Oleh :
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1 Kinerja............................................................................................................10
2.2 Kepemimpinan...............................................................................................14
2.3 Motivasi..........................................................................................................19
ii
2.3.3 Teori-Teori Motivasi..........................................................................21
2.10 Hipotesis.......................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................51
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja merupakan salah satu aspek penting dalam dunia kerja. Pada
dasarnya, latar belakang kinerja berasal dari kebutuhan organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut dapat mencakup berbagai hal, seperti
Secara umum, definisi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan atau diberikan
kepadanya.
Kinerja juga merupakan indikator dari seberapa efektif dan efisien suatu
perusahaan atau instansi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Kinerja yang baik dapat
mempengaruhi perusahaan atau instansi secara positif karena beberapa alasan, antara
atau instansi secara negatif. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan
menarik investor dan mitra bisnis, serta menurunnya kepuasan karyawan. Oleh
1
karena itu, kinerja yang baik sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kinerja Berikut adalah beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja suatu instansi yaitu , Menetapkan
tujuan dan sasaran yang jelas, Meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
instansi, penting untuk memperhatikan kebutuhan dan kondisi yang ada di organisasi,
serta melibatkan semua pihak yang terlibat dalam upaya perbaikan kinerja.Selain itu
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang di tempat kerja, di
mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk
dengan jabatan atau posisi tertentu dalam organisasi, tetapi juga berkaitan dengan
dari penelitian yang dilakukan oleh Dicky Sabda Syuhada, David Ariswandy Tahun
2
(2022) penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap kinerja. Oleh karena itu pemimpin memiliki peran penting dalam
Pada kantor camat siak kecil terjadi transisi kepemimpinan ditahun 2022 dan
ditahun tersebut terjadi perubahan yang signifikan pada kinerja pegawai kantorcamat
lingkungan kerja.
lain. Seorang pemimpin yang efektif dapat meningkatkan motivasi karyawan dengan
memberikan arahan yang jelas dan memberikan dorongan untuk mencapai tujuan.
baik harus dapat memahami apa yang memotivasi karyawan mereka. Ini bisa
bervariasi dari karyawan ke karyawan, tetapi beberapa faktor umum yang dapat
kesempatan pengembangan karir, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan
inklusif.
3
Motivasi adalah kekuatan atau dorongan internal yang mendorong seseorang
untuk bertindak atau melakukan suatu hal. Ini dapat berasal dari dalam diri individu
atau dari faktor eksternal seperti lingkungan, penghargaan, atau tekanan sosial.
Motivasi dapat mempengaruhi tingkat energi, fokus, dan tekad seseorang untuk
untuk meningkatkan kinerja mereka, mencapai tujuan organisasi, dan meraih hasil
yang diharapkan. Motivasi karyawan dapat ditingkatkan melalui berbagai cara seperti
kesempatan pengembangan karir, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan
inklusif.
Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja hal ini dapat dibuktikan dari
penelitian yang dilakukan oleh Adinda Farhah, Jafar Ahiri, Muh.Ilham (2020) yang
seseorang merasa termotivasi, mereka cenderung memiliki tingkat energi, fokus, dan
tekad yang lebih tinggi untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan tertentu.
Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan kinerja
tugas, dan cenderung mengambil inisiatif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Karyawan yang termotivasi juga cenderung memiliki kepuasan kerja yang lebih
4
tinggi, disiplin kerja yang tinggi dan merasa terlibat secara emosional dengan
pekerjaannya.
kantor camat permasalahan terkait motivasi ini cukup terasa pada pengurangan
kinerja pegawai. Hal ini imbas dari otoriterian kepemimpinan sehingga pemimpin
belum mampu menjadi motivator yang bisa mempengaruhi pegawai. Fenomena yang
terjadi ialah efesiensi kinerja dari pegawai terkesan kurang baik sehingga
Motivasi dan disiplin kerja memiliki hubungan yang erat, karena motivasi
dengan baik. Motivasi dan disiplin kerja merupakan hal yang saling terkait. Motivasi
dapat membantu mengembangkan disiplin kerja yang baik, dan sebaliknya, disiplin
aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Disiplin kerja melibatkan sikap mental dan
perilaku yang bertujuan untuk mencapai tujuan dengan cara yang teratur, efektif, dan
efisien. Dalam bisnis dan organisasi, disiplin kerja yang baik sangat penting untuk
5
Disiplin kerja dapat membantu meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan
efisiensi, serta membantu menjaga budaya kerja yang positif dan berkembang.
Tabel 1.1
didapati tingkat disiplinitas dari pegawai kantor camat siak kecil bisa dikategorikan
baik. Namun dalam realisasinya pegawai selalu lalai dalam pekerjaannya misalnya
keluar sebelum jam istirahat, terlambat dan juga perlu perbaikan pada pelayanannya
hal inilah yang melatar belakangi pengambilan variabel disiplin kerja pada kantor
Disiplin kerja yang baik memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja
seseorang. Hal ini dapat dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Alfian , Doni
6
Afrial (2019) dari penelitian tersebut didapati bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja. karena disiplin kerja dapat membantu seseorang untuk
menjadi lebih terorganisir dan fokus dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka, serta
jawab. Oleh karena itu, disiplin kerja yang baik dapat membantu meningkatkan
kinerja seseorang dalam bidang pekerjaan dan membantu mencapai tujuan yang
Tabel 1.2
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa data kinerja pegawai pada
Kantor Camat Siak Kecil tahun 2022 masih belum optimal hal ini dapat dilihat dari
realisasi kinerja pada peningkatan layanan publik yang targetnya 41% tetapi hanya
7
30% realisasinya meskipun begitu dengan relisasi demikian sudah merupakan standar
pengaruh terhadap kinerja hal ini dapat dibuktikan dari beberapa penelitian terdahulu
yang telah dilakukan terbukti bahwa kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja, lalu penelitian yang dilakukan oleh Rommy
Beno Rumondor,Altje Tumbel jantje L.Sepang (2016) Dari hasil pengujian yang telah
terhadap kinerja. Berdasarkan uraian dan penjabaran latar belakang diatas maka
8
2. Apakah Motivasi secara parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan
a) Bagi Peneliti
9
Bagi peneliti ini diharapkan untuk dapat menambah pengalaman dan wawasan
b) Bagi instansi
tambahan ilmu pengetahuan dan melakukan penelitian pada bidang yang sama
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menyajikan beberapa teori yang melandasi
10
macam motivasi, teori teori motivasi, hal hal yang perlu
Dalam hal ini penulis akan menguraikan Kantor Camat Siak Kecil
aktivitasnya.
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor camat siak kecil
kabupaten bengkalis.
kabupaten bengkalis.
11
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Kinerja
seefektif mungkin. Bahkan jika penting untuk memberikan hasil yang lebih unggul
dari yang telah ditentukan sebelumnya. Namun pada kenyataannya, ada pekerja yang
kadang-kadang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, atau dengan kata lain, tidak dapat menghasilkan apa pun yang telah
yang diberikan sesuai dengan tujuan dan standar yang ditetapkan merupakan kinerja.
diberikan kepada mereka juga berkinerja buruk. Ya itu benar; namun demikian,
Kinerja adalah hasil kerja dan prilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan bertanggung jawab yang diberikan dalam satu priode
tertentu Kasmir(2019:182) dari defenisi tersebut didapati bahwa kinerja adalah hasil
kerja dan perilaku kerja seseorang dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.
12
Kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kemudian dapat digunakan untuk menilai kinerja. Artinya kinerja termasuk unsur
standar prestasi yang harus dipenuhi, sehingga yang memenuhi standar yang
ditetapkan berarti kinerja yang baik, dan yang tidak dikategorikan berkinerja buruk
secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai sesuai dengan tanggung
dipengaruhi antaralain:
13
2. Pengetahuan, maksudnya pengetahuan tentang pekerjaan. Seseorang yang
pekerjaan jika karywan memiliki dorongan yang kuat didalam dirinya atau
dari dalam maupun dari luar diri seseorang akan menghasikan kinerja yang
14
dan tanggung jawab yang diberikannya. Sebagai contoh perilaku pemimpin
memengaruhi kinerja.
atau sikap seorang pemimpin yang demokratis tentu berbeda dengan gaya
kinerja karyawan.
diterima secara umum serta harus dipatuhi oleh segenap anggota suatu
15
atau mengikuti kebiasaan atau norma ini akan memengaruhi kinerja
9. Disiplin
hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap
16
Marwansyah (2016:232) mengatakan penilaian kinerja adalah uraian
sistematis tentang kekuatan atau kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan
sistem yang dilakukan secara periodik untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja
2.2 Kepemimpinan
temperamen, karakter, dan kepribadiannya sendiri yang khusus dan khas. Tingkah
laku dan cara kepemimpinan pasti akan dipengaruhi oleh gaya atau gaya hidup ini.
sikap mereka agar selaras dengan tujuan dan sasaran pemimpin. sedangkan seorang
pemimpin seharusnya menjadi seseorang yang menjadi contoh bagi mereka yang
orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin (Sunarto, 2005). Artinya
17
Siagian (2002), mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahan nya sedemikian rupa
sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi
mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin dan kepemimpinan juga
2. Ambisi untuk sukses dan tuntutan untuk sukses dalam bekerja, termasuk
18
5. Keyakinan diri atau cara pandang terhadap dirinya sendiri yang
1. Memiliki persepsi sosial, yaitu tanggap terhadap kebutuhan, isu, emosi, dan
sikap bawahan.
2. Seorang pemimpin dengan intelek yang tinggi akan lebih mudah mengatasi
masalah yang dihadapi dan Anda harus tidak memihak dalam pendekatan
Anda terhadapnya.
Menurut Edy Sutrisno (2017) Pemimpin yang sukses adalah mereka yang
dapat secara efektif mengelola atau mengelola organisasi dan juga menjalankan
kepemimpinan yang efektif. Agar hal itu terjadi, pemimpin harus benar-benar mampu
dikelompokkan menjadi empat, yaitu: (1) perencanaan; (2) pengorga nisasian; (3)
19
bertugas untuk memastikan bahwa kelompok dapat mencapai tujuannya dengan
sukses, melalui kerjasama tim yang efektif, dan dalam kondisi apapun. Tanggung
jawab utama pemimpin meliputi: (1) memberikan kerangka kerja yang jelas untuk
masalah rumit kelompok; (2) mengarahkan dan memantau perilaku kelompok; dan
a. Teori Kelebihan
b. Teori Sifat
Menurut pengertian ini, seseorang bisa menjadi pemimpin yang sukses jika
20
termasuk bersikap adil, protektif, percaya diri, penuh inisiatif, menarik,
c. Teori Keturunan
keturunan atau warisan; jika orang tua seseorang adalah pemimpin, maka
d. Teori Kharismatik
e. Teori Bakat
f. Teori Sosial
21
2.3 Motivasi
kebutuhan dalam diri karyawan yang harus dipenuhi agar karyawan dapat
Menurut Siagian dalam (Sari 2016) bahwa Motivasi adalah daya pendorong
yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan
kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk
a) Motivasi Eksternal
dan dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh manajer, seperti
faktor yang dikendalikan oleh manajer, seperti masalah yang berhubungan dengan
pekerjaan seperti gaji atau upah, kondisi kerja, dan kebijakan perusahaan, serta
tanggapan positif dari karyawan mereka. Reaksi positif ini menunjukkan bahwa
22
bawahan bekerja untuk meningkatkan perusahaan. Manajer dapat menggunakan
motivasi eksternal positif dan negatif. Motivasi positif menghargai prestasi yang
b) Motivasi Internal
Motivasi internal mengacu pada motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang. Jika sudah ada motivasi internal maka akan tercipta pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan. Motivasi internal sangat penting dalam mencapai prestasi
kerja yang tinggi dan konsisten. Ada banyak perawatan yang tersedia untuk
Menurut teori di atas, ada dua jenis motivasi: motivasi eksternal, yang
menjelaskan kekuatan yang ada dalam diri individu dan dipengaruhi oleh faktor
internal yang dikendalikan oleh manajer, seperti penghargaan, promosi, dan tanggung
jawab, dan motivasi internal, yaitu motivasi. yang berasal dari dalam diri seseorang.
terkenal adalah teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut
Maslow dalam Rivai dan Sagala (2009:840), bahwa setiap diri manusia itu terdiri dari
23
a) Kebutuhan fisiologi, yaitu kebutuhan dasar manusia agar tetap bertahan hidup,
terendah,
b) Rasa aman, antara lain kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, dan
lingkungan hidup,
d) Penghargaan diri, antara lain kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati
karyawan merupakan kewajiban para pimpinan, agar para karyawan tersebut dapat
lebih meningkatkanvolume dan mutu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Untuk
itu, seorang pimpinan perlu memerhatikan hal-hal berikut agar pemberian motivasi
24
mereka berperilaku akan memudahkan mereka untuk menginspirasi mereka
untuk bekerja. Karena tidak ada dua orang yang berperilaku sama, seorang
bakat masing-masing bawahan karena mereka sadar bahwa tidak ada dua
menggunakan argumen logis sambil memotivasi orang lain, dan ini bisa
Seorang pemimpin yang sukses dapat menjadi inovatif dalam segala hal.
Diyakini bahwa mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
tugasnya.
Memberi inspirasi kepada orang atau karyawan adalah untuk mereka secara
25
bawahannya seperti seorang bawahan dan bukan sebagai seseorang yang
Keteladanan mengacu pada contoh nyata yang dapat dilihat atau disaksikan
moral.
Disiplin kerja menurut Herlie (2010) dalam (Bari & Matnin, 2021) adalah
menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk melakukan tugas yang telah
harus dibentuk melalui pendidikan formal maupun non formal, serta motivasi yang
ada pada setiap karyawan harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian
semakin tingginya disiplin kerja setiap karyawan yangdidukung oleh keahlian, upah,
atau gaji yang layak,maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari instansi itu
sendiri .
Disiplin kerja adalah sikap kemauan dan kemauan seseorang untuk mengikuti
26
kondisi atau sikap yang ada pada karyawan yang melanggar peraturan dan tata tertib
perusahaan. Oleh karena itu, karyawan memiliki disiplin kerja yang buruk jika
kebijakan perusahaan diabaikan atau sering dilanggar.Di sisi lain, disiplin yang tepat
ada ketika karyawan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Disiplin,
dalam pengertian yang lebih dalam dan lebih spesifik yang juga lebih sering
Menurut Rivai dalam (ARDIAN, 2021) disiplin kerja adalah suatu alat yang
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
perusahaan.
a) Disiplin Preventif
dan mematuhi pedoman kerja dan tata tertib perusahaan. Tujuan utamanya
27
adalah untuk memotivasi karyawan yang berdisiplin diri. Karyawan dapat
preventif.
b) Disiplin Korektif
a) Pemberian peringatan
28
Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat peringatan
b) Pemberian sanksi
Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang sesuai
disiplin perusahaan.
Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus konsisten. Hal
29
peraturan yang berlaku. Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin
kerja berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi pelanggaan yang sesua
harus jelas, ditentukan dengan tepat, dan cukup sulit untuk dicapai oleh
orang tersebut.
b. Teladan Pemimmpin
c. Balas jasa
d. Keadilan
Keadilan juga mendorong penerapan disiplin pegawai karena sifat dan ego
30
yang dijadikan landasan kebijaksanaan dalam memutuskan pemberian
e. Waskat
f. Sanksi hukuman
g. Ketegasan
disiplin.
h. Hubungan kemanusiaan
harmonis di antara rekan kerja. Hubungan yang harmonis harus ada antara
31
hubungan tunggal langsung, hubungan kelompok langsung, dan hubungan
coss.
dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna
mencapai suatu tujuan tertentu. Proses kepemimpinan melibatkan keinginan dan niat,
keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan bawahan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan bersama.
tugas seorang pemimpin adalah mendorong bawahannya untuk mencapai tujuan. Jadi
dalam memimpin pasti juga terlibat kemampuan seseorang untuk mempengaruhi agar
memotivasi bawahannya agar mereka melaksanakan tugas dengan baik dan tentunya
seorang pemimpin menjadi panutan bagi setiap bawahannya artinya pemimpin adalah
kepemimpinan seorang tersebut begitu pula sebaliknya. Ini lah yang menyebabkan
penelitian yang dilakukan oleh Dicky Sabda Syuhada, David Ariswandy (2022) Dari
hasil pengujian yang telah dilakukan ,terbukti bahwa Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Oleh karena itu dapat diketahui
32
2.6 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor
pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti
memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Faktor pendorong dari
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan
sesuai tanggung jawab yang diemban. Seorang karyawan yang termotivasi akan
mempunyai kepuasan kerja dan performa tinggi, serta mempunyai keinginan kuat
untuk berhasil. Motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja hal ini dapat dibuktikan
dari penelitian yang dilakukan Adinda Farhah, Jafar Ahiri, Muh.Ilham (2020) Dari
hasil pengujian yang telah dilakukan ,terbukti bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Oleh karna itu dapat disimpulkan
Keit Davis dalam Mangkunegara (2017) disiplin kerja dapat diartikan sebagai
pedoman organisasi tersebut ditaati maka kinerja pun meningkat sehingga bisa
33
Disiplin kerja para pegawai sangat penting. Disiplin kerja merupakan hal yang harus
ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena hal ini akan menyangkut tanggung
jawab moral karyawan itu pada tugas kewajibannya. Seperti juga suatu tingkah laku
yang bisa dibentuk melalui kebiasaan. Selain itu, disiplin kerja dapat ditingkat- kan
apabila terdapat kondisi kerja yang dapat merangsang karyawan untuk berdisiplin.
Disiplin kerja miliki pengaruh terhadap Kinerja hal ini dapat dilihat dari
Sepang(2016) Dari hasil pengujian yang telah dilakukan ,terbukti bahwa Disiplin
Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai. Oleh karna itu
dapat diketaui bahwa Disiplin kerja berpengaruh Positif dan signifikan terhadap
Kinerja.
Tabel 2.1
34
2 Dicky Sabda Pengaruh Kepemimpinan, Dari hasil pengujian
Syuhada, David Kepemimpinan Motivasi,Kinerja yang telah
Ariswandy dan Motivasi dilakukan ,terbukti
Tahun (2022) Kerja Terhadap bahwa Kepemimpinan
Kinerja Pegawai dan Motivasi Kerja
Pada Kantor berpengaruh signifikan
Kementrian terhadap kinerja
Agama pegawai kantor
Kabupaten Kementrian Agama
Tanggamus. Kabupaten Tanggamus.
3 Imam Ardian, Pengaruh Kepemimpinan, Dari hasil pengujian
Elfiswandi, Kepemimpinan Motivasi, yang telah
Imam Ardia Motivasi dan Disiplin Kerja, dilakukan ,terbukti
(2021) Disiplin Kerja Kinerja bahwa Kepemimpinan,
Terhadap Kinerja Motivasi dan Disiplin
Karyawan Asia Kerja berpengaruh
Muslim Charity Positif dan signifikan
Foundation terhadap kinerja
(AMCF) karyawan Asia Muslim
Charity Foundation
(AMCF)
4 Rommy Beno Pengaruh Kepemimpinan, Dari hasil pengujian
Rumondor, Kepemimpinan, Motivasi , yang telah
Altje Tumbel Motivasi, Dan Disiplin Kerja, dilakukan ,terbukti
Jantje L. Disiplin Kerja Kinerja bahwa Kepemimpinan,
Sepang Terhadap Kinerja Motivasi dan Disiplin
2016, Pegawai Pada Kerja berpengaruh
Kanwil Ditjen positif dan signifikan
Kekayaan terhadap Kinerja
Negara pegawai. Kanwil Ditjen
Suluttenggomalut Kekayaan Negara
Suluttenggomalut
5 Alfian,Doni Pengaruh Kepemimpinan, Dari hasil pengujian
Afrial(2019) Kepemimpinan, Motivasi , yang telah
Motivasi dan Disiplin dilakukan ,terbukti
Disiplin kerja Kerja ,Kinerja bahwa Hasil penelitian
Terhadap Kinerja Kepemimpinan dan
Karyawan PT Disiplin Kerja
Semen berpengaruh terhadap
Padang(divisi Kinerja karyawan
akuntansi) sedangkan Motivasi
Kerja tidak berpengaruh
35
terhadap Kinerja
karyawan PT Semen
Padang(divisi
akuntansi)
Sumber: Penelitian Terdahulu
36
2.9 Kerangka Penelitian
Kepemimpinan
(X1)
Motivasi
Kinerja (Y)
(X2)
Disiplin Kerja
(X3)
Sumber : Likdanawati,2018
2.10 Hipotesis
Bengkalis.
Bengkalis.
37
3. Diduga Disiplin kerja secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan
Bengkalis.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini untuk melihat pengaruh kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Siak kecil yang terletak di Lubuk
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
39
melancarkan
komunikasi
Memantau
pekerjaan secara
tiba tiba
Kepemimpinan Perhatian terhadap Ordinal
berorientasi pada pegawai yang
prestasi berprestasi
Menghargai
gagasan/ ide
bawahan
Tanggungjwab
pada bawahan
yang berprestasi
Motivasi (X2) Faktor Internal Keinginan untuk Ordinal
Menurut dapat bertahan
Gitosudarmo dalam hidup.
(Rima & Harun Keinginan untuk
2021) motivasi dapat memiliki
adalah faktor yang penghargaan.
mendorong Keinginan untuk
seseorang untuk memperoleh
melakukan suatu pengakuan.
aktivitas tertentu, Keinginan untuk
oleh karena itu memperoleh
motivasi sering kali pengakuan.
diartikan pula Keinginan untuk
sebagai faktor memperoleh posisi
pendorong perilaku jabatan.
seseorang. Fakor External Adanya Ordinal
lingkungan kerja
yang baik
Adanya jaminan
kesehatan dari
perusahaan.
Adanya tanggung
jawab.
Adanya
kompensasi
40
Displin Kerja (X3) Tujuan Disiplin Kerja Menyelesaikan Ordinal
Disiplin kerja adalah tujuan
kesadaran dan Tepat waktu,
kesediaan seseorang sesuai jadwal
mentaati semua
Tingkat kewaspadaan Ketelitian
peraturan
perusahaan dan Perhitungan
norma-norma social
yang berlaku. Ketaatan pada standar Menaati aturan dan
Melayu S.P kerja pedoman
Hasibuan dalam Tanggung jawab
(Sugiyono 2020)
Pengwasan
Faktor penentu melekat
disiplin kerja Ketegasan
Sanksi hukuman
Etika kerja Suasana harmoni
Saling menghargai
Kinerja(Y) Kinerja Kuantitas Proses dan kondisi Ordinal
adalah perilaku yang kerja
nyata yang Tingkat
ditampilkan setiap kemampuan dalam
orang sebagai bekerja
prestasi kerja yang Kemampuan
dihasilkan oleh mencapai target
karyawan sesuai pekerjaan
dengan perannya Jumlah pekerjaan
dalam perusahaan melebihi target
Rivai dalam (Kevin
Tangkuman et al., Kualitas Ketelitian dalam
2015) bekerja
Ketepatan dalam
bekerja
Kerapian dalam
bekerja
Hasil pekerjaan
yang
Kemampuan
mengevaluasi
Sumber : Data olahan,2022
41
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
ialah seluruh pegawai PNS dan non PNS pada Kantor Camat Siak Kecil yang
berjumlah 69 orang.
2. Sampel Penelitian
sampling. Di sini, sampel harus dapat secara akurat mewakili keadaan populasi, yang
berarti bahwa setiap kesimpulan yang diambil dari data sampel penelitian harus
berlaku untuk seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Sampling Purposive anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan
jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Adapun sampel dalam penelitian ini
ialah pegawai PNS pada Kantor Camat Siak Kecil yang berjumlah 31 pegawai.
a) Data Primer
42
responden dalam penelitian ini khususnya, personel Kantor Kecamatan Siak Kecil
b) Data Sekunder
Data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari orang lain, kantor yang
Kantor Kecamatan Siak Kecil menjadi subjek data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini.
1. Kuesioner
dan perilaku mereka. Dengan kata lain, kuesioner dapat digunakan oleh peneliti untuk
menilai berbagai karakteristik. Kuesioner dalam penelitian ini akan disebarkan oleh
43
Tabel 3.2
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju 2
2. Wawancara
dua orang, dimana proses psikologis yang terlibat membutuhkan kedua individu
secara timbal balik dalam memberikan beragam tanggapan sesuai tujuan penelitian.
3.Dokumentasi
informasi dalam bentuk buku, arsip, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan
a. Analisis Deskriptif
44
Analisis deskriptif adalah jenis penelitian data yang membantu dalam
memenuhi semua kondisi data dapat muncul. Ini adalah metode untuk menemukan
pola dan keterkaitan dalam data yang terkini dan historis. Kadang-kadang disebut
sebagai analisis data yang paling mendasar karena mengidentifikasi pola dan
pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti sampel tertentu, pengumpulan data
1) Uji Validitas
Uji validitas diartikan sebagai metode untuk mengukur sejauh mana ketepatan
validitas adalah menguji seberapa baik instrument yang dibuat untuk mengukur
konsep tertentu yang ingin di ukur. Penelitian ini menggunakan pengujian validitas
instrument. Item pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih
besar dari r standar yaitu 0,30. Bila nilai korelasi dibawah 0,30 maka dapat
disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki
atau dibuang menurut Sugiyono dalam ( Razak, Nurlaila, & Mumulati, 2019).
2) Uji Reabilitas
akibat pengukuran bisa dipercaya atau diandalkan. Uji ini dimaksudkan untuk
45
mengukur instrument penelitian guna mengetahui konsistensi alat ukur. Uji reliabilitas
instrument pengukuran 83 sekali saja kemudian data yang didapat dianalisis dengan
memakai uji statistic dalam hal ini yaitu menggunakan alpha cronbach. Bila koefisisen
apha cronbach > 0,60 maka konstruk variable dikatakan reliable. Pengujian
realiabilitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 23. Menurut Arikunto dalam
statistic untuk item-item dari variable kecerdasan emosioanl dan disiplin kerja.
1) Uji Normalitas
normal atau tidak. Uji ini umumnya digunakan buat mengukur data berskala ordinal,
interval atau rasio. Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara yang bisa
Kolmogorov;Smirnov suatu perubahan dikatakan normal bila nilai nyata dari semua
perubahan independen serta dependen lebih besar dari tingkat signifikan yang 42
2) Uji Multikolineritas
46
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factorn (VIF).
Nilai cutoff yang umum dapat dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Uji multikolineritas
digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya korelasi linear antar perubah
independen dalam model regresi. Menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara satu atau semua variable bebas. Uji multikolineritas dapat dilihat dari
tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Prasyarat yang wajib
3) Uji Heterokedastisitas
yang lain. Model regresi yang baik adalah apabila tidak menjadi ketidaksamaan itu
atau heteroskedastisisitas. Hal ini dapat dilihat pada tampilan grafik dengan ada
tidaknya pola tertentu yang teratur yaitu berbentuk gelombang, melebar kemudian
menyempit pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
4) Uji Autokorelasi
mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi dengan
perubahan waktu. Oleh karena itu, apabila asumsi autokorelasi terjadi pada sebuah
47
model prediksi, maka nilai disturbance tidak lagi berpasangan secara bebas, melainkan
variabel bebas dan variabel terikat. Apabila hanya terdapat satu variabel bebas dan
satu variabel terikat, maka regresi tersebut dinamakan regresi linear sederhana
(Juliandi, Irfan, & Manurung, 2014). Sebaliknya, apabila terdapat lebih dari satu
variabel bebas atau variabel terikat, maka disebut regresi linear berganda. Regresi
linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel
independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan
2018).
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
a = Constanta
X1 = Variabel Kepemimpinan
48
X2 = Variabel Motivasi
e = Error distribances
dependennya, yang berarti persamaan regresi baik digunakan untuk mengestimasi nilai
dengan melihat nilai R kuadrat, namun karena terdapat beberapa faktor dalam
penelitian ini, maka nilai Kuadrat Adjust R digunakan. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa nilai R square memiliki kelemahan mendasar karena dapat terjadi jika variabel
kritis tabel F dengan F yang dihitung yang terdapat pada tabel ANOVA. Uji statistik T
49
digunakan untuk mengetahui dampak masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen.
3) UJI T (Parsial)
dari 0,05, variabel independen tidak berpengaruh pada dependen (koefisien regresi
tidak signifikan), namun jika nilai probabilitas t kurang dari 0,05, variabel independen
seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas atau independen terhadap deskripsi
nilai statistik 1 dengan titik kritis seperti yang ditunjukkan pada tabel.. Jika nilai
statistik 1 lebih besar dari nilai tabel t, kita mengadopsi hipotesis alternatif bahwa
(Ghozali,2012)
50
RENCANA DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................
KAT PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Kinerja............................................................................................................
2.2 Kepemimpinan...............................................................................................
51
2.2.4 Teori-Teori Kepemimpinan................................................................
2.3 Motivasi..........................................................................................................
2.10 Hipotesis.......................................................................................................
52
3.5 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................
4.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kantor Camat Siak Kecil Kabupaten
Bengkalis........................................................................................................
53
5.7 Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin kerja terhadap
Kinerja pegawai.............................................................................................
BAB V1 PENUTUP
6.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
54
DAFTAR PUSTAKA
3(02).https://doi.org/ 10.31575/jp.v3v2.169
Magister Manajemen,3(02).https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i2.5044.
Bari, A., & Matnin. (2021). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja
https://doi.org/10.32806/investi.v2i01.96
Handayani, R., & Arrosid, H. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Hero Kids Cabang Teras Kota Tangerang
https://doi.org/10.32493/drb.v4i1.9122
Hardani, Nur Hikmatul Auliyah, Helmina Andriani, Roushandy Asri Fardani, Jumari
55
Kualitatif dan Kualitatif. In Repository.Uinsu.Ac.Id (Issue April).
Kevin Tangkuman, Bernhard Tewal, & Irvan Trang. (2015). Penilaian Kinerja,
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/9245
PERSADA.
https://doi.org/10.32696/jp2sh.v3i1.93
Rumondor, R. B., Tumbel, A., & Sepang, jantje l. (2016). Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kanwil Ditjen
Kinerja Karyawan Pada Pt. Patra Komala Di Dumai. Jurnal Tepak Manajemen
56