Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
ALAMSYAH 90300119064
2019
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................... 14
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengantar bisnis merupakan suatu ilmu yang mempelajari stratergi tentang keberhasilan
di dalam berbisnis. Dalam materi pengantar bisnis terdapat suatu ilmu atau pembahasan yang
disebut dengan manajemen perusahaan. Perusahaan memiliki tujuan yang telah ditetapkan
karena tujuan itulah yang akan memberikan arah bagi kegiatan yang akan dilakukan serta
digunakan untuk mengukur efektivitas kinerja perusahaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
8. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber daya organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Secara Etimologi
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
“seni melaksanakan dan mengatur.”
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
“mengendalikan,” terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari
bahasa latin manus yang berarti “tangan”.
Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
George R. Terry
Koontz
Wilson Bangun
Manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
tiap anggota organisasi untuk meraih tujuan organisasi tersebut.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan proses tentang upaya manusia yang
melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang optimal.
3
B. Fungsi-fungsi Manajemen
Adapun Fungsi-fungsi yang terkandung dalam manajemen ini cukup banyak, dari
berbagai ahli memiliki pembagian fungsi yang berbeda-beda, dan disebutkan secara lebih
lengkap dapat meliputi berbagai fungsi yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
- Menentapkan tujuan.
2. Pengoorganisasian (Organizing)
Penyusunan staf serta manajeman sumber daya manusia adalah suatu proses untuk
memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat dipilih, dikembangkan dan diberi imbalan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan staf serta manajemen sumberdaya manusia
yang efektif mencakup pula penciptaan iklim kerja yang memuaskan karyawan.
4
4. Memimpin (Leading and Interpersonal Influenc)
Memimpin serta pengaruh interpersonal adalah suatu proses memotivasi individu (rekan
kerja, atasan, bawahan dan nonbawahan) atau kelompok agar mereka dapat membantu secar
sukarela dan harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan (disebut juga pengarah atau
pelaksanaan).
5. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah suatu proses memastikan adanya kinerja yang efisien untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Pengendalian mencakup:
Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer adalah perencanaan (planning),
yaitu suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta memilih serangkaian
tindakan (strateg) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Fungsi perencanaan akan
memberikan arah usaha perusahaan dengan menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan. Tanpa adanya tujuan yang jelas yang dirumuskan dalam kegiatan
perencanaan maka perusahaan tidak memiliki hasil akhir yang jelas untuk dicapai selama
kurun waktu tertentu. Selain itu ketiadaan tujuan akan menyulitkan perusahaan untuk
melakukan proses evaluasi (bagian dari fungsi pengendalian) yang merupakan perbandingan
antara rencana (dinyatakan dalam tujuan) dengan realisasi pencapaian sesungguhnya. Dalam
hal ini berlaku peribahasa "fail to plan is planning to fail" (kegagalan membuat rencana
merupakan sebuah rencana menuju kegagalan).
Untuk mencapai apa yang telah ditetapkan dalam rencana, maka manajer melakukan
fungsi yang kedua yakni pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian mencakup
pembagian kerja di antara kelompok dan individu serta pengoordinasian aktivitas individu
dan kelompok. Pengorganisasian mencakup juga penetapan kewenangan manajerial. Selain
mengorganisasikan sumber daya manusia, pengorganisasian juga mengorganisaskan
penggunaan berbagai sumber daya nonmanusia seperti uang, material, peralatan mesin dll.
untuk mencapai tujuan perusahaan.
5
Roda organisasi akan berjalan dengan baik apabila perusahaan melakukan perekrutan
sumber daya manusia sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Oleh sebab itu untuk
menjamin pemenuhan kebutuhan staf yang memenuhi persyaratan, maka manajer melakukan
fungsi manajemen yang ketiga. Fungsi yang dimaksud adalah pengisian staf (staffing).
Sumber daya manusia yang telah diorganisasikan tersebut selanjutnya perlu diarahkan
aktivitasnya agar semuanya mengarah ke pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan
melalu pelaksanaan fungsi keempat yaitu memimpin (leading). Memimpin adalah suatu
proses memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktivitas hubungan kerja (task related
activities) agar mereka dapat bekerja secara sukarela (voluntarily) dan harmonis dalam
mencapai tujuan perusahaan.
D. Peranan Manajerial
Manajer sering kali diasumsikan sebagai seorang pemikir yang reflektif di mana ia
memikirkan terlebih dahulu rencana untuk kemudian dilaksanakan. Pada kenyataannya para
manajer tidak berpkir di ruang hampa karena setiap hari mereka diganggu dengan berbagai
masalah yang menuntut perhatian bahkan keputusan mereka. Henry Mintzberg (1988)
mengemukakan konsep peranan manajerial managerial roles) untuk lebih mempertajam
pemahaman mengenai apa yang sebenarnya dilakukan oleh manajer. Dalam hal ini Mintzberg
merumuskan manajer sebagai orang yang memiliki wewenang di dalam suatu organisasi
karena kepadanya diberikan wewenang formal (formal authority) oleh perusahaan. Melalui
pemberian wewenang formal inilah (misalnya melalui surat keputusan direksi yang
mengangkat manajer tertentu) maka manajer memiliki status kekuasaan di dalam
organisasinya.
Peran-peran Manajer
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Mintzberg terhadap apa yang
sesungguhnya dilakukan oleh para manajer dalam menjalankan statusnya, diperoleh sepuluh
peran yang dilakukan oleh manajer yang terbagi kepada tiga kelompok peran yaitu:
6
1. Interpersonal Roles ( Peran Antarpribadi)
Seorang Manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial dan juga
bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang Manajer diharapkan menjadi sumber inspirasi.
Sebagai contoh, seorang Manajer biasanya akan melakukan hal-hal seremonial seperti
menghadiri acara pemootongan pita peresmian, menandatangani dokumen legal (hukum),
menyapa tamu perusahaan dan menjadi tuan rumah resepsi.
Pemimpin (Leader)
Penghubung (Liaison)
Seorang Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak Internal
perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya berpartisipasi dalam pertemuan
dengan perwakilan dari divisi/departemen lain atau organisasi lainnya.
Status dan wewenang formal yang dimiliki oleh seorang manajer memungkinkannya
memperoleh informasi yang lebih luas antara lain karena adanya bawahan yang harus
melaporkan berbaga perkembangan perusahaan kepada manajer tersebut. Akibat
kedudukannya ini maka manajer memiliki informasi yang lebih aktual dan dalam jumlah
relatif lebih banyak dibandingkan dengan para bawahannya. Dari sinilah muncul peran
manajer yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya dijabarkan menjadi tiga peran
yakni monitor role disseminator role dan spokesman role.
Sebagai pihak yang memiliki informasi penting yang akan digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan, sudah menjadi tugas para manajer untuk menyebarkan informasi
tersebut kepada para bawahannya yang relevan agar mereka memiliki visi yang sama
7
mengenai apa yang tengah dikerjakan atau ingin dicapai oleh perusahaan Kegiatan manajer
untuk membagikan informasi yang relevan kepada bawahan terkait merupakan contoh peran
manajer dalam menjalankan disseminator role.
Pemantau (Monitor)
Dalam Peran Pemantau ini, seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang
berkaitan dengan industri dan organisasinya. Seorang Manajer juga memantau tim yang
dipimpinnya baik dari segi produktivitas, kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya.
Seorang Manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan informasi tentang
organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar.
Informasi yang dimiliki oleh para manajer akan memiliki nilai guna apabila informasi
tersebut digunakan pada saat para manajer mengambil keputusan Oleh sebab itu peran
ketiga yang dilakukan oleh para manajer adalah decisional roles yang mencakup di
dalamnya entrepreneurial role, disturbance handler role, resource allocator role dan
negotiator role.
Enterpreneur (Wirausahawan)
Seorang Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan mengendalikannya untuk
kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini adalah memecahkan masalah dan
menghasilkan ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus
merencanakan masa depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan
peningkatan kualitas dan produktivitas.
Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam operasionalnya. Ketika
suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus bertanggung jawab untuk
8
menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya, manajer harus menjadi
penengah dan mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan dimana
sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Sumber daya
yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber daya
lainnya.
Negotiator (Negosiator)
Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian
dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis
perusahaannya.
E. Keahlian Manajer
Technical Skills adalah keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan
suatu bidang pekerjaan atau ilmu. Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan untuk
merancang produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer, membuat
program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan, menjual produk,
menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya.
Human Skills adalah kemampuan yang dimiliki oleh para manajer untuk dapat bekerja
dengan baik bersama orang lain baik sebagai perorangan maupun kelompok. Keahlian ini
sangat penting karena manajer harus mengelola bawahannya dan bekerjasama dengan
bawahannya untuk mencapai tujuan. Para manajer juga harus mampu menjalin kerja sama
dengan manajer lainnya dari departemen yang berbeda untuk mengejar tujuan perusahaan
secara umum.
9
Conseptual Skills (Keterampilan Konseptual)
Conseptual Skills adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh manajer untuk
mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks. Dalam hal ini manajer harus
dapat memandang organisasi secara keseluruhan dan memahami hubungan di antara unit-unit
organisasi. Manajer juga harus dapat memvisualisasikan bagaimana organisasi secara
keseluruhan dapat menyesuaikandiri terhadap perkembangan lingkungan yang terjadi.
Perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari berbagai sumber daya organisasi yang
diarahkan untuk mencapai tujuan. Apabila kewirausahaan sangat berperan penting dalam
kegiatan pembuatan bisnis awal (start-up business) maupun revitalisasi bisnis melalui
serangkaian kretivitas dan inovasi yang dilakukan para wirausahawan, maka kegiatan
manajemen sangat diperlukan untuk mengoordinasikan pengelolaan berbagai sumber daya
organisasi suatu perusahaan agar dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara
efektif dan efisien(Stoner dkk.,1995:160). Suatu kegiatan manajemen dikatakan efektif
apabila kegiatan manajemen tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
pencapaian tujuan dikatakan efisien apabila dalam aktivitas pencapaian tujuan
tersebut,perusahaan mengeluarkan sumber daya organisasi dalam jumlah paling minimum.
Konsep efektivitas dan efisiensi harus dipandang secara simultan dalam pencapaian tujuan
organisasi. Pencapaian efektivitas maupun efisiensi yang terpisah satu sama lain dapat
mengakibatkan kerancuan. Sebagai contoh mengurangi gaji karyawan dapat dipandang
sebagai langkah efisiensi dilihat dari sisi pengorbanan sumber daya organisasi. Tetapi
pengurangan gaji karyawan akan menimbulkan penurunan semangat kerja (moral) karyawan,
sehingga akan memengaruhi kinerja dan berpengaruh terhadap output organisasi. Dengan
demikian efisiensi yang dilakukan perusahaan menimbulkan ketidak efektifan pencapaian
tujuan.
10
Demikian halnya Garuda Indonesia pernah merekrut Direktur Utama Robby Djohan
untuk membawa angin perubahan di perusahaan penerbangan nasional tersebut yang pernah
menjac maskapai penerbangan kedua terbesar di Asia setelah JAL Japan Airlines).
2. Capital(Modal Keuangan)
Meskipun ada ungkapan “modal dengkul", tapi pada kenyataannya hampir tidak ada satu
pun usaha yang dapat dijalankan dengan baik tanpa menggunakan modal dalam bentuk uang
(capital). Kekurangan modal usaha terbukti menjadi pemicu bagi terjadinya kebangkrutan
usaha.
Melalui kegiatan ini bank telah mengubah aset finansial/keuangan(financial assets) yang
merupakan mayoritas aset bank, menjadi aset lain yang tidak likuid sehingga pada akhirnya
bank mengalami tekanan finansial (financial distress) untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dan akibat dari tekanan finansial ini banyak yang berujung dengan likuidasi bank.
Dalam konsep rantai nilai (value chain), bahan baku suatu industri merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keseluruhan nilai (value) dari suatu produk yang dapat ditawarkan
oleh perusahaan kepada konsumen. Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan
baku yang kualitasnya sama dengan bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih
murah, maka perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk memperoleh keunggulan
kompetitif/bersaing (competitive advantage) dibanding para pesaingnya. Sebagai contoh,
Toko Serba Ada Toserba) Yogya dan Griya dipersepsikan oleh konsumen sebagai toserba
yang menjual barang dengan harga lebih murah dibandingkan toserba pesaing karena
keunggulan manajemen pembelian (purchasing) management yang dimiliki kelompok
Toserba Yogya
Industri tekstil Indonesia saat ini tidak bisa bersaing dengan industri tekstil Tiongkok di
pasaran internasional. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena industri tekstil Tiongkok
11
memiliki mesin yang lebih modern sehingga produktivitasnya lebih tinggi dan harga jual
produk tekstilnya lebih murah dibandingkan perusahaan tekstil Indonesia pada umumnya.
5. Teknologi
6. Market (Pasar)
Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh diterima tidaknya produk yang
ditawarkan perusahaan oleh konsumen. Dengan demikian perusahaan harus menawarkan
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
7. Management (Manajemen)
Sumber daya organisasi tidak akan memberi kontribusi yang optimal terhadap pencapai
tujuan perusahaan, seandainya sumber daya organisasi tersebut tidak dikoordinasikan oleh
suatu kegiatan manajemen yang memungkinkan perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan
secara efektif dan efisien.
Capabilities
12
Selain mengelola berbagai sumber daya, perusahaan juga harus mengelola kapabilitas
dari sumber daya yang mereka miliki. Kapabilitas (capabilities) menunjukkan kemampuan
yang dimiliki perusahaan untuk mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki dan
memberdayakan sumber daya tersebut secara produktif. Secara umum kapabilitas perusahaan
berasal dari tiga hal yaitu struktur organisasi, proses organisasi dan sistem pengendalian
organisasi. Ketiga hal tersebut secara bersama-sama akan menentukan bagaimana dan di
mana keputusan dibuat dalam suatu organisasi perusahaan, perilaku apa saja dari karyawan
yang akan mendapatkan imbalan (rewards) dari perusahaan serta apa yang menjadi nilai dan
norma di dalam perusahaan.
Kendati perusahaan memiliki sumber daya organisasi yang spesifik (bersifat khusus dan
berbeda dengan sumber daya yang dimiliki pesaing) serta berharga (valuable), perusahaan
tidak serta merta akan memperoleh kompetensi yang unggul (distinctive competencies)
apabila perusahaan tidak mampu menggunakan sumber daya tersebut secara efektif. Dengan
demikian untuk memperoleh kompetensi unggul, setidak-tidaknya perusahaan harus dapat
memenuhi salah satu syarat berikut ini:
Kompetensi unggul dari suatu perusahaan akan bertambah kuat bila perusahaan dapat
menuhi syarat-syarat tersebut. Kompetensi unggul perusahaan yang dibangun sumber daya
dan kapabilitas akan menentukan bentuk strategi yang dipilih oleh perusahaan. Sebaliknya
strategi yang dibuat oleh perusahaan bila diimplementasikan akan memengaruhi sumber dan
kapabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
13
dengan terminologi manajemen, maka manajemen strategik dapat pula di definisikan sebagai
proses perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian berbagai keputusan dan
tindakan strategis perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan bersaing.
Tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan manajemen strategik oleh suatu perusahaan
adalah diperolehnya keunggulan bersaing. Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan
bersaing dibanding perusahaan lainnya, bila perusahaan memiliki kemampulabaan
(profitability) yang lebih besar dibanding rata-rata profitabilitas pesaing dalam suatu industri.
Sedangkan perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan
sustainable competitive advantage) bila perusahaan mampu mempertahankan profitabilitasnya
di atas profitabilitas rata-rata industri selama bertahun-tahun.
Menurut Porter (1998), keunggulan bersaing perusahaan bersumber dari dua hal, yaitu
kepemimpinan biaya (cost leadership) dan diferensiasi (differentiation).
14
dijadikan acuan untuk menilai keunggulan bersaing perusahaan yang mencakup
indikator-indikator kinerja akuntansi dan kinerja ekonomi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan suatu ilmu dan proses tentang upaya manusia yang melibatkan
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengendalian
yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan yang optimal.
Peran Manajer yaitu; interpersonal roles (figurehead, leader, liaison); informational roles
(monitor, dessiminator, spokesman); decional roles (enterpreneur, disturbance handler,
negotiator).
Keahlian Manajerial yaitu: technical skills, human skills, dan conseptual skills.
Sumber daya organisasi yaitu: human resources, capital, materials, machineries and
equipments, technologi, market, management.
Sumber Keunggulan Bersaing Perusahaan yaitu: kepemimpinan dalam biaya dan diferenisasi.
Indikator keunggulan bersaing perusahaan yaitu: indikator kinerja akuntansi dan indikator
kinerja ekonomi.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17