Oleh:
SATRIO UTOMO
2021010162009
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2022
1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 8
1.3 Batasan Masalah................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ............................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................. 9
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
persaingan berdasarkan ide-ide yang baru, misalnya suatu ide untuk memberikan
Sumber daya manusia bervariasi dan terkadang menjadi masalah yang harus
ditangani dengan cara tertentu oleh para pembuat keputusan, pada semua level
perubahan tertentu menghasilkan adanya tuntutan yang lebih tinggi lagi kepada
yang terjadi, karena dengan adanya perubahan, maka individu atau karyawan
harus mengubah pola dan sistem kerja sesuai dengan tuntutan perubahan. Di
dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang
1
2
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kata kinerja jika dilihat
dari asal katanya, berasal dari kata performance.Performance yang menurut The
Scribner - Bantam English Dictionary (Rivai dan Basri, 2005:17) berasal dari akar
kata to perform yang memiliki beberapa masukan (entries), yaitu yang pertama
kedua adalah memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to
oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine). Dari
dianggap perlu untuk meningkatkan kualitas kinerja sumber daya manusia ialah
dari kebutuhan kompensasi dan disiplin kerja didasarkan pada penentuan tujuan
kompensasi dan disiplin kerja itu sendiri. Keberhasilan perusahaan atau yang
sering disebut suatu organisasi dalam mencapai tujuan merupakan salah satu
cerminan dari organisasi yang efektif. Jadi, jika tujuan yang diinginkan
3
efektif.
Bahkan secara spesifik dikatakan bahwa salah satu ukuran yang sering
kerja. Tanpa produktivitas kerja yang baik disemua bidang dalam perusahaan,
keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi menjadi sesuatu yang sangat sulit
atau bahkan tidak mungkin diwujudkan. Penggunaan sumber daya manusia yang
setiap perusahaan berusaha agar para karyawan yang terlibat dalam efektivitas
tinggi.
akan lebih termotivasi jika kompensasi yang diberikan oleh perusahaan akan
sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai dengan apa yang dikerjakan. Oleh
karena itu pemberian kompensasi yang adil, dan tepat diperlukan perusahaan
itu sendiri.
dapat ditaati. Dengan disiplin yang tinggi diharapkan juga setiap pekerjaan
4
dilakukan secara efektif dan seefisien mungkin, begitu juga sebaliknya disiplin
dan disiplin kerja mempengaruhi dari sisi keteraturan dalam bekerja. Maka dari
Selain masalah kompensasi, disiplin kerja merupakan salah satu hal yang
Disiplin kerja sebagai suatu keharusan mengikuti aturan pekerjaan, juga mampu
mendukung pencapaian prestasi kerja yang optimal. Karyawan yang disiplin kerja
tinggi baik terhadap aturan maupun prosedur kerja dapat memberikan pengaruh
positif dalam upaya pencapaian prestasi kerja yang baik. Dengan sistem
pemberian kompensasi yang baik serta displin kerja yang tinggi pada karyawan,
Negara yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI
28 Juni 1986 oleh Lies Rahalus Rusadi SH notaris di Jakarta. Pendirian ini
Angggaran Dasar ini telah disahkan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia
dalam surat keputusannya tanggal 7 Maret 1987 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia no. 480 tahun 1988. Anggaran dasar Perusahaan telah
sebagai berikut :
dokumen pendukungnya.
6
4. Memberikan jasa pelayanan kepada para penanam modal dan pemakai jasa
1. Kawasan Cakung
Terletak di jalan raya Cakung – Cilincing jakarta Utara dengan luas area
176,7 hektar (166,6 hektar berstatus Kawasan Berikat dan sisanya berstatus
lainnya.
Terletak di area pelabuhan tanjung priuk dengan luas lahan 8 hektar berstatus
3. Kawasan Marunda
Terletak di tepi pantai utara Jakarta dengan luas area 423,35 hektar, 103,6
hektar berstatus berikat, 297,8 Non Berikat dan terdiri dari 12 perusahaan
7
SDM.
pada umumnya, serta pembangunan dibidang perdagangan dan jasa serta bidang
kompensasi berupa tunjangan transport yaitu pada tahun 2013 sesuai surat
berikut :
Nusantara (Persero).
9
(Persero).
(Persero).
menganalisis :
10
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wacana untuk
mengenai sikap Pegawai pada PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), yang
sistem kompensasi).
berikut:
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan yang memberi dampak seberapa banyak
kuatitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap
kooperatif.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang
dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode
waktu tertentu.
11
12
diharapkan.
perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah
ditentukan.
dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja,
tingkat produktivitas yang menunjukkan resiko input dan output dalam organisasi.
penekanan pada nilai efisiensi yang dikaitkan dengan kualitas output yang
dihasilkan oleh para pegawai berdasarkan beberapa standar yang telah ditetapkan
Gibson dkk (1990 : 11) menyatakan bahwa “Penilaian yang kita buat sesuai
dengan prestasi individu, kelompok dan organisasi makin dekat mereka terhadap
fungsi, seperti yang dikemukakan oleh Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah
atas hasil dari usahanya untuk meningkatkan kemampuan ke arah yang lebih baik
2.2 Kompensasi
“segala sesuatu yang di terima oleh karyawan sebagai balas jasa kerja mereka.”
“kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai berupa gaji, upah,
insentif, bonus, premi, pengobatan, asuransi dan lain-lain yang sejenis yang di
kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh
tenaga kerja.”
14
penggantian atas kinerja pegawai yang terdiri dari bentuk finansial seperti gaji
pokok, insentif, bonus dan tujangan lainnya, serta bentuk non-finansial seperti
pengakuan yang memadai atas prestasi yang dicapai, serta adanya peluang
promosi bagi pegawai yang berpotensi, yang diperoleh sebagai bagian dari sebuah
hubungan kepegawaian.
adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga
kerja atas sumbangan tenaga dan pikirannya demi kemajuan perusahaan dan
keseluruhan pemberian balas jasa bagi employers maupun employees baik yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
bahwa kompensasi adalah bentuk return, baik berupa finansial maupun non-
karyawan, bantuan sosial karyawan, tunjangan, libur atau cuti tetapi gaji tetap
menarik.
memikat karyawan. Hal ini penting karena jika kompensasi yang diberikan oleh
lain, maka akan dikhawatirkan karyawan tersebut akan pindah ke perusahaan yang
lain.
bergantian dengan administrasi gaji dan upah.Hal ini tidak salah, namun
sesungguhnya kompensasi adalah konsep yang cukup luas. Salah satu fungsi
untuk memperoleh imbalan atau kompensasi sebagai bentuk timbal balik dari
2.3 Kedisiplinan
peraturan dan kebijakan yang selalu dipatuhi dan ditaati oleh semua karyawan
mematuhi dan menaati peraturan dan kebijakan yang ada. Oleh sebab itu,
kedisiplinan adalah suatu cara untuk menilai suatu prestasi kerja seorang
Kata disiplin berasal dari bahasa Latin “disciplina” yang artinya latihan
yang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan untuk
berlaku.
mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-
hal yang telah di atur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata lain,
disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan
Menurut Pratt Fairshild dari sisi sosiologi, disiplin terdiri dari dua bagian,
yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling
berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap disiplin
berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam
Menurut John Macquarrie dari segi etika, disiplin adalah suatu kemauan
dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan yang telah terangkai
untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan sebelumnya, oleh peneliti yang lain.
kompensasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan seperti pada gambar 2.1
berikut:
Kompensasi
(X1)
Kinerja Karyawan
(Y)
Disiplin
(X2)
2.6 Hipotesis
variabel bebas terhadap satu variabel terikat di dalam penelitian ini, hipotesis yang
kinerja karyawan.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, objek penelitian ini adalah karyawan kantor pusat
2. Sifat Penelitian
1. Populasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan
20
21
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
2. Sampel
bagian yang ditarik dari populasi. Sampel adalah bagian dari populasi
populasi yang diteliti. Untuk menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi.
adalah :
n = 25% x N
Keterangan:
n = Besar sampel
N= Bersar populasi
22
Dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang diambil, terdapat dua
variabel yaitu :
1. Variabel Dependen ( Y )
dan kedisiplinan
Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
1. Data Primer
didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti
pertanyaan), ini dibagikan dan diisi oleh seluruh responden yang disusun
alternatif.
23
digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Skala likert digunakan untuk
kejadian atau gejala sosial. Adapun model jawaban yang digunakan adalah
sebagai berikut:
b. Setuju (S)
c. Ragu-Ragu (RR)
Tabel 3.1
Bobot Nilai Tiap Item
Kode Favorable
SS (sangat setuju) 5
S (setuju) 4
RR (ragu-ragu) 3
TS (tidak setuju) 2
STS (sangat tidak setuju) 1
Sumber : Indriantoro dalam Nora Sri Hapsari (2013:99)
24
2. Data Sekunder
primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul
data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder ini digunakan oleh pihak
peneliti untuk diproses lebih lanjut. Sumber data sekunder untuk mendukung
penelitian ini diperoleh dari studi pustaka dan dokumentasi mengenai perihal
a. Dokumentasi
b. Studi Pustaka
menunjang penelitian.
Uji kualitas data digunakan untuk melihat apakah data layak untuk diuji
dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat tiga pengujian data, (a) uji
validitas, (b) uji reliabilitas dan (c) uji normalitas. Hal ini dimaksudkan agar data
25
benar – benar baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian ini dan memiliki
1. Uji Validitas
data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di
ukur.
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
apa yang ingin diukur. Validitas diukur dengan cara menghitung korelasi
antara skor masing – masing item dengan skor total menggunakan teknik
dengan nilai r table dengan ketentuan bila r hasil > r table maka pernyataan
tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai
beberapa kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang
diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. dengan kata
diwakili dengan Alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau
Tabel 3.2
Tabel Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang reliable
0,21 s.d 0,40 Agak reliable
0,42 s.d 0,60 Cukup reliable
0,61 s.d 0,80 Reliabel
0,81 s.d 1,00 Sangat reliable
Sumber : Suharsimi Arikunto (2006:97)
27
3. Uji Normalitas
melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi
terdistribusi normal atau tidak. Secara umum uji normalitas digunakan untuk
melihat variasi nilai dan kemungkinan bahwa nilai tersebut dapat mendekati
pada nilai populasi secara keseluruhan. Uji normalitas ini dapat mengetahui
Namun perlu dicatat pula dalam uji normalitas bukan hal yang
kemampuan sampel yang diambil dapat mewakili populasi, tapi besar atau
baku. Dimana jika signifikasi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan dan jika signnifikasi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang
signifikan.
dependen, bila dua atau lebih variable independen sebagai faktor prediktor
berganda adalah regresi yang didalamnya terdapat satu variabel dependen (Y) dan
lebih dari satu variabel independen (X). Variabel dependen adalah variabel terikat
Dengan kata lain regresi linier berganda adalah regresi yang didalamnya terdapat
lebih dari dua variabel baik terikat maupun bebas. Variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini adalah kinerja karyawan sedangkan variabel bebas (X) adalah
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Kompensasi
X2 = Disiplin Kerja
e = Error
variabel dependen. Hasil uji t ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
dengan menbandingkan nilai thitung dengan ttabel dan p-value pada kolom Sig.
digunakan 0,05. Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel ) dan p-value
variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat diliihat pada tabel
pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05. Jika
p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya
jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.
dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang
DAFTAR PUSTAKA
Mathis Robert L & Jackson John H,. 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Sunyoto, Agus. 1991. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : STIE IPWI.