Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR

MANAJEMEN EKSEKUTIF

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengantar

Dosen Pengampu : Dr. Harini, M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 7C

1. Risti Alifah (K7623090)


2. Riyadl Mufid Isfihani (K7623091)
3. Rizqina Dwi Saputri (K7623092)
4. Rulla Fauziyyah Sabila (K7623093)
5. Saskia Permata Wiranata (K7623094)

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2023
DAFTAR ISI

Halama

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1


B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Teori Manajemen Eksekutif.........................................................................3


B. Implementasi Manajemen Eksekutif dalam CT........................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................................13

A. Simpulan....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap kegiatan pasti akan melibatkan orang-orang dan memerlukan


kerjasama tim yang baik, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau
non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola,
mngatur perusahaan, ormas atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya,
baik pengelolaannya secara formal, modern atau tradisonal karena pola intinya
manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan
siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.

Manajemen eksekutif adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi (termasuk sumber daya
manusia dan sumber daya finansial) untuk mencapai tujuan organisasi dalam
cara yang paling efisien dan efektif. Eksekutif adalah individu yang memiliki
tanggung jawab untuk merumuskan strategi dan kebijakan organisasi dan
memastikan bahwa tujuan dan sasaran organisasi tercapai.

Peran manajemen eksekutif dapat berbeda-beda tergantung pada


struktur organisasi dan ukuran perusahaan. Biasanya, manajemen eksekutif
terdiri dari pejabat tingkat tinggi seperti direktur eksekutif (CEO), presiden,
wakil presiden eksekutif, dan kepala divisi atau unit bisnis yang berbeda. Mereka
bertanggung jawab atas mengelola sumber daya perusahaan, mengawasi
pelaksanaan strategi, menilai kinerja, dan membuat keputusan strategis yang
penting bagi kesuksesan jangka panjang perusahaan.Manajemen eksekutif juga
sering berinteraksi dengan dewan direksi perusahaan, yang merupakan badan
pengawas yang memberikan arahan strategis dan pengawasan kepada
manajemen eksekutif.
Dalam makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memahami lebih dalam
tentang peran dan tanggung jawab eksekutif dalam manajemen organisasi, serta
bagaimana mereka membuat keputusan strategis dan mengendalikan operasi
sehari-hari. Makalah ini juga akan membahas tantangan yang dihadapi oleh
eksekutif dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan bagaimana mereka dapat
mengatasi tantangan tersebut.

Pembahasan ini penting karena manajemen eksekutif memiliki dampak


yang signifikan terhadap keberhasilan organisasi. Dengan memahami
manajemen eksekutif, kita dapat memahami bagaimana organisasi beroperasi
dan bagaimana keputusan dibuat dan diimplementasikan di tingkat tertinggi. Ini
juga dapat membantu kita memahami bagaimana organisasi merespons
perubahan dalam lingkungan bisnis dan bagaimana mereka berinovasi dan
beradaptasi untuk tetap kompetitif.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah


dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimana teori manajemen eksekutif?
2. Bagaimana implementasi manajemen eksekutif dalam PT RANS ENTERTAIMENT
di Jl. Green Andara Blok B3 No.19, Depok, Jawa Barat pada Juli 2023.
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah


ini antara lain untuk:
1. Menjelaskan teori manajemen eksekutif
2. Memahami implementasi manajemen eksekutif dalam PT RANS ENTERTAIMENT
di Jl. Green Andara Blok B3 No.19, Depok, Jawa Barat pada Juli 2023.
BAB II
PEMBAHASAN

Manajemen eksekutif adalah suatu menajemen dalam perusahaan yang


dipertanggungjawabkan oleh seorang eksekutif. Manajemen Eksekutif
merupakan aspek kunci dalam pengelolaan organisasi yang berperan dalam
merumuskan, mengarahkan, dan mengawasi strategi serta operasi keseluruhan
perusahaan. Berikut penjabaran mengenai manajemen eksekutif :
A. Teori Manajemen Eksekutif
1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan
oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut dengancara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi, kata manajemen diambil dari bahasa prancis kuno, yakni
“management” yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan.
Manajemen dapat juga didefenisikan sebagai upaya perencanaan,
pengkoordinasian, pengoraganisasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efisien dan efektif. (Gesi, et al, 2019, hlm.53)
Pengertian manajemen menurut para ahli :
a. George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri
dari beberapa tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan
pengawasan.
b. Mary Parker Follet, manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah
perusahaan.
c. Henry Fayol, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasiaan, dan pengawasan/kontrol terhadap
sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
d. Lawrence A. Appley, manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki
seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau
melakukan sesuatu.
e. Oey Liang Lee, manajemen adalah ilmu dan seni dalam perencanaan,
pengoraganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap
sumber daya yang ada unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
f. Bennett N.B. Silalahi, manajemen adalah ilmu tentang perilaku yang
terdiri dari aspek sosial eksak, bukan dari tanggung jawab keselamatan dan
kesehatan kerja, baik dari sisi perencanaan maupun dari sisi
pengorganisasian dan pengendalian.
2. Pengertian Eksekutif
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Eksekutif dapat
didefenisikan sebagai sesuatu yang berkenaan dengan pengurusan (pengelolaaan,
pemerintahan) atau penyelenggaraan sesuatu. Eksekutif ialah seseorang yang
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan orang lain yang ada dibawah
pengawasannya. Eksekutif adalah perantara antara perintah yang diberikan oleh
administrasi dan pekerja. Sebagai seorang supervisor, seorang eksekutif harus
mahir menerjemahkan policy perusahaan dan juga mampu membuat keputusan.
(Gesi, et al, 2019, hlm.57-58)
3. Skill dan Mutu Seorang Eksekutif
a. Keterampilan atau Skill Seorang Eksekutif
Beberapa keterampilan (skills) yang harus dimiliki seorang eksekutif yaitu
sebagai berikut:
1) Technical skills merupakan keterampilan yang harus di miliki seseorang untuk
melakukan pekerjaan khusus. misalnya seorang sekertaris harus terampil
mengetik, komputer, seorang ilustrator harus trampil menggambar, akuntan
mampu mengaudit dan sebagainya. seseorang dapat mengembangkan
keterampilan ini melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. keterampilan
teknik ini sangat penting bagi first line manager. kebanyakan manajer level
ini, banyak sibuk membantu para pegawainya yang memperoleh masalah
dalam pekerjaanya. adakalanya eksekutif harus melatih karyawan, memberi
petunjuk-petunjuk teknis sebelum memulai pekerjaan, kemudian harus
mengawasi dan mengoreksi pekerjaan karyawan tersebut.
2) Human relation skills. ini merupakan keterampilan manager untuk bekerja
secara efektif dengan orang lain atau dengan kelompok
karyawan.keterampilan ini di perlihatkan dalam bagaimana dia
memperlakukan karyawan, melaksanakn tugas dan bagaimana dia
berhubungan dengan relasi, ramah, sopan, gerogi, percaya diri, tidak sabar
emosional dan sebagainya. Eksekutif yang kurang dengan human skills ini
akan menimbulkan masalah dengan bawahan dan dengan orang lain dan
bahkan bisa menimbulkan kemorosotan moral dan semangat kerja karyawan.
Walaupun sebenarnya kemanusiaan ini penting bagi semua orang, namun ini
sangat penting bagi maddle managers. manager ini banyak berhubungan
dengan top manager dan first line manajer dan dengan manajer-manajer
lainnya.
3) Conceptual skills. Keterampilan ini ialah kemampuan eksekutif untuk melihat
perusahaan secara keseluruhan, bagaimana bagian-bagian saling tergantung
dan apa bila terjadi bila ada sesuatu yang berubah. Eksekutif harus mampu
berfikir abstrak, bisa membayangkan, mendiaknosa dan menganalisi setiap
situasi yang mungkin berbeda. Dia bisa memikirkan pasar baru yang akan
dirintis, akibat dari suatu keputusan dan sebagainya.
4) Decision making skills. Keterampilan merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan membuat alternatif tindakan yang tepat guna
mengatasi masalah tersebut. Jika banyak alternatif, maka dia harus bisa
mengevalusi kan alternatif terbaik, yang kurang berisiko. Selanjutnya dia
mengatur pelaksanaanya dan mengawasi sehingga keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif.
5) Time manajemen skills (Ebert dan Griffin,2019:117). Pemakaian waktu secara
efisien, merupakan masalah pelik yang di hadapi oleh eksekutif. Sebenarnya
setiap tamu adalah penting dan harus di layani. Tapi mungkin tidak perlu
semua dilayani oleh manajer, bisa didelikasikan kepada orang lain, wakil atau
sekretaris. atau lebih dulu tamunya ditanya, kira-kira apa keperluannya, sebab
mungkin dilayani secara capat, tidak membutuhkan waktu lama. Ini akan
mengurangi antrian tamu. Kebijakan ini akan meningkatkan citra tamu
terhadap layanan eksekutif yang memupuk kesan baik terhadap perusahaan.
b. Mutu Seorang Eksekutif yang Baik
Perilaku yang harus di miliki oleh eksekutif ada dua yaitu managerial traits
dan
personal traits. Managerial traits yaitu :
1) Mengerti bagaimana proses manajemen dan bagaimana demekian.
2) Mengerti tentang pengaruh sosial, ekonomi, dan politik terhadap bisnis.
3) Memiliki keterampilan konseptual untuk mengambil keputusan.
4) Memiliki apresiasi, tentang tanggung jawab bisnis terhadap peningkatan
kemakmuran masyarakat.
5) Pengetahuan tentang bagaimana pentingnya menjaga hubungan baik
dengan seluruh orang dalam perusahaan.
6) Apresiasi tentang perlunya training dan pendidikan untuk meningkatkan
hasil pekerjaan.
Adanya managerial traits diatas tidak menjamin menjadikan seseorang sebagai
eksekutif yang kompeten. Oleh sebab itu perlu ditambahkan personal traits
seperti berikut:
1) Kemampuan memimpin orang lain
2) Keinginan untuk bekerjasam dengan orang lain
3) Kemauan untuk mendengar pendapat orang lain, dan tetap dengan pikiran
terbuka mendengar sampai semua fakta terungkapkan
4) Keinginan menerima tanggung jawab
5) Pendekatan yang dinamis terhadap ide, baik ide baru maupun ide lama
6) Menjaga moral tinggi dan etika
7) Kemampuan berkomonikasi secara efektif, baik dalam bentuk tertulis
maupun dalam bentuk lisan
8) Memiliki stabilitas emosional, pada setiap saat tampa melihat apapun
tekanan yang datang dari luar
4. Perencanaan dalam Manajemen Eksekutif
Perencanaan didefinisikan sebagai proses penentuan tujuan dan
prosedur, Biasanya ini berarti menentukan apa, bagaimana, kapan, di mana dan
siapa. Definisi ini mencakup proses menentukan tujuan, kebijakan produk, jasa,
alat-alat, pengeluaran, prosedur, jadual. lokasi, personalia. hubungan organisasi,
dan hal-hal yang bersangkutan. Perencanaan bisa berdasarkan atas fakta dan
dugaan. Dengan meningkatkan jumlah fakta yang tersedia, penggunaan dugaan
dapat dikurangi bersamaan dengan kesalahan-kesalahan perencanaan yang
berasal dari sana.
Menurut Firmansyah & Mahardika (2018, hlm. 247-250) perencanaan dibagi
menjadi 2 yaitu:
a. Perencanaan jangka pendek
Menjelang akhir tahun, adalah saat yang tepat untuk merumuskan
perencanaan usaha tahun mendatang. Berikut ini empat tahap dasar
pembuatan perencanaan yang baik:
1) Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai
dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
perusahaan.
2) Merumuskan keadaan saat ini Pemahaman akan kondisi perusahaan
sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber
daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting.
Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang.
3) Mengindentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di
identifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan.
4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan.
b. Perencanaan jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang ini sangat rumit, dan uraian yang diberikan
di sini harus dibatasi kepada peninjauan garis besar saja. Tiap rencana
jangka panjang yang menyeluruh mempertimbangkan tiap segi dari
usaha yaitu :
1) Struktur organisasi
2) Sifat pekerjaan
3) Kualifikasi orang-orang
4) Metode yang harus digunakan
5) Alat-alat yang disediakan
6) Pembiayaan
7) Hubungan masyarakat
5. Pengendalian dalam Manajemen Eksekutif
Pengendalian merupakan suatu istilah yang umum dan makin banyak
digunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian.Perencanaan dan
pengendalian harus bergandengan tangan. Sesungguhnya, banyak teknik yang
dipergunakan dalam perencanaan dapat pula menjadi alat pengendalian. Tiap
kali seorang eksekutif mendelegasikan wewenang, atau suatu perusahaan
mendesentralisasikan operasinya, maka hendaknya ada pengendalian yang
sesuai. Kegagalan untuk mengadakan pengendalian menyebabkan bagian-bagian
sekaligus bergerak ke arah-arah yang begitu berbeda-beda sehingga laba
dikorbankan. Beberapa eksekutif puncak menganggap pengendalian sebagai
suatu cara untuk mengarahkan para eksekutif yang lebih rendah. Bukan itu saja
artinya. Pengendalian termasuk cara untuk menilai prestasi eksekutif,
menemukan titik-titik rawan,dan mengidentifikasikan kecenderungan yang tidak
menguntungkan.
Pengendalian yang memadai yang menggunakan prinsipprinsip standar
dan kelainan dapat meringankan beban para eksekutif puncak. Pengendalian
direncanakan untuk mengetahui apakah perencanaan dilaksanakan, juga
untuk mengkoordinasikan unsur-unsur perencanaan, untuk mengukur prestasi,
untuk mengambil tindakan korektif, dan untuk memberikan informasi bagi
perencanaan di masa depan.
Dalam keadaan di mana perencanaan berdasarkan batas waktu (seperti
dalam penjadualan, file untuk mengingatkan (tickler files), bagan bagan Gantt
atau Plan-Trol atau Metode Jalur Kritis), pengendaliannya adalah berlalunya
waktu. Tetapi pengendalian lainnya bisa berdasarkan kuantitas, biaya, nisbah
atau rasio, mutu, gaji, atau pendapat (seperti pada survai sikap karyawan).
Koordinasi dapat merupakan suatu bentuk pengendalian. Koordinasi
adalah pengintegrasian ruang, waktu, tenaga, dan unsur-unsur materi untuk
memberikan tindakan terpadu dalam melaksanakan suatu rencana.
Laporan kepada manajemen puncak merupakan bentuk pengendalian
yang biasa. Agar supaya efektif, laporan-laporan ini harus tepat pada waktunya,
cermat, dan distandardisasikan agar supaya dapat dibaca dengan cepat oleh para
eksekutif puncak. Standarnya harus dimasukkan, sehingga dapat digunakan
prinsip kelainan untuk menghemat waktu manajemen. Laporan harus
memberikan perbandingan dengan suatu anggaran atau periode sebelumnya.
Laporan itu harus menerangkan sebab-sebab perubahan atau data yang tidak
biasa.
Manajemen Berdasarkan Sasaran (mbs) adalah management by
objectives yaitu sistem pengawasan manajemen yang manajer dan karyawannya
bersama- sama menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu
tertentu dan mengadakan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi
kemajuan yang telah dicapai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;
sehubungan dengan manajemen berdasarkan sasaran (MBS), seringkali timbul
kesulitan karena terlalu patuh pada rencana awal dan penerapan sistem yang
kaku dan kurang lentur. MBS hanya diterapkan sebagai dasar bagi manajemen
kinerja seringkali tidak dikaitkan dengan tujuan jangka panjang dan sasaran
jangka pendek bagi perusahaan secara keseluruhan, yang menjadi keinginan dan
tanggung jawab pemimpin puncak.
Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-
individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga
mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang
bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan
tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai.
Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras
dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah
adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.
Pengendalian pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk
pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana.
Diharapkan agar para pelaksana membatasi tindakan-tindakanya mencapai
tujuan sedemikian rupa sehingga tidak begitu menyimpang dari yang
diperbolehkan. Pengawasan menjadikan siklus fungsi manajemen lengkap dan
membawa organisasi ke perencanaan. Seorang pemimpin harus memastikan
bahwa andalah yang memegang pimpinan. Lalu anda harus mempertahankan
pengendalian itu. Namun hal itu bukanlah berarti anda harus melaksanakan
seluruh pekerjaan kepemimpinan itu. (Firmansyah & Mahardika. 2018, hlm.263-
266).
B. Implementasi Manajemen Eksekutif dalam PT RANS
ENTERTAIMENT di Jl. Green Andara Blok B3
No.19,Depok,Jawa Barat pada Juli 2023.

Implementasi manajemen eksekutif pada PT RANS


ENTERTAIMENT,awalnya perusahaan ini berawal dari youtobe yang kemudian
berkembang menjadi bisnis digital di Indonesia.Eksekutif yang terbentuk dalam
perusahaan ini :
1) Chairman/Founder : Raffi Ahmad
2) CEO : Nagita Slavina
3) Executive Chairman :Sutanto Hartono
4) Komisaris :Kaesang Panggarep
Selain posisi-posisi tersebut,terdapat tim yang membantu yang bekerja pada
divisi masing-masing.Jenis bisnis dibawah naungan RANS,RANS
Entertaiment,RANS Music,PowerRANSgers,RANS Esports,Toko Mama
Gigi,RANS Carnaval Zoo,RANS Nusantara Football Club,RANS PIK
Basket.Setiap bisnis ada kepala divisi masing-masing yang dimana CEO
bertanggung jawab secara penuh.
RANS Entertaiment dalam manajemen eksekutifnya menggunakan budaya
organisasi seperti
1) Kekeluargaan.Sejak awal dibentuk, RANS Entertaiment memang sudang
menganut budaya kekeluargaan. Hal itu karena sejak awal RANS
Entertaiment memang berisikan karyawan-karyawan yang sudah seperti
keluarga bagi Rafi dan Nagita, selain itu setelah perusahaan maikin
berkembang mereka sebagai pendiri memang ingin menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman namun tetap produktif bagi para
pegawainya.
2) Kreatif.Jiwa kreatif adalah hal yang sangat penting dalam RANS
Entertaiment karena produk yang di hasilkan oleh RANS adalah konten
yang berorientasi pada hiburan, sehigga dalam proses pembuatannya
para pegawai RANS dituntut untuk berfikir kreatif dan juga menerapkan
kreativitas dalam setiap aspek kerja yang di lakukannya.
3) Loyalitas.Bekerja dan menjadi pegawai di RANS membutuhkan
loyalitas yang tinggi, hal itu karena lingkungan kerja yang bersifat
kekeluargaan sehingga nilai loyalitas menjadi budaya kerja yang di
junjung tinggi dalam lingkungan kerja RANS Entertaiment.
4) Team Work.Team Work atau kerjasama merupakan salah satu budaya
kerja yang penting di RANS Entertaiment karena dalam proses bekerja
di bidang konten digital membutuhkan kolaborasi dan juga kreativitas
kerja tim yang menjadi kunci utama keberhasilan dari konten yang di
buat.
5) Happy Working.Sebagai perusaaan yang bergelut di dunia digital kreatif
maka menciptakan suasana kerja yang nyaman dan bahagia sangatlah
penting karena dengan perasaan yang bahagia dan tidak terbebani saat
bekerja akan mendorong pegawai untuk dapat lebih kreatif dan juga
produktif dalam setiap pekerjaanya.
Permasalahan yang dihadapi oleh RANS Entertainment antara lain:
1) Persaingan yang Ketat
Industri media dan hiburan sangat kompetitif, dan RANS
Entertainment mungkin menghadapi persaingan yang ketat dari
perusahaan lain di bidang yang sama, oleh sebab itu diperlukan
manajemen eksekutif yang tepat.
2) Perubahan Kebiasaan Konsumen
Selera konsumen kerap kali berubah, target harus tertuju dengan jelas
dan dapat dinikmati penonton dengan ringan.
3) Engagement Campaign yang Sedikit
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang media dan
entertainment tentu saja akan banyak melakukan social media
campaign, hal ini bisa terkait dengan promosi produk maupun konten
hiburan. Dalam melakukan campaign di sosial media terkadang juga
mengalami kendala yaitu jumlah engagement dalam campaign atau
konten tersebut hanya sedikit atau tidak sesuai dengan harapan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan
oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan
tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.Sedangkan Eksekutif ialah seseorang yang bertanggung jawab
terhadap hasil pekerjaan orang lain yang ada dibawah pengawasannya dan
sebagai perantara antara perintah yang diberikan oleh administrasi dan
pekerja. Batasan dalam manajemen eksekutif terbagi menjadi tiga yaitu
batasan internal,batasan eksternal,dan batasan atribusi eksternal. selain
itu perencanaan dalam manajemen eksekutif adalah proses penentuan
tujuan dan prosedur dalam perusahaan. Perencanaan dalam manajemen
eksekutif dibagi menjadi dua yaitu perencanaan jangka pendek dan
perencanaan jangka penjang. Pengendalian dalam manajemen eksekutif
adalah cara untuk mengarahkan,cara penilaian prestasi menemukan titik
rawan dan mengidentifikasi kecenderungan yang tidak menguntungkan.
2. Implementasi manajemen eksekutif pada PT RANS ENTERTAIMENT,
awalnya perusahaan ini berawal dari youtobe yang kemudian berkembang
menjadi bisnis digital di Indonesia.RANS bergerak dalam dunia digital
dimana akan sangat sering bersinggunggan dengan banyak orang.Langkah-
langkah yang diambil adalah dengan budaya organisasi,kekeluargaan.
penanaman jiwa kreatifitas,loyalitas,team work,happy working. Secara
tidak langsung RANS membawa manajemen eksekutifnya kearah yang
lebih maju dengan pendekatan kepada para karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari, 2014, Pengantar Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta - Bandung.
Firmansyah, M.A. & Mahardika B.W. (2018). Pengantar Manajemen.
Yogyakarta: Deepublish.
Gesi, B., Laan, R., & Lamaya, F. (2019). Manajemen Dan Eksekutif.
Jurnal Manajemen, 3(2), 51-66.
Hadari Nawawi, 2014, "Manajemen Eksekutif Perusahaan" Penerbit Genta
Publishing Yogyakarta.
Mary Parker Follet, 2013, "Manajemen dan Sistem Informasi" Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai