Disusun Oleh :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
3
Manfaat Tujuan dan Rencana.............................................................
11
Proses Perencanaan Perusahaan.........................................................
12
B. Tujuan Perusahaan..................................................................................
12
C. Perencanaan Oprasional..........................................................................
15
D. Membuat Perencanaan dalama Lingkungan Yang Bergejolak...............
17.............................................................................................................
E. Membuat Perencanaan Untuk Mencapai Kinerja Tinggi........................
18
REVIUW JURNAL
BAB 1 MANAJEMEN INOVASI DIMASA SULIT
1. Keunggulan Kompetitif yang Dalam Menciptakan Inovasi untuk
Kewirausahaan Strategis.........................................................................
21.............................................................................................................
2. Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing di Industri
Kreatif (Studi Kasus UMKM Bidang Kerajinan Tangan di Kota
Bandung).................................................................................................
28
BAB 6 PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN
1. Perencanaan Strategi Sumber Daya Manusia & Prestasi Kerja
Karyawan....................................................................................................
34
2. Strategic Management of Organization Development and Civil
Service Based Pumpinghr Model at Ibn Khaldun University Bogor......
40
4
BAB I
MANAJEMEN INOVASI DIMASA SULIT
A. PENTINGNYA INOVASI
5
Mengapa inovasi itu penting? Tanpa inovasi , tiada satu perusahaan pun
yang dapat bertahan. Makin kuatnya pengaruh dan keahlian berbagai perusahaan
di negara negara berkembang, terutama cina dan india, telah membuat cemas
banyak perusahaan barat.Di lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif,
perusahaan harus lebih banyak, dan lebih cepat, berinovasi di bandingkan
sebelumnya.
B. DEFINISI MANAJEMEN
a. Perencanaan
6
b. Pengelolaan
c. Kepemimpinan
d. Pengendalian
D. KINERJA ORGANISASIONAL
7
organisasi. Definisi ini berlaku untuk semua organisasi baik yang bersifat profit
maupun non profit ,
E. KETERAMPILAN MANAJEMEN
Kerampilan konseptual
Keterampilan interpersonal
Kemampuan teknis
8
penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam
fungsi-fungsi tertentu seperti rekayasa, manufaktur, atau
keuangan.juga mencangkup pengetahuan khusus, kemampuan
analisis, keterampilan teknis sangat penting dalam organisasi,
banyak manajer memperoleh promosi untuk mengerjakan tugas
Manajer pertama berkat keterampilan teknis yang baik.namun
keterampilan teknis makin tidak penting seiring naiknya manajer
hierarki organisasi.
F. JENIS-JENIS MANAJEMEN
Perbedaan Vertikal
9
atau melaksanakan rencana manajemen tingkat atas di seluruh
organisasi, daripada untuk mengurusi kinerja individual. Contoh
manajer tingkat menengah adalah kepala departemen, kepala devisi.
Perbedaan Horizontal
10
Terperangkap
a. Identitas individual:
b. Identitas manajer:
H. PERAN MANAJER
11
keterampilan interpersonal.
Peran keputusan, yaitu berkenaan dengan peristiwa yang di
dalamnya manajer harus menentukan sikap dan mengambil
tindakan.
Usaha kecil makin penting . Ratusan usaha kecil didirikan setiap bulannya,
tetapi lingkungan usaha kecil hari ini sangat rumit . Perusahaan – perusahaan kecil
terkadang sulit mengembangkan stamina manjerial yang diperlukan untuk
bertahan di lingkungan yang bergolak . Sebuah survei tentang tren dan
perkembangan usaha kecil di masa depan menemukan bahwa hampir setengah
dari responden memandang keterampilan manajemen setengah dari responden
memandang keterampilan manjemen yang tidak memadai sebagai ancaman bagi
perusahaan mereka, dibandingkan dengan kurang dari 25% responden dari
organisasi.
Satu penemuan menarik adalah bahwa para manajer usaha kecil cenderung
mengutamakan peran yang berbeda dengan para manajer perusahaan besar . para
manajer perusahaan kecil serinng menganggap peran terpenting mereka sebagai
juru bicara karena mereka harus mempromosikan perusahaan kecil yang tengah
berkembang kepada dunia luas.
Sumber daya keuangan organisasi non profit biasanya berasal dari anggaran
pemerintah, hibah, dan sumbangan , bukan dari penjualan barang atau jasa kepada
pelanggan. Di organisasi bisnis, para manajer berfokus untuk meningkatkan
penjualan barang dan jasa guna meningkatkan pendapatan penjualan.
12
Perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat, seperti
perkembangan teknologi, globalisasi dan pergeseran nilai sosial, tengah
menimbulkan transformasi mendasar yang berdampak besar terhadap
pekerjaan manajer. Transformasi ini tercermin dalam transisi menuju
tempat kerja baru, Berikut adalah perbedaan karakteristik tempat kerja
baru dengan tempat kerja lama:
13
BAB 6
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN
14
Konsep perencanaan biasanya mencakup dua aspek tersebut dan
didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan.
15
1. Legitimasi dalah misi perusahaan yang menggambarkan maksud dan
alasan keberadaannya. Selain melambangkan legitmasi bagi kalangan
eksternal seperti investor, pelanggan, pemasok, dan masyarakat lokal, misi
juga membantu mereka untuk memandang perusahaan secara positif.
2. Sumber motivasi dan komitmen. Tujuan dan rencana meningkatkan
motivasi dan komitmen pegawai dengan meminimalisasi ketidakpastian
dan memperjelas hal-hal yang pasti mereka capai, tujuan yang tidak jelas
dapat menghambat motivasi karena pegawai menjadi tidak paham dengan
apa yang mereka kerjakan.
3. Alokasi sumber daya. Tujuan membantu para manajer memutuskan untuk
bidang apa mereka harus mengalokasikan sumber daya, termasuk pegawai,
modal, dan peralatan.
4. Panduan tindakan. Tujuan dan rencana member arahan dengan
memfokuskan perhatian kepada target-target tertentu dan mengarahkan
upaya pegawai untuk mencapai sasaran penting.
5. Dasar pengambilan keputusan. Dengan menetapkan tujuan dan melakukan
perencanaan, para manajer memperjelas apa yang hendak dicapai oleh
perusahaan.
6. Standart kinerja. Menentukan hasil yang hendak dicapai oleh perusahaan,
tujuan juga berfungsi sebagai kriteria kinerja dan standar penilaian.
16
4. Melaksanakan Rencana : Menggunakan manajemen bersasaran, panel
instrument kinerja, rencana sekali pakai, dan tanggung jawab
terdesentralisasi.
5. Memonitor dan Mempelajari : Mengevaluasi perencanaan dan
mengevaluasi operasi.
B. TUJUAN PERUSAHAAN
a) Misi Perusahaan
17
strategis merupakan cetak biru yang menentukan aktivitas dan alokasi sumber
daya perusahaan yang diperlukan untuk mencapai target.
18
Peta strategi adalah gambaran visual dari faktor-faktor penting pendorong
kesuksesan perusahaan yang menunjukkan hubungan antara tujuan dan
rencana spesifik di setiap bidang. Peta strategi menjadi sarana ampuh bagi para
manajer untuk melihat hubungan sebab-akibat antara tujuan dan rencana.
C. PERENCANAAN OPERASIONAL
19
perusahaan untuk berkinerja secara efisien dan efektif. Kemudian para manajer
menggunakan sejumlah pendekatan perencanaan, termasuk manajemen
bersasaran, rencana sekali pakai, dan rencana tetap.
b) Manajemen Bersasaran
20
oleh individu dan departemen. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai
tujuan merupakan bagian dari sistem penilaian kinerja. Penilaian kinerja
departemen-departemen dan perusahaan secara keseluruhan menjadi penentu
tujuan untuk periode berikutnya. Proses manajemen bersasaran ini berulang
setiap tahun.
Pada dunia bisnis yang makin bergejolak dan tidak pasti ini para manajer
beralih untuk menggunakan pendekatan perencanaan inovatif yang membantu
melindungi perusahaan dari peristiwa yang tak terduga. Tiga metode perencanaan
penting adalah perencanaan kontingensi, pembuatan skenario, dan perencanaan
krisis.
Perencanaan Kontingensi
Rencana kontingensi adalah rencana perusahaan ketika mengalami
21
kondisi darurat, kemerosotan, maupun situasi tak terduga. Untuk
membuat rencana kontingensi, para manajer mengenali faktor-faktor
penting di lingkungan, seperti potensi krisis ekonomi, kelesuan pasar,
dsb. Kemudian, para manjajer menyusun respon-respon alternatif
terhadap kontingensi yang berdampak terburuk, dan berfokus kepada
kondisi terburuk yang mungkin terjadi.
Pembuatan skenario
Pembuatan skenario adalah langkah-langkah untuk mengamati tren dan
ketidaksinambungan yang sedang terjadi, serta memvisualisasikan
kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik di masa depan.
Perencanaan krisis
Perencanaan krisis hampir sama dengan perencanaan kontingensi, yaitu
rencana yang digunakan saat mengalami kejadian tak terduga. Dua
tahapan penting dalam perencanaan krisis, yaitu pencegahan krisis dan
persiapan krisis. Pencegahan krisis meliputi membangun hubungan dan
mendeteksi sinyal dari lingkungan. Sementara persiapan krisis meliputi
membentuk tim manajemen krisis dan juru bicara perusahaan, membuat
rencana manajemen krisis terperinci, serta membuat sistem komunikasi
yang efektif.
Perencanaan tradisonal
Perencanaan tradisonal dilakukan sepenuhnya oleh eksekutif
puncak dengan menggunakan jasa konsultan atau yang lebih umum lagi,
22
melalaui departemen perencanaan pusat. Departemen perencanaan
pusat adalah sekelompok ahli perencanaan yang melapor secara langsung
kepada CEO atau presiden. Para ahli perencanaan dipekerjakan untuk
mengumpulkan data dan membuat rencana strategis terperinci untuk
perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan perencanaan ini bersifat top-
down Karen atujuan dan rencana diberikan kepada divisi-divisi dan
departemen utama setelah disetujui oleh presiden.
Perencanaan kinerja tinggi
Perkembangan pendekatan baru diawali dengan peralihan
kepada perencanaan terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja
bersama para manajer divisi atau departemen utama untuk membuat tujuan
dan rencana mereka sendiri. Dikarenakan lingkungan makin mudah
bergejolak, para eksekutif puncak melihat manfaat jika perencanaan
terdesentralisasi dibawa lebih jauh, yaitu dengan memungkinkan para ahli
perencanaan untuk bekerja secara langsung dengan manajer dan pegawai
lini depan untuk membuat rencana dinamis yang dapat memenuhi
kebutuhan yang cepat berubah.
Perusahaan memerlukan cara untuk melihat kemajuan rencana
serta mengukur kemajuan tersebut dalam mencapai tujuan. Perusahaan-
perusahaan mulai menggunakan panel instrumen kinerja bisnis sebagai
cara bagi kalangan eksekutif untuk mengawasi indicator-indikator penting
kinerja. Kini, panel instrumen berkembang menjadi sistem yang meluas di
perusahaan yang membantu menyelaraskan dan mengawasi tujuan di
seluruh perusahaan.
23
24
REVIEW JURNAL
Nama Penerbit & Tahun Terbit : Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
25
A. LATAR BELAKANG
Perusahan-perusahaan yang ingin bertahan dan lebih maju dalam kondisi
demikian perlu untuk mengembangkan strategi yang baru. Bagi perusahaan-
perusahaan yang selama ini hanya beroperasi di pasar domestic lambat laun
akan mengalami persaingan yang keras hingga didapatkan kenyataan bahwa
pasar domestic itu tidak ada lagi, serta yang ada hanyalah pasar global.
Menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu singkat dalam era
persaingan global seperti sekarang ini, maka bagi perusahaan agar tetap
survive serta mampu meningkatkan kemampuan bersaingnya secara global dal
am kondi si yang turbulen harus merumuskan strategi yang adaptif serta
mudah disesuaikan untuk mengikuti perkembangan perubahan yang terjadi
secara mendadak2. Strategi yang memungkinkan perusahaan beradaptasi serta
meningkatkan kemampuan bersaingnya secara global dalam kondisi yang
turbulen adalah dengan melalui aliansi strategis.
B. LANDASAN TEORI
1. Kewirausahaan Strategis dan Inovasi
Kegiatan kewirausahaan merupakan sebuah mekanisme penting menciptakan
sebuah perubahan, yang bertujuan untuk membantu semua perusahaan
sehingga mampu beradaptasi dengan adanya perubahan yang diciptakan oleh
orang lain. Kewirausahaan strategis ini bisa digunakan oleh seseorang yang
ingin menjadi pengusaha sosial3. Peluang dari kewirausahaan ini merupakan
sebuah kondisi di mana barang atau jasa baru dapat memenuhi semua
kebutuhan yang ada di pasar. Inti dari kewirausahaan adalah untuk
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang tersebut. Peter Drucker
berpendapat bahwa inovasi adalah fungsi spesifik dari kewirausahaan, baik
dalam bisnis yang sudah ada, lembaga pelayanan publik, atau usaha baru
yang didemonstrasikan oleh individu tunggal7. Dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan dan inovasi adalah pusat proses kreatif dalam perekonomian
26
yang berperan untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktivitas
dan menciptakan sebuah kegiatan yang produktif. Inovasi adalah hasil kunci
utama untuk menciptakan sebuah citra yang baik bagi perusahaan. Hal ini
merupakan suatu hal yang dicari melalui kewirausahaan dan sering menjadi
sumber kesuksesan kompetitif, terutama di lingkungan yang sangat
kompetitif. Inovasi adalah fitur penting dari perusahaan yang berkinerja
tinggi9. Inovasi juga diperlukan untuk mempertahankan atau mencapai
paritas kompetitif, apalagi keunggulan kompetitif di pasar global. Dimana
inovasi tersebut mampu menciptakan keberlangsungan suatu usaha dalam
melakukan persaingan dalam dunia usaha terutama untuk metode bertahan
yang ampuh yang di gunakan oileh perusahaan. Schumpeter berpendapat
bahwa perusahaan terlibat dalam tiga jenis kegiatan yang inovatif10. Yang
pertama adalah penemuan, yaitu tindakan menciptakan atau mengembangkan
produk atau proses baru. Dan yang kedua adalah inovasi, yaitu proses
menciptakan produk komersial dari sebuah penemuan11. Melalui berbagai
penciptaan akan membawa sebuah inovasi yang baru menjadi sebuah produk
yang nyata, sedangkan inovasi membawa sesuatu yang baru ke dalam
penggunaan. Serta jenis yang terakhir adalah imitasi, yaitu adopsi dari suatu
inovasi oleh perusahaan yang sama.
27
Perilaku strategis otonomi adalah proses bottom-up di mana produk
juara mengejar ide-ide baru, seringkali melalui proses politik, dengan cara
yang mereka kembangkan dan mengkoordinasi komersialisasi barang baru
atau jasa hingga mencapai kesuksesan di pasar dengan memberikan
perilaku yang strategis maka akanmeberikan sebuah network atau jaringan
yang bagus untuk menciptakan sebuah perilaku yang strategis dan inovasi.
Produk juara memainkan peran penting dalam menggerakkan. inovasi ke
depan26. Alasan utama untuk ini adalah bahwa tidak ada ide bisnis
berakar murni untuk manfaat perusahaan sendiri, itu harus dijual. Perilaku
strategis otonomi didasarkan pada mata air suatu perusahaan yang berupa
pengetahuan dan sumber daya inovasi perusahaan.
4. Implementasi
28
fungsi dari bentuk organisasi yang independen sebagai suatu acuan dari
anggota tim dalam sebuah organisasi. Anggota tim tersebut mampu
bekerja sama dalam setiap spesialisasi yang berbeda mungkin nantinya
akan menciptakan kerangka acuan yang independen seperti yang biasanya
pada latar belakang dan juga beberapa pengalaman yang sama
sebelumnya. Dengan demikian, setiap dari individu dari beberapa
département fungsional mempunyai kriteria yang berbeda dan juga
memiliki orientasi yang berbeda, pada dimensi berbeda yang lainya
diharapkan juga mampu untuk menciptakan kegiatan dalam
pengembangan produk dengan cara yang berbeda pula.
Strategi Kooperatif
29
Dalam rangka mencegah atau meminimalkan risiko, perusahaan, khususnya usaha
baru, perlu memilih sebuah pasangan perusahaan mereka dengan hati-hati dan
mempertimbangkan berbagai aspek. Karena perusahaan-perusahaan yang
beroperasi dapat berpartisipasi dalam rangka menjaga aliansi mereka secara
bersamaan, mereka akan menghadapi dan mengatasi tantangan dalam mengelola
aliansi yang mereka ciptakan. Penelitian telah menunjukkan bahwa perusahaan
dapat terlibat dalam terlalu banyak aliansi, yang dapat membahayakan daripada
memfasilitasi kemampuan inovasi mereka.
Modal Pokok Kewirausahaan
Modal usaha adalah sumber daya yang biasanya dialokasikan untuk
pengusaha yang terlibat dalam proyek-proyek dengan potensi
pertumbuhan yang tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa
pemodal usaha dapat memperoleh keuntungan besar atau mengalami
kerugian yang signifikan. Modal usaha yang digunakan hanya utnuk
memberikan penunjang atas akuisisi inovasi. Dengan dukungan
tersebut, terdapat beberapa perusahaan yang mampu membentuk
divisi usaha modal sendiri. Beberapa usaha yang relatif baru dapat
memperoleh modal melalui penawaran umum perdana (Initial Public
Offering-IPO). Perusahaan perusahaan yang telah menerima
dukungan modal usaha biasanya menerima keuntungan yang lebih
besar dari IPO.
30
menciptakan standar untuk menghasilkan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan bagi perusahaan.
C. KESIMPULAN
Kewirausahaan strategis merupakan metode kewirausahaan yang tepat
dan efisien ketika dilakukan sebauh implementasi dalam kegiatan nyata
dengan IPO yang bagus dan pengembangan ide pokok dari masing masing
aspek internal. Perusahaan tidak perlu takut dengan pengembangan ini
karena nantinya akan mampu meningkatkan daya saing dan kompetitive
advantage dari dalam perusahaan itu sendiri, perusahaan akan semakin
tangguh ketika berahdapan dengan persaingan di dunia usaha
internasional. Diharapkan para pengambil keputusan dapat memberikan
respons positif terhadap setiap program yang ditawarkan dan
ditindaklanjuti demi keberlangsungan dan keberhasilan program.
31
Jurnal 2 (BAB I “MANEJEMEN INOVATIF DI MASA SULIT”)
Nama Penerbit Jurnal & Tahun Terbit : Jurnal Riset Bisnis dan
Investasi, April 2018
32
A. LATAR BELAKANG
Industri kreatif merupakan salah satu bidang usaha yang sedang banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini. Kementrian Perdagangan
Indonesia mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang bersumber
dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan dan bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan. Usaha mikro kecil
menengah (UMKM) termasuk pihak yang terlibat dalam industri kreatif.
Karakteristik usaha kecil adalah jenis komoditi yang dihasilkan sudah tetap,
lokasi tidak berpindah-pindah, sudah melakukan administrasi keuangan,
memiliki izin usaha, dan memiliki sumber daya yang berpengalaman dalam
berwirausaha. Sedangkan usaha menengah memiliki kondisi organisasi yang
lebih baik karena sudah memiliki organisasi perburuhan, menerapkan sistem
akuntansi dengan baik, dan memiliki akses pada sumber dana perbankan.
Beberapa penelitian menyatakan adanya hubungan anatara keunggulan
bersaing dan inovasi. Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh strategi inovasi terhadap keunggulan bersaing untuk kasus usaha
kecil dan menengah.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Inovasi
Inti dari sebuah kegiatan inovasi adalah bagaimana melakukan sebuah
kegiatan yang bisa menaingkatkan nilai (added value) dan keunggulan
dari kondisi saat ini. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain dengan
cara menciptakan pengembangan yang berbeda dari produk
2. Jenis-jenis inovasi
terdiri dari inovasi produk, inovasi pemasaran, inovasi proses, inovasi
teknikal, dan inovasi administrasi (Hendro 2011)
3. Strategi Inovasi
33
strategi inovasi sebagai suatu alat dasar yang menentukan arah inovasi
bisnis berdasarkan strategi bisnis dan tujuan strategis {Hittmár et al.
2014)
4. Dimensi Inovasi
Konsep mutidimensi inovasi di atas akan menghasilkan pengukuran yang
lebih baik dibandingkan dengan hanya pada satu dimensi saja
(Hadjimanolis et al., 2000). Zahra et al. (1993) dalam Anatan et al. (2009)
menyatakan empat dimensi inovasi terdiri dari orientasi kepemimpinan,
inovasi ‘followership’, sumber inovasi, dan tingkat investasi.
5. Faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi
berorientasi pasar, mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan,
memiliki unsur efisiensi dan efektivitas. harus sejalan dengan visi dan
misi perusahaan, dan perusahaan harus bisa meningkatkan inovasi terus
menerus.
6. Keunggulan Bersaing
Keunggulan Bersaing Porter (1993) mendefinisikan keunggulan bersaing
sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk
berkompetisi lebih efektif dalam market place.
C. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Metode Penarikan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling dengan cara pengambilan sampel menggunakan
quota sampling. Sampel yang diambil adalah UMKM dibidang kerajinan
tangan (handycraft) di Kota Bandung dan jumlah sampel yang ditetapkan
adalah 51 UMKM, dengan 153 responden. Dari total UMKM di bidang
kerajinan tangan sebanyak 187.
2. Operasional Variabel
Operasional variable yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas (independent variable) yaitu inovasi dan variabel terikat
34
(dependent variable) yaitu keunggulan bersaing. Keseluruhan indikator
baik itu pada variabel inovasi maupun pada variabel keunggulan bersaing
diukur dengan skala ordinal.
3. Analisis Data
Uji asumsi klasik dilakukan pada tahap awal analisis data. Hal ini
dilakukan sebagai persyaratan agar data yang dikumpulkan memenuhi
syarat untuk analisis regresi linear. Pengujian pada penelitian ini
menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan linear apabila signifikansi
(linearity) kurang dari 0,05. Teknik analisis deskriptif yang digunakan
pada penelitian ini antara lain adalah distribusi frekuensi, mean dan
standar deviasi. Analisis regresi linier sederhana dilakukan setelah hasil
dari pengujian awal menyatakan bahwa data yang digunakan memenuhi
syarat dilakukannya regresi linear. Pengujuian hipotesis dilakukan untuk
pengambilan kesimpulan. Uji statistik F dan uji statistic t-student
dilakukan pada tahap ini. Pada penelitian ini, penulis menggunakan ≥ 5 %
atau tingkat kepercayaan 95%. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak,
dan jika signifikansi > 0,05 maka H0 tidak cukup bukti untuk menolak
H0.
D. HASIL PENELITIAN
Deskripsi Responden
Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 51 organisasi (UMKM)
kerajinan tangan di kota Bandung, dan 153 sebagai responden
yang terdiri dari pelaku (manajer/owner/karyawan).
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS, 17
pernyataan dinyatakan valid. Selanjutnya adalah uji validitas dari
variabel Y atau keunggulan bersaing menunjukan bahwa sebanyak
13 pernyataan dinyatakan valid.
Hasil reliabilitas untuk variabel inovasi dapat dikatakan reliabel
35
atau memiliki reliabilitas yang baik dengan hasil 0,867. Nilai
tersebut lebih dari 0,600. Hasil dari cronbach’s alpha untuk
variabel keunggulan bersaing yaitu 0,829, nilai tersebut lebih
besar dari 0,600, sehingga indikator-indikator keunggulan
bersaing tersebut memiliki reliablilitas yang cukup tinggi
Pengujian Awal
Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode Grafik normal Probability plot (P-Plot). Pada grafik tidak
ada data yang letaknya jauh dari garis sebaran data. Hal ini berarti
sebaran data membentuk distribusi normal. Sedangkan untuk hasil
uji heteroskedastitas, kurva Scatterplot di atas memperlihatkan
semua titik tidak membentuk suatu pola dan menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pada model ini tidak terjadi heterokedastisitas.
Pada penelitian ini dapat dilihat linearity variabel strategi inovasi
dan keunggulan Jurnal Riset Bisnis dan Investasi Vol. 4, No. 1,
April 2018 69 ISSN 2460-8211 bersaing adalah 0.000. Dengan
demilian, maka terbukti bahwa hubungan pada pasangan variabel
strategi inovasi dan keunggulan bersaing memenuhi asumsi
linearitas.
Analisis Deskriptif Strategi Inovasi
Dimensi variabel inovasi mempunyai nilai mean 3,41 yang berarti
strategi inovasi yang dihasilkan oleh pelaku usaha UMKM
Kerajinan Tangan di Kota Bandung tergolong pada kategori
“Tinggi”
Analisis Deskriptif Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil analisis mean dengan menggunakan SPSS,
secara umum keunggulan bersaing memiliki mean sebesar 3,55.
Angka tersebut menunjukan bahwa keunggulan bersaing pada
UMKM kerajinan tangan di kota Bandung termasuk dalam
kategori “Tinggi”.
36
Analisis Korelasi
Hasil output dari analisis ini ditunjukan oleh table 2. nilai korelasi
antara variabel strategi inovasi dengan keunggulan bersaing adalah
sebesar 0.734. Angka ini terdapat pada interval 0,60-0,799 yang
berarti strategi inovasi dengan keunggulan bersaing memiliki
hubungan positif yang kuat. Nilai korelasi pearson pada tabel
diatas menunjukkan nilai positif, maka hubungan antara strategi
inovasi dengan keunggulan bersaing adalah searah, yang berarti
jika strategi inovasi meningkat maka akan diikuti oleh
peningkatan keunggulan bersaing.
Analisis Regresi Linear
Analisis regresi linear digunakan untuk memprediksi bagaimana
perubahan nilai strategi inovasi jika nilai keunggulan bersaing
pada UMKM kerajinan tangan di Kota Bandung dinaikkan atau
diturunkan. Strategi inovasi memiliki nilai koefisien regresi linear
sebesar 0,453. Ini berarti setiap penambahan satu angka strategi
inovasi dengan koefisien bernilai positif, maka keunggulan
bersaing akan mengalami peningkatan sebear 0,453. Hasil
koefisien determinasi antara strategi inovasi terhadap keunggulan
bersaing menunjukan nilai 0,538, seperti terlihat pada tabel 4.
Dengan demikian inovasi mampu mempengaruhi keunggulan
bersaing sebesar 53,8%.
Uji F
Nilai F hitung adalah 175.907. Sementara itu dengan df1 : 1 dan
df2 : 153-1-1 = 151,maka didapat F tabel 3,90. Dengan demikian,
nilai F hitung lebih besar dibandig nilai F tabel. Maka model
regresi dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini dapat Ini
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara strategi
inovasi terhadap keunggulan bersaing.
Uji T
37
Nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel, dan dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini juga
menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara strategi
inovasi dengan keunggulan bersaing pada UMKM.
E. KESIMPULAN
Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan
kuaT antara variabel strategi inovasi dengan keunggulan bersaing.
Besarnya pengaruh strategi inovasi terhadap keunggulan bersaing pada
UMKM kerajinan tangan di kota Bandung yaitu sebesar 53,8%. Sementara
sisanya, 46,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini. Inovasi juga berpegaruh secara signifikan terhadap
keunggulan bersaing.
38
Nama Penerbit Jurnal & Tahun Terbit : http://ejournal.lmiimedan.net Juni
2018
A. PENDAHULUAN
Era globalisasi merupakan suatu masa yang harus dilalui setiap perusahaan dalam
menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Tersedianya
sumber daya manusia bagi suatu perusahaan dalam menghadapi globalisasi,
dilakukan dengan cara mengindentifikasi kebutuhan kerja, serta mengembangkan
tenaga kerja itu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan
yang dibutuhkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk membuat
suatu perencanaan strategis sumber daya manusia yang mengedepankan
langkahlangkah, kebijakan-kebijakan serta program-program perusahaan untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia perusahaan yang memiliki kompetensi,
skill, dan sifat inovatif dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat adaptif
dengan visi, misi, dan tujuan organisasi yang direncanakan bersama. Melalui
perencanaan strategis Sumber Daya Manusia dapat memunculkan berbagai
keuntungan-keuntungan untuk mendukung jalannya organisasi seperti
peningkatan nilai, keunikan dan kualitas organisasi, dimana wujudnya berupa
kemampuan inovatif, dapat membuat keputusan yang berkualitas saat menghadapi
berbagai perubahan, bekerja secara professional, dan programprogram yang
berorientasi pada daya saing serta signifikan dalam memajukan organisasi
terutama kemajuan pada prestasi kerja karyawan.
Sumber Daya Manusia adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset
perusahaan maupun organisasi yang dapat dihitung jumlahnya (kuantitatif).
Dalam pengertian ini, fungsi sumber daya manusia tidak berbeda dari fungsi aset
lainnya, sehingga dikelompokkan dan disebut sebagai sarana produksi bagi
39
organisasi, sebagaimana sebuah mesin, komputer (sumber daya teknologi),
investasi (sumber daya finansial), gedung, mobil (sumber daya materil), dan
lainlain.
E. JENJANG KARIR
40
2. Fase Perencanaan, Merupakan aktivitas-aktivitas yang menyelaraskan
rancangan karyawan dan perusahaan mengenai pengembangan karir.
Tujuan fase ini adalah mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
karyawan dalam melaksanakan tugas.
3. Fase Pengembangan, Fase ini adalah tenggang waktu yang dipergunakan
pegawai untuk memenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan
gerak dari suatu posisi ke posisi lain yang diinginkan. Selama fase ini
pegawai dapat melakukan kegiatan memperbaiki dan meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan atau keahlian dan sikapnya, sebagaimana
dipersyaratkan oleh posisi tersebut.
F. PENGEMBANGAN KARYAWAN
41
G. PENGERTIAN PRESTASI KERJA
42
Motivasi
Kemampuan mereka
Dukungan yang diterima
Hubungan mereka dengan organisasi
Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
L. KESIMPULAN
43
dimilikinya melalui perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi
yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, serta tidak kalah penting dengan
cara melakukan pelatihan dan pengembangan karir sumber daya manusia. Oleh
sebab itu, organisasi perlu melakukan perencanaan strategis sumber daya manusia
yang dimilikinya melalui perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan
seleksi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, serta tidak kalah penting
dengan cara melakukan pelatihan dan pengembangan karir sumber daya manusia.
Nama Penerbit & Tahun Terbit : IJBE: Integrated Journal of Business and
Economics, 2018
44
A. PENDAHULUAN
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu dalam penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif
organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk
perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pentingnya UIKA dalam
pengembangan organisasinya kedepan menggunakan strategic management
dengan memperhatikan sejarah berdirinya UIKA, visi misi, dan tridharma
perguruan tinggi.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Manajemen Strategik
Menurut sampurno (2011) definisi tersebut mencakup dua elemen
penting yang menjadi inti dari manajemen startegik, yaitu (1) tiga
ongoing process (analisis, keputusan, aksi) dan (2) studi mengetahui
mengapa organisasi dapat mempunyai kinerja yang lebih baik dibanding
dengan yang lain. Manajemen strategic focus pada pertanyaan
fundamental: “bagaimana organisasi dapat bersaing dengan
menciptakan keunggulan bersaing di pasar, tidak hanya sekedar karena
unik dan bernilai tetapi juga sulit bagi pesaing untuk menirunya?”
(Sampurno, 2011).
2. MSDM Strategik
45
MSDM Strategik merupakan suatu system dimana terjadi keterkaitan
antara MSDM dengan sasaran dan tujuan strategic organisasi dalam
rangka meningkatkan kinerja perusahaan serta mengembangkan budaya
organisasi yang mengadopsi inovasi dan fleksibilitas (Mathis & Jackson,
2003). Menurut Mello (2002) MSDM strategic meliputi 5-P, yaitu
philosophy, policy, program, practice, dan process
3. PumpingHR Model
Pumping model merupakan karya intelektual peneliti yang telah diuji
cobakan pada programprogram training selama 10 tahun sejak tahun
2004. Pumping HR model merupakan model pengembangan SDM
dengan menggunakan prinsip-prinsip Human Capital. Baron &
Armstrong (2007) mengatakan “Human capital is an important element
of the intangible assets of an organization”. Human capital tidak dimiliki
oleh organisasi tetapi didapatkan melalui hubungan kerja dengan
karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan Ramly (2016) menunjukkan
bahwa pengembangan SDM dalam organisasi harus memperhatikan 3 hal
penting, yaitu :
(1) karakter SDM,
(2) kompetensi SDM,
(3) perilaku SDM.
C. METODE PENELITIAN
46
(3) studi literatur dan artefak, serta
(4) teknik pelengkap.
Metode atau studi literatur, meski pada mulanya jarang diperhatikan dalam
metodologi penelitian kualitatif, pada masa kini menjadi salah satu bagian
yang penting dan tak terpisahkan dalam metodologi penelitian kualitatif.
Hal ini disebabkan oleh adanya kesadaran dan pemahaman baru yang
berkembang di para peneliti, bahwa banyak sekali data-data yang
tersimpan dalam bentuk literatur dan artefak.
3. Analisis
Dari literatur yang didapatkan, peneliti membandingkan dengan hasil
penelitian, pendapat para pakar dan visi-misi UIKA yang ada. Peneliti juga
menggunakan prinsip-prinsip pengembangan institusi yang dalam sejarah
UIKA sangat erat kaitannya satu sama lain, yaitu manajemen organisasi
IPB. IPB banyak menghasilkan tokoh yang kemudian mengabdikan
dirinya di UIKA sebagai bukti komitmen ke Islaman dan rasa
tanggungjawab terhadap amanah para tokoh dan ulama pendiri UIKA.
Dengan visi-misi yang ada, sejarah tokoh Ibn Khaldun dan motivasi para
47
pendiri UIKA serta system manajemen organisasi UIKA saat ini yang ada,
peneliti memetakan dalam teori-teori manajemen strategic dan hasil
penelitian Pengembangan SDM berbasis Pumping HR model serta
pendapat para pakar manajemen organisasi dan manajemen SDM strategic.
D. PEMBAHASAN HASIL
Berdasarkan literatur visi misi lembaganya, UIKA memiliki visi misi “Menjadi
Universitas Unggul Berbasis Keislaman dan Teknologi Pada Tahun 2025”.
Sedikitnya ada 3 hal besar dalam visi misi UIKA, yaitu:
(1) universitas unggul, yakni berdaya saing kompetitif,
(2) nilai-nilai Islam, dan
(3) penguasaan teknologi modern.
Untuk mewujudkan visi-misinya, UIKA perlu merancang strategic plan
pengembangan UIKA dalam jangka panjang 25 sd 50 tahun kedepan. Sehingga
setiap pergantian rektor akan menjadi pelanjut pencapaian visi-misi tersebut,
dalam bentuk focus kebijakan tahunan dan 5 tahunan. UIKA tidak boleh mapan
secara penataan lembaga dan pengembangan SDM nya, karena organisasi yang
tidak siap berubah, maka akan mati. UIKA perlu mempraktekkan disiplin kelima
sebagai organisasi pembelajar (Senge, 1995). Untuk norma-norma dan perilaku
akademisi kampus (mahasiswa, karyawan dan dosen) perlu dilakukan penguatan 3
hal utama, yaitu
(1) pemahaman secara prinsip (core values) UIKA sebagai Islamic University
Culture,
(2) perilaku dan tindakan-tindakan para akademisi sebagai individu dan tim
UIKA,
(3) kompetensi unggul sebagai ciri intelektual dan pekerja keras, cerdas dan
ikhlas.
UIKA harus merumuskan 3 standar kompetensi dasar bagi para civitas akademika
UIKA, yaitu (1) core competency UIKA,
(2) managerial competency UIKA,
48
(3) supporting Competency UIKA.
Dalam penguatan kompetensi UIKA perlu mengembangkan manajemen kinerja
dan indicator kinerja kunci dalam berbagai perspektif, seperti perspektif
stakeholder, academic dan research, perspektif Quality Control Internal Process,
dan perspektif ketokohan dan tim yang kuat.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan
1. UIKA organisasi yang focus sebagai universitas dengan menghasilkan
sarjana-sarjana
yang menguasai ilmu multidispliner dengan basis nilai-nilai Islam yang kuat.
2. UIKA dalam mewujudkan visi misi nya membuat strategic plan terkait
manajemen dan
pengembangan organisasi kampus menuju Modern Islamic University sinergis
dengan
gagasan pemikiran Ibn Khaldun.
3. UIKA menerapkan pengembangan SDM strategic berbasis PumpingHR
Model dengan 3
competency utama, yaitu
(1) membangun core competency,
(2) mengembangkan managerial competency bagi dosen dan karyawan serta
lulusan UIKA (3) menggunakan supporting competency individu dan tim
civitas akademika dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah.
Rekomendasi
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memahami efektifitas SDM dan
penataan organisasi UIKA saat ini dan disain organisasi serta MSDM
strategic untuk mewujudkan visi misi dan tujuan pendirian UIKA.
2. Perlu revitalisasi nilai-nilai keIslaman dan university culture yang
bersumber dari nilai nilai dan gagasan ilmuwan Ibn Chaldun
49
50