan pinjaman jangka

panjang yang lain.

c. Ekuitas/Modal (Equity) adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah

dikurang semua kewajiban. Komponen-koponen ekuitas adalah modal saham,

laba yang ditahan, penyajian komponen dalam ekuitas diklasifikasi

berdasarkan atas kekekalannya. Ada suatu komponen dalam ekuitas yang

disebut dengan cadangan. Cadangan pada dasarnya merupakan pemisahan dari

laba ditahan untuk tujuan tertentu, seperti cadangan untuk ekspedisi, cadangan

likuidasi dan lain-lain.

3. Laporan Rugi Laba ( Income Statement )

Menurut Kasmir, (2010) Mengemukakan bahwa : “Laporan laba

rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran

perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal

atau satu tahun”. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan

laba rugi berisi tentang penghasilan dan biaya serta merupakan gambaran

keadaan (laba/rugi) yang dihadapi perusahaan dalam periode tertentu biasanya

dalam kurun waktu satu tahun.

4. Laporan Perubahan Modal dan Laba Ditahan

Laporan pembukuan modal menggambarkan pembukuan total dari modal

sendiri dalam suatu periode disamping rugi laba. Laporan ini merupakan

pelengkap laporan rugi laba, yang menyajikan investasi-investasi tambahan

oleh pemilik, pengurangan modal saham atau adanya sumber modal yang lain
14

diluar usaha kegiatan perusahaan. Laporan laba ditahan merupakan salah satu

laporan pembukuan posisi keuangan yang berasal kegiatan perusahaan pada

periode tertentu. Laporan laba ditahan menyajikan laba bersih, deviden dengan

koreksi atas laba bersih tahun sebelumnya. Perusahaan yang memiliki tingkat

akumulasi laba bersih yang cukup baik, dari satu periode ke periode

berikutnya, biasanya memiliki potensi untuk dapat membagikan sebagian dari

laba bersih tersebut kepada pemilik perusahaan (pemegang saham). (Hery,

2014).

2.3 Pengertian dan Jenis Modal Kerja

1. Pengertian Modal Kerja

Kasmir (2010:211-212) mengemukakan dua konsep mengenai modal kerja

yang sering digunakan untuk analisis yaitu :

a. Konsep Kuantitatif adalah Konsep ini menitikberatkan kepada

kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan

perusahaan dalam membiayai operasionalnya yang bersifat

rutin, atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan

operasional jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap

bahwa modal kerja ialah jumlah aktiva lancar (Gross Working

Capital), dan tidak mementingkan kualitas dari modal kerja,

apakah modal kerja dibiayai dari modal pemilik, hutang jangka

panjang maupun hutang jangka pendek, sehingga dengan modal

kerja yang besar juga, bahkan modal kerja yang besar menurut
15

konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi dan tidak

mencerminkan likuiditas perusahaan.

b. Konsep Kualitatif adalah Konsep ini menitikberatkan fungsi dari

dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan laba dari usaha

pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki

perusahaan akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai

usaha pokoknya, tidak semua dana yang akan digunakan untuk

meraih laba dimasa mendatang.

Jika diperhatikan pengertian diatas, maka modal kerja (current assets)

diartikan sebagai kas dan harta lancar lainnya yang diharapkan akan diterima

kembali menjadi uang melalui penjualan atau pembelian selama jangka waktu

satu tahun.

Adapun konsep dari harta lancar adalah :

1) Kas/Bank

2) Surat-surat berharga yang mudah diuangkan

3) Kwitansi yang dapat segera ditagih

4) Biaya yang dibayar dimukaf

5) Piutang dagang

6) Persediaan

7) Semua kewajiban lain yang harus dibayar


16

2. Jenis Modal Kerja

Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati dan Bambang Riyanto (2010:112)

yang berdasarkan pendapat AW Taylor, modal kerja dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat

menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus

diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja ini dibedakan dalam :

1) Modal kerja primer (Primary Working Capital)yaitu jumlah modal

kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin

kontinuitas usahanya.

2) Modal kerja normal (Normal Working Capital)Yaitu jumlah modal

kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang

normal.

b. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan

perbuhan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :

1) Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) Yaitu modal kerja

yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.

2) Modal kerjas siklis (Cyclical Working Capital) Yaitu modal kerja

yang jumlah berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.


17

3) Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) Yaitu modal kerja

yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang

tidak diketahui sebelumnya (misalnya, adanya pemogokan buruh,

banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

c. Pengertian Efektifitas

menurut kamus bahasa Indonesia, efektifitas adalah keberhasilan suatu

tindakan yang diukur berdasarkan pencapaian tujuan tindakan tersebut.Sedangkan

menurut mardiasmo (2009:180) efektifitas berkaitan dengan pencapaian tujuan,

serta menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga memungkinkan pihak

yangberwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya. Efektifitas

adalah suatu kegiatan terbaik antara usaha dengan hasilnya, antara suatu kerja

dengan hasil yang dicapai untuk suatu tujuan, yaitu:

1) Hasil disini dimaksudkan adalah suatu pekerjaan dapat disebut

efektif kalau dengan usaha tertentu dapat memberikan hasil yang

maksimal mengenai mutu atau jumlah satuan hasil itu atau dengan

kata lain terjaminnya kualitas dan kuantitasnya.

2) Dalam usaha, maksudnya adalah suatu pekerjaan dapat dikatan

efektif jika suatu hasil tertentu tercapai suatu tujuan yang diinginkan

sesuai dengan tujuan.

3) Efektifitas berkenaan dengan dampak suatu output bagi pengguna

jasa (konsumen). Untuk mengukur efektifitas suatu kegiatan harus

didasarkan pada criteria yang telah ditetapkan (disetujui)


18

sebelumnya. Jika hal ini belum tersedia,auditor bekerja sama dengan

top management dan badan pembuat keputusan untuk menghasilkan

kriteria tersebut dengan berpedoman pada tujuan pelaksanaan suatu

program. Meskipun efektifitas suatu program tidak dapat diukur

secara langsung.

Menurut mardiasmo (2009:105) analisis efektifitas dilakukan karena

terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif.

Analisis cost effectiviness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang

dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan dating atas

suatu perusahaan dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat

dikuantifikasikan, namun tidak dinilai. Langkah-langkah dalam melakukan

analisis efektivitas biaya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut

meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan dan tanah.

2) Membuat estimasi biaya yang akan terjadi selama umur yang

diharapkan dari suatu perusahaan.

3) Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari

suatu perusahaan.

4) Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan akan aktivitas

yang dilakukan.

5) Menjelaskan secara realistis menganai kemungkinan adanya biaya-

biaya dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan


19

muncul dari perusahaan yang akan dijalankan. (as cited in essay

warni martina,2014).

Kata efektif menjadi efektifitas adalah pencapaian prestasi yang

sebesar-besarnya dari suatu kegiatan melalui produktifitas kerja untuk mencapai

suatu tujuan tertentu dengan melalui perencanaan sebelumnya. Menurut Ravianto

dalam Masruri (2014), pengertian efektifitas adalah seberapa baik pekerjaan yang

dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang

diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan

perencanaan, baik dalam waktu, biaya mau pun mutunya, maka dapat dikatakan

efektif.

d. Penggunaan Modal Kerja

Analisa atau sumber penggunaan dana (modal kerja) sering juga disebut

analisa aliran dana. Adapun maksud utama diadakannya analisa sumber dan

penggunaan modal kerja adalah untuk mengetahui bagaimana kebutuhan

modal kerja dibelanjai (sumber-sumber modal kerja). Suatu laporan yang

menggambarkan datangnya modal kerja dan untuk apa modal kerja itu

digunakan disebut laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Tujuan

sumber dan penggunaan dana modal kerja adalah untuk menilai perubahan-

perubahan yang mempengaruhi modal kerja perusahaan. Menurut Dr. Kasmir

(2013) Sumber dan penggunaan modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan

aktiva dan menurunnya passiva. Secara umum dikatakan bahwa penggunaan

modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk :


20

1) Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya.

2) Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.

3) Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.

4) Pembentukan dana 5) Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan,

kendaraan, mesin dll).

6) Pembayaran utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang jangka

panjang)

7) Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar

8) Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi; dan

Penggunaan lainnya.

Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh

perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan yang selalu berputar.

Ada beberapa pengelolaan modal kerja yaitu:

1) orecasting terhadap kebutuhan modal kerja. Perubahan terhadap

aktivitas usaha dari suatu perusahaan akan selalu mengakibatkan

perubahan terhadap kebutuhan modal kerja.

2) mencari sumber dana. Apabila kebutuhan modal kerja telah dapat

diperhitungkan maka manajer harus mencari dana yang dibutuhkan

untuk membelanjai kebutuhan harus dicari sumber yang baik,

dengan biaya yang rendah dan dengan jangka waktu yang tepat pula.
21

Dengan mempergunakan sumber dana jangka pendek untuk

membelanjai kebutuhan modal kerja, maka perusahaan memperoleh kebaikan

kenaikan yang berupa yaitu menekan biaya dan memilih hubungan baik dengan

bank. Sedangkan membelanjai sebagai kebutuhan modal kerja dengan sumber

dana jangka panjang dapat memperoleh kebaikan-kebaikan yaitu mengurangi

resiko, menciptakan stabilitas dan mempertinggi likuiditas.

2.4 Pengertian dan Jenis-Jenis Rentabilitas

1. Pengertian Rentabilitas

Menurut Bambang Riyanto (2011) mengemukakan bahwa

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan

aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Sementara itu Munawir

(2010) mengemukakan bahwa ”Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan

menghasilkan laba selama periode tertentu. Jadi dari berbagai pendapat diatas,

dapat disimpulkan rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan modal

yang menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan

kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara

produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui

dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode

dengan jumlah modal perusahaan tersebut.

1. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak

terhadap total asset. Jadi rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa


22

besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat

pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas Ekonomi

menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba. Rentabilitas

ekonomi mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh

sumberdaya yang menunjukkan rentabilita ekonomi perusahaan (Sawir,

2009:19).

2. Macam-Macam Rentabilitas

Pada umumnya rentabilitas itu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a) Rentabilitas Ekonomis (Earning Power)

Menurut Bambang Riyanto (2011:33) bahwa: Rentabilitas ekonomis ialah

perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing

yang menggunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan ternyata dalan

persentase. Oleh karena pengertian rentabilitas sering menggunakan

untuk mengukur efeesiensi menggunakan modal kerja di dalam suatu

perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai

kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang dikerjakan di

dalamnya untuk menghasilkan laba.

Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi

hanyalah modal yang bekerja didalam perusahaan (Operating Capital

Assets). Dengan demikian yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau

modal yang ditanamkan dalam efek (kecuali perusahaan efek) tidak

diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah laba


23

yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha (net

operating incom).

Dari batasan tersebut diberikan suatu rumusan sebagai berikut :


Rentabilitas ekonomis = Laba sebelum pajak Jumlah
x 100%
modal perusahaan
Dari rumus tersebut memperlihatkan bahwa rentabilitas ekonomis adalah

hasil perkalian profit margin dengan operating assets turnover, dimana

keduanya sangat mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis

(return on total assets).

b) Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Net Worth)

Menurut Bambang Riyanto (2011:44) bahwa: Rentabilitas modal sendiri adalah

kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya

untuk menghasilkan keuntungan. Rentabilitas modal sendiri dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Rentabilitas modal sendiri = Lababersih Jumlah


x 100%
modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri tersebut menyangkut bagaimana kemampuan modal

sendiri menghasilkan keuntungan, yang dibandingkan adalah bukan

keseluruhan modal tetapi khususunya modal sendiri.

Rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang

sangat erat dan saling mempengaruhi dalam setiap kuputusan yang diambil.

Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan adalah

sebagai berikut :
24

1) Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal

asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas

modal sendiri akan lebih besar dibandingkan menggunakan modal

asing.

2) Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dari tingkat bunga modal

asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas

modal asing akan lebih besar dibandingkan menggunakan modal

sendiri. Rentabilitas modal sendiri selalu di usahakan besar karena

dengan makin besarnya rentabilitas modal sendiri maka deviden

akan semakin besar pula.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas

Rentabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari tahun ke tahun

biasanya selalu mengalami perubahan baik itu berupa untuk penurunan

maupun suatu kenaikan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan

itu ada dua macam yaitu :

a. Profit Margin

Untuk mengukur keuntungan yang diperoleh untuk perusahaan dalam

suatu kurang waktu tertentu maka digunakan profit margin. Profit margin

dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapatkan

mengelola keuangannya dengan efisiensi. Profit margin merupakan

perbandingan antara laba usaha disatu pihak dengan penjualan bersih dilain

pihak. Di mana hasil perbandingan tersebut dinyatakan dalam persentase. Laba


25

usaha di sini adalah laba sebelumnya dikurangi dengan bunga pinjaman dan

pajak perseroan. Dalam hal ini Bambang Riyanto (2011) merumuskan sebagai

berikut :

Profit Margin = NetOperationincome


x 100%
Net Sales

Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas

barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai maupun

kredit. Penjualan dikurangi dengan retur dan penyesuaian harga jual dan potongan

penjualan akan diperoleh penjualan bersih (net sales). (Hery, 2015).

Dengan kata lain dapat dikatakan profit margin ialah selisih antara net

sales dengan operation expenses (harga pokok penjualan – biaya administrasi –

biaya penjualan – biaya umum), selisih mana ditanyakan dalam persentase dari

net sales. Net sales akan mempengaruhi oleh pasar dari output yang akan dapat

dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Semakin banyak output yang dapat dihasilkan oleh perusahaan yang

bersangkutan serta semakin luasnya pasar yang dikuasainya maka akan semakin

besar pula net sales yang diperolehnya itu. Salah satu jalan untuk meningkatkan

volume penjualan ialah dengan jalan meningkatkan mutu kualitas dari pada

barang dan harga barang tersebut. Hal ini maka mempengaruhinya terhadap

tingkat penjualan dan ini pula akan mempengaruhi juga terhadap rentabilitasnya,

disamping faktor-faktor lainnya.


26

b. Operating Assets Turnover

Operating Assets Turnover adalah merupakan salah satu faktor yang ikut

menentukan tinggi rendahnya rentabilitas seluruh modal atau rentabilitas

ekonomis di mana dalam hal ini sebagai ukuran untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dalam melihat kecepatan peraturan aktiva dalam suatu priode tertentu.

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa apakah perusahaan berjalan lancar ataukah

sebaliknya. Untuk menghitung Operating Assets Turnover maka dapat dilakukan

dengan membandingkan net sales di satu pihak dengan Operating Assets di lain

pihak, dimana Bambang Riyanto (2011) secara matematis merumuskan sebagai

berikut :

Operating Assets Turnover = NetSales


x 100%
Operating Assets

Jadi untuk mencapai Operating Assets Turnover yang tinggi berarti kita harus

memperhatikan ketergantungan terhadap variable yang lain, dalam hal ini adalah

net sales dan Operating Assets atau dengan kata lain bahwa kedua variable

tersebut merupakan penyebab terhadap keadaan Operating Assets Turnover. Total

assets turnover disebut juga perputaran total asset. Rasio ini melihat sejauh mana

keselurahan asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif.

(Irham fahmy, 2014). Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa profit margin

dimaksudkan untuk mengetahui efesiensi perusahaan dengan melihat kepada

kecepatan perputaran Operating Assets dalam suatu periode tertentu.


27

Hasil akhir dari percampuran kedua efisiensi profit margin menentukan tinggi

rendahnya rentabilitas ekonomis. Oleh karena itu maka tinggi tingkat profit

margin atau Operating Assets Turnover masing-masing atau kedua-duannya akan

mengakibatkan naiknya rentabilitasnya ekonomis atau earning power. Untuk

dapat dikatakan bahwa rentabilitas ekonomis earning power akan meningkat

apabila :

1) Profit margin meningkat, sedangkan Turnover Operating Assets tetap

2) Operating Assets Turnover meningkat, sedangkan profit margin tetap

3) Kedua-duanya meningkat.

Jadi dalam mengadakan analisa terhadap rentabilitasnya, maka kedua factor

tersebut di atas mempunyai pengaruh yang dominan.

2.5 Kerangka pikir

MODAL KERJA

Modal Kerja Permanen Modal Kerja Variabel


(Permanent Working (Variabel Working Capital)
Capital)

RENTABILITAS

EFEKTIFITAS
28

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan Kopdit Ayu

Mandiri. Sedangkan waktu penelitian diperkirakan selama 2 (dua) bulan.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam kaitannya dengan pembahasan ini penulis

setelah menggunakan 2 metode sebagai berikut :

1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau keterangan yang bersifat tertulis yang berhubungan

dengan materi pembahasan ini. Library research ini dilakukan dengan cara

membaca literature (buku wajib), bahan kuliah, bulletin dan bacaan lainnya

sebagai dasar penunjangan pembahasan terhadap masalah yang dibahas.

2. Fiel Research (Penelitian Lapang) Yaitu penilitian yang dilakukan dengan cara

mengunjungi obyek yang akan diteliti guna mengumpulkan data-data yang

diperlukan.

3.3. Jenis Dan Sumber Data

jenis data yang dipergunakan dalam penulisan ini terdiri dari :

1. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan mengenai metode

pendidikan dan penilitian karyawan.


29

2. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka dan padat dihitung

misalnya mengenai laporan perkembangan jumlah karyawan, nilai penjualan

jasa layananan serta data lainnya. Sumber Data yang digunakan adalah :

a) Data primer, adalah yang dikumpulkan dari responden secara

langsung. Data primer merupakan data yang belum pernah

dipublikasikan dan mencari data primer digunakan cara dengan

mengadakan pengamatan langsung di dalam perusahaan untuk

mengetahui cara kerja maupun proses produksi yang sedang

berjalan.

b) Data sekunder, adalah data yang dikumpulkan melalui perusahaan.

Untuk mendapatkan data sekunder digunakan :

1). literatur, yakni dikta atau buku yang tersedia di perpustakaan

yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Sedangkan sumber

datanya berasal dari adalah Perusahaan Kopdit Ayu Mandiri.

2). Dokumen-dokumen perusahaan yang ada hubungannya dengan

penyesuaian penulis ini.

3.4. Metode Analisis

Untuk membuktikan hipotesis yang dilakukan, penulis menggunakan analisa

sebagai berikut :

1. Analisis deskriptif, yaitu menjelaskan efektivitas penggunaan modal kerja

terhadap rentabilitas pada perusahaan.


30

2. Analisis rentabilitas, bahwa rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan

perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang dihasilkan laba

tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, dan

umumnya dirumuskan sebagai :

L x 100%

dimana :

L = Jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu

M = Modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba

tersebut

3. Analisis Rentabilitas modal sendiri, atau rentabilitas modal usaha

menurut Bambang Riyanto (2009) adalah perbandingan antara jumlah

laba yang tersedia bagi para pemilik modal sendiri di satu pihak dengan

jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di pihak lain.

Rentabilitas modal sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut :


Rentabilitas modal sendiri = Laba bersih
x 100%
Jumlah modal sendiri

Analisis Rentabilitas Ekonomis, Syahfruddin Alwi (2009)

mengemukakan bahwa rentabilitas ekonomi adalah salah satu bentuk dari

rentabilitas yang dimaksud untuk dapat mengukur kemampuan

perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva


31

yang digunakan pada operasi perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan. Dari batasan tersebut diberikan suatu rumusan sebagai

berikut :

Rentabilitas ekonomi = Laba sebelum pajak


x 100%
Jumlah modal perusahaan
3.5 Defenisi Operasional

Pengertian manajemen operasional adalah rangkaian proses

pengelolaan keseluhan sumber daya perusahaan yang dibutuhkan dalam

penghasilan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.

1. Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu

ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor

sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang

berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya

kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih

antara harga penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan diantara keduanya

adalah dalam hal pendefinisian biaya.

2. aktiva (assets) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi

perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Hery, 2014, Akuntansi dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Grasindo,anggota ika

Husaini usman, 2014, Teori,praktik,dan riset pendidikan edisi 4. Jakarta: PT Bumi

aksara.

Hery, 2015, Pengantar akuntansi. Jakarta: PT Grasindo

Kasmir, 2013, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit BPFE, PT.

RajaGrafindo Persa

Martina, warni (2014, efektivitas penerapan system informasi akuntansi

pembelian dan pengeluaran kas pada pt.iswanto Makassar. Tidak

diterbitkan.

Samryn, 2014, Pengantar akuntansi mudah membuat jurnal dengan pendekatan

siklus transaksi edisi revisi 3. Jakarta: rajawali pers.

Wahyuni,sri (2015), analisis kelayakan kredit modal kerja pada pt.bank sulselbar

bone (persero) cabang bone. (studi kasus pad acv.safwah). tidak

diterbitkan

http://www.tipepedia.com/2015/08/teori-efektifitas-menurut-pendapat-para.html

http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/perputaran-modal-kerja-menurut-para-

http://thonievarians.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html

32

Anda mungkin juga menyukai